Bertemu orang menyebalkan

Pagi itu meja makan dipenuhi aroma sup hangat dan roti panggang, namun suasananya terasa tegang. Rona duduk dengan wajah masam, menyuap sarapannya setengah hati sambil sesekali melirik tajam pada ayahnya yang tak henti menegur soal hukumannya. Setiap kata sang ayah dijawabnya dengan nada tengil, seolah ia tak peduli, membuat suasana makin panas. Raymond, kakak yang baru pulang dari luar negeri, mencoba menengahi. Dengan suara lembut ia membujuk adiknya agar tidak terlalu keras kepala, bahkan berjanji akan menemaninya berjalan-jalan untuk mengurangi rasa bosan selama masa skorsing.

Siang harinya, janji itu ditepati. Keduanya berjalan di taman kota, menikmati udara segar meski hati Rona masih menyimpan kesal. Namun ketenangan itu seketika buyar ketika sosok yang paling ingin ia hindari muncul—Steve, lelaki menyebalkan yang menjadi penyebab skorsingnya. Dengan wajah penuh percaya diri, Steve mendekat dan mulai melontarkan rayuan gombalnya.

"Hai bidadariku, bagaimana kabarmu, bosankah? Mau bermain dengan ku, bermain api cinta di bawah terik matahari?" bisiknya di telinga Rona. Rona mendengus muak, dan tanpa pikir panjang, kakinya melayang menendang tulang kering Steve hingga lelaki itu meringis kesakitan. Raymond hanya bisa menghela napas panjang, sementara Rona tersenyum puas melihat ekspresi musuh besarnya itu.

"Aawwsshh..."

"Mampus! Lain kali, kalo ngomong tu di saring dulu. Dasar ubur ubur!"

"Aku hanya bercanda cantik, kenapa kamu selalu menyakitiku?"

"Karena kau sudah berani mengganggu adikku..! mau tambahan?" smirik Raymond dengan nada mengejek.

"Ma-maaf kak Raymond, tapi aku sungguh tulus pada Rona."

"Duhh anak bau kencur bilang tulus, emang udah bisa beliin jam rolex buat Rona, or udah bisa beliin yacht, or Rolls Royce, or blue saphire?" ejek Raymond lagi lagi.

"Bukannya itu terkesan matrialistis ya kak?"

"Belajar kehidupan dulu yang bener, baru ngomong. Itu realistis,, yang matrialistis itu kau yang hanya numpang hidup enak dengan jabatan babapkmu.

Enak ya, jadi OKB? ckckck.."

Steve hanya terdiam, lalu ia menyerahkan sebuah bingkisan kecil dari dalam tas kecilnya. "Ini buat kamu Rona, sebagai permintaan maaf.

Maaf, sebenarnya memang aku berniat menemui mu saat tahu kau datang ke tempat ini."

"Loe ngestalking gue!!"

"Eng-enggak kok."

"Hahh, ambil balik aja lah, gue gak butuh." kesalnya, Rona pun menarik lengan sang kakak meninggalkan tempat itu.

"Gue harus dapet, harus Rona. Kamu itu cuma gadis ku, milikku..!" ungkap nya dengan meremas bingkisan kecil yang ada di tangannya.

"Aden, ayo kita kembali. Nanti ibu marah kalo aden ketahuan pergi, aden harus istirahat agar cepat sembuh dari sakit." kata bodyguard Steve. Yah, ibu walikota sangat protektif terhadap Steve, namun Steve melarang bodyguardnya berdekatan saat ia bersama Rona, ia takut di cap lelaki cemen. Apapun yang Rona lakukan ia akan terima, asal Rona bisa ia luluhkan.

"Jangn bilang ibu, tentang apa yang dilakukan Rona padaku barusan!"

"Siap aden, mari masuk ke mobil."

Hari itu sangat melelahkan bagi Rona, menyenangkan sebenarnya ia bisa bersama sang kakak setelah sekian lama, namun ia kesal karena harus bertemu salah satu bakteri yang paling ia benci.

~Flash back on.

Grepp! Tangan Steve mencengkeram lengan rona dan membawanya ke tempat sepi. "Lepasin brengs*k!!"

"Ssstt rona, disini cuma ada aku dan kamu?"

"Terus? Lo mau macem macem sama gue!"

"Aku udah pernah bilang kan, aku cinta mati sama kamu. Kenapa sih, susah banget buka hati kamu buat aku?"

"Emang..!"

"Ya kenapa? Bahkan semua gadis di sekolah ini juga ngejar ngejar aku loh Na, kenapa hanya kamu yang gak suka, apa alasan nya?"

"Kenapa harus pake alesan, emang gue gak suka sama loe!"

"Kenapa, aku tanya? Apa karena si sam, kamu suka sama sam, cowok alay itu yang selalu nempel sama kamu?"

"Iya, gue suka Sam. Puas!!"

"Gak! Aku gak terima, kamu cuma buat aku!"

"Gue bukan barang anj*r!!"

