NovelToon NovelToon
Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Terjerat Pernikahan Dengan Pria Kejam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa Modern / Masokisme / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Konflik Rumah Tangga-Pembalasan dendam / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst
Popularitas:6.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nadziroh

Demi menghindari bui, Haira memilih menikah dengan Mirza Asil Glora, pria yang sangat kejam.

Haira pikir itu jalan yang bisa memulihkan keadaan. Namun ia salah, bahkan menjadi istri dan tinggal di rumah Mirza bak neraka dan lebih menyakitkan daripada penjara yang ditakuti.

Haira harus menerima siksaan yang bertubi-tubi. Tak hanya fisik, jiwanya ikut terguncang dengan perlakuan Mirza.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadziroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Awal mula

"Maaf, Tuan Asil. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi nyawa Nona Lunara tidak tertolong, dia meninggal," ucap Dokter Hasad lirih. 

Tangis kembali pecah, memecahkan keheningan yang beberapa waktu lalu tercipta. Di depan ruangan ICU itu semakin tegang, aksi jambak-menjambak kembali terjadi setelah pernyataan sang dokter yang menyayat hati. 

Lunara dinyatakan meninggal setelah mengalami kecelakaan, ia yang sedang menyeberang ditabrak oleh pengendara motor, itulah menurut saksi.

"Dasar pembunuh, enyah kau dari dunia ini," ucap Ayla berteriak. Ia adalah salah satu teman dekat Lunara yang paling murka dengan kejadian yang menimpa sang sahabat. 

Mirza Asil Glora ambruk seketika. Seluruh organ tubuhnya seakan ikut mati bersama dengan pernyataan itu. Wajahnya merah padam memendam amarah, Matanya berkaca dengan tangan yang mengepal sempurna. Darahnya mendidih mengingat cerita dari Ayla yang melihat kejadiannya. 

Kesedihan dan kemarahan bercampur aduk membuat dada pria yang itu sesak, bahkan beberapa kali ia harus mensuplai oksigen untuk bisa bernapas. 

Ulu hatinya teriris, kenyataan ini bahkan lebih pahit daripada menelan empedu. Tak menyangka, hubungan yang dirancang sedemikian indah berakhir tragis, mereka berpisah untuk selama-lamanya. 

Bukan ini yang Mirza inginkan. Dipisahkan oleh maut, bukan berarti harus secepat kilat, bahkan ia belum bisa menikmati manisnya menjalani rumah tangga dengan wanita itu. Apakah ini adil? 

Lunara adalah tunangan Mirza. Mereka akan melangsungkan pernikahannya besok, namun kini semua itu hanya tinggal rencana yang tak mungkin tercapai. 

Lunara meninggalkannya nya begitu saja tanpa pamit.

Mirza menoleh, menatap gadis yang terisak, wajahnya tampak lebam dengan pipi yang basah kuyup. Sudut bibirnya dipenuhi darah segar akibat aksi beberapa teman Lunara. 

Ya, itu adalah gadis yang menabrak Lunara. Dia bernama Haira. Gadis cantik berumur 19 tahun yang bekerja di sebuah pabrik garmen ternama. Ia tak sengaja menabrak Lunara karena sedikit pusing. 

Jangan ditanya penampilannya, pasti sederhana. Ia hanya gadis polos yang datang dari kampung untuk mengais rejeki. Baru tiga bulan dirinya diterima, dan kini harus mengalami musibah tragis.

"Saya tidak bersalah, Tuan," Haira mengucap dengan bibir bergetar, rasa sakit itu menjalar di sekujur tubuhnya, bahkan kulitnya banyak luka yang terasa perih. 

"Jangan bohong!" pekik Ayla kembali mencekik leher Haira hingga kesulitan bernapas. 

Tangannya terus mencengkal tangan Ayla yang hampir saja membunuhnya. Namun apa daya, Haira sudah kehabisan tenaga hingga ia tak bisa melawan wanita itu. 

Mirza masih bergeming, sedikit pun tak ada belas kasihan pada Haira yang nampak menderita, namun ia pun belum ingin turun tangan meskipun sekujur tubuhnya dibakar dendam. 

Untuk saat ini ia tak bisa memikirkan apapun selain calon istrinya yang sudah menjadi mayat. Masih belum percaya dengan kejadian yang menimpanya. 

Pintu terbuka lebar. 

Mirza mendongak, menatap brankar yang didorong dari dalam, dengan posisi duduk ia menggenggam satu kaki ranjang itu hingga menghentikan langkah dokter. 

Buliran bening lolos membasahi pipi hingga jatuh ke lantai yang berwarna putih mengkilap. 

