viola Saraswati seorang wanita yang sangat mencintai suaminya yang bernama Abimanyu dirgantara.
dulunya Abimanyu sangat perhatian dan sangat mencintainya Kini dia berubah menjadi dingin dan tidak ingin disentuh oleh biola.
pria itu semakin hari semakin dingin ia menghabiskan waktu di luar dengan para wanita bayaran.
apa viola harus bertahan di tengah dinginnya pernikahan mereka atau memilih pergi dan melupakan segala sakit yang dia derita. viola dilema antara bertahan atau pergi meninggalkan Abimanyu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi Nila purwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
melihat tanda merah
" Aaahhhh..."sebuah desahan lolos dari bibir seorang wanita ketika seorang pria kini sedang mencumbu mesra dirinya.
wanita yang sedang ia mencumbuinya sedang duduk di atas pangkuan pria itu terus mendesah nikmat dengan mulut yang terbuka ketika pria itu tengah mencumbu bagian lehernya .
" Aahhh.... Terus,!", desahannya bahkan sebelum pria itu memasukkan miliknya
" Kita pindah ke dalam kamar , honey ", bisik sang pria dengan suara serak dan beratnya, benar-benar sangat seksi Dan menggairahkan, membuat si wanita merasakan kenikmatan yang tiada tara
Tanpa menunggu persetujuan si wanita yang tengah menahan nikmat itu, pria itu langsung turun dari atas sofa dan berjalan mendekati seorang pemilik club malam, ia meminta kunci kamar kepada seorang pelayan club.
"Kunci kamar!", katanya dengan tidak sabar, ia mengulurkan kedua tangannya di depan si pria yang sedang duduk di atas kursi, ia menikmati beberapa penari striptis dengan sangat lihai yang menunjukkan bakatnya di depan pengusaha kaya para pria hidung belang itu.
" Ini Abi ! Semoga kau bersenang-senang", pria itu dengan cepat meraih kunci yang ada di atas meja lalu melemparnya tepat di hadapan Abimanyu tanpa melirik sedikit pun ke arah pria itu .
Abimanyu ingin segera cepat-cepat menuntaskan hasratnya.
Abimanyu meraih kunci kamar dan melenggang pergi begitu saja diikuti oleh seorang wanita jalang di belakangnya karena sudah tidak tahan sedangkan wanita itu yang berada tidak jauh dari belakangnya dan ia ikut mempercepat langkahnya untuk berada di samping Abimanyu.
"Tunggu Aku honey", bisik wanita itu dengan manja dan memeluk erat lengan Abimanyu dan terus berusaha menyamakan langkahnya meski sedikit sulit karena iya memakai heels tinggi yang ia kenakan
Abimanyu tidak merespon iya terus berjalan pandangannya lurus ke depan. Pria itu bersikap dingin kalau bersikap manis saat sedang menuntaskan hasratnya saja .
Setelah sampai di kamar yang ia tuju Abimanyu dengan cepat membuka pintu kamarnya. Lalu menutup kembali pintu dan mengunci kamarnya.
Abimanyu berjalan masuk ke dalam ikuti oleh wanita itu, ia langsung berbalik menghadap ke arah wanita itu. Ia meraih tubuh wanita itu yang menggodanya lalu melemparnya dengan kasar di atas tempat tidur.
"Argh, honey kau sangat kasar punggungku jadi sakit", ujar wanita dengan nada manja
Tanpa memperdulikan perkataan wanita itu Abimanyu langsung menaiki ke atas ranjang hingga mendidih tubuh wanita itu.
Abimanyu langsung melepaskan jasnya yang ia kenakan termasuk kemeja dan melemparnya ke sembarangan arah.
Tanpa basa-basi lagi Abimanyu langsung merobek pakaian wanita itu dan kembali mencumbu mesra tubuhnya. Ia turun ke gundukan nya sambil memainkannya.
" Ahhhh.... lebih keras lagi honey", ucap wanita itu diiringi dengan desahan nikmat yang keluar dari mulut wanita itu
Bibir Alvaro mulai turun melewati perut wanita itu terus turun hingga sampai tempat di bawah pusarnya. Ia memainkan dengan lidahnya di salah satu titik rangsangan.
" Ahhh.... lakukan lagi",desahnya dengan bibir yang terbuka lebar, menikmati sentuhan Abimanyu pada tubuhnya
Dia meremas erat rambut Abimanyu. tapi kedua tangan Abimanyu langsung menarik kedua tangan wanita itu.
Ia mengangkat wajahnya dengan cepat lalu melepas seluruh pakaiannya. Wanita itu juga ikut melepas seluruh pakaiannya.
