"Aduh gelap sekali malam ini, mana aku harus lewat kuburan pula." keluh Hani saat sudah pulang mencuci piring.
"Tapi alhamdulilah aku dapat uang, bisa untuk beli beras lah." Hani senang juga karena dpat uang untuk belanja.
Bahkan Linda juga membungkus kan Hani makanan serta lauk pauk agar bisa di makan sekeluarga, tidak sia sia dia menerima pekerjaan ini karena sekarang bisa makan enak dengan kenyang. lauk nya ayam semur, itu saja Hani sudah senang bukan main karena kalau beli ayam pun dia tidak akan sanggup karena uang nya tidak ada di tangan sehingga yang di makan hanya lah sayur pucuk singkong.
"Coba saja aku bisa kaya seperti Mbak Laras dulu, masih mending suami Mbak Laras mau ambil pesugihan. lah ini Imran sama sekali tidak ada pergerakan nya!" rutuk Hani sendirian.
Laras memang sangat terkenal karena suami nya memuja siluman yang bisa menghasilkan uang, saat zaman masih ribut nya soal pesugihan itu, Hani masih kecil sekali tapi cerita itu tidak pernah padam sehingga sampai sekarang pun dia tau.
Kisah Laras awal nya memang hampir sama dengan Hani ini, dia kesusahan karena tidak punya apa apa untuk rumah tangga. tapi dulu Laras tidak punya anak dan mertua nya juga tidak ikut dia, sehingga beban kelihatan lebih mudah dan tidak terlalu makan hati lah.
Ini Hani sudah lah miskin tapi masih harus mengurus mertua yang bacot nya bukan main, sengsara Hani memang sangat berlipat ganda tidak karuan. mental habis habisan sekali di hajar oleh keadaan, untung nya kampung ini sepi sehingga tidak begitu banyak lah yang menghujat Hani hanya karena dia miskin.
Padahal miskin bukan lah kemauan nya Hani sendiri, andai kata bisa memilih maka Hani kan memilih jadi orang kaya tanpa kekurangan, namun takdir tidak bisa di pilih sehingga sekarang ya terima saja yang sudah menjadi takdir nya. walau pun buruk dan berat tapi harus di terima, menolak pun tidak bisa.
"Apa itu yang gerak gerak?!" Hani mulai lemas karena melihat sesuatu.
"Astaga bagai mana ini, aku mau lewat mana kalau bukan lewat sini." panik Hani karena itu pas di depan kuburan pula.
"Masa iya kisah nya kafan hitam muncul lagi, apa dia masih ada setan nya?" Hani bergumam tidak jelas sendirian.
Kampung ini dulu nya sangat ramai namun semua warga mati karena di bantai oleh seorang iblis wanita, mereka menyebut nya kafan hitam karena saat menguburkan mereka menggunakan kafan hitam. jadi lah iblis itu keliling untuk membunuh semua orang, habis semua dalam satu malam lalu di sebut sebagai desa mati.
Namun sebagian orang tidak tau kalau kafan hitam sudah insaf dan sekarang menjadi iblis baik baik, tidak pernah lagi membuat masalah atau bahkan dia pun tidak pernah lagi menginjak kan kaki di desa ini walau kuburan nya ada di desa ini.
"Tolong lah Ya Allah, ku mohon jangan sampai ada apa apa." batin Hani tambah mempercepat langkah.
"Coba lah Mas Imran itu tau sedikit saja, aku cari uang pulang malam kan ya enak kalau dia mau menjemput ku." batin Hani mengeluh lagi.
"Ini dia sama sekali tidak mau tau, pulang malam begini hanya karena mau dapat uang." Hani rasa nya ingin menangis juga.
Namun di tahan karena dia masih takut untuk jalan pulang ke rumah, sampai langkah Hani sudah tiba pas di depan kuburan. mata wanita ini mendelik besar karena melihat barang yang sangat mengerikan, walau pun tidak jelas tapi Hani tau bahwa itu adalah ular.
"Ular apa yang sebesar ini, Ya Allah?!" Hani lemas karena ada ular sebesar pohon kelapa tapi tidak kelihatan di mana kepala nya.
"Aku harus lari tanpa suara, kalau sampai dia tau habis aku di makan nya." batin Hani langsung ingin pergi dari depan kuburan seram ini.
