BAB.3 Kebangkitan Ranah Leluhur

Jurang itu seolah tak memiliki dasar. Xio Lun jatuh menembus kegelapan yang seolah hendak melahap tubuhnya. Rasa sakit merobek kulitnya, tulangnya seperti retak, napasnya tercekik udara dingin yang mematikan. Saat tubuhnya hampir hancur berkeping, suara kuno menggema dalam relung terdalam jiwanya.

“Bangkitlah… pewaris pedang kegelapan… pewaris darah perlawanan…”

Suara itu bergema seperti dentuman perang ribuan tahun lalu. Cahaya merah kehitaman menyelimuti tubuh Xio Lun. Luka-lukanya terjahit kembali, darahnya mendidih, tulangnya memperkuat diri. Dengan erangan tertahan, Xio Lun terangkat di tengah kehampaan, tergantung seakan tak menyentuh tanah.

Di hadapannya muncul sosok pria berjubah hitam, berotot seperti terbuat dari baja, mata menyala seolah dua bintang perang jatuh ke dunia fana. Aura perang mengalir darinya seperti badai yang ingin menghancurkan seluruh benua.

“Aku… adalah Dewa Perang yang terlupakan. Kau jatuh ke tempat yang tepat, anak muda.”

Xio Lun gemetar. “Siapa… siapa kau?”

“Dunia pernah tunduk di bawah pedangku. Musuh-musuhku gugur seperti debu. Namun pengkhianatan menenggelamkanku dalam kegelapan.”

Dewa itu mengangkat tangan, menempelkan jari di dahi Xio Lun.

Seketika—

Serentetan energi dahsyat meledak dalam tubuhnya.

Praktisi B → Master → Grand Master → Roh → Raja → Kaisar → Leluhur

Tubuh Xio Lun melesat menembus batas kultivasi yang selama ini hanya bisa ia impikan ketika melihat bintang.

Ranah Dunia — Tingkat Leluhur!

Tubuhnya bergetar hebat ketika energi besar meluap dari setiap pori tubuhnya. Ia menjerit—campuran sakit dan kenikmatan kekuatan yang tak terbayangkan.

Dewa Perang menatapnya bangga.

“Kekuatan ini bukan hadiah… tapi awal dari perangmu.”

“Aku akan memandu jalanmu. Temukan empat artefakku yang tersebar di dunia:

Armor Berlian, Seruling Kematian, Tungku Ilahi… dan Pedang Kegelapan.

Dengan itu… kau akan kembali sebagai Dewa Perang Abadi.”

Xio Lun terengah, matanya membara dengan tekad dendam.

“Dewa… beri aku kekuatan… untuk membalas semua pengkhianatan mereka.”

“Kegelapan akan menuntunmu… Pewaris yang Terpilih.”

Dengan ayunan tangannya, jurang runtuh dan Xio Lun terlempar naik, menembus batas dimensi.

Xio Lun tersentak bangun di hutan lebat yang asing. Udara membawa aroma lembap tanah dan darah. Ia memandang sekitar—pohon menjulang, reranting patah, jejak pertempuran. Jauh dari Klan Lembah Seribu Pedang… jauh dari ibunya.

“Ibu…”

Pikiran itu menghantam keras dadanya. Kecemasan merayap di nadi. Namun saat ia hendak melangkah, suara dentingan logam dan jeritan pelan terdengar di kejauhan.

“Haaahh…!!”

“T-tidak… aku harus bertahan…”

Suara seorang gadis—penuh kesakitan.

Insting baru dalam diri Xio Lun menyala. Ia berlari mengikuti arah suara. Tubuhnya jauh lebih ringan, cepat seperti angin.

Setibanya di sebuah celah hutan, ia terperangah.

Seorang gadis muda berseragam putih merah, tubuhnya berlumur darah, berdiri dengan pedang terhunus menyangga tubuhnya. Mata indahnya dipenuhi tekad, rambut hitam panjangnya acak-acakan, dan nafasnya tersengal. Di sekelilingnya tergeletak para mayat pengawal berseragam klan berbeda.

