Bab 2. Terlahir Kembali Setelah Mati Mengenaskan

Ternyata ibunya selama ini sakit, itu yang meracuninya adalah ayahnya sendiri. Bagaimana seorang suami bisa melakukan hal seperti itu pada istrinya? Shanum masih tidak bisa habis pikir.

Tapi jangankan untuk bisa memikirkan semua itu. Sebuah pukulan keras kembali dia rasakan.

Bughh

"Agkhhh!" pekik Shanum.

Kakinya terasa begitu panas, Dion memukul kakinya dengan tongkat golf yang ada di tangannya itu.

"Sudah tahu kebenarannya kan? sekarang pergilah ke neraka menyusul ibumu yang bodohh itu!"

Bagh Bugh

Bagh Bugh

Semua orang yang ada di sekeliling Shanum tertawa terbahak-bahak. Melihat Shanum kesakitan dan terus memohon ampun. Hingga kedua kaki yang awalnya sangat sakit itu, sampai mati rasa. Shanum sudah tidak merasakan kedua kakinya lagi.

"Aku sudah mengalah pada kalian. Kenapa kalian tidak aku melepaskan aku!" Shanum bicara dengan sisa tenaga terakhir yang dia miliki.

Diana segera mendekati Shanum dan menamparr wajah Shanum dengan keras.

Plakkk

"Karena aku sangat membencimu dan ibumu. Karena kalian sudah lama hidup enak sementara kami hidup di kampung dan terus dihina orang, disebut anak haramm!"

"Semua itu bukan salahku..."

Plakkk

"Lalu salah siapa? salahku? heh... semua ini salahmu, salah ibumu. Jadi, matilah kamu!"

"Aughk"

Cairan merah keluar dari kedua sudut bibir Shanum. Wajahnya yang babak belur bertambah menyedihkan. Diana menendang perut Shanum dengan high heels yang dia pakai. Membuat Shanum tidak bisa bergerak lagi. Seluruh tubuhnya telah mati rasa, karena sebelumnya memang merasakan sakit yang luar biasa. Rasa sakit yang tidak bisa ditahan lagi, sampai membuatnya mati rasa.

"Lemparkan dia?" kata Dion pada anak buahnya.

Kedua tangan terbakar tak bisa bergerak, kaki pun sudah dipatahkan oleh Dion. Dan tubuhnya sudah babak belur di hajar, di tendang, di pukul dan diseret sampai berdarah-darahh.

Shanum melihat ke arah Dion dan Diana.

Byurr

Sudah pasti Shanum akan tenggelam.

'Aku tidak rela' batinnya.

Semua yang dia lihat, saat ini benar-benar kegelapan. Nafasnya semakin tercekat, karena dia semakin tenggelam.

Diana dan Dion masih terdengar tertawa.

'Aku tidak rela, aku ingin balas dendam'

**

Pranggg

Shanum membuka matanya. Dia mendengar suara benda pecah. Shanum terhuyung ke arah belakang. Tangannya bersandar pada sebuah meja yang berisi banyak sekali kue dan makanan, juga minuman.

Terdengar suara musik dan dia melihat banyak orang melihat ke arahnya dengan tatapan tidak senang.

"Masih tidak mau minta maaf?"

Shanum melihat ke arah orang yang membentaknya. Itu adalah ayahnya, Ricky. Orang yang telah meracuni ibunya.

Pria itu mengenakan jas yang sangat bagus. Di sebelahnya tampak seorang wanita merangkul lengan ayahnya itu.

"Mas, sudahlah. Pasti Shanum tidak sengaja. Jangan dimarahi seperti itu"

Shanum melihat ke arah wanita itu. Dia adalah Yuyun. Wanita yang menjadi penyebab, ayahnya meracuni ibunya.

Shanum melihat ke arah dirinya. Gaun yang dia pakai, adalah gaun malam dimana Diana memberikan gaun itu padanya untuk pesta satu tahun anniversary ayahnya dengan istri barunya itu.

'Ini, ini empat tahun yang lalu. Ini saat anniversary ayah dan wanita jahat itu. Aku, aku terlahir kembali?' gumamnya yang masih merasa bingung.

Shanum melihat ke arah semua orang. Memang benar, ini adalah malam dimana dia akan di hukum oleh ayahnya di gudang karena dituduh mendiri gaun Diana, hadiah dari ibunya untuk dipakai di anniversary ibunya itu.

Padahal, gaun itu Diana sendiri yang memberikannya pada Shanum. Semua tidak ayang mendengarkan penjelasan Shanum. Apalagi Diana yang selalu berperan seperti bawang putih di rumah dan di hadapan semua orang. Membuat image Shanum semakin buruk.

