Anatasya adalah seorang gadis cantik yang manja suka ber foya-foya, bahkan sangat sombong dan angkuh, tapi dibalik itu semua ia lakukan agar ia tidak larut dalam kekecewaan yang orang tuanya lakukan, orang tua Anatasya suda bercerai ketika ia berumur 15thn, dan mereka selalu sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. dan tidak pernah mau menanyakan kabar tentang dirinya, walaupun keuangan nya terjamin, tapi itu tidak membuat, Anatasya bahagia.
Anatasya juga mencintai seseorang, ya itu sangat lama , waktu ia sekolah menengah pertama dulu, ia pernah di tolongin, oleh pria tampan
Dia adalah Zevino Stuck Williams, seorang putra kedua konglomerat.
Yang ternyata perusahaan nya bekerjasama baik dengan papa Nya.
Yuk simak cerita selanjutnya di Bab berikut nya?......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SitiLatifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1
1.
Prolog
Anatasya palenz yang selalu kerap di sebut Ana, Ana gadis cantik yang manja, sombong dan angkuh, sang primadona kampus yang sekarang sudah resmi wisuda, dengan peringkat yang sangat bagus, karena memang Ana anak yang pintar, walaupun sombong dan angkuh orang nya.
Ke dua teman Ana menghampiri Nya, dan mereka berdua menghambur memeluk nya senang.
" Selamat ya An kamu mendapatkan prestasi yang sangat bagus" kata Sarah Tersenyum senang, dan di angguki Andin,
" iya An aku tidak menyangka loh kamu akan mendapatkan prestasi bagus, padahal kan kamu Aww Apaan sih kamu sar, " Andin meringis sakit di pinggang nya yang di cubit kecil.
" kau mau bilang kalau Ana sombong dan angkuh kan sudah kutebak" Sarah meledek Andin, Andin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
" kenapa kamu bisa tau " Andin mencibik kan bibirnya.
" Ya Tahu lah Sarah gitu" ucap Sarah membanggakan diri nya sendiri, Anatasya palenz, hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah kedua sahabatnya itu.
" Sudah-sudah, jangan ribut, kenapa kalian malah ribut sih" Ana menggeleng kan kepalanya, kedua sahabatnya Ana menyengir .
" Nih si Sarah duluan" decak Andin
" Loh kok aku" ucap Sarah tidak terima, Ana yang kesal dengan kedua sahabatnya yang malah akan ribut kembali, memilih meninggalkan mereka dari pada terus mendengarkan.
" Eh. Ana mana? " tanya Sarah pada Andin, Andin mengedikkan bahu nya ia juga tidak tahu.
*****
Ana sampai di besmen apartemen nya , Ana turun dari mobil Sport berwarna putih itu, dengan langkah nya yang santai Anatasya palenz masuk kedalam lift, dan menekan tombol angka 7 , sampai Nya di lantai yang ia tekan tadi, Anatasya palenz keluar dari lift.
ia melanjutkan langkahnya lagi menuju Apartemen nya, tepat di depan pintu apartemen nya Anatasya menekan nekan tombol angka password, apartemen nya, pintu apartemen terbuka.
Anatasya palenz masuk ke dalam Apartemen nya setelah menutup kembali, pintu apartemen nya.
Drtt...drtt..
ponsel Anatasya palenz sudah beberapa kali berbunyi, tapi Anatasya palenz tidak kunjung untuk mengangkat nya.
Drtt...Drtt..
untuk yang ke sekian kalinya berbunyi, akhir nya Anatasya palenz baru mengangkat nya.
📱" Kemana saja kamu baru mengangkat panggilan dari ku Hah" bentak seseorang di sebrang sana, membuat Anatasya palenz menjauh kan ponsel nya dari telinga nya, Anatasya palenz memutar bola matanya malas.
" Ada apa kau menelepon ku papa" tanya Anatasya palenz malas, Y yang menelepon Anatasya palenz sedari tadi adalah papa Nya.
Zayan palenz Papa kandung Anatasya palenz, yang sudah berkeluarga, sama hal nya dengan mama nya, yang juga sudah berkeluarga, dan papanya lah yang mengirim ia ke Paris untuk meneruskan pendidikan nya.
padahal Anatasya palenz tidak berminat untuk meneruskan pendidikan nya ke luar negeri, tapi papa nya bersikekeh tidak mau tahu, kalau ia harus menjalankan pendidikan di Paris.
📱" kau.. jaga bicaramu Tasya, apa begini cara mu berbicara pada Papa hah " ucap Zayan palenz Papa Anatasya palenz marah, Anatasya palenz berdecak.
" Apa papa juga tahu akan mengerti nya perasaan Tasya, Tidak kan?, maka dari itu jangan sok-sokan seolah-olah papa tau aku " ucap Anatasya palenz ikut balik marah pada papa nya, papa nya selalu saja begitu, selalu marah-marah dan membentak nya yang apa-apa selalu saja salah di mata papa nya itu, Anatasya palenz mematikan ponselnya begitu saja, tidak peduli papa nya akan marah pada nya, Karena telah mematikan sambungan telepon sepihak.
