Part 2
Persilangan Belati dan Pedang
Hanes kini sibuk meladeni kepiawaian dari Xia Chia dalam memainkan senjatanya. Hanes dengan santainya bergerak menghindari serangan demi serangan yang diarahkan kepadanya, sedangkan Liu Feng hanya memperhatikan sembari duduk di salah satu anak tangga yang mengarah ke lantai atas.
“Apa kau yakin akan menghadapi orang itu sendirian, Chia? Dia tampaknya cukup kuat.” Ungkap Liu Feng sembari menenggak arak putih yang disimpan di dalam kendi dari labu yang tersangkut di pinggangnya.
“Aku akan membunuh orang ini dan membawa kepalanya ke hadapan, Guru Bai Jing Xia. Dia sudah berani-beraninya mengotori tempat keramat dan sakral Pagoda Emas ini.” Ucap Xia Chia dengan nada marah.
“Haha ... Nona cantik ini ternyata juga pintar membual. Aku mengotori Pagoda Emas ini? Lalu tindakan kalian yang menculik salah satu temanku yang memiliki Burung Phoenix itu apa namanya? Apa kalian sudah kehilangan akal?” ejek Hanes sembari mendorong pundak Xia Chia menggunakan tangannya.
Xia Chia terdorong beberapa langkah akibat tindakan Hanes barusan. Ia sedikit terkejut karena hanya dengan sebuah dorongan tangan dirinya harus mundur beberapa langkah, ‘Dia bukan manusia biasa.” Ucap Xia Chia.
“Sudah pergilah! Aku tidak ingin melukai wanita. Kau saja yang menjadi lawanku.” Ucap Hanes sembari menunjuk ke arah Liu Feng yang dengan santainya menenggak arak.
“Wah-wah! Jiwa mudaku benar-benar mendidih. Aku juga sudah tidak sabar bertukar satu atau dua pukulan kepadamu.” Ungkap Liu Feng.
“Jangan anggap remeh karena aku wanita! Sial*n!” ucap Xia Chia yang memusatkan kekuatannya ke dalam pedangnya, hingga cahaya biru menyelimuti pedang itu dan dengan cepat sebuah serangan keras mengarah ke arah Hanes.
Lysa segera keluar dan kemudian menahan kekuatan itu dan melemparkannya ke arah samping, sesaat kemudian terlihat sayatan yang cukup besar, hingga membuat dinding Pagoda Emas itu tersayat cukup besar.
“Terima kasih.” Ucap Hanes sembari tersenyum.
“Kau jangan lengah! Mereka ini juga bukan manusia biasa. Mereka memiliki beberapa kemampuan yang mungkin dapat membahayakan nyawamu.” Pesan Lysa yang terlihat melayang di udara.
“Cih ... dia juga punya makhluk panggilan seperti Guru rupanya. Wajar saja dia sangat kuat.” Ungkap Liu Feng terlihat kesal.
“Kau beruntung karena dilindungi oleh wanita itu!” ledek Xia Chia sembari kembali bersiap untuk menyerang.
“Haha ... dia hanyalah pelindungku. Dia melindungiku karena memang tugasnya. Namun, jika kau meremehkan aku karena hanya mengandalkan seorang pelindung. Maka aku akan mulai serius dari sekarang.” Ucap Hanes yang memunculkan Dagger atau Belati yang selalu menemani dirinya.
“Kau juga memiliki senjata seperti itu rupanya! Mari kita selesaikan ini.” Ucap Xia Chia yang terlihat bersemangat.
“Jangan sampai kau menyesal, Nona. Aku tidak akan menahan kekuatanku untuk saat ini.” Balas Hanes yang dengan cepat melesat dan terlihat percikan api yang muncul akibat benturan dari Belati dan Pedang yang kini bersilangan di udara.
“Semuanya jadi tampak kian menarik.” Ucap Liu Feng.
Namun Hanes yang sudah serius bukanlah tandingan dari Xia Chia. Xia Chia hanya bisa bertahan dengan beberapa bagian tubuh yang tersayat oleh Dagger yang dimiliki oleh Hanes. Hanes hanya tersenyum dan membisikkan sesuatu kepada Xia Chia, “Menyerahlah! Aku tidak akan membunuhmu, Nona cantik.”
“Jangan mimpi! Aku lebih baik mati daripada harus menyerah!” ucap Xia Chia yang kemudian terlihat mengeluarkan sebuah botol kecil yang terselip di dadanya. Xia Chia membuka tutup botol berwarna putih itu dan kemudian meniupkannya ke mata Hanes.
“Sial! Apa ini? Kau curang!” ucap Hanes yang mundur beberapa langkah sembari memegangi matanya.
“Rasakan itu! Kau harus mati kali ini.” Ucap Xia Chia yang dengan cepat mencoba untuk menyerang Hanes dengan menghunuskan pedangnya ke arah Hanes.