Tapi kaki tidak bisa di ajak kerja sama karena sudah lemas duluan, sedangkan ular itu masih terus bergerak perlahan walau Hani memang tidak melihat arah kepala nya ada di mana. sekarang tidak punya pilihan lain, Hani pun berlari kencang meninggalkan kawasan ini walau sesekali masih menoleh juga untuk memastikan ular itu mengejar atau tidak.
"Hem saat ini kau bisa berlari, tapi suatu saat kau akan datang padaku." seringai kepala yang ada di balik kegelapan malam.
"Aroma tubuh nya wangi sekali, aku pasti akan mendapatkan mu." tekad nya dengan sorot mata merah penuh ambisi untuk mendapatkan Hani yang saat ini sudah lari jauh.
...****************...
Hani terengah engah dan sudah sampai di rumah, di ketuk nya pintu agak tergesa gesa karena takut kalau sampai ular tadi mengejar diri nya, membayangkan ular sebesar itu sudah merinding sekujur tubuh karena takut apa bila sampai di belit dan di makan nya habis seperti di film tentu nya.
"Kamu itu loh, Mas! sudah tau aku pulang malam, coba lah jemput aku." Hani langsung merutuk.
"Emak lagi sakit pinggang jadi tidak bisa di tinggal." Imran memberikan alasan.
"Alasan saja kau itu, sakit pinggang tinggal berbaring pun masa iya harus di tungguin." kesal Hani.
"Han sudah lah, aku sudah lelah dan tidak mau debat dengan mu." Imran memang pusing sekali.
"Lelah apa kau? seharian di rumah itu apa yang kau lelah kan!" bentak Hani keras.
"Ibu." Indri terbangun setelah mendengar ada yang ribut.
"Kamu juga, Indri! apa salah nya jemput Ibu, ini semua malah tidur." Hani mengomel sambil pergi menuju dapur.
Imran hanya diam saja karena dia pun pusing sekali, walau pun tidak sadar kalau ini memang salah dia karena tidak tau mau menjemput istri. ya memang wajar lah kalau Hani sampai mengamuk, padahal kan bisa mereka menjemput nya setengah jalan agar dia tidak takut saat lewat kuburan.
"Maafkan aku ya, Bu." Indri mengejar Ibu nya di dapur.
"Sudah lah, aku malas mau ribut lagi." Hani merebahkan diri di ranjang kayu reyot dekat dapur mereka.
"Ibu tidak cuci kaki dulu, habis dari luar cuci lah kaki dan muka." suruh Indri hati hati agar tidak di marahi.
Namun Hani sama sekali tidak ada reaksi, dia meringkuk sambil menatap tembok rumah mereka yang terbuat dari papan. mau dapat uang dari mana kalau terbuat dari batu, uang untuk makan saja pas terus begitu, bahkan bisa di bilang juga kurang karena kadang pun mereka harus menahan lapar hanya makan pucuk singkong untuk mengganjal perut..
Selamat pagi besty, jangan lupa like dan komen nya ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
waduh apa anak buah purnama yang berkhianat kah itu ular nya atau musuh purnama yang baru bangkit ....
iya juga istri pontang panting kok enak bener di rumah leha2 tuh laki nya ..sialan bener emang kalo punya laki kaya gitu...mana nampung Mak nya yang tak ada akhlak ngebacot tanpa ada bantu nya
2025-09-25
4
ρυтяσ✨
bisa bikin mental down dan badan pun jadi kurus kering kalo hidup bareng mertua kek Hani itu, mana laki'y pengen tak bejeg" tuh mulut'y...nenin ibu sakit pinggang helooo, itu istri loh cuci piring do tetangga agar punya duit buat beli kebutuhan 🤧🤧🤧kesel Q kalo ada lelaki kek Imran ini...
2025-09-25
1
Betri Betmawati
punya mertua tua julit itu sungguh membuat tekanan batin ditambah suami tak mau membela pas ibu nya ngomong pedas sungguh tersiksa nya si hanai
ee itu siluman itu siapa ya ?
kyk nya suka tu SM si Hani
itu siluman bukan dari kalangan purnama kan Thor?
2025-09-25
1