NovelToon NovelToon
Sistem Tak Terukur

Sistem Tak Terukur

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi Timur / Sistem / Harem / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Eido

Update tiap hari ~
Follow Instagram: eido_481
untuk melihat visual dari karakter novel.

Setelah begadang selama tujuh hari demi mengejar deadline kerja, seorang pria dewasa akhirnya meregang nyawa bukan karena monster, bukan karena perang, tapi karena… kelelahan. Saat matanya terbuka kembali, ia terbangun di tubuh pemuda 18 tahun yang kurus, lemah, dan berlumur lumpur di dunia asing penuh energi spiritual.

Tak ada keluarga. Tak ada sekutu. Yang ada hanyalah tubuh cacat, meridian yang hancur, akibat pengkhianatan tunangan yang dulu ia percayai.

Dibuang. Dihina. Dianggap sampah yang tak bisa berkultivasi.

Namun, saat keputusasaan mencapai puncaknya...

[Sistem Tak Terukur telah diaktifkan.]

Dengan sistem misterius yang memungkinkannya menciptakan, memperluas, dan mengendalikan wilayah absolut, ruang pribadi tempat hukum dunia bisa dibengkokkan, pemuda ini akan bangkit.

Bukan hanya untuk membalas dendam, tapi untuk mendominasi semua.
Dan menjadi eksistensi tertinggi di antara lang

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eido, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Feng Jian

Pada usia tiga puluh lima tahun. Eido telah mengabaikan batas tubuh manusia. Ia begadang tujuh hari penuh, tenggelam dalam dunia kerja, kopi pahit, dan cahaya layar monitor yang tak pernah padam. Tubuhnya tumbang di malam ketujuh, sunyi dan tanpa peringatan, mati di depan laptop yang masih menyala, dikelilingi laporan dan pesan yang belum sempat dibalas.

Namun, kematian bukanlah akhir.

Ia terbangun, atau lebih tepatnya, tersadar dalam kegelapan aneh yang tak pernah ia kenal. Saat pandangannya jernih, ia melihat dirinya berada di dunia asing. Gunung-gunung menjulang, langit ungu menyala oleh aura spiritual, dan awan melayang perlahan seolah hidup. Dunia ini... bukan dunia yang ia kenal. Ini adalah dunia kultivasi, tempat legenda dilahirkan dan kekuatan ditentukan oleh seberapa dalam seseorang mampu memahami Dao.

Tapi harapannya sirna begitu cepat.

Alih-alih menjadi tuan muda kaya, pewaris sekte besar, atau bahkan murid berbakat, ia justru masuk ke tubuh seorang pemuda kurus dan terluka berusia delapan belas tahun. Tubuh ini lemah, kotor, dan penuh luka. Dan lebih parahnya lagi meridian pemuda ini hancur, mustahil untuk berkultivasi. Dalam ingatannya, ia melihat kilasan masa lalu pemuda itu, seorang tunangan cantik namun kejam yang merobek harapannya dan menghancurkan meridiannya demi pria lain.

"Apakah aku... hanya akan menjadi pecundang bahkan di dunia ini?" pikirnya getir.

Namun tepat saat keputusasaan mulai menyelimuti, suara mekanis nan tenang menggema di dalam benaknya.

[Sistem Tak Terukur Diaktifkan.]

[Selamat Datang, Tuan.]

[Mendeteksi Tubuh Rusak... Menjalankan Pemulihan Awal.]

Seketika itu juga, rasa panas menjalar dari dalam dirinya. Meridian yang remuk perlahan menyatu. Energi spiritual samar menyusup masuk, dan untuk pertama kalinya pemuda itu bisa merasakannya.

Di dunia yang menindas yang hanya mengenal kekuatan, pria dari Bumi yang telah mati itu kini memiliki kesempatan kedua. Bukan sebagai tuan muda. Bukan sebagai pewaris. Tapi sebagai pemilik Sistem Tak Terukur sebuah entitas misterius yang mungkin saja... bisa mengguncang dunia ini.

Nama pemuda itu adalah Feng Jian.