Sedangkan Zayan palenz Papa Anatasya palenz, mengumpat anak nya, yang telah mematikan sambungan telepon sepihak.
" Dasar anak tidak tahu di untung.. apa yang ku lakukan untuk nya , aku terlalu memanjakan nya dan terlalu menuruti keinginan nya itu, sepertinya ia menantang ku , CK" ucap Zayan palenz Papa Anatasya palenz.
Malam Nya Di Kota Paris
Anatasya palenz keluar dari kamar mandi dengan tangan menggosok-gosok rambut nya yang basah dengan handuk kecil, kaki jenjang nya melangkah ke luar balkon kamar nya, handuk ia lemparkan ke atas sofa sembarangan, tangan lentik nya mengotak Atik ponsel nya yang mendapat pesan dari kedua sahabatnya, yang mana menanyakan keberadaan nya sekarang.
" Ada apa?" tanya Anatasya palenz pada Andin ,
📱" kita ke Club yuk, Sarah udah ada di sana sama kekasih barunya, kan tadi pagi kamu baru lulus wisuda, apa tidak mau merayakan nya?" ucap Andin di sebrang telepon sana.
" Nanti aku pikirkan, kau duluan aja Din, kalau aku mau nanti aku nyusul" ucap Anatasya palenz, Andin mengangguk walaupun Anatasya palenz tidak melihat nya.
📱" Eumm baiklah kalau begitu" ucap Andin,
" iya "
Sambungan telepon terputus, Anatasya masuk kembali ke dalam kamar nya, ia yang masih mengenakan handuk kimono membuat Anatasya palenz dingin.
Anatasya segera mengambil pakaian nya dan segera memakai nya, ia memakai atasan kaos putih polos dan rok sebatas lutut memperlihatkan kaki nya yang jenjang dan putih bersih, tidak ada goresan sedikit pun.
Anatasya palenz mengerikan rambut nya yang agak sedikit basah dengan hairdryer, setelah di rasa kering ia merapikan rambut nya dan memolesi wajah nya sedikit makeup, sangat natural.
ia mengambil tas selempang nya dan setelah sudah tidak ada lagi, Anatasya palenz keluar dari apartemen nya.
*****
Club'
" Ana wah...aku kira kamu tidak akan datang Ana" ucap Andin mempersilahkan Anatasya palenz duduk di sebelah nya. anatasya palenz Tersenyum menanggapi ucapan Andin .
" Tadi nya aku malas kesini, tapi dipikir-pikir seperti nya aku butuh hiburan" ucap Anatasya palenz menyandarkan punggungnya di sofa,
" Ya kau benar ana " balas Sarah dari arah belakang dengan tangan yang menggandeng tangan seorang pria, yaitu kekasih barunya.
Sarah duduk di hadapan Anatasya palenz dan Andin , dengan di susul kekasih nya Peng Jonn.
" Honny kenal kan mereka berdua sahabat aku, dan kalian kenal kan ini kekasih ku" ucap Sarah memperkenalkan.
Kalian masih ingat tidak dengan peng Jonn mantan kekasih Sasya, yang sekarang menjadi kekasih nya sarah, peng Jonn mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan kedua gadis di hadapannya.
" Perkenalkan namaku Peng Jonn, panggil saja peng" ucap peng Jonn memperkenalkan.
Andin menerima uluran tangan dari peng Jonn" aku Andin dan di sebelah ku Ana, kami berdua sahabat Sarah " ucap Andin melepaskan uluran tangannya dari peng Jonn kekasih baru Sarah , Andin menyengol Anatasya palenz pelan, Anatasya menoleh ke arah Andin, Anatasya palenz menaikkan satu alisnya.
" Ada apa? " tanya Anatasya
" kau tau, lihat lah, aku baru melihat Sarah membawa kekasih nya yang matang, tapi tidak bisa di pungkiri kekasihnya Sarah cukup tampan apa lagi aku dengar ia seorang CEO" bisik Andin ke arah telinga Anatasya palenz, agar tidak di dengar oleh Sarah dan kekasih nya Peng Jonn.
" Bener kah?, kalau begitu kau cari juga yang seperti Sarah" bisik Anatasya palenz kembali, ke telinga Andin, Andin berdecak.
" akan ku pikirkan hehe" cengir Andin , Anatasya palenz hanya geleng-geleng kepala ia tersenyum gemes dengan Andin.
Sarah yang melihat kedua sahabatnya bisik-bisik jadi penasaran
" kalian lagi ngomongin apa sih, bisik-bisik CK" decak Sarah penasaran.
" Ah tidak, kami tidak membicarakan apa-apa, hanya membicarakan Ana yang tadinya malas kesini" ucap Andin asal, Sarah hanya mengangguk percaya.
" Oh Ya, aku mau ke toilet dulu" ucap Anatasya palenz mengambil tas nya yang ia letakkan tadi di atas meja, Anatasya palenz berdiri dari duduknya, kedua sahabatnya mengiyakan Anatasya palenz yang akan ke toilet.
dengan langkah yang Anggun Anatasya palenz melangkah kan kaki jenjang nya, tidak luput dari pandangan pria yang berbeda di samping Sarah, pria itu tersenyum penuh dengan arti.
Bersambung,.......................