“Aku… Xi Shi… putri dari Klan Bunga Persik… aku tidak boleh mati di sini…”

Namun tiga pria bertopeng mengurungnya, aura mereka mengerikan—bertaraf Ranah Dunia tingkat Roh dan Raja. Salah satu dari mereka menghina:

“Menyerahlah, Putri Xi Shi. Tukar hidupmu dengan peta harta karun leluhurmu! Barang berharga itu akan milik Klan Tengkorak Merah!”

Xi Shi terhuyung. Pengawal terakhirnya yang berada di Ranah Roh telah gugur beberapa saat lalu, tubuhnya masih hangat di tanah. Ia mengorbankan diri saat Xi Shi mencoba kabur.

“Ayahku sedang dalam kultivasi penting… Aku harus berhasil sampai ke Klan Lembah Abadi…”

“Aku… tidak boleh… mati di sini…”

Namun lututnya goyah. Pedangnya jatuh menancap tanah.

Pria bertopeng mendekat.

“Peta itu akan membawa Klan kami ke puncak dunia! Dan kau akan menjadi tiketnya!”

Tangan mereka meraih bahunya—

⚔️ Saat itulah angin hitam menerjang.

WHUUUSH!

Salah satu tetua bertopeng bahkan tak sempat berteriak sebelum tubuhnya terpental menghantam pohon besar, tulangnya patah.

Semua menoleh—mata mereka membelalak.

Seorang pemuda berjubah hitam berdiri di depan Xi Shi, memancarkan aura tak tertahankan. Napas bumi bergetar olehnya. Pemuda itu menatap dingin, matanya seperti jurang kematian.

“Sentuh dia… dan kalian semua mati.”

Gelombang tekanan aura Leluhur menghantam musuh—

“R-Ranah Leluhur…!? Bocah ini… siapa dia!?”

Xio Lun maju selangkah. Setiap langkahnya seperti palu perang.

“Aku memperingatkan kalian hanya sekali.”

Tetua Raja menggertakkan gigi dan menyerang dalam putus asa.

“Dia hanya bocah! Bunuh!!”

Mereka menerjang bersamaan.

“Jurang iblis mungkin telah menelan masa laluku… tapi sekarang aku adalah badai yang akan menenggelamkan kalian.”

—Xio Lun

Dalam sekejap—

Satu tebasan udara gelap—

CRAASH!!

Dua tubuh terbang dan jatuh tak bergerak lagi.

Tetua terakhir gemetar, lututnya roboh, jiwanya hampir terpisah dari tubuh karena ketakutan.

“A-a-aku minta am—”

Xio Lun menghilang dan muncul di belakangnya.

“Terlambat.”

DUARRR!

Petir hitam meledak, tubuh musuh hancur menjadi abu.

Hening menguasai hutan.

Xi Shi memandang pemuda itu dengan mata lemah, namun penuh keterkejutan.

“K-Kau… siapa…?”

Xio Lun menunduk, memeriksa luka gadis itu. Napasnya semakin lemah. Darah mengalir deras dari bahu, dada, dan punggungnya. Kulitnya pucat seperti salju.

Jika ia datang satu detik lebih lambat… Xi Shi sudah tidak ada lagi.

Dari balik dahan pohon, angin membawa suara serak:

“Ka…kabur… Putri…”

Itu pengawal terakhir yang terluka parah. Tubuhnya merangkak dengan sisa napas terakhir.

Xi Shi menangis lemah, “Tidak… jangan paksa dirimu!”

Pengawal itu tersenyum, lalu menatap Xio Lun.

“Tolong… lindungi Putri kami…”

Detik berikutnya—

Tubuhnya terkulai tanpa nyawa.

Xi Shi menjerit lemah, menggigit bibir hingga berdarah.

Xio Lun memejamkan mata, menundukkan kepala hormat.

“Pengorbanannya tidak akan sia-sia.”

Ia mengangkat tubuh Xi Shi perlahan, menatap wajahnya yang menahan sakit.

“Kita harus keluar dari sini. Akan kubawa kau kembali ke klanmu.”

Xi Shi menatap pemuda yang baru dikenalnya, melihat ketegasan dan kepedihan dalam matanya.

Xio Lun…

Nama yang akan melekat dalam hatinya…

“Terima kasih…”

bisiknya sebelum akhirnya pingsan dalam pelukan Xio Lun.

Xio Lun mengencangkan pegangan, lalu menatap ke langit malam.

