MMF — BAB 04

SEORANG CHARLIE BELLUCCI

Selena menunduk lelah saat bingung harus bagaimana cara mengurus dan menghadapi keempat a ak angkat itu. Memang, Damian sudah dewasa, tapi dia juga termasuk anak angkat dari Charlie. “Hffuuu.... Lebih mudah membunuh daripada menjadi pengasuh.” Gerutu Selena yang masih berkacak pinggang.

“Sedang apa kau di sini?”

Suara Nora lagi-lagi mengejutkan nya. “Em... Aku sedang berpikir cara beradaptasi dengan baik!”

“Hentikan omong kosongmu, pergilah dan temani nona Alma.”

Selena berkernyit heran. “Bukankah anak-anak selalu pergi dengan bis sekolah?”

Seketika tatapan Nora menjadi tatapan tajam. “Dia lain dari yang lain. Turuti saja perintah dan jangan banyak bicara.” Tegas Nora yang langsung pergi.

Selena tak bisa melawan karena motto nya Suha dia ganti menjadi wanita sabar. Dan tentu saja lain dari yang lain, karena musuh Charlie bisa saja menyerang anak tirinya.

...***...

Sementara di sebuah ruangan berkelas. Terlihat si pria bernama Charlie Bellucci (36th) baru saja tiba menjumpai pria seumuran dengannya yang juga sama-sama berbisnis di bidang gelap. Oh astaga... Mr. Charlie bukanlah seorang pria biasa, dia merupakan mafia yang paling disegani di kota Washington DC. Siapa yang tak kenal dengan nama Charlie Bellucci? namanya sudah terkenal dikalangan konglomerat, para kriminal dunia gelap termasuk polisi.

“Sedang Anda mau bertemu, saya pikir Anda tidak ingin bertemu!” kata pria berkulit hitam rambut cepak keriting yang menyambut baik kedatangan Charlie bersama asisten setianya, Han (34th) yang saat ini berdiri di samping sofa Charlie duduk.

“Anda tidak membawa anak buah?” tanya pria bernama Samuel seraya tersenyum kecil menatap ke mata hijau kemiri si Bellucci.

“Aku tidak perlu anak buah jika aku bisa menghabisi orang itu sendirian.” Jawab Charlie menatap santai dan datar, namun tegas. Itulah yang membuat musuhnya selalu ciut.

Samuel terkekeh kecil. “Itulah yang aku suka darimu Mr. Bellucci!”

“Katakan saja maksud pertemuan ini.”

“Hal biasa Mr. Bellucci! Bisnis mu lebih berkembang pesat, aku ingin menawarkan kerjasama denganmu.” Jelas Samuel tanpa sungkan.

“Jika itu menguntungkan untukku, maka akan aku setujui. Tapi jika kau berani berkhianat dalam bisnis, akan aku peringatkan dan selalu seperti itu.” Kata Charlie yang mulai meneguk beer dengan santai.

“Jaga ucapan Anda, tuan. Anda tidak tahu sedang berbicara dengan siapa.” Tegas asisten Samuel yang langsung dicengkeram kemejanya dengan Han.

Tentu, mendengar bosnya diceramahi, membuat Han tak bisa diam saja.

Samuel melirik sinis ke Han, lalu kembali menatap ke Charlie. “Anda tidak akan memberi hukuman untuk anak buah mu yang sudah berani mencari masalah?” kata Samuel yang kini di tatapan datar oleh Charlie.

Pria tampan, berkemeja hitam dan rambut rapi itu, mulai bangkit dari duduknya sehingga Han melepaskan cengkraman tangannya dan menghadap ke bosnya. Brugh! Satu pukulan baru saja Charlie berikan kepada asisten setianya sampai terlihat luka di sudut bibir Han. Ya, itu sudah peraturan dalam bisnis mafia mereka.

Samuel nampak puas, begitu juga dengan anak buahnya.

“Harus ada keadilan untuk dua solusi, Mr. Samuel.” Kata Charlie yang berbalik menatap Samuel dalam posisi berdiri. “Aku tidak suka dengan sikap anak buahmu. Aku atau kau yang menghukum nya?”

Seketika senyuman hilang dari bibir Samuel dan anak buahnya.

“Kalau begitu aku saja.” Kata Charlie yang mulai mendekati asisten Samuel.

Charlie langsung mencengkram kuat antara pundak dan tulang selangka sampai mendudukkan nya tepat di samping Samuel. “Akkhhh— ” pekik kesakitan anak buah Samuel saat merasakan cengkraman yang kuat di tulang selangka nya.

“Buka mulutmu.” Pinta Charlie yang membuat asisten Samuel mulai ketakutan.

