MMF — BAB 03

KESOPANAN YANG LAIN

Di pagi-pagi sekali, bahkan langit masih terlihat sedikit gelap. Selena segera bersiap, ia menyisir rambutnya dan menggelung dengan rapi. Tentu, dia tak melupakan pakaiannya juga yang hanya mengenakan pakaian sederhana seperti pakaian para pengasuh lainnya, namun pakaian yang dia kenakan lebih simpel seperti milik Nora.

“Okay, aku hanya perlu mengingat kegiatan apa saja yang harus mereka lakukan satu hari ini. Dan pertama-tama perkenalan lebih penting!” gumam Selena sembari penuh semangat dan keluar dari kamar.

Oh seharusnya dia tetap di kamar saja, jika tidak ingin menyesal.

Saat ia masih sadar bahwa masih terlalu pagi, Selena memutuskan berjalan-jalan disekitar mansion mewah tersebut. Hingga dia melihat sosok pria bertubuh kekar dengan kemeja hitam dan mantel hitam panjang, baru saja melangkah keluar ke arah pintu.

“Mr. Charlie? Sibuk yang luar biasa.” Kata Selena yang penasaran dan mengikuti langkahnya, namun dia hanya melihat dari kejauhan saja sehingga dia sama sekali tidak bisa melihat wajah si Charlie Bellucci itu.

Selena berkerut alis ketika melihat adanya beberapa pria sangar yang menghadap ke majikannya itu. -‘Siapa dia? Seorang pengusaha?’ batin heran Selena yang melihat banyaknya anak buah.

“Sedang apa kau di sini?” tegas Nora yang tiba-tiba muncul dari belakang.

Tentu saja Selena tersentak kaget dan balik menatapnya. Namun bersamaan dengan itu, Charlie menoleh ke arahnya, tatapan mata hijau nya sangat tajam. “Ayo.” Pinta pria itu yang segera masuk ke mobil, bersama asistennya.

Sementara Selena masih menghadapi kepala pelayan.

“Aku bersemangat, mungkin terlalu bersemangat!” kata Selena tersenyum lebar.

Sementara Nora masih dengan tatapan tegasnya.

“Ayo, bangunkan mereka— Semampu mu.” Kata Nora yang terdengar mengejek. Ya.. Karena dia tahu bagaimana sikap anak angkat Charlie itu.

Dengan penuh percaya diri, Selena tersenyum lebar. “Itu hal mudah, serahkan saja padaku, Nyonya...”

“Nora! panggil aku Nora saja. Cepat lakukan tugasmu.” Tegas wanita tua itu yang segera dilaksanakan oleh Selena.

Ya, dia segera pergi ke kamar Clara yang ada di lantai dua. Pintu putih yang tertutup rapat dan hening. Ada beberapa pelayan dan penjaga yang berjaga di sana, namun jarak yang berjauhan.

Tok! Tok! Tok! “Good morning!” kata Selena dengan suara lembut.

Namun tak ada jawaban apapun di dalamnya. Tok! Tok! Tok! “Clara... Aku tahu kau ada di dalam, saatnya bangun dan memulai hari yang menyenangkan!”

“GO BITCH! (PERGILAH JALANG)!”

Suara lantang dari gadis 18 tahun yang mengejutkan Selena. “Ow, itu sangat kasar.” Gumam Selena yang masih perkenalan dan mencoba beradaptasi dengan sikap yang baik. Dia tak ingin membawa sikap kasarnya sebagai mantan pembunuh bayaran ke pekerjaan lembutnya itu.

Tak ingin memaksa, Selena berpindah ke kamar Damian. Dia berharap kali ini berhasil.

Tok! Tok! Tok— DUGGH!!

Wanita itu tersentak kaget saat sebuah benda berat dilempar ke pintu, sehingga mengeluarkan bunyi yang cukup mengejutkan dan keras.

Tentu, wanita itu membuka lebar matanya dan sedikit tak percaya akan perilaku mereka berdua. “Okay... Mereka sudah beranjak dewasa, itu hanya hormon.. Hffuu— ” gumamnya yang memberi semangat sendiri.

Sementara di balik dinding, Nora terus mengawasinya seperti apa kata Charlie.

Kali ini Selena pergi ke kamar Miles, di sana dia kembali mengetuk pintu dan tentunya disambut dingin oleh anak berusia 11 tahun itu. “Good morning! Aku senang kau membuka pintu untukku!”

“Sebenarnya aku tidak suka diganggu dengan ketukan pintu berulang kali. Beritahu aku alasan yang jelas, kenapa kau datang ke kamar ku?” Tanya anak itu dengan tatapan datar.

“Em... Karena ini sudah pagi. Dan ini salah satu tugasku. Aku akan memperkenalkan diriku— ”

“Sampai jumpa.” Bruak!!

