NovelToon NovelToon
Black Rose In The School

Black Rose In The School

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Teen Angst / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Angst / Romansa
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ashelyn

Merebut kekasih saudara tirinya, dan mengandung anaknya. Bercerita tentang gadis cantik yang dijuluki sebagai mawar hitam di sekolah. Dia selalu membawa mawar hitam ditangannya setiap ia akan memutuskan hubungan dengan kekasihnya. Dia memiliki sikap yang buruk, sehingga hampir tidak ada yang benar-benar menjadi temannya. Dia tidak pernah mendapatkan cinta yang tulus, sehingga ia mungkin tidak percaya cinta. Sampai saat dimana ia melihat sesuatu yang terlihat hangat di depan matanya. Saat ia melihat seorang murid laki-laki yang bukan miliknya tengah bersikap manis kepada pacarnya. Disaat itu juga, Valencia menginginkannya. Rasa ingin memiliki itu semakin lama berubah menjadi obsesi. Sampai mereka menjalani hubungan yang panjang dengan banyak masalah diluar dugaan mereka. Bagaimana jadinya jika mereka sampai menikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ashelyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1 (Mawar Hitam)

‘Klak ‘Klak ‘klak

Bunyi sepatu dengan hak lima cm itu menggema di lorong sekolah yang cukup sepi. Seorang murid perempuan dengan seragam sekolah berjalan dengan wajah yang angkuh. Di tangannya terdapat setangkai mawar hitam yang di genggamnya.

Rok sekolah yang terlihat lebih pendek dari peraturan yang ada, seolah telah membuatnya diabaikan oleh guru. Lebih tepatnya, tidak ada siapapun orang yang bisa menegurnya.

Jam sudah menunjukan pukul 09.00 yang artinya, istirahat akan dilakukan sebentar lagi. Perempuan dengan mawar hitam di tangannya itu seketika menghela nafasnya kasar saat kakinya sudah berada di depan kelas musik.

“Ah sial! Sudah berapa kali aku melakukan hal konyol seperti ini!” Ucapnya sembari membuka pintu kelas itu dengan keras.

‘BRAK!!

Bunyi yang sangat keras membuat perempuan itu menjadi pusat perhatian. Wajahnya tetap tenang saat semua orang melihat kearahnya. Langkah kakinya tetap stabil untuk melangkah ke depan. Matanya menatap kearah seorang murid lelaki dengan rambut berwarna orange, murid lelaki itu menatapnya dengan ketakutan.

“Untukmu!” Ucap perempuan itu sembari memberikan mawar hitam kepada lelaki berambut orange.

“V-Valencia! Ampuni aku” ucap lelaki itu dengan raut wajah ketakutan.

“Kenapa kau memohon ampun? Bukankah kau terlihat sangat keren ketika berselingkuh dariku?” Ucap perempuan yang dipanggil Valencia itu.

“M-Maafkan aku!” Ucap lelaki itu ketakutan.

“Brengsek!!” Ucap Valencia.

“A-Aku ingin putus denganmu sejak lama!” Ucapnya.

“Kenapa? Apa alasanmu?” Ucap Valencia dengan wajah tenangnya.

“Tidak ada pria yang mau berpacaran lama denganmu! Kau terlalu mengerikan! Kau seolah merendahkan pria karena kau lebih kaya! Kau bahkan tidak pernah bersikap manis! Kau tidak bisa tertawa atau menangis karena seorang pria!”

“Semua itu membuatku sebagai lelaki merasa muak!!”

“Yang lelaki inginkan adalah seorang gadis yang manis dan imut! Dia lebih tunduk kepada seorang lelaki! Bukan perempuan kaku sepertimu!”

“Hahahaha” Valencia tertawa setelah mendengar kalimat panjang itu.

“Maksudmu aku harus tertawa seperti itu Jacob?” Ucap Valencia sembari menunjukan senyum tipisnya.

“Kau tidak pantas untuk dicintai. Pembawa mawar hitam sepertimu hanyalah sesuatu yang menakutkan” ucap pria bernama Jacob dengan senyum tipisnya.

“Kau selalu memberikan mawar hitam kepada lelaki yang akan kau putuskan. Tapi sekarang berbeda, aku lah yang lebih dulu meminta putus!” Ucap Jacob lagi sembari terkekeh.

