FLASHBACK ON
kisah percintaan kami kala itu tranding karena ketika aku menjadi maba dia yang menjadi korlabku. aku adalah perempuan yang tingginya tidak bisa dibilang pendek sebenarnya tapi karena paling kurus dan sering menjadi becandaan mereka kala itu hingga dipanggil kerdil lalu namaku semakin sering didengar karena setiap di intimidasi aku melakukan perlawanan secara terang-terangan.
aku sudah sering absen dari kegiatan pengkaderan, sering melawan saat dinasehati dan sering melakukan debat jika di dalam kelas sehingga beberapa senior tidak suka padaku.
opsss satu rahasia dalam kampus yang perlu kuberitahu kalian. tidak semua senior yang aktif di organisasi menandakan mereka adalah orang-orang terpilih atau cerdas karena kenyataannya tidak demikian. contohnya saja Alfarizi atau ku sebut saja dia kingkong karena tubuhnya tinggi dan besar.
Alfarizi ini jelas beberapa tingkat diatasku namun entah kenapa pas semester 1 hingga semester 3 dia masih ikut kelasku alias dia remidial always bersama kami. karena kejadian itu aku khilangan respeck padanya dan karena sikapku itu membuatnya sering menghukumku.
perdebatan kami terjadi kala aku masih berstatus maba hingga aku menjalani kegiatan sakral. diantara kami tak ada yang ingin menggalah beberapa kali dia menjahiliku dan beberapa kali juga aku melaporkannya kepada dosen karena sewenang-wenang padaku.
bukan tanpa akibat aku membencinya, entah nasip buruk apa yang melekat padaku hingga setiap pembagian kelompok namanya selalu nyalip masuk bersamaku nah disitulah dramanya.
kingkong itu selalu bilang " kerja gih, kalo kelar kasi tahu aku" begitu pesannya tanpa merasa bersalah. oyah dia juga rada pelit, setiap dimintaki untuk uang jilid dia banyak alasan dan selalu lepas tangan maka semakin kesallah aku.
masih tentang kingkong itu. aku ingat kala untuk ke empat kalinya kami satu kelompok dan kala itulah aku mulai menunjukkan taringku padanya.
aku telah mengajak untuk mengerjakan bersama namun dia masih dengan sikap acuhnya, diminta untuk menjilit pun dia enggan hingga tiba saat kami harus presentasi, nag di situlah aku menjahatinya.
kami 4 orang termasuk dia, kedua temanku sudah menjelaskan sisa aku dan dia yang belum. semuanya memang sudah kuatur demikian namun aku tak membiarkannya berbicara sepata katapun kala itu.
jadi ketiga giliranku membacakan hasil kenerja kelompok kami, aku menjelaskan sisanya hingga selesai dan setelah semuanya selesai ku baca, tanpa mengkhiraukan dia terus menerus. materi telah dibacakan, sesi selanjutnya dilanjut dengan sesi tanya jawab.
aku yang menjadi moderator, aku yang menggatur jalannya pertemuan kali ini. beberapa pertanyaan telah dilontarkan dari teman-teman namun sekali lagi aku tak mengizinkan dia untuk menjawab apapun.
dia ada namun kubuat dia tidak ada, hampir semua pertanyaan telah terjawab namun seketika dosen pembimbing angkat bicara dan berkata
"tunggu, kamu nama kamu Alfarizi kan?"
"iya prof?" katanya sembari menunjuk diri.
"kamu apa di kelompok ini, sejak tadi saya perhatikan kamu hanya duduk tenang disana" katanya dengan wajah serius
"saya sekelompok dengan mereka prof" katanya membela diri
"tapi saya lihat kamu sejak tadi diam saja" ujarnya menuntut
kesal disudutkan demikian kingkong seketika berkata "dia tidak menggizinkan saya berbicara dari tadi prof" adunya sembari menunjuk padaku.
mendengar itu seketika kelas semakin riuh karena kabar itu, sang dosen malah tertawa bahagia lalu berkata
"aduhh kalian ini, persoalan cinta jangan dibawa kekelas he'" katanya berkata dengan senyum dibibirnya lalu dia kembali berkata "kamu, namamu widya dik?"
