NovelToon NovelToon
Di Bawah Langit Yang Sama

Di Bawah Langit Yang Sama

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor / CEO / Cinta Seiring Waktu / Balas dendam pengganti / Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Dinar

" Sekali berkhianat maka sampai kapanpun akan terus menjadi pengkhianat".

Begitulah kalimat yang menjadi salah satu sumber ujian dari sebuah hubungan yang sudah terjalin dengan sangat kokoh.

" Orangtua mu telah menghancurkan masa depanku, makan tidak menutup kemungkinan jika kamu akan menghancurkan pula anakku. Sebelum itu terjadi aku akan mengambil anakku dari hubungan tidak jelas kalian berdua".

Cinta yang sudah terbentuk dari sebuah kesederhanaan sampai akhirnya tumbuh dengan kuat dan kokoh, ternyata kalah dengan sebuah " Restu" dan "keegoisan" di masa muda adalah sebuah penyelesalan tiada akhir.

Berharap pada takdir dan semesta adalah sebuah titik paling menyakitkan secara sederhana.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

5 Tahun lalu....

Hari dimana setiap harinya dilalui dengan perdebatan yang tiada henti antara Ayah dan anak perempuannya, saling menguatkan alasan yang mereka miliki tanpa ada rasa ingin mengalah atau mendengarkan alasan satu sama lain.

Semakin hari terasa semakin berat untuk dilalui, bahkan terasa semakin tidak ada harapan yang bisa diperjuangkan kembali untuk terus saling menggenggam satu sama lain.

Arga yang saat ini sedang duduk didalam kendaraan dengan jantung yang terus berdegup kencang, kepalanya semakin berisik dengan segala kemungkinan buruk yang harus dihadapi sore ini.

Pagar rumah yang masih tertutup rapat bahkan pintu rumah yang berdiri kokoh masih belum memperlihatkan tanda-tanda akan terbuka, hanya ada suara keheningan yang kini menemani Arga.

Dua hari lalu Arga sudah memberikan diri untuk kembali menemui kedua orangtua Liora, sebagai seorang lelaki ia ingin memperlihatkan keseriusan dirinya dalam memperjuangkan hubungan yang telah keduanya jalin selama 3 tahun lamanya.

Namun, Pradana Anindya Orangtua dari Liora begitu menantang keras setelah beberapa waktu terakhir mengetahui keluarga Arga.

" Kau tahu?"

" Ayahmu telah menghancurkan masa depanku, bukan tidak mungkin jika dimasa depan kau akan melakukan hal yang sama bukan?". Terlihat jelas raut wajah menahan emosi dari Pradana.

" Saya tidak tahu kesalahan keluarga saya dimasa lalu kepada Om, tetapi sebagai seorang anak Saya memohon maaf atas tindakan buruk yang telah dilakukan karena telah merugikan perjalanan kehidupan Om". Arga berusaha tenang meskipun dirinya dilanda perasaan bingung saat ini.

" Tidak semudah itu anak muda, dan asal kamu tahu sebelum anak saya diperlakukan sama seperti saya. Mulai saat ini akhiri hubungan kalian berdua, karena saya tidak akan pernah memberikan restu apalagi kepada kamu".

Telunjuk panjang milik Pradana kini berada tepat dihadapan Arga, ada rasa getir namun dengan cepat Arga menahan emosinya agar tidak terpancing.

Perdebatan mulai terjadi meskipun Arga terus meyakinkan Pradana jika dirinya berbeda dengan sang Ayah, namun tetap saja penolakan itu terus terjadi sampai akhirnya Arga menyerah karena suasana sudah penuh dengan emosi, bermaksud memberikan ruang untuk Pradana menenangkan diri sekaligus memahami ucapannya.

Tok... Tok... Tok...

Lamunan itu kini menghilang begitu saja bersama dengan ketukan dijendela mobilnya.

" Arga, Maaf kamu menunggu lama"

Liora kini telah duduk disamping Arga dengan wajah yang terlihat lesu, namun Arga masih mencerna ucapan sang kekasih. Kali ini Liora memanggil dirinya dengan panggilan nama, bukan panggilan yang biasa mereka sebutkan.

Perjalanan yang telah dimulai kini hanya ditemani keheningan, Arga tidak ingin bertanya saat ini karena akan menggangu aktivitas perjalanan mereka yang sudah dipastikan akan penuh dengan emosi.

Sesampainya ditempat yang dituju keduanya kini duduk berdampingan, terlihat jelas wajah tegang dari kedua pasangan yang masih berjuang mendapatkan restu.

" Maaf..." Liora dengan suara bergetar kini membuka obrolan keduanya yang sejak tadi hanya berdiam diri.

" Aku sudah berusaha, tapi Papa tetap bersikeras melarang kita Ga..."