“Brengsek!” Ucap Valencia.

Valencia pergi begitu saja, ia muak melihat mantan pacarnya itu. Ia sudah selesai dengan urusannya, ia bahkan tidak menangis atau merasa sedih. Karena memang, Valencia sudah mati rasa.

Mungkin saja, Valencia sudah mati rasa dengan yang namanya cinta. Karena dalam sebulan, sudah berapa kali ia memberikan mawar hitam itu kepada lelaki yang pernah menjadi pacarnya.

Dan penyakit yang Valencia rasakan dari lelaki yang di kencaninya adalah perselingkuhan. Semua lelaki yang menjadi pacarnya akan berselingkuh darinya. Dan anehnya, semua itu tidak bisa membuat Valencia meneteskan air matanya.

“Tidak ada satupun pria yang bisa membuatku meneteskan air mata” ucapnya sembari berjalan menaiki tangga.

Valencia melihat dari puncak gedung sekolahnya. Ia melihat salju turun dengan indahnya. Salju yang indah dengan hawa dinginnya. Valencia merapatkan jaket hangat yang ia pakai.

“Apa semua pria itu brengsek?” Ucapnya kepada diri sendiri.

“Kenapa harus ada lelaki di dunia ini. Jika kehadiran mereka hanya akan memberikan goresan luka” batinnya.

‘Ding ‘Dong ‘Ding ‘Dong

Bunyi bel masuk berbunyi, Valencia menghela nafasnya sekali lagi. Sebelum akhirnya ia melangkahkan kakinya kembali menuruni tangga untuk menuju ke kelasnya. Kenaikan ke kelas tiga akan diumumkan sebentar lagi, dan Valencia berharap bahwa dia akan berada di kelas yang lebih tenang dari sebelumnya.

Valencia berhenti di depan papan pengumuman besar yang berada di dinding depan sekolahnya. Ia melihat bagaimana namanya selalu berada di peringkat kedua terakhir di kelasnya. Dan itu bukanlah hal baru, karena Valencia selalu seperti ini.

“Lihat! Valencia selalu berada di tempatnya!” Ucap salah satu orang di belakang Valencia.

“Bahkan jika aku peringkat terakhir pun, aku akan tetap lebih kaya dari kalian!” Ucap Valencia dengan angkuh.

Valencia kembali melihat ke papan pengumuman. Ia melihat ke peringkat satu di seluruh angkatan kelasnya. Dan nama itu selalu bertahan disana, murid lelaki bernama Felix, selalu berada di peringkat pertama.

“Sebenarnya seperti apa Felix itu?” Gumam Valencia lirih.

“Felix! Selamat! Kau berada di peringkat pertama!” Ucap sebuah suara di belakangnya.

Valencia yang mendengar nama Felix di panggil itu seketika menoleh kebelakang. Dan dia melihat seseorang bernama Felix itu. Seorang lelaki berkacamata, seorang lelaki yang terlihat seperti kutu buku dan sama sekali tidak terkenal.

Valencia melihat bagaimana penampilan murid bernama Felix itu dari ujung kaki sampai ujung kepala. Dan dia menyadari bahwa Felix mempunyai postur tubuh yang bagus.

“Kurasa tingginya 196? Dia cukup tinggi untuk ukuran pria cupu” ucap Valencia sembari tersenyum tipis.

“Pengumuman pembagian kelas sudah terkirim di grup sekolah! Silahkan dilihat!” Ucap sebuah pengumuman.

Valencia membuka ponsel mahalnya, ia bisa melihat bahwa dirinya berada di kelas 3 A. Ia mencari tau apakah ada seseorang yang ia kenal di kelas itu. Dan ia mendesah pelan saat tidak mendapati orang yang ia kenal.

“Felix? Aku satu kelas dengan pria cupu itu” ucap Valencia sembari terkekeh.

“Ahh, mulai sekarang kita akan satu kelas dengan Valencia! Bukankah ini menjengkelkan?” Ucap seorang gadis yang sedang berdiri di samping murid bernama Felix.

“Tidak masalah bukan?” Ucap Felix.

“Dia cukup problematik, kurasa banyak orang yang tidak menyukainya” ucap gadis itu, membuat Valencia menatapnya tak suka.

