Setibanya di apartemen,mas Bram masih saja mendiamkanku
"mas,mau minum apa"
"Nadia,ini rumahku,aku bukan tamu"
Aku begitu tercekat mendengar ucapan mas Bram,wajahku langsung memerah,aku bergegas menuju kamar, menenangkan diriku
Tok tok tok
Aku bergegas membuka pintu kamar
"ayo kita makan,aku sudah masak" ucap mas Bram
Kami makan tanpa adanya obrolan yang berarti,hanya denting sendok makan yang terdengar
"apakah mas marah denganku"
"ingat Nadia,kamu calon istriku,kamu tidak bisa berhubungan dengan pria manapun"
"tapi mas,Raihan yang gigih terus mendekatiku mas"
"owh,kamu sudah tau namanya" mas Bram tampak tertawa sinis
Aku segera membereskan semua peralatan makan,aku tidak mau melanjutkan perdebatan ini
Ingin rasanya menangis,di jelaskan pun rasanya percuma,mas Bram pasti tetap dengan pendiriannya dan mengganggap bahwa aku yang salah
Mungkin dia mengganggapku wanita yang gatal,wanita yang gampang luluh dengan semua pria
Memang kami bertemu saat aku di rumah bordil,tempat kotor yang mungkin tidak akan aku injak lagi seumur hidupku
Mas Bram bergegas pulang tanpa mengucapkan apapun padaku,dia mungkin marah denganku,atau dia sedang ada masalah dengan seseorang dan aku di jadikan sebagai pelampiasan saja
Aku menarik nafas dalam-dalam untuk menenangkan diriku sendiri,mungkin aku wanita yang terlalu baperan
tanpa sadar aku tertidur pulas di ruang tamu,aku terbangun saat ada yang mengguncang tubuhku
"kenapa tertidur di sini"
Tanpa menjawab aku langsung bergegas menuju kamarku,dan tertidur kembali
aku menarik selimutku kembali
"Nadia,cepat mandi dan bersiap-siap" teriak mas Bram yang membuatku terkejut
aku segera bangun dan ke kamar mandi, kepalaku benar benar pusing, setelah selesai aku bergegas sarapan
"kamu tau aku sibuk bukan cuma mengurus kamu saja,bisa gk aku ke sini kamu sudah siap"
"mas,kita batalkan saja rencana pernikahannya"
Mas Bram tertawa melihat ke arahku
"sepertinya kita sangat terlalu berbeda,aku janji akan bekerja dan mengembalikan uang mas Bram yang sudah mas Bram keluarkan untuk menebusku dari rumah bordil itu"
Mas Bram menatap tajam ke arahku,dia seperti ingin menerkam mangsanya
rasa takut menyeruak padaku, ingin rasanya aku pergi menghilangkan diriku
Mas Bram menarik nafasnya dalam-dalam,aku hanya menunduk saja
Aku benar-benar tidak ingin melanjutkan hubungan ini,aku akan berusaha melunasi apa yang sudah mas Bram berikan padaku
aku akan bekerja apapun
Mas Bram pergi begitu saja tanpa mengajakku,tanpa berkata sepatah katapun
Aku menangis sejadi jadinya,memeluk lututku sendiri,
sebenarnya aku ingin kuliah dan memperbaiki taraf kehidupan,aku ingin melupakan keluarga ku yang telah tega menjualku
Aku di selamatkan oleh mas Bram,kalau bukan mas Bram entah berapa pria yang telah menjamah tubuhku
Mungkin juga aku akan hamil,entah benih pria mana yang telah membuatku mengandung
Aku bergidik membayangkannya
Aku segera menghapus air mataku
Mengambil gawaiku,dan mengirimkan pesan pada mas Bram
[maafkan aku mas]
Hingga sore hari pesanku tak di baca apalagi di blz mas Bram
Aku melihat gawaiku terus menerus memastikan mas Bram membaca pesanku lalu membalasnya
Tapi harapanku sia-sia,hingga malam tiba pesanku tak berubah jadi centang biru tanda mas Bram sudah membacanya
Rasanya ingin menangis sejadi jadinya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Mina
Cerdasnya plot twistnya bikin aku kagum!
2025-10-12
1