NovelToon NovelToon
[Bukan] Suami Pilihanku

[Bukan] Suami Pilihanku

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Muhammad Yunus

Queensa tak menyukai pernikahannya dengan Anjasmara. Meskipun pria itu dipilih sendiri oleh sang ayah.

Dijodohkan dengan pria yang dibencinya dengan sifat dingin, pendiam dan tegas bukanlah keinginannya. Sayang ia tak diberi pilihan.

Menikah dengan Anjasmara adalah permintaan terakhir sang ayah sebelum tutup usia.

Anjasmara yang protektif, perhatian, diam, dan selalu berusaha melindunginya tak membuat hati Queensa terbuka untuk suaminya.

Queensa terus mencari cara agar Anjasmara mau menceraikannya. Hingga suatu hari ia mengetahui satu rahasia tentang masa lalu mereka yang Anjasmara simpan rapat selama ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

"Saya terima nikah dan kawinnya Queensa Salsabilla binti Agung Triawan dengan mas kawin tersebut, dibayar tunai!"

Sah!

Sah!!

Sah!!

"Alhamdulillah,... " serempak seluruh orang yang datang mengucapkan syukur kecuali seorang wanita cantik yang merupakan mempelai wanita itu sendiri.

Ucapan selamat dari tamu yang hadir tidak menghapus ekspresi marah diraut wanita itu.

Dialah Queensa, gadis yang dengan terpaksa menerima pernikahan yang diatur oleh sang ayah.

Pintu terketuk pelan. Tak lama daun pintu itu terbuka dan sosok laki-laki masuk kedalam kamar pengantin.

Laki-laki yang merupakan mempelai pria, orang-orang yang berada di dalam kamar segera meninggalkan keduanya. Mereka bahkan menutup daun pintu dan membiarkan keheningan melingkupi pasangan suami istri itu.

Anjasmara menatap Queensa tenang. Sedang Queensa sibuk mengontrol gemuruh emosi dan amarah yang masih bercokol di dadanya. Pria itu mengulurkan tangan kekarnya dan menyentuh pucuk kepala Queensa. Membuat gadis itu menunduk dan memejamkan mata setengah hati. Pria itu merapalkan do'a dan Queensa tentu tak sudi mengamininya. Queensa terpaksa menerima laki-laki itu jadi suaminya. Bukan! Tapi sangat-sangat terpaksa.

Anjasmara memang tak asing bagi Queensa, tapi tidak pernah terpikir mereka akan menjadi sepasang suami istri. Anjasmara hanyalah seorang sopir yang selama ini menemani ayahnya. Itu yang Queensa tau sejauh ini tentang Anjasmara. Selebihnya, ia tidak tau dan tidak ingin tau. Lebih tepatnya, tidak peduli.

"Kamu mau apa! ?" Queensa berkata lantang seraya mencekal tangan kekar itu saat tiba-tiba jemari Anjasmara berusaha membuka kancing baju yang Queensa kenakan. Queensa meradang, hari masih pagi dan bahkan resepsi mereka belum dimulai.

"Saya sudah berhak atas dirimu dan saya boleh melihat bahkan menyentuh setiap inci tubuhmu." suara itu pelan dan dingin. Entah mengapa, membuat nyali Queensa menciut dan tubuhnya meremang seketika. Dia takut pada pria dihadapannya.

Tubuh gadis itu gemetar dan air mata perlahan turun membasahi pipinya. Queensa tidak menginginkan pria itu menjadi suaminya! Namun, tidak ada yang bisa gadis itu lakukan. Ia hanya bisa pasrah dan merintih dalam hati kala telapak tangan Anjasmara perlahan membelai pipi hingga lehernya.

Queensa terkesiap kala tiba-tiba Anjasmara mendaratkan satu kecupan lama di bagian bawah perut, tepat di atas salah satu kaki. Tepatnya pada goresan panjang yang membekas di sana. Dari seluruh bagian tubuhnya, mengapa Anjasmara justru mencium bekas luka itu?

