bab 3

Aku terbangun di pagi hari,entah pukul berapa ini,aku terkejut saat di dapur ada seorang pria yang sedang sibuk dengan masakannya

"jangan di biasakan,bangun tidur langsung ke kamar mandi,bersihkan diri dulu,baru keluar kamar" ucap mas Bram

Aku bergegas menuju toilet,ku lihat cermin

rambutku yang berantakan,wajah dengan air liur, akupun langsung jijik dengan penampilanku saat ini

aku langsung bergegas mandi,dan berganti pakaian,

Tok tok tok

Mas Bram terdengar mengetuk pintu

"ya,mas"

"haruskan aku mati kelaparan karena harus menunggu tuan putri sepertimu" teriaknya padaku

Aku bergegas keluar,dan menghampiri meja makan,aku melihat wajah mas Bram tampak kesal

mas Bram tak banyak bicara menikmati sarapan paginya,

"maaf,mas"

"aku kira mas tidak akan datang ke sini" tegasnya

"ini apartemenku,aku bebas ke sini kapan saja"tegasnya

Akupun langsung terdiam

"nanti kamu ikut aku daftar kuliah,kita langsung belanja"

Aku hanya mengangguk saja

Setelah selesai membereskan bekas sarapan kami berdua,aku bergegas berganti pakaian

kami menuju sebuah kampus, mendaftar sebagai mahasiswi baru

Aku tak pernah bermimpi untuk kuliah dan menjadi mahasiswi, orang tuaku selalu menuntut aku bekerja untuk mereka

hingga aku di jual ke sebuah rumah bordil

Aku terkejut saat tangan mas Bram menyeret tanganku

"lambat sekali jalannya"

Sungguh pria yang tidak Sabaran batinku

Hari itu aku habiskan dengan mas Bram

perawatan wajahku,spa hingga daftar member gym

Tidak lupa aku di belikan baju baju mahal,tas dan sepatu

Baju dengan kualitas yang terbaik,beda dengan baju yang ada di rumah orang tuaku

secara bermimpi,aku hanya tersenyum sendiri

"kenapa,kamu senyum begitu"

Tanpa menunggu jawaban dari ku,mas Bram langsung menyeret tanganku lagi masuk ke sebuah restoran

"aku senang keluargamu menjualmu di rumah bordil"

"maksudnya"ucapku terkejut bola mataku langsung membulat

"jangan salah paham Nadia"

"coba bayangkan jika keluargamu waras, membiarkanmu kerja di pabrik,berapa pabrik yang harus aku kunjungi agar bertemu denganmu"

"mas Bram kenapa bercerai dengan istrimu" selidik ku

"Dia tak mau punya anak, prinsip kami sangat berbeda"

Aku hanya mengangguk saja

Aku begitu paham mas Bram tidak mungkin mengadopsi seorang anak,mas Bram mungkin hanya ingin anak yang lahir dari darah dagingnya

"apa bisa kita menikah tanpa rasa cinta, setelah aku melahirkan anak untukmu apa kamu akan mencampakkanku" ucapku

"itu semuanya tergantung padamu Nadia,kalau setelah melahirkan badanmu seperti gajah,pastinya aku akan membuangmu jauh-jauh" ucapnya sambil terkekeh

bibirku langsung mengerucut

"mas Bram ingin punya anak berapa memangnya"

"satu cewek,satu cowok itu sudah cukup Nadia"

Aku hanya mengangguk saja

Kami bergegas meninggalkan restoran, setelah sampai segera aku bereskan semua belanjaan

Rasa letih menghampiriku,aku pun langsung terduduk di lantai,mas Bram memberikan minuman padaku

Sungguh pria yang manis batinku

"mas Bram tampak seorang pria kaya, kenapa tidak mencari wanita yang setara denganmu mas" tanyaku pada mas Bram

"aku benar-benar tidak perduli dengan status sosial seseorang Nadia,aku pulang dulu ya" ucapnya sambil mengelus rambutku

Aku mengangguk dan tersenyum

Mengantarnya hingga depan pintu apartemen

Wangi parfum maskulinnya masih ada di ruangan ini,aku tersenyum sendiri

Nadia apakah kamu sekarang sedang jatuh cinta???

Terpopuler

Comments

☕︎⃝❥🌑Mengare(—_—)⧗⃟ᷢʷ

☕︎⃝❥🌑Mengare(—_—)⧗⃟ᷢʷ

Ingat ya adik-adik, ini hanya novel 🤣

2025-11-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!