Setelah beberapa tahun berlatih para murid perguruan Sugiran sudah meranjak usia remaja, dan sebagian dari murid sudah mulai mengenali cinta.
"Wah! Sudah tampan hebat lagi! " ujar salah satu murid wanita yang bernama Sugita seraya mengagumi salah seorang laki-laki murid Sugiran
"Siapa yang kau maksud? " tanya Novita temanya
"Siapa lagi kalau bukan Sastra!"
jawab Sugita dengan penuh kekagumannya
"Sepertinya ada yang sedang jatuh cinta!" kata Novita seraya mengolok-olok
"Itu tidak mungkin! Tidak mungkin dia menyukaiku!!" sambung Sugita seolah-olah merendah
"Belum tentu! Eh ya, asal kau tau, aku lebih memilih Semiang yang menjadi Ksatria bergelar! Tapi bagaimana Semiang bisa kalah ya? Aneh dan sulit ku percaya, Padahal tiga jurus pengendali alam, yang guru ajarkan dialah yang lebih dulu menguasai, namun pada saat tiba waktunya pembuktian, Dia selalu gagal, bagaimana pendapatmu tentang Semiang? " kata Novita pada Sugita seraya bertanya pendapat tentang Semiang
(Ksatria bergelar adalah ksatria Sugiran yang sudah diakui oleh Barata bahwa Mereka sudah menguasai kekuatan pengendali alam.)
"Ternyata sudah sejauh itu kau memperhatikan Semiang, menurut pendapatku tentang Semiang, dia adalah sesosok murid yang dingin dan cerdas dalam berpikir! Mungkin dia belum menemukan jati dirinya sebagai seorang ksatria! Dan aku yakin suatu saat nanti nusantara akan takluk dalam perintahnya! Tapi itu hanya pendapatku saja! " ujar Sugita seraya menjelaskan pendapatnya
" Mungkin kau benar! " Kata Novita seolah setuju dengan pendapat Sugita
Sugita pun mengolok-olok Novita.
"Sepertinya ada yang sedang jatuh cinta juga! " ujar Sugita seraya menyindir
" Mustahil.! Karna sepertinya Berta dan Jini lebih dekat dengan Semiang, besar kemungkinan salah satu dari mereka ada yang menyukai Semiang! " kata Novita seolah cemburu dengan kedekatan Berta dan Jini pada Semiang
" Untuk masalah itu! Aku tidak tau!"
ujar Sugita seraya mengakhiri pembicaraan
" Ah, kamu payah! " gerutu Novita
Dan pada saat para murid sedang ngobrol, Barata menyuruh seluruh muridnya untuk berkumpul di lapangan latihan.
Melihat muridnya yang sudah semakin pandai dalam berkelahi, Barata memutuskan untuk pergi bertapa selama dua 2 minggu.
" Sekarang ilmu kalian sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya, aku ingin kalian memiliki senjata berdasarkan keahlian kalian masing-masing!" ujar Barata menyuruh murid-muridnya untuk memilih senjata yang sudah disiapkan.
Para murid pun memilih senjata yang sesuai dengan keahlian mereka, kecuali murid yang sudah memiliki senjata sebelumnya.
Dan setelah para murid sudah menemukan senjata yang mereka pilih, Barata pun menyampaikan bahwa dia akan pergi untuk bertapa.
" Untuk sementara waktu! Aku akan pergi keluar perguruan untuk bertapa!" Kata Barata seraya pamit akan pergi
" Berapa lama guru akan kembali? " tanya Sastra
" Mungkin dua pekan, dan untuk urusan perguruan, aku rasa kalian sudah mampu untuk mengurusnya! " jawab Barata menjelaskan
" Baik guru! " Kata murid serempak
Kemudian Barata pun pergi.
Disisi lain ada sebagian kelompok aliran hitam yang sudah mengetahui tentang adanya perguruan Sugiran, Dan yang sudah mengetahuinya mereka ingin segera menghancurkan perguruan tersebut, salah satunya adalah dua Ksatria iblis Gundala dan Trantasura serta anak buahnya.
Merekapun berencana akan menyerang Sugiran secepatnya.
" Aku mendengar bahwa perguruan sugiran sudah memiliki tiga Ksatria bergelar! " Kata Trantasura pada Gundala
" Benar! Kita harus secepatnya menyerang dan membantai habis Perguruan tersebut!! " ujar Gundala seraya mengajak Trantasura untuk segera menyerang
" Jangan gegabah! Kita harus mengatur siasat terlebih dahulu sebelum menyerang!
