Three

▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️

Aku mengerejapkan mataku berkali-kali, semuanya terlihat samar. Aku menutup mata kembali dan membukanya lagi. Semuanya terlihat asing, ruangannya pun terlihat asing.

"Oh! Elish akhirnya kamu bangun, semua orang khawatir, ibu benar-benar khawatir." ucap seorang wanita yang mengaku sebagai ibuku. Dia langsung memelukku dan menangis dalam pelukanku. kulihat kesekeliling, banyak orang disini.

Tunggu! Dia memanggilku apa? Elish? Elisha Mqimee kah? Bukankah itu hanya tokoh dalam novel?

"Elish ku sayang, ayah benar-benar khawatir." Ucap pria itu sambil mengelus rambutku dengan lembut.

"Kamu tertidur selama 5 hari." Siapa bocah laki-laki ini? Dia terlihat masih berumur 14 tahun. Rambut coklat terang dan mata biru, dia benar-benar tampan.

"Kakak mu juga khawatir, bahkan dia tidak mau pergi ke akademi sebelum kamu bangun." ucap pria yang menyebut dirinya ayah sambil tersenyum hangat kepadaku, tangannya masih tidak berhenti mengelus rambutku.

"Hah? Kakak?."

Aku punya kakak? Mana? Apa dia ada disini?. Tunggu dulu, kenapa suaraku seperti anak kecil? Apa aku kembali menjadi kecil?

"Elisha sayang, kamu kenapa? Kamu lupa dengan kami? Kamu terlihat berbeda, ibu khawatir." Wanita itu menatapku dengan tatapan sedih dan cemas. Aku masih tidak mengerti, dimana ini?.

Wanita itu menangis lagi, aku tidak tega. Semua orang disini menatapku dengan cemas. Ini terlalu membingungkan. Apa aku harus berpura-pura sebagai gadis bernama Elish yang ia maksud? Setidaknya aku harus memanggil mereka ayah dan ibu dulu.

Tunggu, aku butuh cermin.

"Ayah, aku butuh cermin." Pria itu terlihat bingung dan meminta pelayan untuk mengambil cermin sesuai permintaan ku.

Ku arahkan wajahku ke cermin, tunggu ini siapa?! Terlihat seperti anak berumur 12 tahun.

Kenapa wajahku seperti ini? Wajah ini sangat cantik. Rambut ungu gelap sama seperti wanita yg menyebut dirinya ibu dan mata biru seperti mata bocah tampan dan pria yg mengaku ayahku.

Semua ini persis seperti novel yang pernah aku baca di kamar ibu. Benar-benar persis! Tidak! Tidak mungkin aku ada di dalam novel!

Aku pasti bermimpi! Ini tidak nyata!

"Tidak!!" semua orang terkejut dengan teriakan ku yang tiba-tiba.

"Elish? Kenapa? Apa yang terjadi?"

Seharusnya aku yang bertanya, apa yang terjadi di sini? Napasku sesak dan tanpa kusadari air mata mengalir di pipiku.

Tidak! Ini tidak mungkin! Ini terlalu rumit!.

Wanita dan pria itu langsung memelukku, bocah tampan itu masih menatap ku dengan tatapan yang khawatir. Inikah kakak ku? dia juga memelukku.

Deg...

Aku merasa sangat berharga dan disayangi, Perasaan apa ini? Apa ini yang dinamakan dengan kasih sayang? Dadaku terasa hangat dan tanpa disadari bibir ku mulai menerbitkan senyuman tipis.

Aku pun mulai menyadari, bahwa saat ini aku menjadi Elisha Mqimee. Tokoh antagonis yang pada akhirnya akan terbunuh oleh tunangannya sendiri. Memiliki kisah yang menyedihkan dan kelam.

Walaupun begitu,

Aku terharu, aku tidak pernah merasakan kasih sayang seumur hidupku. Mereka sangat menyayangi Elish. walaupun aku bukan Elish, aku merasa tersentuh. Aku ingin mereka menyayangiku selamanya.

Apakah aku egois? Aku hanya ingin kehangatan ini berlangsung selamanya.

Walaupun dalam novel mereka akan terbunuh karena kejahatan Elisha, aku akan menyayangi mereka seperti mereka menyayangiku. Aku akan menjadi Elisha yang akan menjaga mereka agar tidak terbunuh.

Aku janji.

Kepalaku sakit, semuanya semakin menggelap. Akhirnya...

"Elisha!!!"

▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️

Aku membuka mataku pelan. Dan ternyata aku pingsan.