"iya prof" kataku tertunduk malu namun umpatan-umpatan sedang ku lontarkan dalam hati
"maafkan tawwa alfarizi, kalo marah jangan galak-galak kasian, nanti alfarizi diambil orang kalo kalian bertengkar terus" katanya menasehati, lalu ku jawab
"alhamdulillaah kalo seperti itu prof" namun dalam pikirku aku berkata "iya kalo orang yang ambil, digadai dipemulung juga ngak ada yang mau nampung, kan makannya banyak" masih banyak umpatan bersemayam diotakku namun pak natzir kembali berkata
"egh jangan begitu, alfarizi ini cowok idaman wanita, bukan begitu alfarizi?"
oghh tuhan, aku tahu pak natzir itu orang humoris namun aku tak pernah tahu dia bisa menjadi konsultan cinta. wajahku sudah merah antara malu dan marah namun sekali lagi pak natzir berkata
"alfarizi kau bawalah pasanganmu ini ke KUA langsung, ayahmu juga pasti akan setuju menikahkan kalian" katanya terbahak diikuti oleh tawa dari yang lainnya.
aku yang mendengar itu sudah tidak tahan lagi lalu tanpa permisi aku sudah meninggalkan kelas begitu saja.
tapi sebelum aku benar-benar keluar pak natsir sempat berkata
"itu mau betulan mi ke KUA sampai na lupa mi tasnya"
kalimat itu semakin sukses membuat kelas tambah gaduh.
kupikir itu hanya ada dikehidupan orang hebat namun nyatanya untukku yang bukan apa-apa juga terjadi.
jelang beberapa hari setelah kejadian dikelas itu maka gosip tentangku dan kingkong kini tersebar secepat kecepatan cahaya dan bodohnya kingkong menggiyakan.
orang-orang lebih percaya dia dibanding aku, padahal aku sudah menyangkal dengan tegas namun tetap saja aku dikatakan pacaran dengan kingkong sialala.
semakin aku menggelak maka semakin sering orang menggolok-ngolokku, hingga aku lelah sendiri akhirnya aku diam dan membiarkan orang berbicara apa pun tentang aku dan kingkong kepprettt itu, toh menurutku semuanya aja berlalu secepat mungkin jika aku tidak menanggapi atau menambah-nambah gosip itu lagi.
itu pemikiranku nyatanya tidak tuh, seperti kala itu, ketika aku dan temanku sedang asik bergosip di koridor, dari jauh dia sudah bisa melihat sumber musibahku, dia berkata "eghh, eghh pacarmu widya"
"bukan" jelasku ketus
"iya bukan tapi calon imammu toh?" ejeknya dengan bahagia
"amel udah deh" bentakku dengan dengus yang tak kusembunyikan.
"acieee cieee yang malu ngaku kalo pacaran ma senior cieee"
"dibilang bukan" tegasku sekali lagi dan bergerk untuk beranjak.
"ngak apa-apa lagi pacaran sama kak alfa, lagian katanya dia kaya log" jelasnya menpromosikan
"cih, iya kaya, kayak kingkong memang" jelasku dengan berang dan ditanggapi lain oleh temanku, amel malah berujar
"cieee oghh kingkong toh panggilan kesayanganmu ke dia?"
"panggilan sayang ndasmu, dia tu.." belum kelar perkatanku, ternyata kingkong sudah duduk disampingku sambil meranggkul bahuku dan berkata
"hay love" ujarnya dengan senyum menjijikkannya.
"love, love. love pala lo peang?, sana apa-apaan lo pegang-pegang" hardikku sambil mendorong-dorong tubuhnya agar berjauhan denganku. tapi dengan gila dia berkata
"ngak usah malu gitu deh, orang-orang juga dah tau kalo kita pacaran" ujar alfa sambil menaik turunkan alisnya.
"..." aku sudah kehabisan kata untuk menyadarkannya, dengan tergesa-gesa akhirnya aku berdiri lalu mengacungkan kedua jari tengahku untuk kingkong itu lalu pergi begitu saja meninggalkan amel yang menjerit-jerit memanggiliki di belakang sana.
.
.
.
.
.
FLASHBACK OFF
Ya, itu adalah awal mula gosip gila tentang kami tersebar dan diterima oleh banyak orang seolah hal wajar, jika kalian tanya tentangku, jelas aku jengan dan sudah kehabisan tenaga untuk meluruskan hal fitnah hingga memilih diam tapi bukannya mereda sikap si laknat mala seolah melempar bensin dalam kobaran api hingga orang-orang tidak lagi mengenalku sebagai si kerdil tapi pacarnya alfa ketua BEM
menyenangkan? Jelas tidak pria itu hanya membawa pengaruh negatif dalam hidupku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments