NovelToon NovelToon
Kutinggalkan Suami Pelit Dan Mertua Serakah

Kutinggalkan Suami Pelit Dan Mertua Serakah

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: Riiya Mariiya

Tasya baru pulang membeli sayur. Belum sempat masuk kerumah masih berada dihalaman, ibu mertuanya langsung meraih uang kembalian yang Tasya pegang.
"apaan sih buk, itu nanti sisanya buat beli apa yang kurang didapur. main ambil aja, dasar mertua serakah".
"halah, kasih aja lah kamu ini harusnya bisa membelanjakan sesuai kebutuhan. kalau sisa ya kasih keaku atau gak keibu.
seakan tak memperdulikan Tasya, bu Wiji pun berlalu pergi.
itulah tabiat mertua Tasya yang serakah, serta suaminya yang sangat perhitungan. namun kesabaran Tasya pun ada batasnya, hingga suatu saat Tasya pun meluapkan emosinya yang selama ini dia pendam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riiya Mariiya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 1

setiap pagi Tasya selalu berbelanja untuk memasak harian. Namun dia harus pintar pintar mengatul pengeluaran karena hanya dua puluh lima ribu yang diberikan oleh suaminya. Setiap hari dia pusing untuk memikirkan menu apa yang akan dimasak agar uangnya cukup.

"eh Tasya, mau beli apa? Tempe tahu lagi? Apa ikan asin?" tanya bu Santi sambil memilah milah sayuran yang ada.

"eh bu Santi, ganti dong buk. Masa tempe tahu ikan asin aja, kan bosan. Lebih bosan lagi saya, harus putar otak kayak saya ini. Uang dua puluh ribu buat makan 4 orang", jawab Tasya kesal serta menunjukkan selembar uang dua puluh ribuan.

"memang ya suamimu itu kebangetan Sya pelitnya, padahal setauku gajinya itu banyak loh. Wong Ridwan menantu ibu kan satu kantor sama suamimu", sahut bu Leha.

"yaampun, sehari dua puluh ribu. kalau sebulan cuma 600 ribu? Kalau gajinya sama kayak Ridwan berarti jutaan dong, sisanya kemana?" tanya bu Warni yang heran dengan kata kata bu Leha dan Tasya.

"ya ibunya lah ibuk ibuk, dia kan anak mama. Disetir sama maknya, saya aja dianggap orang lain sama maknya itu. Tapi apa apa nyuruh saya, udah kayak babu gratis aja sa ya ini", jawab Tasya kesal.

Tasya pun mengambil satu persatu sayur dan lauk yang dibutuhkannya. Namun kali ini berbeda, jika setiap hari dia membeli tahu tempe kali ini dia membeli telur. Karena sebelumnya mertuanya protes dengan lauk yang dibelikan Tasya.

Ya walaupun menunya berbeda namun bahannya tetap sama tahu dan tempe. Hanya saja Tasya pandai mengolahnya jadi, dua bahan tersebut bisa jadi menu yang berbeda beda.

"udah buk, telur stengah kilo, kelapa parut satu bungkus. Tomat , daun salam sama daun jeruk. Berapa?"

"telurnya empat belas ribu, kelapa lima ribu, tomat daun salam sama daun jeruk lima ribu. Semua dua puluh empat ribu. Uangnya dua puluh lima ribu ya Sya, kembali seribu. Disimpan ya, setiap kembalian jangan sampai ketahuan suamimu sama mertuamu itu nanti diambil lagi",ucap bu Yanti mengingatkan agar Tasya selalu berhati hati.

"gini aja bu, kembaliannya biar disini. Saya kumpulin disini, nanti sewaktu waktu ada kekurangan jadi gak bingung saya bu", jawab Tasya.

"pintar kamu Sya, walaupun uang sedikit tapi bisa mengatur kauangan. Memang malang sekali nasibmu punya suami seperti Adi yang pelitnya minta ampun. Padahal dulu pertama kali kamu dibawa kesini, kulitmu bersih terawat bajumu bagus bagus. Tapi sekarang, memang kebangetan si Adi", ucap bu Yanti yang juga kesal terhadap suami dan mertua Tasya.

Tasya pun berpamitan, dan segera pulang. Karena dia harus segera memasak untuk keempat penghuni rumah.

Sesampainya dirumah bukannya bu Wiji membantunya tetapi malah memarahinya. Karena Tasya lama berbelanja.

"heh Tasya! Klayapan dari mana kamu! jam berapa ini belum masak juga. Ibu juga sudah lapar ini! Lihat suamimu sudah berangkat dari tadi!" ucap bu Wiji dengan suara yang melengking.