Tangannya gemetar, seakan tak sanggup untuk menatap wajah Lunara. 

Sekuat tenaga Mirza berdiri. Menyentuh kain yang menutupi tubuh Lunara. Menariknya dengan pelan, hingga menampakkan wajah pucat gadis itu. 

Mirza tergugu, air matanya mengalir semakin deras bak banjir bandang. Berjalan pelan, mendekatkan wajahnya di telinga Lunara yang kini sudah terbujur kaku. 

"Kenapa kamu tega meninggalkan aku," ucap Mirza di sela-sela tangisnya. Tangannya mengelus, mengusap lembut pipi sang kekasih.

Kenangan indah yang pernah mereka lalui. Pahit manis perjalanan cinta yang menghiasi waktu demi waktu terus terlintas di benaknya. Betapa hancur nya hati Mirza saat ini ditinggalkan orang yang paling ia cintai. 

Erkan, sang sekretaris itu maju satu langkah. Merangkul tubuh Mirza yang masih bergetar hebat. 

"Sudah, Tuan, biarkan Nona Lunara tidur dengan tenang, jika Tuan seperti ini, dia pasti akan sedih," tutur Erkan menyemangati. 

Perlahan Mirza melepaskan pegangannya. Membiarkan sang dokter membawa mayat Lunara ke ruang jenazah. 

Mirza berjalan pelan menghampiri Haira yang masih duduk bersandar di dinding dengan kepala terbenam di antara lutut dan paha. Tubuhnya yang penuh dengan luka itu membuatnya lemah, jangankan untuk berdiri, untuk bergerak saja terasa nyeri. 

Dentuman sepatu dan lantai yang semakin dekat membuat Haira terkejut. Ia menatap sepatu hitam mengkilap di depannya, lalu beralih menatap wajah pria tampan yang mematung di depannya. 

"Tuan, saya minta maaf. Ini bukan kesalahan saya sepenuhnya," ucap Haira mengiba. 

Mirza berjongkok, mengangkat dagu Haira dengan satu jarinya. Menatap tajam mata Haira yang nampak sendu. Tidak ada rasa kasihan sedikitpun melihat gadis di depannya itu. 

"Lalu kesalahan siapa, Lunara?" bentak Mirza sekencang-kencangnya hingga membuat mata Haira terpejam. Ia tak sanggup menatap mata Mirza yang menyala. 

Mirza mendorong kepala Haira dengan kasar hingga terbentur di dinding. Kembali berdiri dan berkacak pinggang. 

Dua orang polisi datang setelah mendapatkan panggilan. 

"Selamat malam, Tuan," sapa polisi pada Mirza. 

"Bawa dia!" Menunjuk Haira. "Biarkan dia membusuk di penjara," lanjutnya tanpa ragu. 

Haira menangis histeris. Meraih kaki Mirza dan merangkulnya dengan erat. 

"Tuan, saya minta maaf, jangan masukkan saya ke penjara," pinta Haira memelas, ia tak bisa membayangkan, bagaimana jika itu sampai terjadi, pastu nenek dan adiknya akan sok, bahkan dia tak bisa lagi bekerja dan menghidupi mereka. 

Mirza tak peduli dengan rengekan Haira, ia menendang gadis itu hingga tersentak ke belakang. Rok hitam selutut yang di pakai gadis itu tersingkap hingga menampakkan paha nya. Mirza memalingkan pandangannya seketika.

Tanpa menunggu waktu, dua polisi bertubuh kekar itu menarik Haira dan menyeretnya dengan paksa. Memborgol kedua tangannya seperti layaknya tahanan. 

"Erkan," panggil Mirza dengan suara berat. Matanya tak teralihhkan dari Haira yang semakin menjauh. 

"Saya, Tuan." Erkan menghampiri Mirza. 

"Kamu cari tahu siapa keluarga gadis itu. Mereka semua harus bertanggung jawab atas kematian Lunara."

Erkan menatap wajah Mirza yang sangat mengerikan. Tuannya itu bagaikan singa buas yang siap menerkam mangsanya. 

"Ba… baik, Tuan. Saya akan segera menyelidiki keluarganya." 

Setelah Erkan pergi, Ayla yang masih terisak menghampiri Mirza. Mengelus bahu lebar pria itu. 

"Kamu yang sabar, jangan biarkan gadis itu lolos begitu saja. Dia pantas mati." 

Seharusnya memang dia yang mati, bukan Lunara. 

