Banyak musuh yang sudah mengetahui adanya perguruan Sugiran, dan yang sudah mengetahuinya mereka ingin segera menghancurkan perguruan Sugiran. Salah satunya adalah dua orang perampok kejam yang bernama Serampas dan Ranggas.
" Aku ingin menyerang perguruan Sugiran sebelum perguruan tersebut melahirkan Ksatria yang hebat!" kata Serampas berkata pada Ranggas temanya
"Benar! Kalau perguruan Sugiran melahirkan para ksatria hebat, maka aliran hitam akan terancam!" sambung Ranggas membenarkan
"Sudah saatnya kita menyerang! " ajak Serampas
Kemudian tidak menunggu waktu lama Serampas dan Ranggas pun segera berangkat untuk menyerang perguruan Sugiran
" Mari kita berangkat sekarang!" ajak Ranggas seraya setuju dengan ajakan Serampas
Lalu mereka pun berangkat untuk menyerang perguruan Sugiran.
Dan setelah tibanya diperguruan Sugiran, Mereka berdua langsung menemui Barata
dan menantangnya seolah olah meremehkan Barata, kedatangan mereka pun disambut dengan tenang oleh Barata.
” Barata keluar kau!” bentak Serampas dari luar perguruan
Barata pun keluar saat mendengar teriakan tersebut.
"Ada perlu apa kalian kemari!" tanya Barata dengan suara yang santai
" Barata, serahkan perguruanmu atau hidupmu akan berakhir!" bentak Serampas pada Barata seraya mengancam
" Tidak semudah itu! langkahi dulu mayatku..!" kata Barata seraya menerima ancaman Serampas
Tanpa berpikir panjang Serampas pun langsung menyerang Barata
"Baik! kalau itu pilihanmu!" ujar Serampas sambil melepaskan serangan
Barata membalas serangan tersebut dan terjadilah pertarungan antara Serampas dan Barata, sementara Ranggas menyerang dari arah belakang dengan tujuan menghabisi seluruh murid Barata.
Setelah beberapa saat bertarung akhirnya Serampas kalah dalam pertarungan tersebut, Serampas dan Ranggas pun melarikan diri
"Awas Kau Barata..!!! Tunggu pembalasanku.!" ujar serampas sambil melarikan diri
Meskipun Serampas berhasil dikalahkan oleh Barata namun banyak murid perguruan terluka karna serangan itu, terlebih lagi Basuntala salah satu dari murid Barata tewas dalam pertarungan tersebut
" Guru! Basuntala tidak terselamatkan!"
kata Sastra menyampaikan bahwa salah satu dari murid Sugiran ada yang tewas
Barata terdiam dan berkata dalam hati
"Tidak! Ya dewa, apakah aku sudah gagal?" gerutu Barata dalam hati
Barata sangat menyesal karna peristiwa tersebut bagaimana tidak, Barata merasa bahwa dia sudah gagal melindungi salah satu murid yang akan menjadi penumpas kejahatan pembela kebenaran untuk generasi masa mendatang.
"Ternyata Serampas sudah mengetahui keberadaan ku dan berdirinya perguruan ini,
Aku khawatir akan lebih banyak musuh yang akan mengetahui tentang adanya perguruan ini melalui Serampas!" ujarnya dalam hati
Lalu Barata baru ingat bahwa saat ini
masih banyak muridnya yang terluka yang harus segera di obati.
"Sastra! Berapa banyak murid yang terluka?" tanya Barata pada Sastra
"Ada sekitar dua puluh orang Guru!" jawab Sastra
" Bawa murid yang terluka kedalam! Mereka harus segera diobati.! " perintah Barata pada Sastra
"Baik Guru.!" kata Sastra mematuhi
Setelah beberapa murid di bawa kedalam oleh Sastra dan murid unggulan lainya, Barata pun mengobatinya dengan segera.
Murid unggulan disini yang berarti adalah murid yang pelatihan nya sudah sedikit lebih tinggi dari murid yang berlatih di pelatihan dasar, atau lebih tepatnya murid unggulan adalah Murid yang berlatih di pelatihan khusus.
Setelah pulih dari terluka, keesokan harinya Barata menyuruh murid berlatih lebih keras lagi pada seluruh murid tanpa terkecuali.