Aku masih berbaring di ranjang dengan model kuno namun mewah ini. Aku masih belum terbiasa, kamar yang luas dan terlihat elegan. Ditambah lagi ini semua terjadi terlalu cepat dan tidak masuk akal.

"Nona, anda sudah bangun?" dia tersenyum, bukankah dia Emily? Di dalam novel ia adalah pelayan sekaligus pengasuh Elisha. Elisha selalu memarahi, membentak, dan bahkan memukul Emily. Walaupun seperti itu, Emily tetap melayani Elisha dengan baik.

"Emily, kenapa aku bisa tertidur selama 5 hari?"

"Nona tidak ingat?" tanya Emily dan aku langsung menggelengkan kepala dengan cepat. Ia terdiam beberapa detik, lalu langsung menjawab pertanyaan ku.

"Waktu nona mengetahui akan di jodohkan dengan pangeran Joseph, anda menolak dan sangat marah, kemudian anda tiba-tiba... melompat ke kolam lalu tenggelam."

Aku terdiam sejenak. Ini konyol.

Di dalam novel, Elisha memang menolak di jodohkan dengan pangeran Joseph. Karena ini adalah aturan kerajaan, semua pangeran kerajaan akan di jodohkan ketika berumur 14 tahun. Dan diperbolehkan bercerai pada umur 21 tahun jika memang tidak cocok. Kecuali putra mahkota, ia berhak untuk memilih siapa pasangannya.

Benar-benar aturan yang gila. Semua orang berhak untuk memilih.

"Emily, apa yang terjadi jika aku menerima perjodohan ini?" ucapku tiba-tiba.

Emily terlihat kaget dan bingung. Awalnya menolak lalu tiba-tiba menerima, bukankah aneh.

'Bagaimana jika aku mengubah alur cerita novel ini?'

"Nona? Apa nona yakin? Bukankah nona sangat membenci perjodohan ini?"

Yah... Menurutku itu adalah pilihan yang terbaik. Sebelumnya ada 2 hal yang aku rencanakan.

1.Tetap menolak perjodohan ini, dan berusaha agar tidak bertemu atau berhubungan dengan pangeran Joseph ataupun pangeran Morgan.

2.Menerima perjodohan ini dan berusaha mengambil hatinya joseph. Agar aku tidak terbunuh dan keluargaku baik-baik saja.

Jika aku memilih pilihan pertama, tidak ada jaminan untuk keluargaku tidak akan terbunuh. Banyak sekali kemungkinan jika suatu saat mereka akan membunuh aku dan keluargaku.

Pilihan ke-2 memang agak konyol, tapi bagaimana lagi. Menurutku pilihan kedua lebih aman daripada pilihan pertama. Dan jika Joseph mencintaiku, ada kemungkinan dia akan menjagaku. Tapi ini tidak mudah, tidak yang bisa menjamin bahwa dia dapat mencintaiku nantinya.

Aku menghembuskan napasku pelan.

Setidaknya aku sudah tahu bagaimana alur ceritanya. Aku tidak perlu terlalu cemas dan cukup menikmati kehidupan dalam novel ini.

Aku hanya perlu sabar untuk menikmati pertunjukan langsung dari kisah novel ini. Dan aku menjadi pemain dalam pertunjukan yang tidak pernah aku bayangkan.

Yah, setidaknya untuk saat ini, aku dapat melupakan semua kenangan buruk dan trauma di masa lalu. Entahlah, aku tidak ingin memikirkannya.

Masuk ke dalam novel secara tiba-tiba.

Bagaimana pun juga hal ini tetap tidak dapat masuk akal. Ya, tapi sudah lah. Aku tidak tahu cara untuk keluar dari dunia ini, dan aku juga tidak ingin kembali.

"Emily."

"Ya nona?"

"Sekarang umurku berapa?" dan lagi, aku melihat raut wajah bingung pada Emily. Walaupun begitu, ia tetap menjawab pertanyaan ku dengan lembut. "Anda sekarang berumur 12 tahun, nona."

Jika saat ini aku 12 tahun, berarti sekarang pangeran Joseph berusia 14 tahun, seumuran dengan kakak Elisha yaitu Alexander Mqimee. Usia dimana anak-anak di duniaku masih bermain bersama dan belum memikirkan masalah.

Tapi kerajaan ini benar-benar gila. Keluarga kerajaan menikah di usia muda dan sudahlah terlalu sulit untuk didefinisikan.

Inti dari rencana ini adalah untuk membuat Joseph jatuh cinta padaku. Membuat bocah jatuh cinta bukanlah hal yang sulit. Aku cukup terlihat imut dan selalu membantunya. Aku harap rencana kedua akan berjalan dengan mulus.