Ketika kesadaran Eido dari Bumi perlahan menyatu dengan tubuh baru itu, kejutan pertama menghantamnya bagaikan gelombang besar, ia tak lagi berada di ruang sempit apartemennya yang penuh tumpukan kertas dan aroma kopi basi. Dunia ini... berbeda. Awan yang bercahaya ungu di langit, aroma spiritual yang samar menguar dari tanah, dan tubuh yang kini ia huni semuanya terasa asing, namun nyata.

"Eido..." bisiknya sendiri, lalu menatap telapak tangannya yang kurus dan pucat. Namun suara di benaknya mengoreksi:

"Feng Jian..."

Dia terdiam, menyadari bahwa ini bukan lagi tentang bagaimana atau kenapa. Ia telah mati di dunia lamanya dengan tubuh lelah, jiwa kosong, dan hidup yang hancur oleh tekanan. Tak ada yang menunggunya di sana. Tak ada yang mencarinya.

"Aku... sudah mati." bisiknya lirih, seolah mengukuhkan kenyataan itu.

Maka, tidak ada gunanya menolak.

Tubuh ini, kehidupan ini entah bagaimana caranya sekarang adalah miliknya. Feng Jian, pemuda berusia delapan belas tahun yang telah dikhianati, meridannya dihancurkan, dan dibuang seperti sampah oleh dunia ini.

Dan meski Eido tak memahami sepenuhnya bagaimana ia bisa berada di sini melintasi dunia, waktu, dan tubuh ia tahu satu hal dengan pasti.

Takdir lamanya telah berakhir. Dan sebuah jalan baru, penuh misteri dan bahaya, telah terbuka di hadapannya.

Dengan mata yang perlahan membara oleh semangat baru dan bisikan sistem yang masih menggema di kepalanya, ia menatap langit dunia ini dunia yang tak mengenalnya, namun kini takkan bisa mengabaikannya.

“Jika aku harus hidup kembali… maka aku akan hidup dengan caraku sendiri.” tegas nya.

Tiba-tiba, tanpa peringatan seluruh tubuh Feng Jian terasa seperti dilempar ke dalam tungku pembakaran neraka. Sakitnya begitu nyata, begitu mengguncang, hingga napasnya tertahan di tenggorokan. Otot-ototnya menegang, giginya bergemeletuk, dan pandangannya berubah kabur.

Rasa nyeri itu bukan seperti luka biasa. Tidak. Ini seperti ada besi tua yang berkarat, panas membara, yang ditusukkan perlahan ke setiap pori-pori tubuhnya, menggali jalan melalui tulangnya, menyayat meridian yang telah hancur dan mencoba menyusunnya kembali urat demi urat, simpul demi simpul.

[Proses Pemulihan Dimulai.]

[Memulihkan 68% Struktur Meridian yang Rusak...]

[Memaksa Adaptasi Tubuh terhadap Energi Spiritual...]

Suara sistem itu terdengar datar dan tanpa emosi, namun bagi Feng Jian, itu adalah lonceng siksaan.

"Aaaarghh!!" jeritannya menggema ke dinding-dinding batu gua tempat ia terbaring. Tubuhnya menggeliat, keringat dingin membasahi dahinya, dan napasnya kini menjadi parau dan terputus-putus. Ia merasa seakan jantungnya akan meledak, darahnya mengalir mundur, dan kepalanya akan pecah karena tekanan energi yang tak mampu ditampung tubuh lemahnya.

"Ini... akan membunuhku... lagi..." pikirnya dengan gigi terkatup, dunia berputar di sekelilingnya.

Namun di tengah penderitaan itu, ada sesuatu yang lain sebuah bara kecil. Di bawah semua rasa sakit, ada percikan hangat. Seperti cahaya redup dalam kegelapan. Itu adalah kekuatan, kekuatan murni yang mencoba membentuk dirinya kembali.

Tubuh ini menjerit untuk menyerah. Namun jiwa Eido, atau kini Feng Jian, menolak untuk tunduk.

"Aku sudah mati sekali... dan kembali." desisnya di antara nafas terputus. "Kalau aku harus mati lagi, maka aku akan mati sambil berjuang."

Dengan tekad membatu dan rasa sakit yang hampir merobek kesadarannya, Feng Jian menggigit lidahnya untuk tetap sadar. Setiap detik terasa seperti satu kehidupan penuh penderitaan. Namun ia bertahan.