Lagi? Kedua kalinya Liora memanggil dirinya dengan panggilan nama membuat Arga kini terpancing.

" Kenapa dengan panggilan lama? Apakah sudah tidak Sudi dengan panggilan seperti biasa?". Arga menatap dalam kekasihnya yang sedang menahan tangisnya.

Liora semakin menunduk kepalanya, ada ribuan jarum yang kini menusuk relung hatinya. Berat, sungguh ini sangat berat dan menyakitkan tetapi inilah fakta yang harus mereka hadapi.

" Bolehkah jika aku lelah dengan semua ini? Aku mencintaimu sungguh, tapi Papa terluka. Aku harus bagaimana?". Bukannya menjawab Liora kini justru mengeluhkan perasaanya.

Arga membawa tubuh ringkih itu kedalam pelukannya, mengusap pelan punggung naik turun.

" Lalu, apa yang kamu inginkan agar kamu tidak capek lagi? Dan kamu tidak menyakiti Papa?". Bukan hanya Liora yang lelah, Arga pun sama lelahnya tapi keyakinan dirinya masih begitu kuat.

Liora menggelengkan kepalanya dengan membalas pelukan sang kekasih lebih erat, entah bagaimana perasaannya saat ini.

Arga menarik nafas dalam bahkan begitu panjang, seolah sedang mengumpulkan oksigen didalam dadanya.

" Baiklah, jika kamu lelah aku tidak akan memaksa... Dengan berat hati aku yang akan berhenti memaksa".

Liora semakin erat memeluk tubuh kekasihnya, air matanya kini mengalir deras dengan kepala menggeleng keras. Hatinya semakin sakit mendengar ucapan kekalahan yang baru saja di ungkapkan oleh sang kekasih.

" J.. Ja..Jangan bilang gitu". Suara itu terbata dengan air mata yang kini telah membasahi dada Arga.

" Kamu lelah? Aku tidak ingin membuatmu terus lelah tanpa memastikan akan ada kebahagiaan disana, aku tidak ingin menjadi alasan kamu terus berdebat dengan Papa mu. Mungkin dengan kita menyerah, ini adalah salah satu bentuk cinta kasih dari seorang anak perempuan untuk cinta pertamanya".

Sakit... Sungguh begitu sakit namun Arga tidak ingin melihat sang kekasih terus menerus menangis setiap harinya, mungkin dengan berpisah akan menjadi awal yang baik untuk hubungan orangtua dan anaknya.

Liora tidak menjawab bahkan tidak ada ungkapan persetujuan yang keluar dari mulutnya, hanya tangisan yang begitu menyayat terdengar dari mulutnya dengan pelukan yang begitu erat membuat Arga semakin sakit.

" Jika Tuhan mengizinkan kita kembali bersama dengan versi terbaik, percayalah semesta akan selalu memiliki cara untuk kita kembali bertemu dan memulai dengan lebih baik. Dan itu bukan saat ini". Arga mengelus rambut sang kekasih, hatinya menangis terluka namun tersimpan rapih.

" Tolong jangan pergi Honey..."

Deg...

Panggilan itu sempat menggoyahkan keyakinan Arga untuk pergi, tapi otaknya masih berpikir dengan baik sehingga itu tidak merubah apapun.

" Izinkan aku memanggilmu Sayang untuk terkahir kali dan pelukan hangat ini, sebagai tanda perpisahan kita Sayang..."

" Tolong setelah ini berjanjilah untuk hidup lebih baik, mari kita berjalan sesuai arah masing-masing... Melepaskan bukan berarti berakhir. Sampai bertemu di episode kehidupan selanjutnya Sayang, Aku selalu dan akan terus mencintaimu..."

Kini keduanya saling menggenggam tangan dengan pelukan semakin erat, seolah tidak ingin kehilangan tapi bersama bukanlah jalan yang tepat untuk saat ini.

Dan setelah ini keduanya memutuskan untuk tidak saling bertemu dalam kesempatan apapun, seolah semesta merestui sehingga benar-benar hilang satu sama lain...

1
Wang Lee
Iklan untukmu
Wang Lee
Semangat dek🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Wang Lee
Ngak, itu namanya cengeng
Wang Lee
Makanya jangan
Wang Lee
Lagi kok nangis
Wang Lee
Ngobrol saja
Wang Lee
Hehehe
Wang Lee
Usahlah
Wang Lee
Habiskan saja
Wang Lee
Iya...
Wang Lee
Nah....sekarang baru
Wang Lee
Kok bisa begitu
Wang Lee
Jadi elo juga
Wang Lee
Alah elo
Wang Lee
Nah...
Wang Lee
itulah aku
Wang Lee
Makasih
Wang Lee
Justru itu...
Wang Lee
Berubah gimana
Wang Lee
Iya, itulah permasalah kamu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!