“Aku tidak tahu apa yang menantiku… tapi jika dunia ingin menghancurkanku…”

“Maka aku akan menghancurkan dunia lebih dulu.”

Aura Dewa Perang bangkit sekali lagi—

membawa permulaan legenda baru.

Terpopuler

Comments

Joe Maggot Curvanord

Joe Maggot Curvanord

woww langsung op thorrr
ga pake latihan ataw kultivasi duluuu

kurang menarik jadinya

2025-10-31

0

Nanik S

Nanik S

Peta

2025-11-05

0

Ibad Moulay

Ibad Moulay

Pedang Kegelapan

2025-11-04

1

lihat semua
Episodes
1 BAB.1 Bayangan Pedang Dan Darah Keluarga
2 BAB.2 Jebakan Hutan Terlarang Dan Jiwa Dewa Perang
3 BAB.3 Kebangkitan Ranah Leluhur
4 BAB.4 Klan Bunga Persik
5 BAB.5 Serangan Tengah Malam
6 BAB.6 Penyerangan Klan Bunga Persik
7 BAB 7 Keputus Asaan Xi Shi
8 BAB.8 Kematain Patriak Bunga Persik
9 BAB.9 Kehancuran Klan Bunga Persik
10 BAB.10 Kediaman Klan Tengkorak Merah
11 BAB.11 Kedatangan Xio lun Di Markas Klan Tengkorak Merah
12 BAB.12 Pertarungan Xio Lun VS Shi luo
13 BAB.13 Kematian Shi Luo
14 BAB.14 Kematian Ketiga Tetua Klan Tengkorak Merah
15 Bab.15 Xio Lun VS Patriak Hong Ju
16 BAB.16 Kematian Hong Ju
17 BAB.17 Tawaran Tiandu
18 BAB.18 Sosok Di Balik Awan
19 BAB.19Kematian Sosok Di Balik Awan
20 BAB.20 Kenatian Sosok Di Balik Awan 2
21 BAB.21 Kesadaran Xio Lun
22 BAB.22 Kehancuran Tengkorak Merah & Pertemuan Sesaat
23 BAB.23 Rahasia Mutiara Teratai Ilahi
24 BAB.24 Kembali Kelembah Seribu Pedang
25 BAB.25 Terbongkarnya Penghianatan Tetua Yumeng
26 BAB.26 Kematian Sang Penghianat(Yumeng)
27 BAB.27 Kembalinya Patriak Asli Lembah Seribu Pedang
28 BAB.28 Wujud Asli Pedang Kegelapan
29 BAB.29 Perjalanan Setelah Badai
30 BAB.30 Perpisahan Di Lembah Seribu Pedang
31 BAB.31 Lautan Abadi Dan Bayangan Dari Barat
32 BAB.32 Gerbang Bintang Barat
33 BAB.33 Tiga Tetua Bintang Langit
34 BAB.34 Nyala Pedang Kegelapan
35 BAB.35 Gerbang Terlarang Bintang Langit
36 BAB.36 Penjaga Gerbang Dalam
37 BAB.37 Penjaga Gerbang Kedua
38 BAB.38 Penjaga Gerbang Ke Dua Jin Luo
39 BAB.39 Kedai Arak Kabut , Benua Timur
40 BAB. 40 Penjaga Batu Naga Ilahi
41 BAB.41 Bayangan Di Benua Barat Jekak Ibu Yang Hilang
42 BAB 42 Bayangan Ibu Dan Buruan Dari Langit Barat
43 BAB.43 Jurus Kematian Kegelapan
44 BAB.44 Pertemuan
45 BAB.45 Kebangkitan Tiga Jalan Takdir
46 BAB.46 Takdir Yang Berpasangan
47 BAB.47 Kebangkitan Dewa Cahaya
48 BAB.48 Pertempuran Langit
49 BAB.49 Patriak Bintang Langit
50 BAB.50 Dunia Dalam Takdir
51 BAB.51 Prisai Naga Suci
52 BAB 52 Gejolak Benua Tengah
53 BAB.53 Sekte Langit Hitam
54 BAB.54 Bayangan Kekaisaran
55 BAB.55 Istana Kekaisaran
56 BAB.56 Ruang Bawah Tanah Kekaisaran
57 BAB.57 Tiga Pengawal Kaisar
58 BAB.58 Penjaga Kuno
59 BAB.59 Kuil Bayangan
60 BAB.60 Menara Langit Ilahi
61 BAB.61 Tangga Takdir Dan Ujian Roh
62 BAB.62 Gerbang Roh Ilahi
Episodes

