bab 2

Aku begitu gemetar saat ada sosok yang membuka pintu, keringat dingin mengucur

Pria tegap dengan aroma maskulin,aku akui dia tampan, tatapan matanya tajam mengarah pada tubuhku yang hampir telanjang

Dia berjalan menuju sofa, menyalakan rokoknya,dia hanya terdiam tanpa berkata apapun

"kenapa begitu seperti ketakutan" ucap pria tersebut memecah keheningan

Aku tidak menjawabnya,air mataku hampir pecah,

Dia berjalan mendekatiku

"bukankah ini yang kau mau" ucapnya sambil mengangkat daguku,bibir kami berdua hampir tak berjarak

Ingin rasanya menangis sejadi jadinya

"kenapa,belum pernah melakukannya" ujarnya

tangannya mulai menurunkan tali baju tidurku

hampir saja belahan gunung kembarku terlihat olehnya

Langsung aku menutupinya dengan tanganku

pria itu berdiri dan terkekeh seperti mengejekku

"apa kamu ingin bebas dari sini" ucapnya

Ada binar bahagia saat pria tersebut mengucapkan kata-kata itu

"iya,tuan" ucapku gugup

"tapi semua itu tidak gratis,kamu harus mau jadi istriku"

Diam sejenak

"akan ku nikahi kamu secara sah"

Aku benar-benar terkejut dengan ucapannya,apa ini mimpi secara tiba-tiba ada seorang pria melamarku di tempat kotor ini

"ya,mau tuan" ucapku

Daripada bertahan di sini yang nantinya akan di gilir oleh lelaki mata keranjang lebih baik aku menikah dengan pria itu

Mungkin cinta akan datang pada nantinya

"jangan panggil aku tuan, panggil aku saja Bram"

"baik mas Bram"

aku segera berkemas dan pergi dari rumah kotor ini,di dalam mobil kami hanya diam saja

tak ada percakapan apapun

"kamu sudah lulus SMA"

"ya mas"

"nanti aku akan kuliahkan km Nadia,aku tak mau punya istri yang berpendidikan hanya SMA saja"

Akupun mengangguk

"aku sedang dalam proses cerai dengan istriku"

Aku terkejut dan menatapnya

"aku bercerai karena mantan istriku tidak mau punya anak,kamu bersediakan punya anak dariku"

"ya mas bersedia"

Mas Bram tersenyum melihatku,dia memperlakukanku Dengan sangat baik

Kami berdua mampir ke sebuah restoran,

kamu menikmati makanan tanpa ada satu katapun yang terucap

Aku menatap wajah mas Bram,pria yang menyelamatkanku dari tempat kotor

"kenapa?"

"aku ganteng ya,sampai kamu begitu terpesona melihat wajahku"

Aku benar-benar malu di buatnya, ingin rasanya menghilang dari pandangannya

"maaf mas" ucapku gugup

Kamipun segera melanjutkan perjalanan, entah kemana aku mau di bawanya

aku terkejut saat mas Bram mengguncang tubuhku

"ayo,kita sudah sampai"

Aku turun dari mobil,dan mengikutinya

sampai di sebuah ruangan,dia menyuruhku istirahat

"kami tinggal di apartemenku ya,aku akan pulang ke rumah,semua bahan makanan ada di kulkas"

"kamu bisa masakkan Nadia"

"istirahatlah,besok aku membawamu ke salon,pelan pelan kamu harus setara denganku"

"mas Bram akan menjualku lagi"

Dia tertawa terbahak bahak mendengar ucapanku,aku menatapnya sebal

"aku akan menjualmu pada om om perut buncit"

"mas Bram jahat" ucapku hampir menangis

"cepat tidur,aku akan pulang,atau kamu mau aku di sini,menerkammu seperti harimau"

Aku memukulnya

Mas Bram pulang

Aku masuk dalam kamar yang luas, tempat tidur yang empuk

aku tak pernah bermimpi tinggal di tempat mewah,

Akupun terlelap dalam tidur

ya tuhan,semoga ini bukan mimpi

semoga saja mas Bram benar benar akan menikahi ku

Semoga aku lekas lepas dari keluarga yang sudah menjualku di tempat kotor

Terpopuler

Comments

Rajnandini Sukla Bhattacharjee

Rajnandini Sukla Bhattacharjee

Gak terasa waktu lewat begitu cepat saat baca cerita ini, terima kasih author!

2025-10-09

1

Wida_Ast Jcy

Wida_Ast Jcy

lekas lebih baik ditukar jadi cepat thor

2025-11-03

0

Wida_Ast Jcy

Wida_Ast Jcy

nama pemeran kita sama Thor nadia heheee🤭🤭🤭

2025-11-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!