MAFIA ITU??!
Sesampainya di mansion Bellucci, Selena langsung mencari Nora. Tapi sayangnya wanita tua itu terlihat sibuk mengurus para pelayan lainnya.
“Kau mau apa?” tanya tegas Nora yang kini berdiri di dapur dan mengamati para pelayan yang bekerja.
Dengan berhati-hati agar tidak didengar orang lain, Selena mendekat dan menatapnya lekat sehingga Nora terlihat heran. “Beritahu aku, siapa keempat anak yang ku rawat? Mereka bukan anak kandung Mr. Charlie?”
Seketika Nora menoleh dan menatap tajam. “Siapa yang mengatakannya?”
“Aku mendengarnya dari Alma. Bahkan anak sekecil dia harus mengetahui hal itu. Dia bilang, Mr. Charlie sikapnya sangat tidak berteman dengan mereka bahkan dengan Alma.” Tegas Selena yang nampak heran akan sikap si Mr. Charlie.
“Lalu bagaimana menurutmu tentang Mr. Charlie? Jika kau tidak mau bekerja di sini, maka pergilah. Itu semua bukan urusanmu, urus saja pekerjaan mu dan tugasmu, Selena Dakota!” tegas Nora hingga tak segan menyentuh dada Selena dengan jari telunjuknya dan mendorongnya kecil.
Sementara wanita cantik bermata biru itu menatap penuh keheranan.
“Setidaknya beritahu aku!” kata Selena dengan wajah memohon. Namun Nora mengabaikannya dan pergi.
Oh tentu! Kini dia harus diam saja dan melakukan tugasnya, meksi ia penasaran.
.
.
.
Selang beberapa jam berlalu, tepatnya di saat makan malam tiba. Selena sudah menunggu anak-anak dari Charlie Bellucci dan berharap mereka datang.
“Oh ayolah... Datanglah, aku mohon!” kata Selena yang masih menunggu dengan sabar.
Tak lama, rasa khawatirnya hilang berubah menjadi senyuman lebar saat melihat Alma datang lebih dulu dengan pakaian sederhana dan rambutnya yang tergelung rapi. Anak itu terlihat lebih cantik.
“Hai!“ sapa Selena.
“Hai!” balas Alma yang segera duduk di kursinya, di mana ada banyak hidangan yang tersedia di atas meja panjang.
“Terima kasih sudah mau datang! Apa yang lain akan menyusul?” tanya Selena menatap penuh senang ke gadis cantik tadi.
“Aku tidak tahu. Itu mereka!”
Seketika Selena menoleh dan melihat kedatangan Miles dan Clara. Namun gadis bernama Clara itu ternyata tidak untuk pergi ke meja makan, melainkan ke ruangan lain untuk mengambil sesuatu yang ketinggalan.
“Duduklah!“ kata Selena kepada Miles si wajah dingin. Anak itu duduk di samping Alma, sementara Selena menatap ke arah perginya Clara sampai gadis itu kembali dan hendak menuju ke kamarnya.
“Saatnya makan malam, makanlah bersama kami.“ Kata Selena yang berdiri di belakang Clara. Gadis rambut pirang yang kini terkunci bak ekor kuda.
“Jika aku tidak mau? Apa kau akan memaksa ku?” Katanya yang menatap lekat seraya melipat kedua tangannya di depan perutnya.
Selena menatap lekat anak itu, laku tersenyum kecil. “Aku perlu izin untuk memaksamu. Setidaknya izin pada Mr. Charlie!”
Clara menyeringai kecil. “Cih, apa kau pikir dia seperduli itu? Dia hanya akan mengabaikan mu. Kau tidak tahu bagaimana liciknya pria itu.” Kata Clara yang langsung melenggang pergi.
Selena terdiam seolah dia mendengarkan semua ocehan dari mereka, meski kasar tapi itu sesuatu yang mengisyaratkan tentang keadaannya dan apa yang dia rasakan.
-‘Apa Charlie Bellucci sejahat itu? Darimana dia mendapatkan anak-anak ini? Atau hanya Alma yang anak kandungnya?’ batin Selena bertanya-tanya dalam benaknya.
Saat dia menoleh dia justru sudah melihat Miles yang selesai makan dengan cepat.
“Terima kasih makan malamnya. Sangat tidak mengenakan.” Katanya yang lalu pergi usai menyentuh dan mengacak sekilas pucuk kepala Alma.
Selena tak bisa menghentikan mereka sehingga dia hanya menatap Miles pergi, lalu dia duduk di depan Alma yang mulai melahap makanannya. Anak itu memperhatikan Selena yang nampak kebingungan dan sedih.