Valencia malas untuk menanggapi gadis cupu itu, ia memutuskan untuk masuk kedalam kelasnya dan mengambil tas nya dan pulang. Ia tidak ingin berlama-lama di sekolah, karena hari ini cukup melelahkan baginya.

“Valencia kau akan pulang sekarang?” Ucap gadis bernama Leya.

Valencia hanya mengangguk untuk menjawabnya. Mereka memang teman yang cukup dekat, tapi sebenarnya mereka tidak sedekat itu. Valencia tidak benar-benar memiliki seseorang yang dekat dengannya.

“Sampai ketemu lagi Valencia!” Ucap Leya sembari melambaikan tangannya, sementara ia diabaikan olehnya.

“Ahh gadis sialan!” Ucap Leya sembari menatap Valencia yang terus menjauh darinya.

Tidak ada seorangpun yang tulus berteman dengan Valencia. Karena semua orang tau sikap buruknya, mereka hanya sekedar menghormatinya. Karena semua orang tau, bahwa Valencia adalah kerabat dari donatur terbesar sekolah ini.

Valencia melihat bahwa semua murid mulai membawa tas mereka dan keluar dari area gedung sekolah. Karena memang hari ini hanyalah pengumuman kelulusan dan pembagian kelas, setelah itu mereka dipersilahkan pulang.

“Kurasa aku akan berjalan kaki hari ini. Sembari melewati gang cinta itu” ucap Valencia dengan senyum tipisnya.

Valencia berdiri menunggu lampu merah untuk menyebrang jalan raya. Ia menunggu dengan murid lainnya. Sementara seseorang datang dengan menginjak sepatunya, sontak ia melihat kearah lelaki yang telah menginjak sepatunya itu. Valencia harus mendongakkan wajahnya keatas karena lelaki itu jauh lebih tinggi darinya.

“Maafkan aku! Aku tidak sengaja menginjak kakimu” ucap lelaki itu.

“Felix!” Teriak seorang gadis di belakangnya.

Valencia hanya diam sembari melihat kearah dua orang di depannya. Dan detik itu juga ia menyadari bahwa lelaki di depannya adalah Felix, sang murid pintar yang akan satu kelas dengannya. Sementara gadis disampingnya adalah kekasihnya, terlihat dari gelang yang mereka kenakan.

“Aku baru saja menginjak kakinya, aku sedang minta maaf padanya” ucap Felix kepada kekasihnya.

Valencia hanya diam sembari melanjutkan langkah kakinya, ia mengabaikan permintaan maaf itu. Ia tidak peduli dengan mereka, ia hanya akan melangkahkan kakinya menuju gang cinta yang sudah ramai di beritakan di sekolahnya.

“Jadi ini gang cinta” ucap Valencia sembari melihat gang kecil yang berada di pinggiran kota dekat sekolahnya.

Gang cinta adalah sebuah jalan dengan banyak hotel di sisi jalan. Semua orang menyebut gang cinta karena disitu lah tempat semua murid yang berpasangan menghabiskan waktu mereka. Di jaman seperti ini, tentu saja hal itu sudah menjadi hal yang biasa.

Tapi tentu saja hal itu sebenarnya tidak di perbolehkan, semuanya disembunyikan dalam sebuah nama toko biasa. Dan di dalamnya terdapat banyak hotel yang mereka gunakan untuk menghabiskan waktu bersama.

“Ahh brengsek! Aku hampir melihat semua mantan pacarku masuk kedalam hotel itu dengan gadis dari sekolah lain” ucap Valencia.

Valencia sendiri tidak pernah sekalipun masuk kedalam gang cinta ini. Dan semua pacarnya tidak pernah ada yang di perbolehkan untuk menyentuh tubuhnya. Valencia bukanlah gadis sembarangan, dia memiliki kepribadian aneh sehingga dijuluki oleh semua murid dengan julukan tak biasa.

“Black Rose in the School”

Seorang gadis dengan mawar hitam ditangannya, dia akan memberikan mawar hitam itu kepada setiap lelaki yang akan ia putuskan hubungannya. Dan julukan itu sudah melekat pada dirinya.

......................

1
Celia Sulu
author tolong buat valencia pergi dari hidup Felix sementara waktu Thor sampai Felix sedar dengan perasaannya sendiri,kasihan valencia author
karina
lanjut
Triny Hadon
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!