Malam telah tiba, Mao Yu melangkah memasuki perkampungan kecilnya yang sunyi. Perkampungan yang dulunya pos pertahanan Kerajaan Heimu, kini menjadi tempat pensiunan para prajurit. Tenang dan damai, cocok untuk mengakhiri hidup dalam damai.
"Semua orang sepertinya sudah tidur," gumamnya, "mungkin aku terlalu lama istirahat tadi sore."
Langkahnya cepat menuju pondok terkecil di sudut perkampungan. Pintu berderit terbuka, ia meletakkan keranjangnya di samping meja. Tanpa menunda sedetik pun, ia menyambar lipatan baju dari atas meja dan melompat keluar rumah, berlari riang menuju sungai.
Byur! Suara cipratan air besar memecah keheningan malam. Mao Yu muncul ke permukaan, menggelengkan kepala untuk mengusir air dari rambutnya.
"Hahaha... Oh, segar sekali!" serunya, "surga dunia!"
Mandi itu wajib, bersih itu keharusan. Ia mulai membersihkan diri dengan penuh semangat. Air yang dingin? Ah, tidak masalah. Akan jauh lebih merepotkan jika ia harus belajar dan tidur dengan badan penuh keringat, bau, dan gatal-gatal. Mengabaikan kebersihan hanya akan mendatangkan masalah kesehatan di kemudian hari.
Setelah puas bermain air, ia memulai rutinitas selanjutnya. Baju yang ia kenakan seharian tadi dicuci dengan hati-hati. Ia menggosoknya perlahan ke batu besar yang halus, memastikan tidak ada kerusakan. Tiap potong baju sangat berharga baginya, ia hanya punya beberapa setel.
Cahaya bulan memantulkan perawakan Mao Yu yang langsing, dengan tinggi standar remaja seusianya. Kulitnya agak kecoklatan, bukti dari kurangnya makan dan tingginya aktivitas di bawah terik matahari. Menjelajahi hutan demi jamur herbal adalah satu-satunya hal yang bisa ia lakukan di sana.
Mao Yu sadar, tubuh kurusnya hanya memberinya kegesitan dan kelincahan, bukan kekuatan besar. Otot-ototnya yang tipis tidak bisa menghasilkan ledakan tenaga. Ia menyadari, jika otot tidak bisa mendominasi, maka otaknya yang harus berkembang. Maka, setelah seharian bekerja keras, ia akan tetap belajar di malam hari.
"Selesai!"
Mao Yu keluar dari air. Ia mengenakan baju ganti tanpa handuk, lalu mengamati bulan purnama yang bulat sempurna.
Zzzztt...!
"Aduh, kenapa kepalaku sering begini akhir-akhir ini?"
Ia memegangi keningnya, duduk terhuyung. Rasanya seperti hampir pingsan. Tubuhnya kehilangan keseimbangan sesaat, meninggalkan rasa pening.
"Oke... oke... mungkin aku hanya terlalu capek," hiburnya pada diri sendiri.
Setelah memastikan dirinya baik-baik saja, ia kembali ke pondok. Di samping rumahnya, baju yang baru dicuci menggantung di jemuran. Suara jangkrik dan katak bersahutan.
Lampu di dalam pondok mulai menyala, menerobos lubang-lubang di dinding kayu. Mao Yu duduk di meja belajar, di hadapannya ada segelas air putih, buah-buahan, dan roti kering. Aroma herbal dari jamur di keranjangnya memenuhi ruangan, menciptakan suasana tenang yang mendukung konsentrasi.
Malam ini ia tidak membaca buku cerita, melainkan akan memulai kultivasi. Ia mengambil buku berjudul "Memulai Jalur Kultivasi" dan langsung menuju bab praktik. Sambil mengunyah buah dan roti kering, ia membaca dengan seksama. Tiap makan seteguk roti, ia harus minum segelas air agar tidak tersedak.
"Gas... kita praktik!"
Ia naik ke dipan, duduk bersila.
"Ambil nafaaas... hmmpph..." "Tahaann..."
Wajahnya yang cerah perlahan layu, lalu memerah seperti apel ranum.
"Bwahhh..."
Ia terlentang, napasnya tersengal-sengal. "Gagal lagi," dengusnya, putus asa.
"Coba lagi!" "Coba lagi!" "Coba lagi!"
Kali ini, ia benar-benar lemas. Setelah mencoba tujuh kali dan tetap gagal, ia menyerah untuk malam ini.
"Apa ada yang salah denganku? Tidak ada energi yang terkumpul di perutku," pikirnya.
Dalam posisi terlentang, ia memejamkan mata, berusaha mencari kesalahannya. Dua tahun ia mencoba, hasilnya selalu sama, tapi ia tidak pernah menyerah. Di tengah perenungan, rasa pening itu datang lagi, kali ini lebih kuat, langsung membawanya ke alam mimpi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 313 Episodes
Comments
Ibad Moulay
Home Sweet Home
2022-08-30
1
Bebas merdeka
linjuttt
2022-05-22
0
Bebas merdeka
okkk
2022-05-22
0