"Jangan menangis! Percayalah, aku tidak seburuk yang kamu kira." Anjasmara menghapus air mata yang masih membekas di wajah istrinya. Ia menurunkan lagi kain yang ia naikkan sebelumnya dan mengancing kembali baju Queensa, setelah sebelumnya mengecup kening Queensa sesaat.

Tak lama, beberapa orang membuka kamar pengantin mereka dan mengatakan bahwa mereka harus keluar untuk menandatangani surat nikah dan mengambil beberapa photo bersama keluarga.

*********

Sudah empat puluh hari sejak kematian ayahnya, tapi kesedihan itu masih menghiasi wajah cantik Queensa. Orang-orang memaklumi, tetapi yang sebenarnya mereka tidak tau bahwasanya Queensa tidak ikhlas menikah dengan laki-laki pilihan ayahnya. Lebih tepatnya Queensa mencintai laki-laki lain.

Namun Tuhan dengan kuasa dan adilnya, justru membuatnya menikah dengan orang yang tak pernah ia harapkan. Laki-laki yang menurutnya menyebalkan itu justru ditakdirkan memilikinya. Usianya tiga puluh satu tahun yang menurut Queensa sangatlah tua.

"Ayah pasti ingin melihatmu tersenyum dihari bahagia ini. Jadilah dewasa dengan menerima apa yang ditakdirkan untukmu." Anjasmara berbisik pelan. Namun ucapan dan nada dinginnya mampu menyadarkan Queensa seketika itu juga.

Agung memilih Anjasmara sebagai menantunya, bukan tanpa alasan. Anjasmara sudah cukup lama menjadi orang kepercayaan Agung. Mendiang ayah Queensa memiliki perkebunan kelapa sawit sebagai mata pencaharian dan sumber penghasilan keluarganya. Sejak Agung mulai sakit-sakitan, Agung tak lagi bisa beraktivitas lama di luar ruangan. Sedangkan Anjasmara pria itu selalu menemani Agung selama ini, bahkan mungkin urusan perkebunan dia lebih mengerti dari pada kerabat lainnya.

Mungkin karena itu akhirnya Agung memutuskan untuk menjodohkan sang putri dengannya, agar perkebunan Agung tetap bisa berjalan dan menghidupi keluarganya.

Sial bagi Queensa, karena Anjasmara justru menerima ide perjodohan konyol itu. Alasan pria itu menerima bukan atas rasa kasihan, atau prospek bisnis perkebunan sawit yang membuatnya menerima perjodohan itu. Tapi karena alasan yang tidak bisa Queensa terima.

Cinta.

Kalimat konyol yang tidak bisa Queensa pahami. Mereka bahkan tak pernah berinteraksi lama. Hanya sekedar salam dan bertatapan singkat saat kebetulan bertemu kala Anjasmara sedang menemani Agung dirumahnya. Selebihnya, mereka hidup di dunia mereka masing-masing.

"Sebentar lagi selesai," Bisik Anjasmara di telinga Queensa.

Queensa menoleh padanya yang masih berdiri tegap di sampingnya diatas pelaminan resepsi pernikahan mereka.

Queensa tak sedikitpun memberikan senyum pada Anjasmara, begitupun pada juru kamera yang sibuk mengabaikan momen sial untuknya.

"Seenggaknya kamu menghargai orang yang susah payah menghadiri pernikahan kita, setelah ini kamu bisa puas cemberut, tapi di momen ini seenggaknya berikan saya sedikit wajah." Anjasmara senyum pada Queensa, begitupun pada setiap tamu undangan dengan satu tangannya melingkar di pinggang Queensa. Membuat orang mengira ia tengah mengatakan hal manis pada istrinya. Namun nyatanya, semu.

Queensa mendengus seraya menampilkan seringai kesal pada Anjasmara. Menurutnya laki-laki dihadapannya sangat menyebalkan.

"Senyumlah!" titah Anjasmara saat juru kamera mendekat.

"Aku tidak mau!"

"Lakukan apa perintah suamimu, Queensa!" Anjasmara menatap Queensa dengan netra tajamnya. Tanpa sedikitpun membuang pandangannya.

Queensa marah diperlakukan semena-mena. Anjasmara seperti memiliki kuasa penuh atas dirinya. Dengan seenaknya menyentuh dan memerintahnya. Queensa membenci laki-laki yang menjabat sebagai suaminya itu.