Updated 62 Episodes

1
BAB.1 Bayangan Pedang Dan Darah Keluarga
2
BAB.2 Jebakan Hutan Terlarang Dan Jiwa Dewa Perang
3
BAB.3 Kebangkitan Ranah Leluhur
4
BAB.4 Klan Bunga Persik
5
BAB.5 Serangan Tengah Malam
6
BAB.6 Penyerangan Klan Bunga Persik
7
BAB 7 Keputus Asaan Xi Shi
8
BAB.8 Kematain Patriak Bunga Persik
9
BAB.9 Kehancuran Klan Bunga Persik
10
BAB.10 Kediaman Klan Tengkorak Merah
11
BAB.11 Kedatangan Xio lun Di Markas Klan Tengkorak Merah
12
BAB.12 Pertarungan Xio Lun VS Shi luo
13
BAB.13 Kematian Shi Luo
14
BAB.14 Kematian Ketiga Tetua Klan Tengkorak Merah
15
Bab.15 Xio Lun VS Patriak Hong Ju
16
BAB.16 Kematian Hong Ju
17
BAB.17 Tawaran Tiandu
18
BAB.18 Sosok Di Balik Awan
19
BAB.19Kematian Sosok Di Balik Awan
20
BAB.20 Kenatian Sosok Di Balik Awan 2
21
BAB.21 Kesadaran Xio Lun
22
BAB.22 Kehancuran Tengkorak Merah & Pertemuan Sesaat
23
BAB.23 Rahasia Mutiara Teratai Ilahi
24
BAB.24 Kembali Kelembah Seribu Pedang
25
BAB.25 Terbongkarnya Penghianatan Tetua Yumeng
26
BAB.26 Kematian Sang Penghianat(Yumeng)
27
BAB.27 Kembalinya Patriak Asli Lembah Seribu Pedang
28
BAB.28 Wujud Asli Pedang Kegelapan
29
BAB.29 Perjalanan Setelah Badai
30
BAB.30 Perpisahan Di Lembah Seribu Pedang
31
BAB.31 Lautan Abadi Dan Bayangan Dari Barat
32
BAB.32 Gerbang Bintang Barat
33
BAB.33 Tiga Tetua Bintang Langit
34
BAB.34 Nyala Pedang Kegelapan
35
BAB.35 Gerbang Terlarang Bintang Langit
36
BAB.36 Penjaga Gerbang Dalam
37
BAB.37 Penjaga Gerbang Kedua
38
BAB.38 Penjaga Gerbang Ke Dua Jin Luo
39
BAB.39 Kedai Arak Kabut , Benua Timur
40
BAB. 40 Penjaga Batu Naga Ilahi
41
BAB.41 Bayangan Di Benua Barat Jekak Ibu Yang Hilang
42
BAB 42 Bayangan Ibu Dan Buruan Dari Langit Barat
43
BAB.43 Jurus Kematian Kegelapan
44
BAB.44 Pertemuan
45
BAB.45 Kebangkitan Tiga Jalan Takdir
46
BAB.46 Takdir Yang Berpasangan
47
BAB.47 Kebangkitan Dewa Cahaya
48
BAB.48 Pertempuran Langit
49
BAB.49 Patriak Bintang Langit
50
BAB.50 Dunia Dalam Takdir
51
BAB.51 Prisai Naga Suci
52
BAB 52 Gejolak Benua Tengah
53
BAB.53 Sekte Langit Hitam
54
BAB.54 Bayangan Kekaisaran
55
BAB.55 Istana Kekaisaran
56
BAB.56 Ruang Bawah Tanah Kekaisaran
57
BAB.57 Tiga Pengawal Kaisar
58
BAB.58 Penjaga Kuno
59
BAB.59 Kuil Bayangan
60
BAB.60 Menara Langit Ilahi
61
BAB.61 Tangga Takdir Dan Ujian Roh
62
BAB.62 Gerbang Roh Ilahi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!