“Lalukan saja.” Pinta Samuel yang tak bisa berkutik selain diam memberikan Charlie Bellucci waktu. Karena tidak cuman Han yang bersalah bukan.

Pria itu mulai membuka mulut, dan saat itu juga Charlie langsung menyentuh dua gigi atas milik asisten Samuel, menariknya dengan kasar penuh tenaga sampai lepas dan berdarah. “Aakkkkhhhh— ” teriak kesakitan asisten tadi hingga napasnya memburu memegangi mulutnya yang berdarah akibat dua giginya baru saja dilepas paksa.

Charlie memasukan gigi itu di dalam gelas berisi beer, sehingga darah bercampur juga di minuman tersebut. Tek! “Minum ini untuk persetujuan kerjasama, atau tidak sama sekali.” Ujar Charlie yang membuat Samuel gemetar.

Mendengar teriakan asistennya tadi membuat dia ngeri sendiri. Dengan tatapan lurus dan berkeringat, Samuel meraih gelas beer tadi dan langsung meminumnya hingga habis dan hanya menyisakan dua gigi anak buahnya yang ada di dalam gelas tadi.

“Good.” Kata Charlie yang mulai bergegas pergi dari ruangan itu.

“Anak buahku akan mengirim suratnya untukmu.” Lanjutnya yang lalu pergi begitu saja.

Disaat kedua orang tadi berjalan keluar gedung menuju mobil yang terparkir. Charlie yang baru duduk di dalam mobil, seketika mendapatkan pesan suara dari asisten keduanya, Isabelle (30th) yang sibuk bertugas dan mengurus perusahaan Bellucci Corporation— ya, sebuah perusahaan legal yang hanya untuk kedok menutupi bisnis ilegal nya agar lebih mudah tersalurkan.

Tak cuman itu saja, Charlie juga memiliki Kasino ekslusif yang sangat terkenal hampir di seluruh Barat dan Eropa.

[“Hanya informasi singkat. Damian terkena kasus bandit. Dia menantang gangster, saat para sialan itu sedang berkumpul.”]

Tit!

“Shit!” umpat Charlie malas mendengar kabar itu. Sudah berapa kali Damian selalu terkena kasus.

“Apa perlu saya selesaikan dengan para gangster itu, Tuan?” tawar Han yang masih memegang kemudi.

“Biarkan saja. Biarkan dia sendiri yang mengurus masalahnya, aku akan menjadikan nya tangguh sebelum kujadikan antek ku.” Kata Charlie dengan santai sambil merokok menatap jendela dan bertengger.

Han mengerti dan segera melajukan mobilnya.

...***...

Sementara di sekolah anak-anak menggemaskan. Selena baru saja menemani Alma sekolah dan sekarang mereka sudah pulang, namun bukan ke Mansion melainkan jalan-jalan sejenak di taman sekitar sambil menikmati es krim.

“Aku senang berjalan-jalan denganmu!” kata Alma sambil menjilat es krimnya dan berjalan sejajar dengan Selena.

“Thank you! Aku sangat tersanjung. Ya... Setidaknya karena sikap dari ketiga kakakmu, kalian sangat berbeda.” Ujar Selena yang entah sengaja menjebak perkataan atau tak sengaja mengatakannya.

“Kau mau mendengar cerita kejujuran?”

“Sure! (tentu)!”

“Kami sebenarnya bukan saudara kandung. Hanya Damian dan Clara yang saudara kandung, aku dan Miles, bukan.” Jelas anak itu dengan polos saat mengatakannya.

Ya, gadis itu pikir masalah seperti itu sangatlah bukan apa-apa sehingga dia masih lanjut menjilat es krim nya. Sementara Selena cukup terkejut, namun dia mencoba tenang.

“Sungguh? Sepertinya aku harus banyak mengenal kalian.”

“Hm. Lebih baik kau mengenalnya dulu, baru mengenal kami!”

“Siapa?” tanya Selena sekilas menoleh ke anak itu.

“Mr. Charlie! Dia sangat dingin dan aku rasa dia selalu kesepian.” Ujar anak itu terus terang. Sangat pandai, polos dan cantik, itulah gambaran dari Alma.

Selena semakin berkernyit saat mendengar ucapan barusan. “Kenapa dia kesepian? Dia ditemani oleh kalian dan para istrinya!”

“Dia tidak punya istri dan kami bukan anaknya.”

Terpopuler

Comments

Tiara Bella

Tiara Bella

berasa kurang 1 bab....hehhehee reader ini Maruk thor harap maklum ya....

2025-10-04

2

vnablu

vnablu

aku aja yang jdi istri ny mr Charlie heheheh

2025-10-04

1

Almun

Almun

mungkin perintahnya lebih cocok?

2025-10-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!