Karna sampai saat ini belum ada yang bisa menaklukan Barata! Ditambah lagi sekarang Dia mempunyai murid-murid yang ilmunya hampir sama tinggi dengannya!" Kata Trantasura seraya menjelaskan tentang kehebatan Barata
" Lantas apa rencana mu?" Tanya Gundala
" Kita menyerang Sugiran saat Barata sedang tidak ada di perguruan! " Terang Trantasura seraya mengatur siasat
"Bagaimana kita bisa mengetahui kalau Barata sedang tidak ada di perguruan ?" tanya Gundala lagi
" Aku sudah memerintahkan mata-mata untuk memantau perguruan Sugiran! " Kata Trantasura menjelaskan siasatnya
" Baiklah! Kita tinggal menunggu mata-mata mu itu kembali!" ujar Gundala menyetujui
Dan secara kebetulan, selang beberapa jam, mata-mata Trantasura telah Kembali menyampaikan berita bahwa Barata sedang pergi.
"Tuan! Saat ini Barata sedang keluar perguruan untuk bertapa!" kata mata-mata Trantasura menyampaikan
"Benarkah yang kau bilang?" Tanya Trantasura seolah belum percaya
"Benar Tuan! Saya melihat dan menyaksikan sendiri, bahwa Barata berpamitan pada murid-muridnya untuk pergi bertapa selama dua pekan!"
" Kalau begitu beritahu anak buah kita untuk menyerang para murid Sugiran sekarang!! " kata Trantasura menyuruh mata-mata tersebut untuk memberitahukan anak buahnya
" Baik tuan! " jawab mata'mata tersebut
" Sepertinya saat ini otak mu sedang berjalan" ujar Gundala dengan bangganya pada Trantasura
" Diam kau!" kata Trantasura dengan nada marah
" Kalau aku diam siapa temanmu bicara?" kata Gundala seraya bercanda
"Setan!" Sambung Trantasura dengan kesal seolah tidak suka dengan candaan
Kemudian Trantasura dan Gundala pun berangkat untuk menyerang Sugiran, dan sesampainya di perguruan, mereka bersembunyi untuk meyakinkan ucapan mata-mata Trantasura. Dan ternyata benar, situasi sesuai dengan rencana, Trantasura memerintahkan anak buahnya untuk segera menyerang para murid perguruan Sugiran.
" Seraang...! " perintah Trantasura
Saat seluruh anak buah Trantasura hendak menyerang namun Sastra menghentikan mereka.
" Tunggu dulu! Siapa kalian?" Tanya Sastra dengan kaget
"Kau tidak perlu tau siapa kami..!! yang perlu kau ketahui adalah, siapa yang akan menyelamatkan mu dari kematian! seraaaang..!!" kata salah satu dari anak buah Trantasura sambil menyerang
"Kurang ajar!" kata Sastra dengan nada marah
"Satril! halangi mereka.!!" kata Semiang seraya meminta Satril untuk mengeluarkan jurusnya
" Baik! Bumiiiiii retak......!!" ucap Satril mengeluarkan jurusnya
Namun upaya Satril untuk menghentikan para anak buah Trantasura hanya sebagian yang kena, Karna anak buah Trantasura cukup banyak berjumlah puluhan bahkan ratusan.
" Gila..!! Jumlah mereka banyak sekali!! " ujar Sastra seraya kaget dengan jumlah anak buah Trantasura
" Apa yang harus kita lakukan..!!" tanya salah seorang murid Sugiran yang bernama Karnada
"Apa lagi kalau bukan melawan.!" Kata Sastra sambil berlari kearah musuh
Kemudian seluruh Murid Sugiran pun turun ke medan pertarungan untuk melawan serangan tersebut, Sementara Semiang dan Jini masih tetap berdiri untuk melihat titik kelemahan musuh barulah Semiang Menyusul untuk bertarung.
"Jini! Tetap lah disini, dan usahakan anak panah mu tepat sasaran.!" pinta Semiang pada Jini
" Baik! Panaaah es..!! " ucap Jini sambil melepas kan anak panahnya dengan tujuan untuk membekukan pergerakan musuh dan lumayan berguna.
Setelah berapa saat bertarung, Dan melihat anak buah Trantasura yang seperti belum berkurang , Sastra mengeluarkan kekuatannya.