Setelah di tampar, dan di pukul oleh ayahnya. Shanum di seret ke gudang bawah tanah di depan semua tamu. Hal itu bahkan menjadi pembicaraan semua orang lebih dari enam bulan. Bukan hanya itu, selain Shanum di pandang buruk oleh semua orang sejak saat itu. Uang bulanannya juga dikurangi setengahnya dan diberikan pada Diana. Katanya untuk ganti rugi moril Diana. Padahal dia tidak bersalah.

Shanum mengepalkan tangannya. Di depannya sudah ada dua manusia yang telah menghabisinya dengan sangat kejam di kehidupannya yang sebelumnya. Dia tidak akan membiarkan dua orang itu hidup tenang.

Dan ayahnya yang sudah meracuni ibunya, dia juga tidak akan membiarkan ayahnya itu bisa hidup dengan damai seperti apa yang dia inginkan. Bahkan perusak rumah tangga ibunya itu, dia juga akan buat perhitungan satu persatu.

"Malah bengong, minta maaf pada Diana! kamu keterlaluan ya! kamu sudah diberikan ayah kartu sendiri untuk beli gaun. Tapi kenapa kamu malah mencuri gaun Diana. Dan tanpa tahu malu memakainya di depan umum!" bentak Dion.

Shanum melihat ke arah pria itu. Pria yang sudah memukulnya dengan sangat kejam. Membuat kedua kakinya patah. Menyakitinya setiap waktu, dia tidak menyia-nyiakan satu detik pun kesempatan untuk bisa melukai Shanum.

'Aku akan balas kalian semua!' pekik Shanum dalam hati.

"Apa katamu?" tanya Shanum membuka suara.

Bahkan tatapannya berubah seratus delapan puluh derajat. Kalau dulu, dia sangat takut melihat Dion. Tak berani menatap pria itu. Kini Shanum dengan tegas menatap Dion, dengan sangat berani.

"Kamu tulii? minta maaf pada Diana sekarang juga!" bentak Dion lagi.

Dan kali ini wajahnya lebih merah dari sebelumnya. Tandanya dia lebih marah dari sebelumnya. Sayangnya Shanum bukan lagi Shanum yang dulu. Dia ingat semua yang orang-orang jahat itu lakukan padanya.

"Ingin aku minta maaf pada Diana? aku salah apa?" tanya Shanum dengan berani.

Diana memperhatikan Shanum dari belakang kakaknya itu.

'Ada apa dengannya? apa dia sudah banyak minum sampai mabukk. Berani sekali dia melawan kak Dion. Cari matii!' gumam Diana dalam hati.

Diana yang ingin menggiring opini semua orang. Segera merangkul lengan kakaknya itu.

"Kakak, sudahlah. Jangan menyuruh Shanum untuk minta maaf lagi. Aku tahu, aku hanya anak tiri ayah. Dia anak kandung ayah, aku tentu saja tidak berhak atas uang ayah. Gaun itu dibeli dari uang ayah. Mungkin Shanum merasa lebih berhak memakainya, makanya dia mencurinya. Saat aku bertanya padanya tadi, dia malah marah. Dan memukulku!" kata Diana dengan mimik wajah sedih dan terisak pura-pura.

"Wah, dia keterlaluan sekali!"

"Meski dia anak kandung, seharusnya sudah begitu kan?"

"Iya, dia benar-benar sombong dan arogan"

Shanum melihat ke arah orang-orang yang mencelanya, karena termakan sandiwara Diana.

Bahkan ayahnya sendiri menghampirinya, mencengkeram lengannya dengan kuat.

"Cepat minta maaf!" pekik ayahnya pada Shanum.

Shanum tersenyum.

"Ayah, kenapa ayah begitu membela Diana. Ayah dengar dia bicara seperti itu langsung marah padaku. Ayah tidak mau dengar penjelasanku. Sebenarnya yang anak kandung ayah, aku atau Diana?" tanya Shanum pada ayahnya.

"Kamu..." ucapan Ricky terjeda. Dia melepaskan cengkraman tangannya dari lengan anaknya itu.

"Jangan keterlaluan, kamu sudah mencuri gaun Diana. Masih mau menjelaskan apa?" tanya Ricky marah.

"Dia yang memberikan gaun ini padaku. Jika tidak, apa aku akan sebodoh itu menggunakan gaun hasil curian di depan semua orang. Lagipula aku adalah Shanum Megantara. Apa mungkin aku mencuri sebuah gaun?"

Mata Diana melebar.

'Dia, sejak kapan dia berani membantah ayah?' batinnya bingung.

***

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Azahra Rahma

Azahra Rahma

ayu shanum balas semua perbuatan jahat mereka padamu di kehidupan sebelumnya

2025-09-13

2

Soraya

Soraya

lanjut lagi thor

2025-09-12

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!