" Kalian harus berlatih lebih keras lagi! dan fokus pada latihan! karna Aku takut Serampas akan menyebarkan adanya perguruan ini.!" kata Barata pada murid-muridnya
"Guru! kalau boleh Aku tau! mengapa Mereka menyerang Kita?" tanya Semiang yang belum banyak mengerti apa apa
"Mereka ingin menghancurkan seluruh aliran putih di dunia persilatan! Dan sekarang hanya dua Kelompok aliran putih yang tersisa! Yaitu perguruan ini dan Kerajaan Tara.! Tapi sayangnya sampai saat ini Raja dari kerajaan Tara diculik!! Dan apabila perguruan ini musnah, maka tidak mustahil bahwa dunia akan diliputi keangkaramurkaan..!!" terang Barata
" Baiklah! Sekarang kalian akan mempelajari ilmu pengendali Api! " sambung Barata lagi
Selain elemen atau ilmu dasar sudah banyak kekuatan yang Barata turunkan pada murid-muridnya, setelah menurunkan Elemen api seluruh murid Sugiran akan menjadi semakin kuat, dan sudah memasuki masa remaja.
Singkat cerita, jurus pengendali api berhasil dikuasai oleh Sastra, dan Sastra juga di hadiahi sebuah senjata oleh Barata, yaitu sebilah pedang Naga Api.
"Sastra! Kau sudah berhasil menguasai pengendali Api.! Ingat..!! Meskipun kekuatan mu berasal dari Api! jangan pernah Kau gunakan untuk kejahatan! Dan saat ini Kau tergolong murid paling kuat diantara murid yang lain!" ujar Barata seraya menasihati Sastra
" Aku akan selalu mengingat pesan guru.!" ujar Sastra yang taat pada Gurunya
" Terimalah ini, senjata pemberianku! Ini adalah pedang Naga Api! Jangan Kau gunakan pada sembarang orang! Dan setiap kali Kau mencabut pedang ini akan keluar seekor Naga api yang ikut membantumu dalam menghadapi serangan musuh.!" kata Barata menjelaskan
"Terimakasih guru.! " ucap Sastra seraya berterimakasih
*Sastra adalah Ksatria yang bersenjatakan pedang dan ahli dalam mengendalikan Api.
Sebagian murid Sugiran tidak sabar lagi untuk mengembara dalam menyelsaikan misi dari Barata.
Berta yang tadinya meremehkan Sastra kini dia mengakui kehebatan Sastra.
" Selamat, Sastra kau sudah berhasil menguasai pengendali api! Dan tidak lama lagi kita akan melihat dunia luar!" ujar Berta mengucapkan kekaguman nya pada Sastra seraya mengakui kehebatannya
" Terimakasih! Kau benar! Aku juga tidak sabar lagi untuk menjalankan perintah dari guru.!" kata Sastra berkata pada Berta
Sementara disisi lain, banyak murid termasuk Berta yang tidak menyangka bahwa Semiang selalu gagal dalam menguasai jurus yang Barata turunkan , karna mengingat Semiang adalah murid yang paling cerdas dan mudah memahami.
Di samping kekaguman Berta pada Sastra, namun Berta masih belum percaya bahwa Semiang bisa gagal dalam menguasai ilmu yang Barata turunkan.
"Kenapa dengan mu Sem? Mengapa kau selalu gagal dalam membuktikan bahwa kau juga bisa menguasai seluruh jurus yang guru ajarkan?" tanya Berta pada Semiang
"Entahlah! Aku juga tidak tau! Akan tetapi mau bagaimana lagi! Ini adalah kenyataan yang sebenarnya, bahwa aku bukan lah siapa-siapa! Namun itu juga tidak membuat ku untuk melemah.! Karna setiap kali aku mendengar semangat dari teman-temanku termasuk Sastra sendiri kegagalan saat menguasai bukanlah alasan untuk menjadi seorang ksatria.!! " ujar semiang
"Kau benar Sem! Apa bila kita gagal dalam menguasai namun berhasil dalam menghadap serangan musuh, pada intinya itu sama saja.! Karena kunci dari Ksatria yang hebat, adalah pandai menangkis dan menyerang.!" kata Berta seraya memberikan semangat pada Semiang
"Iya! Aku setuju dengan kata-kata mu! Aku akan terus berusaha! Karna aku adalah putra pengembara yang tidak mudah untuk menyerah.!!" sambung Semiang lagi seraya sependapat dengan kata-kata Berta
PEMBERITAHUAN
Sastra adalah ksatria yang kekuatan nya hampir setara dengan Semiang, Sastra menguasai pengendali api, Dia memliki senjata pedang naga api. Sastra memiliki sifat yang tempramental...
....................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
𝐀⃝🥀𝐀'𝐃69°
sastra sastra
2024-08-29
1
Drew 1
waduh.. tempramental..
semoga sastra bisa mengendalikan amarah yg sllu datang tiba²
2022-11-13
1
Nina ♋
Semakin banyak ilmu yang kita peroleh, hendaklah semakin bijak dalam bersikap
2022-10-25
0