Dan dalam ketekunan itu perlahan tapi pasti rasa sakit mulai mereda, digantikan oleh sesuatu yang baru. Hangat. Stabil. Mengalir di tubuhnya seperti sungai kecil yang baru menemukan jalurnya kembali.

Meridian yang telah lama hancur... mulai pulih.

Feng Jian terbaring dengan napas tersengal-sengal, dadanya naik turun seolah baru saja selamat dari pertarungan hidup dan mati. Seluruh tubuhnya basah kuyup oleh keringat, membentuk genangan kecil di bebatuan dingin gua tempat ia terbaring. Pandangannya masih buram, tetapi kesadarannya perlahan kembali membawanya pada kenyataan baru yang menjijikkan.

Ia menunduk, dan baru menyadari bahwa seluruh tubuhnya dilumuri kotoran hitam legam lendir kental berbau menyengat, seperti gabungan racun, darah busuk, dan lumpur rawa yang telah membusuk selama bertahun-tahun. Zat itu menempel di kulitnya, keluar dari pori-pori, menyelimuti dirinya dari kepala hingga kaki.

“Apa ini…?” gumamnya pelan, nyaris tidak kuat berbicara. Tapi pikirannya segera memahami, ini adalah hasil dari pemurnian tubuh, proses pembersihan kotoran dan racun yang terpendam sejak lahir. Sistem telah mulai merombak tubuhnya dari dalam. Namun aromanya… menjijikkan.

Menahan mual dan keengganan, Feng Jian bangkit dengan tertatih, tubuhnya masih lemah, ototnya seolah terbakar setiap kali bergerak. Dengan penuh tekad, ia menyeret langkahnya menuju mulut gua, meninggalkan tempat pengasingan yang menjadi saksi kebangkitan barunya.

Udara luar menyambutnya dengan sejuk yang menggigit, namun menyegarkan. Cahaya matahari yang lembut menembus sela pepohonan, menyinari wajahnya yang kotor namun kini menyimpan cahaya kehidupan.

Ia menajamkan telinga, mencoba mendengarkan suara alam dan tak lama, ia mendengar gemericik air. Tanpa ragu, ia mengikuti suara itu, menyusuri jalan setapak yang dipenuhi lumut dan akar menjalar, hingga akhirnya matanya menangkap kilau permukaan air jernih di kejauhan.

Sungai kecil itu mengalir tenang di antara bebatuan dan pepohonan, seolah menunggu kedatangannya. Feng Jian segera menjatuhkan diri ke tepi air, dan tanpa pikir panjang, ia menyelamkan seluruh tubuhnya ke dalam aliran segar itu.

Air dingin menyapu kotoran hitam dari kulitnya, membawa serta segala sisa racun dan penderitaan masa lalu. Ia menggosok tubuhnya dengan kasar, menyaksikan warna air berubah kelam di sekelilingnya. Setiap tetes yang terlepas dari tubuhnya terasa seperti meluruhkan beban masa lalu, baik milik Eido dari Bumi maupun Feng Jian dari dunia ini.

Dan saat ia menatap permukaan air, ia melihat wajah baru bukan pria kantoran dari Bumi, bukan pemuda terbuang yang dihancurkan cinta palsu. Tapi seorang pembelajar ulang, seorang penyintas, dan calon kultivator yang akan mengukir namanya sendiri di dunia yang kejam ini.

1
maz tama
hmmm hareeem/Smug//Grin/
maz tama
alur ceritanya bagus
Eido: terima kasih
total 1 replies
Kaye Kaye
up min
Eido: oke di tunggu ya
total 1 replies
Hendra Saja
jgn lelah untuk up Thor......semangat....
Eido: makasih kak
total 1 replies
qwenqen
ku kira akan menarik eh ternyata hanya novel sampah yang mengumbar fantasi birahi semata
Singaz
Lanjutkan thor
Singaz
Gak sabar nunggu update selanjutnya
PiuPyu
Ceritanya menarik, perkembangan alur cerita nya maju. Rekomendasi!
ipokdin
terbaik
Eido: Terima kasih ❤️
total 1 replies
Musang Bulan
Menarik....
leasiee~。
hai kak aku mampir yuk mampir juga di novel' ku jika berkenan 😊
Hiu Kali
kebanyakan kata-katanya dari AI generator..semangat thor.. tunjukkan kualitasmu yang sesungguhnya..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!