Pintu langsung ditutup tanpa aba-aba. Lagi dan lagi Selena menunduk menahan kesalnya dan mencoba tetap sabar. Dia masih ada satu anak yang akan menurut kepadanya.

Tok! Tok! Tok!

Tanpa menunggu waktu lama, seorang gadis kecil membukakan pintu kamarnya dan tersenyum menatap Selena. “Selamat pagi!” sapanya lebih dulu kepada Selena.

“Selamat pagi! Kau gadis yang pintar karena bisa bangun sendiri!” kata Selena benar-benar kagum.

“Aku sudah terbiasa!”

“Boleh aku masuk?” tanya Selena.

Anak itu tak menolaknya, dia hanya tersenyum hingga Selena ikut senang. Namun saat dia hampir melangkah masuk, tiba-tiba suara lantang dari arah lain, membuat Selena sontak menoleh.

“Jangan mempercayai nya, Alma! Dia orang asing!” kata Clara yang tiba bersama Miles.

Gadis cantik berambut pirang itu segera menarik pelan Alma dari Selena dan menatap tajam ke Selena. “Kami tahu wanita sepertimu hanyalah mencari untung dan muka. Jangan coba-coba melewati batas mu.” kata Clara dengan berani.

“Kau menjadi kakak yang baik. Tapi kau sangat kasar!” ucap Selena terus terang sehingga Clara dan Miles cukup terkejut.

“Baiklah! Aku tidak perlu masuk, aku menunggu kalian di ruang tengah. Ini salah satu perintah dari Mr. Charlie, aku tahu kalian tidak mau dia marah dan menjadi monster hijau bukan!” kata Selena tersenyum kecil lalu pergi.

Clara benar-benar tak percaya akan sikap pengasuh baru itu yang lebih aneh dari pengasuh sebelumnya.

“Dia sangat licik.” Kata Clara.

“Dia berani mengatai Charlie monster? Charlie harus tahu itu.” Kata Miles.

Namun seperti yang Selena katakan dan tebakannya benar. Anak-anak itu sangat takut dengan Charlie sehingga mereka langsung bergegas menuju ke ruang tengah termasuk Damian yang baru saja tiba dan langsung saja duduk di samping Miles.

Ya! Keempat anak angkat Charlie kini duduk berjajar di satu sofa panjang. Sementara Selena berdiri di depan mereka Dnegan senyuman lebar. -‘Tatapan dan sorot mata yang berbeda-beda. Aku bisa melihat kesedihan itu.’ Batin Selena saat mengamati mereka satu persatu.

“Okay! Pertama-tama, aku akan memperkenalkan namaku— ”

Tut!

Selena terdiam saat dia mendengar suara kentut. Sementara keempat anak angkat Charlie menahan senyum jahil mereka saat Selena menatap mereka dengan tak percaya.

“Ayolah, Miles... Jangan lakukan itu, kau harus menghormatinya!” kata Damian menyeringai kecil.

Miles dan yang lain hanya tersenyum kecil.

“Okay, kita tidak bisa menahan angin yang keluar dari diri kita. It's okay! Namaku Selena Dakota, dan aku akan menjadi pengasuh— ”

Tut... Tut...

Lagi, suara kentut yang membuat Selena terdiam dan tak habis pikir.

“Kali ini, itu aku, sorry!” kata Damian menatap Selena dengan seringai mengejek.

Clara dan Miles menyeringai kecil, sementara Alma terkekeh kecil.

“Okay.. Itu sangat sopan!” kata Selena menahan diri untuk tetap tenang dan sabar. Ia kembali menatap mereka dengan ramah. “Aku akan— ”

“Okay... Kami harus pergi, tidak ada waktu untuk mendengar mu mengoceh! Semoga harimu menyenangkan!” kata Clara yang beranjak pergi, begitu juga dengan Miles dan Damian yang juga harus pergi melanjutkan sekolah mereka.

“Tunggu! Kalian harus sarapan, setidaknya dengarkan aku— ”

“Mereka tidak akan mendengar mu.” Kata Alma yang membuat Selena berhenti, lalu menoleh ke arahnya seraya mengerucutkan bibirnya pasrah.

“Apa aku terlalu baik kepada mereka?”

“Mungkin saja!” kata Alma tersenyum kecil, lalu berjalan pergi dan siap pergi ke sekolah.

Terpopuler

Comments

Jelita S

Jelita S

sabar Dakota mungkin mereka kurang kasih sayang,,berikan cinta dan perhatian pasti mereka akan luluh🤣

2025-10-04

1

Tiara Bella

Tiara Bella

yahhh Thor br GE baca tw² dh hbs aja hehehhe....okey lanjut

2025-10-03

2

vnablu

vnablu

berapa ya usia ny Charlie ya Thor apa udh kepala empt.. 🤔🤔

2025-10-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!