"aduuhh, suara ibu bisa dikecilin gak sih? Bagus dong kalau mas Adi sudah berangkat kerja, berarti nanti gak usah banyak banyak masaknya. Oh iya kok tumben sudah pergi dia? Biasanya jam 7 baru berangkat. Kan masuk kerja jam 8, ini baru jam setengah 7. Biasanya berangkat juga jam 7 kok aneh", ucap Tasya seenaknya.

"jawab terus kamu ya, udah cepetan masak sana!" gertak bu Wiji dengan mata melotot.

"aku emang dari tadi mau masak buk, ibu sendiri yang ngomel ngomel gak jelas", jawab Tasya tanpa perduli kalau itu mertuanya.

"tumben kamu beli telur, biasanya tahu tempe kalau gak ya ikan asin. Makan enak pagi ini", ucap bu Wiji sambil membalikkan badan dan pergi.

"enak aja, mau makan enak. Sebelum kalian makan, aku nanti makan duluan. Enak aja udah capek capek masak, kalian yang habiskan. Bahkan terkadang aku disisain nasi aja", Tasya memotong bumbu sambil menggerutu.

Dengan piawai tangannya memotong setiap bumbu yang ada. Hanya tiga puluh menit makanan telah siapdimeja makan, serta perut Tasya juga sudah kenyang.

Bagaimana tidak, setelah nasi matang Tasya mengambilkan untuk dirinya dipiring. sembari menunggu nasi agar tak begitu panas, dia segera memtangkan telur baladonya. Setelah semua matang tasya menyisihkan dua telur untuknya. Yang satu dibuatnya sarapan dan satu lagi dibuatnya makan saat dia lapar nanti, dan sengaja disembunyikannya.

Sedangkan untuk lauk ibu mertua, suami dan Tika adiknya Adi dia sengaja memotong telurnya menjadi dua agar cukup sampai nanti malam.

Tudung saji pun dibuka oleh Tika, dan betapa terkejutnya dia melihat telur yang dipotong menjadi dua itu."apa apaan ini! Kenapa dipotong jadi dua sih?"

"berisik! Apaan sih teriak teriak!" gertak Tasya.

"heh ngapain kamu potong telurnya jadi dua!" tanya Tika dengan nada tinggi.

"mau telur utuh? Beli aja sendiri. Sudah untung dimasakin, masih aja protes. Kalau gak mau yaudah gak usah makan!" ucap Tasya dengan kesal karena Tika tak terima dengan masakannya.

Bu Wiji pun keluar dari kamar karena mendengar kegaduhan dari ruang makan, "ada apa ribut ribut? Kamu juga Tasya kenapa masih disini? Bukannya cuci baju".

"lihat bu, masa telurnya dipotong dua sih", ucap Tika manja namun dengan nada kesal.

"astaga Tasya! Kamau ini kenapa..."

Belum selesai ibu mertuanya bicara Tasya sudah memotongnya, "apa! Ibu mau bilang kenapa dipotong jadi dua? Stengah kilo aja pun mau dapat berapa? Uang dua puluh lima ribu mau dapat apa? Oohh, jadi aku tadi harisnya beli telur sekilo. Gakpapa bu, tapi nanti jadi telur goreng aja gak ada apa apanya lagi. Mau kalian? Sudah untung dimasakin, masih aja ngomel ngomel ngomel", ucap Tasya yang kemudian berlalu pergi smabil ngedumel.

Namun saat dibelakang pun Tasya berteriak, "mulai besok belanja aja sendiri! Masak sendiri! Gak apa aku gak makan dirumah, biar kalian tahu uang segitu dapat apa!"

Bu Wiji dan Tika hanya bertatap tatapan satu sama lain. Heran melihat Tasya yang kenapa jadi berani sekali.

***

1
Azahra Rahma
eh malah di Tasya jadi mikirin pelajaran IPA
Azahra Rahma
jangan² salsa mantannya Keenan
Riiya Mariiya: penasaran ya?? baca terus novelku ya kak. banyak plot twist nya lohh.. terima kasih sudah ngikutin ceritanya/Smile/
total 1 replies
Azahra Rahma
kode tuh Tasya,,Keenan ada rasa padamu
lalakon hirup
kisah cintanya kayanya seru ni
Kyoya Hibari
Kayak jadi ikut merasakan cerita yang dialami tokohnya.
HitNRUN
Author, kapan nih next chapter?
Riiya Mariiya: ditunggu ya kak, scepatnya diupdate 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!