“Aku akan mencoba menjadi anak yang baik. Agar kau tidak kesusahan, tapi aku juga ingin bermain-main denganmu!” kata Alma yang hanya dibalas senyum kecil oleh Selena.
“Di mana orang tuamu?” tanya Selena terus terang.
“Hanya Charlie yang tahu. Aku tidak tahu.” Katanya dengan polos bahkan wajahnya tak menunjukan kesedihan meski Selena tahu betapa sedihnya hati anak itu.
Selang beberapa jam saat menjelang malam. Selena memutuskan diam-diam pergi ke ruangan pribadi milik Charlie saat dia menunggu dan tahu jikalau pria itu sudah datang hampir di tengah malam.
Namun saat dia sampai di ruangan tersebut, dia malah melihat penjaga yang berjaga di sana. “Hffuuu— kau pasti masih bisa!” gumamnya dengan yakin sembari mendekatinya.
“Hai! Bisa cari barangku? Aku tidak menemukannya, cincinku jatuh di ruang tengah. Tolong aku! Aku akan berjaga di sini.” Kata Selena yang sedikit memikat mata sang penjaga tadi dengan kecantikannya.
Tentu, pria itu tak menolaknya sampai akhirnya dia mencoba membuka pintu hitam tersebut secara perlahan. Celah tersebut sangatlah kecil hampir tak terlihat, namun dengan itu, Selena bisa melihat sedikit dua orang yang kini tengah berdebat.
PLAKK! Satu tamparan keras diberikan kepada Charlie ke Damian. Ya Damian yang saat ini hanya menunduk patuh.
“Kau tahu tindakan bodohmu itu bisa menghancurkan semuanya hah? Jangan pernah meninggalkan nya sampai kau menyelesaikan masalahmu. Atau kau sendiri yang akan aku hancurkan.” Kata Charlie benar-benar kasar.
Bahkan Selena yang melihatnya pun terbelalak kaget terutama saat dia melihat wajah tampan dari Charlie Bellucci yang baru saja dia ketahui. Dengan cepat, Selena kembali menutup pintu tersebut.
“Aku pernah melihatnya...” gumamnya penuh tanya dan bergegas pergi dari sana menuju ke kamarnya.
Selena mencoba mengingat wajah pria itu. Dia bahkan terlihat serius ketika mengingatnya seraya berkacak pinggang, mondar-mandir bahkan menggigit jarinya.
“Mata hijau, hidung mancung, kulit Tan??? Charlie, Charlie.... ” Wanita itu terdiam saat dia mulai ingat dengan pria itu.
Ia membuka gorden jendela dan melihat langsung ke arah halaman depan paling pojok. -‘Dia mafia itu. Jadi sekarang aku bekerja dengannya.’ Batin Selena mulai memejamkan matanya pasrah.
Tentu, dia ingin lepas dari dunia gelap dan berbahaya, namun kini dia harus berurusan lagi ke dalam dunia Charlie Bellucci. Seorang mafia yang merupakan rekan dari salah satu konglomerat yang dia bunuh 3 tahun lalu di Virginia.
Dan karena kejadian itu juga, kerjasama Charlie yang runtuh hampir membuat bisnisnya ikut terseret.
Tok! Tok!
Suara ketukan pintu langsung menguat Selena berdegup dan segera membukanya. Ketegangan nya hilang saat melihat Nora di sana.
“Tuan Charlie memanggil mu. Andai saja kau tidur dan tidak membuka pintu, mungkin dia tidak akan memaksa. Tapi sudah terlanjur, datang dan temui dia di ruangannya.” Jelas Nora membuat Selena menelan ludah.
Bukan karena takut mati, dia takut pria itu mengetahui soal masa lalunya dan membuatnya terjebak.
“Okay.” Balas Selena dengan pasrah.
...°°°...
Hai Guyssss!!!!! Bagaimana sampai sini, semoga kalian masih suka yaaa dengan alurnya 😁 untuk cast, maaf sekali.... Akan aku usahakan 😌 dan iya, seperti biasa, penambah semangat para penulis!!
Jangan lupa tinggalkan jejak semangatnya!!!!
Thanks and See Ya ^•^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
jen
haiii Thor... kangen dehm lama aku ga ke novel toon.
Thor aku suka dgn alur ceritamu. suka nebak"... hahaha
aku rasa Selena berkaitan dgn orang tua dari salah satu 4 anak Charlie.
kayaknya dia yg bunuh deh hahaha🤭
2025-10-16
3
vnablu
kira" gimana ya kelanjutannya... kira" Mr Charlie ngamuk ngak dengan Selena 😅😅
2025-10-05
1
Tiara Bella
msh semangat Thor br awal aja udh seru begini gimana kelanjutannya.....
2025-10-05
1