"Saya tidak bersalah, Pak." Haira tak henti-hentinya memohon ampunan pada polisi. Ia menangkup kedua tangannya. Meminta belas kasihan pada mereka untuk membebaskannya. 

"Diam!" teriak salah satu petugas yang risih dengan suara Haira. Satu kata itu membuat Haira diam seketika. 

Nenek, tolong aku. Seandainya ada jalan lain, pasti akan aku pilih supaya aku tidak dipenjara, tapi sayang, mereka tidak mau mendengarkan penjelasanku sedikit pun, Nek. 

Haira pasrah, ia hanya mengharap ada mukjizat datang padanya. Sebab, hidupnya saat ini hanya ada di tangan satu orang, yaitu Mirza. 

1
istripak@min
jgn heran klw diindo,,bnyak tukng gibah
istripak@min
lah ini cerita diturky ya thor? tdi katanya mirza turunan turki,,kupikir ini diindo,,pas baca haira meninggalkn turki dn pergi keindo
istripak@min
aku benci kmu mirza
Siti Nurbaidah
Luar biasa
istripak@min
kejamnya sang suami
istripak@min
mampir aku thor,,
aku ngerasa ayla ini banditnya,duri dlm daging
Nelsi Bengkulu16
sepertinya ayla yg mengarang cerita krn ingin mendekati mirzani
istripak@min: nikita nya jgn lupa kak
total 1 replies
aagnes
Luar biasa
Ines Kamore
Luar biasa bagus
Rahmawati Hulukiba
Is the Best
Sukesih Sukesih
Luar biasa
Lusi Sabila
aku malah gak doyan seblak Mirza 🤣
Rieka Mawon
Luar biasa
Siti solikah
mantap erkan
Jessica
Luar biasa
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐣𝐥𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐨𝐧𝐠 𝐥𝐭𝐫 𝐛𝐥𝐤𝐠 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐈𝐧𝐝𝐨𝐧𝐞𝐬𝐢𝐚 𝐚𝐩𝐚 𝐭𝐮𝐫𝐤𝐞𝐲 𝐛𝐢𝐚𝐫 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫 𝐭𝐝𝐤 𝐬𝐥𝐡 𝐩𝐡𝐦

𝐬𝐨𝐚𝐥𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐠𝐚𝐤 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥 𝐭𝐝 𝐤𝐚𝐧 𝐡𝐚𝐢𝐫𝐚 𝐧𝐚𝐢𝐤 𝐛𝐢𝐬


𝐤𝐥𝐨 𝐬𝐦𝟐 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐮𝐫𝐤𝐞𝐲 𝐤𝐧𝐩 𝐢𝐛𝐮 𝐭𝐝 𝐛𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐚𝐧𝐭𝐞𝐬𝐚𝐧 𝐛𝐬 𝐩𝐧𝐲 𝐚𝐧𝐚𝐤 𝐛𝐮𝐥𝐞

𝐡𝐫𝐬𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐥𝐨 𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐦𝟐 𝐛𝐮𝐥𝐞 𝐲𝐚 𝐢𝐛𝐮 𝐢𝐭𝐮 𝐠𝐤 𝐛𝐥𝐧𝐠 𝐠𝐢𝐭𝐮
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥: 𝐧𝐚𝐤 𝐢𝐲𝐚 𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐤?
𝐢𝐲𝐚 𝐧𝐠𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐤𝐥𝐨 𝐧𝐨𝐯𝐞𝐥 𝐢𝐭𝐮 𝐟𝐢𝐤𝐬𝐢 𝐭𝐩 𝐲𝐚 𝐢𝐧𝐢 𝐭𝐮 𝐤𝐲𝐤 𝐦𝐚𝐤𝐬𝐚 𝐛𝐧𝐠𝐭 𝐣𝐚𝐭𝐮𝐡𝐧𝐲𝐚 🤣🤣🤣
istripak@min: nah iya aku bru komen sm sperti kk,,ceritnya jauh ntah kemana,smpek kekalimantan
total 2 replies
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐡𝐫𝐬𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐢𝐤𝐬𝐚 𝐂𝐂𝐓𝐕 𝐣𝐠 𝐬𝐢𝐡 𝐬𝐢 𝐌𝐢𝐫𝐳𝐚 𝐢𝐧𝐢
Khusnul Khotimah
jg goblok jadi laki
Lilis Suryani
Luar biasa
🍁𝐀⃝🥀Angela❣️
𝚏𝚞𝚑𝚑𝚑 𝚋𝚊𝚕𝚒𝚔 𝚍𝚎𝚑.. 𝚔𝚎𝚝𝚎𝚖𝚞 𝚗𝚊𝚍𝚊 𝚜𝚒 😃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!