Sangat benci!

******

"Lelahnya."

Queensa mengeluh sembari memijit betisnya sendiri.

Ceklek.

Ia terperanjat saat mendapati Anjasmara masuk kamarnya dengan kaos oblong dan celana jeans panjang. Rambutnya basah, seperti baru selesai mandi. Sedangkan Queensa? Ia masih menenangkan sesak di dadanya karena tak terima atas kenyataan jika mereka sudah sah menjadi suami istri.

"Sudah makan?" Anjasmara bertanya seraya berjalan mendekati Queensa yang kini duduk di meja rias.

Perempuan itu bergeming. Tak menjawab pertanyaannya dan memilih menatap pantulan wajah kuyuhnya di cermin. Queensa menggerai rambut panjangnya dan hanya menggunakan daster tanpa lengan yang panjangnya menutup hingga paha.

"Jika kamu lelah dan ingin makan dikamar, biar saya yang mengambilkan. Kamu harus makan, Queensa."

"Aku bahkan tidak peduli jika harus mati malam ini."

Anjasmara menatapnya dalam dan tajam. Namun entah mengapa Queensa bisa melihat binar sendu didalamnya. Tapi Queensa tidak mudah luluh, ia bukan wanita yang mudah memberikan hatinya pada setiap pria.

"Jangan bicara soal kematian!"

Queensa menatap Anjasmara dengan binar menantang. "Kamu... nggak berhak ngatur hidupku!"

Anjasmara tak berkutik. Tak ada emosi apapun yang tergambar di wajahnya. Ia hanya diam menatap Queensa dalam. Seakan mencoba menerobos hati sang istri melalui sebuah tatapan.

#####

Hai reader ini dia buku baru ku, mohon maaf buku sebelumnya di hapus karena kerangka ceritanya tiba-tiba hilang nggak ketemu😅😅😅

1
YuWie
Quen kah
Felycia R. Fernandez
sapa Nih?? apa jodoh Anjas berikutnya
4_amiraa_ Tadzkiyaa_
semangat upnya thor... bagusss ceritanyaa
Felycia R. Fernandez
tetap semangat kk Thor 💓
Felycia R. Fernandez
heleh...🤬🤬🤬🤬🤬🤬
YuWie
mau menjelaskan yg bgmn affin... kejadian sebenarnya bgmn..kok malah quen plg sama dirimu bukannya april
nikatha
semangat kk otor smg up nya lancar g lama2 yaa /Smile/
Heni Fitoria
💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻
Ais
smoga msh ada takdir jodohnya quen dan anjas
Felycia R. Fernandez
ini yang dulu dipikirin Queen ,yang disangkanya Anjas hanya mau hartanya saja.padahal harta Anjas lebih banyak dari punya ayahnya
Felycia R. Fernandez
mending pisah aja Anjas, jangan jadi bucin tolol
YuWie
gak bisa komen apa2sama kamu Q..kupikir kamu kecelakaan nya sama temen wanita mu naik motor..ealahhh ternyata sama crush mu..suami mana yg gak marah coba. sdh bayinya gogrok sama laki2lain. benar anjas, tinggalkan saja Q yg masih egois. Sadarnya krn donor ginjal yg anjas lakukan bkn dari hati, makanya masih ngabotin pacarnya wae.
Ais
semangat thor ditunggu terus updateny makasih
YuWie
ya sdh biaralan aja anjas menyendiri... toh kamu yg salah
Felycia R. Fernandez
makasih kk Thor udah sempatkan untuk up kk🙏
Felycia R. Fernandez
kapoook kan...
makanya gak usah sooook...
Felycia R. Fernandez
ya iya la,untuk istri pembangkang seperti mu...
untung gak dicere
Felycia R. Fernandez
aku bacanya selalu tensi liat queen kk Thor, 😆
semoga Anjas menemukan perempuan yang tepat dalam hidupnya...
Felycia R. Fernandez
ya tuhan...
Felycia R. Fernandez
terjadi lagi...
queensa ini gak kapok kapok lho ya ...
haddeuh 🤦‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!