Pedang bercahaya biru itu bersinar dengan terang yang kemudian mencoba menusuk tubuh Hanes, namun dengan secepat kilat Hanes menyilangkan Daggernya dan bertahan dari serangan tersebut, “Kau menganggap remeh aku! Kau pikir dengan curang seperti ini? Kau akan menang? Jangan mimpi!” ucap Hanes yang kemudian menendang perut dari Xia Chia dan dengan cepat melakukan serangan balik. Hanes menggunakan ujung dari gagang Daggernya dan kemudian memukul bagian kepala dan juga dada dari Xia Chia, hingga terlihat darah segar keluar dari mulutnya dan Xia Chia langsung pingsan akibat serangan dengan tenaga dalam yang dilancarkan oleh Hanes.
“Benar-benar hebat! Kau pasti akan menjadi Petarung kelas 1 (satu), jika saja bergabung bersama kami.” Ungkap Liu Feng.
“Aku tidak tertarik dengan hal seperti itu.” Ucap Hanes yang mengeluarkan air mata Phoenix dan membasuh matanya. Ia kemudian dapat melihat kembali dengan jelas.
“Kau harus membuang air mata Phoenix hanya untuk mengalahkan wanita itu.” Ejek Lysa.
“Mau bagaimana lagi? Orang itu juga cukup kuat.” Ucap Hanes sembari tersenyum.
“Biar aku saja.” Ucap Lysa yang kemudian menyerang Liu Feng.
Liu Feng bersiap dengan kuda-kudanya. Dia terlihat mencoba mengamati pergerakan Lysa yang kini menyerang dirinya.
“Wah ... malah pelindungnya yang langsung turun tangan. Aku akan sangat kerepotan kalau seperti ini.” Ucap Liu Feng.
“Aku tidak akan menahan diriku.” Balas Lysa.
“Aku merasa terhormat.” Balas Liu Feng.
Hanes terlihat beristirahat untuk sementara waktu. Lysa berjanji dengan cepat akan menyelesaikan semua hal ini. Sementara itu, di tempat lain Nick dan Hydra terlihat bertarung melawan Chu Jung.
“Menyerahlah! Aku tidak ingin membunuhmu.” Ucap Nick yang terlihat Chu Jung telah kehilangan salah satu lengannya yang kini digantikan oleh api besar yang membentuk sebuah tangan.
“Kau sangat pintar bicara! Setidaknya kau juga harus ikut aku ke Neraka!” balas Chu Jung yang terlihat memusatkan kekuatan api yang menyelimuti tubuhnya.
“Semua ini merepotkan!” balas Nick yang mencoba menghindari lemparan bola api yang mengarah kepadanya.
Hydra dengan cepat mengibaskan ekornya dan menghancurkan bola api tersebut. Hydra terlihat marah dengan tindakan Chu Jung barusan.
“Merepotkan! Aku pasti menghabisinya dengan cepat, jika saja makhluk mistis ini tidak ada di sini.” Ucap Chu Jung.
“Aku akan membunuhmu, manusia! Menyerahlah!” ucap Hydra dengan kepala-kepala Ular yang mengarah ke arah Chu Jung.
“Aku tidak akan menyerah! Kalian harus mati!” ucap Chu Jung yang kemudian terlihat sebuah bola api besar keluar dari atas kepalanya dan menyerang Hydra dan juga Nick.
“Kau sangat membosankan!” ucap Nick yang dengan cepat melesat dan kemudian memukul kepala dari Chu Jung, tubuh besar pria itu terpental ke arah belakang disertai dengan darah segar yang keluar dari kepala Chu Jung. Pria berbadan besar itu tumbang dan kemudian jatuh ke tanah.
“Kau sangat tidak sabar.” Ucap Hydra.
“Aku bosan dengan pria yang terlalu banyak bicara.” Ucap Nick yang membersihkan darah di tangannya dengan sapu tangan dan tiba-tiba Yui Jing dan Yui Long pun datang untuk menghentikan Nick.
“Berhenti sampai di sana! Kau tidak boleh melangkah lebih jauh lagi!” sergah Yui Jing.
“Hmm ... apa lagi ini. Makin banyak saja penganggu! Aku bosan mendengarkan suara lalat.”
“Kau sangat meremehkan kami rupanya.” Balas Yui Long.
“Kalian hanya orang desa tanpa kekuatan yang terlalu besar mulut.” Balas Nick dengan sarkastik.
“Aku tidak akan menahan diri kalau begitu.” Jawab mereka berdua.
Bersambung
Note Penulis:
Mohon maaf kalau cerita ini jadi lama dilanjutkan. Hal ini dikarenakan adanya kesibukan Penulis dengan beberapa Persidangan di luar kota dan juga adanya beberapa masalah yang harus diselesaikan. Alhamdulillah sekarang sudah punya waktu luang untuk melanjutkan cerita ini. Terima kasih untuk yang selalu minta kelanjutan cerita ini. Silahkan like, koment dan juga Share agar cerita ini cepat mendapatkan Kontrak Baru.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 16 Episodes
Comments
Zhu Ronk
lanjut thor,,, tetap semangat menulis... crazy up thor
2021-05-22
2
isyanaƸ̵̡
semangat kk..,UP doubel ya.. besok 😁..
aku penasaran..
2021-05-08
4
Zhu Ronk
semangat thor,,, up yg banyak donk thor..
2021-05-06
1