Steve mencoba memaksa mencium Rona, namun amarah Rona membuatnya bersikap kasar dan memukul tengkuk Steve, lalu menjedotkan wajah pria itu mengenai tembok. Karena tragedi itu, membuat hidung Steve mengeluarkan darah. Kejadian itu tepat sekali dengan kedatangan teman teman Steve, beserta Erina, gadis yang menyukai Steve. Akhirnya Rona di laporkan kepada guru BP.

~Flash back off.

"Dasar cowok sial*n, beraninya deketin gue lagi. Pengin mamp*s apa tuh anak.

Di kira gue bakalan takut apa, cuma gara gara anak walikota, cuih anak mami yang ada.

Erina, sial..cewek uler itu, gara gara dia juga si bocor banget mulutnya. Arghh ngeselin banget si semuanya, si Sam lagi..gara gara dia juga kan, gue jadi di marahi bokap mulu.

ya kali gue musti minta maaf sama dia. Dihh sori ye."

Rona menggerutu di dalam kamarnya, ia merasa sangat kesal jika mengingat hal hal itu. Matanya kini menatap jauh dari arah jendela kamarnya, suasana rintik gerimis membuat rasa kantuk menghampiri nya. Namun suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya.

"Masuk!"

"Non, disuruh turun kata tuan besar." ucap bibi, seorang wanita paruh baya yang sudah lama mengabdi di rumah Aris.

"Ada apa bi?"

"Bibi kurang tahu, tapi kata tuan itu akan ada tamu."

"Terus, apa hubungannya sama aku?"

"Bibi tidak tahu Non, eh sepertinya tamu sudah datang. Bibi duluan ya Non, Non Rona jangan terlalu lama, nanti tuan besar marah."

"Ck apa lagi sih, tamu, tamu siapa coba. Hubungannya sama gue apa. Hiissh..!"

Rona merapikan rambut panjangnya yang di gerai hanya dengan jari, sore itu ia mengenakan sweater panjang dan celana pendek sepaha, menonjolkan kulit putih nya yang seperti susu.

Saat gadis itu menuruni tangga, semua mata tertuju padanya. Membuatnya tersipu malu. "Kok pada ngelihatin gue gitu amat ya, emang ada yang aneh di wajah gue ya?" gumamnya.

"Rona, bagaimana bisa kamu pakai baju begitu. Hormati tamu rona!"

"Kan emang rona lagi santai ayah."

"Udah, gak papa mas Aris.

Rona sinih, tante kangen loh. Lama ya gak jumpa kamu?" sapa Dian, ibu dari Samudra. Wanita itu datang bersama suami nya bernama Satya, mereka baru saja tiba siang tadi dari Denmark.

"Eh iya tante. Kabar om dan Tante baik?

Tante dan om pulang kapan?" gadis itu menyalami kedua tamu ayahnya itu.

"Kabar kami baik, tadi siang kita baru landing sayang, terus mampir ke perusahaan ayah kamu, malah di suruh main ke rumah."

"Eum Sam gak ikut tante?"

"Kenapa tanyain Sam, kangen ya?" ledek dian. Yah, Samudra dulu adalah anak pindahan dari Denmark, mereka pindah tepat di sebelah rumah Rona. Saat itu Rona masih berusia tujuh tahun, sedang Sam berusia sembilan tahun. Karena Sam yang pemalu, dan tidak mau bergaul. Akhirnya ia di sekolah kan dan di masukkan ke kelas yang sama dengan rona, karena saat itu hanya rona teman dekatnya. Dan sekarang mereka sudah pindah rumah di tempat lain, namun Sam tinggal terpisah di apartemen.

"Eng-enggak kok tante, cuma nanya aja. Apa Sam tahu tante dan om sudah pulang?"

"Udah sih, tapi gak tahu tuh anak, dasar anak semprul. Bisa bisanya orang tua pulang malah gak di sambut."

"Haha mungkin nak Sam sedang sibuk mba." kata pak Aris.

"Nak Raymond juga sudah di rumah ya?"

"Iya tan, rencananya bulan depan mau boyong ayah sama rona sebentar ke Singapore buat wisudaan."

"Wah udah wisuda aja, cepet banget ya. Tinggal turunin bisnis ayah kan."

"Ah masih belajar kok tan."

"Masih belajar tapi, katanya kamu kan asisten dosen juga. Hebat dong." seloroh Satya.

"Kalo Rona, nanti juga bakal nurunin bisnis ayah ya?"

"Rona gak suka bisnis ah, pusing."

"Ya udah, jadi ibu rumah tangga aja, nemenin Sam. Biar Sam yang kerja." cletuk Dian.

"Hahhh? " wajah bingungnya justru membuat semua yang ada disana tertawa.

'ada apa ini, berasa nyium aroma mencurigakan! ' gumamnya dalam hati.

Terpopuler

Comments

🍀🍀Author Sylvia🍀🍀

🍀🍀Author Sylvia🍀🍀

aduh Steve, kamu ini masih aja bucin sama rona. rona nya aja gak mau sama kamu lho.

2025-09-22

1

Dewi Ink

Dewi Ink

wkwk udah akrab dan cocok keluarganya , anaknya juga bestian .. 😂

2025-09-23

1

Dewi Ink

Dewi Ink

bucinnya di luar batas ni steve

2025-09-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!