"Aku serius Emily, bagaimana jika aku menerima perjodohan ini?"

"Tapi nona..."

"Aku ingin tidur lagi, kamu boleh pergi." ucapku pelan. Tetapi, raut khawatir tetap tidak lepas dari wajah Emily.

Aku pun menutup mataku lagi, untuk berpura-pura tidur. Emily menundukkan kepalanya lalu keluar dari kamarku.

Klak...

Aku yakin Emily sudah keluar, aku langsung bangun dan berjalan menuju cermin di kamarku. Cermin oval yang besar dengan ukiran-ukiran elegan di setiap sisinya.

Aku harus berlatih agar terlihat lucu dan menggemaskan. Berwajah polos dan tak berdosa.

Hati ku terasa lucu dan sulit untuk mengartikannya, seumur hidup aku tidak pernah seperti ini.

Aku mengamati wajah ini. Elisha ternyata sangat cantik, kulit putih, hidung mancung, bulu mata yang lentik dan bola mata biru sejernih lautan di malam hari. Terlalu cantik untuk di deskripsikan.

Baiklah, aku harus berlatih sekarang. Harus terlihat imut, harus terlihat menggemaskan!

"Kakak, gendong aku~"

Oh tidak, ini terlalu menggemaskan! Aku merasa jatuh cinta pada diriku sendiri.

"Kakak, ayo bermain bersama~"

Aku merasa sangat puas dengan actingku, lebih baik dari ekspetasi. Ini akan menjadi salah satu senjata terbaikku.

Aku terkekeh pelan. Aku merasa bukan diriku lagi sekarang.

Bagaimana jika aku pergi menemui ayah dan ibu saat ini juga? Aku ingin mencobakan acting menggemaskan. Apakah berhasil atau tidak.

Ku langkahkan kakiku menuju pintu kamarku. Ternyata lebih tinggi dari perkiraanku. Pintu nya saja sudah terlihat mewah apalagi luarnya, mungkin seperti istana-istana dalam khayalanku.

Krak.

Aku kaget! Tiba-tiba seseorang seseorang masuk ke kamar ku.

"kamu sudah bangun?" tanya bocah tampan yang sekarang menjadi kakakku. Siapa lagi kalau bukan, Alexander Mqimee.

Ini saatnya!

"Kakak~...gendong aku~..." aku rasa aku terlihat sangat menggemaskan sekarang. Dia tersenyum lalu menggendongku di punggung nya.

"kenapa kamu tidak berjalan sendiri saja?"

aku sedang pura-pura imut sekarang, aku harus terlihat manja dan manis.

"kakak, kakiku sakit" bocah itu mendegus lalu melangkahkan kakinya keluar kamarku.

"kakak, kenapa kakak tidak pergi ke akademi?"

Tanyaku sambil memeluk lehernya.

"kamu pingsan berhari-hari. Kakak tidak ingin meninggalkankan mu." aku tersentuh sekali, bocah kecil ini ternyata sangat menyayangi adiknya.

"kakak, apa aku terjatuh ke dalam kolam karena menolak perjodohan? Aku tidak ingat."

"Ya, kamu sangat menolak perjodohan itu. Ayah akan mengurus semuanya, kamu jangan khawatir." ucap bocah itu seolah ingin menenangkanku. Padahal aku menginginkan perjodohan ini. Demi rencana ke-2.

"Bagaimana jika aku berubah pikiran?" dia tersentak mendengar ucapan ku barusan dan menghentikan langkahnya.

"kakak kenapa berhenti? Apa aku mengucapkan suatu hal yang salah?" ingat, aku harus terlihat polos dan tidak tahu apa-apa.

Dia menurunkan ku, mengenggam kedua bahu ku lalu menatap mataku dengan tatapan bingung.

"Apa maksudmu? kamu menerima perjodohan ini? Kamu yakin?" sudah kuduga dia akan berkata seperti ini.

"Ya."

Dia masih menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan.

Semoga saja semuanya berjalan dengan baik.

▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️

Jangan lupa like, comment dan tambahkan ke favorit.

Salam hangat

_ThePaleCat

▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️

Terpopuler

Comments

Thracy

Thracy

Bedakan nulis novel sama diari

2023-01-18

0

Ririn Santi

Ririn Santi

bayangin ya sih udh lumayan imut, walaupun itu acting sih😁

2022-07-26

0

Ida Blado

Ida Blado

knp hrs pura2,knp gk jadi diri sendiri aja

2022-01-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!