" Lautaaaan apii..!!" ucap Sastra sambil mengeluarkan jurusnya
Seketika anak buah Trantasura habis terbakar
" Sastra! Apa yang kau lakukan? Kau bisa membakar seluruh perguruan.!" kata Semiang
" Tidak ada cara lain, jumlah mereka terlalu banyak.!!" ujar Sastra
"Kurang ajar.!! Gundala! Sekarang waktunya!" kata Trantasura seraya keluar dari persembunyian dan hendak menyerang
" Luar biasa! Teryata Barata tidak sia-sia menurunkan ilmunya padamu Sastra.!!" ujar Trantasura
"Siapa kau? " tanya Sastra
"Kau tidak perlu tau siapa aku!" jawab Trantasura
Kemudian Trantasura menyerang dengan cepat sehingga Sastra tidak mampu menghindar dari serangan tersebut
"Aaaaaak...!!" Sastra terkena serangan Trantasura
" Sastraaa!" Teriak Satril begitupun murid yang lain juga berteriak
"Tapi sepertinya tidak sulit bagi Trantasura!" ujar Trantasura dengan sombongnya
"Kurang ajar..!! Pukulaaan bumi.!!!" ucap Satril seraya membalas serangan Trantasura
Namun serangan Satril tidak berarti apa-apa
"Waringin Sunsang..!!" ucap Trantasura dan Gundala dengan serempak seraya mengeluarkan jurus mereka
"Aaaaaak...!!! Satril pun tergeletak kena serangan Trantasura dan Gundala
" Apa? Ini tidak mungkin!" ujar Semiang saat melihat kedua temanya terkena serangan tenaga dalam Trantasura dan Gundala
Kemudian Semiang pun menyerang membalas serangan tersebut.
"Semiang! Jangan! " Teriak Berta seraya menghentikan serangan Semiang
"Tanah terbakar jadilah! Bumi Api..!!" ucap Semiang membalas serangan TranGundala
"Jurus apa itu? " Tanya Zabela pada Berta seraya masih sempat bercanda
"Entahlah!" jawab Berta
"Rasanya guru tidak pernah mengajarkan jurus itu!" ujar Zabela lagi
" Mungkin baru lahir?" sambung Berta
Dan akhirnya jurus Trantasura dan Gundala dapat dihentikan oleh serangan Semiang.
" Kurang ajar.!" kata Trantasura
Kemudian Semiang membekukan pergerakan Trantasura dan Gundala.
" Lautaaaaan es..!! Jini! Sekarang waktunya..!!!" ucap Semiang mengeluarkan jurus dan seraya memberi isyarat pada Jini untuk melepaskan anak panahnya
Saat Trantasura dan Gundala tidak dapat bergerak karena tubuh mereka yang membeku kena serangan Semiang, lalu Jini melepaskan anak panahnya kearah Gundala.
Dan akhirnya Gundala tewas karna tertusuk anak panah Jini tepat mengenai jantung Gundala
" Gundala!!!" panggil Trantasura
Melihat temannya sudah tergeletak terkena anak panah Jini Trantasura membawa Gundala melarikan diri sambil menyerang.
"Tripitaka..!!" ucap Trantasura menghilang sambil menyerang Semiang
"Aaakkkk" Semiang jatuh dan tak sadarkan diri terkena serangan Trantasura
"Semiang.!!!" teriak Berta seraya memanggil Semiang
"Semiang!! Ini tidak mungkin?" ujar Jini yang seolah tak percaya melihat Semiang terluka parah
.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Bang Roy
masih kurang latihannya
2022-09-17
1
Adinda
👏👏👏👏👏
2021-09-08
0
Dhina ♑
SAHURSAHURSAHUR
SAHURSAHURSAHUR
SAHUR
SAHURSAHURSAHUR
SAHURSAHURSAHUR
SAHUR
SAHURSAHURSAHUR
SAHURSAHURSAHUR
SAHURSAHURSAHUR
SAHURSAHURSAHUR
SAHUR SAHUR
SAHUR SAHUR
SAHURSAHURSAHUR
SAHURSAHURSAHUR
SAHUR SAHUR
SAHUR SAHUR
SAHUR SAHUR
SAHUR SAHUR
SAHUR SAHUR
SAHUR SAHUR
SAHURSAHURSAHUR
SAHURSAHURSAHUR
SAHUR SAHUR
SAHUR SAHUR
SAHUR SAHUR
SAHUR SAHUR
SAHUR SAHUR
SAHUR SAHUR
SAHUR SAHUR
SAHUR SAHUR
SAHUR SAHUR
SHAURSAHURSAHUR
SAHURSAHURSAHUR
SAHURSAHURSAHUR
SAHURSAHURSAHUR
SAHUR SAHUR
SAHUR SAHUR
SAHURSAHURSAHUR
SAHURSAHURSAHUR
SAHUR SAHUR
SAHUR SAHUR
SAHUR SAHUR
2021-04-14
1