Abimanyu mengerang nikmat ketika mereka sudah menyatu. Tanpa menunggu lama Abimanyu langsung menggerakkan permainannya dengan cepat, ia ingin segera mencapai puncak.
"Faster....", gumam si wanita itu dengan tubuh yang terhentak-hentak menerima hujaman dari pria itu.
Keringat mereka mulai bercucuran di tubuh keduanya. Ketika hampir mencapai puncaknya, Abimanyu mengerang semakin mempercepat temponya dan menghentakkan miliknya yang semakin kuat ke dalam hingga teriakan wanita itu mulai terdengar di telinganya.
" Aahhh ... aku mulai sampai honey!", teriaknya dengan tubuh bergetar nikmat, ia menikmati pelepasan dahsyatnya.
Tubuh Abimanyu ambruk tepat di sebelah wanita itu, ia menatap langit-langit kamar dengan berusaha mengatur nafasnya yang terus tersengal-sengal. Cukup lama keduanya terdiam untuk kumpulkan tenaga.
Wanita itu langsung menindih tubuh Abimanyu lalu menundukkan kepalanya dan kembali mendaratkan bibirnya tepat di leher Abimanyu, lalu menghisap lehernya dengan kuat hingga menimbulkan bercak-bercak kemerahan di sekitar leher Abimanyu.
Abimanyu tidak membalasnya, ia hanya memejamkan matanya. Dia pasrah menerima perlakuan dari wanita itu dengan nada menggoda dan sensual.
"Aku ingin lagi honey", bisik wanita itu dengan nada sensual tepat di telinga Alvaro
Alvaro langsung mendorong tubuh wanita itu dari atas tubuh dan langsung turun dari atas ranjang.
"Aku harus pulang, badanku pada cape", Abimanyu langsung berjalan memunguti semua pakaian yang berserakan di lantai dan langsung memakainya.
Wanita itu menghela nafas dengan raut wajah kecewa yang sama sekali tidak di perduli kan oleh Abimanyu yang sedang mengotak-atik ponselnya.
Wanita itu masih menginginkan permainan Abimanyu yang sangat ahli di atas ranjang bahkan benar-benar membuatnya mabuk kepayang, namun ia tidak bisa berbuat apa.
Wanita itu pun ikut turun dari atas ranjang dan memunguti pakaiannya.
" Shit!", ia mengumpat pelan ketika melihat pakaian yang sudah sobek karena perbuatan Abimanyu yang sangat ganas sampai-sampai pakaiannya dirobeknya
"Aku sudah transfer untuk bayaranmu", gumam Abimanyu dan langsung mematikan ponselnya. Dia langsung memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya.
Abimanyu tidak memperdulikan wanita itu ia segera pergi dari kamar itu untuk pulang.
Alvaro kembali berjalan menuju ruangan VIP tempat para teman-temannya dan juga pemilik club yang sedang berada di sana.
Mereka terkekeh geli ketika melihat Dimas yang kini sudah mabuk berat. Pria itu benar-benar menikmati tumbuhan beberapa jalang yang kini sedang menikmati tubuhnya. Begitu juga dengan para sahabatnya yang lain.
Abimanyu berjalan mendekati Dimas yang sudah mabuk. Ia meraih kunci kamar dari dalam sakunya lalu meletakkannya di atas meja.
"Hai Abi, Apa kau menikmatinya?", tanyanya dengan tatapan sayu
"Sorry, aku pergi sekarang"
"Kenapa terlalu cepat? kita bersenang-senang dululah... hei Abi !", teriaknya ketika Abimanyu tidak merespon perkataannya, pria itu terus saja berjalan pergi begitu saja. Ia meninggalkan club yang penuh dengan bau alkohol dan suara karena lagu yang diputar sangat keras. Mereka benar-benar menikmatinya.
Abimanyu memikirkan mobilnya di pekarangan rumahnya. Pria itu meraih jas kerjanya yang ia letakkan di bangku. Kemudian ia langsung membuka pintu pintu rumah nya.
Abimanyu hendak meraih saku celananya untuk mengambil kuncinya. Namun tiba-tiba pintunya sudah terbuka dari dalam.
"Kau sudah pulang", tanya viola sambil
senyum manis
Abimanyu menatap datar wanita itu yang ada di depannya. Viola terus menatap suaminya dan menyapanya dengan senyuman meski Abimanyu selalu memperlakukannya dengan sikap dingin, hinaan dan ketus.
Viola tersenyum manis dan ia tidak sengaja melirik ke arahnya dan melihat leher Abimanyu yang kini dipenuhi dengan tanda merah di lehernya. Tentu saja viola tidak bodoh dia pun tau tanda apa itu kalau bukan dari seorang wanita.
.