PRAHARA CINTA CANDRAMAYA
Pengenalan tokoh :
Candramaya Prameswari (33 tahun)
Candramaya seorang ibu rumah tangga, juga berstatus karyawan di sebuah perusahaan retail sebagai staff marketing. Dia menikah dengan Krisna saat berusia 25 tahun dan telah dikaruniai seorang anak laki-laki berusia 5 tahun.
Krisna Yudha ( 37 Tahun)
Krisna Yudha bekerja di sebuah dealer otomotif sebagai mekanik. Dia seorang pekerjaan keras dan sangat menyayangi keluarga. Nasib naas menimpanya, ketika ia hendak menjemput sang istri. Mobil kantor yang biasa ia bawa pulang, menabrak sebuah mobil yang menyalib dan berlawanan arah, hingga membuatnya mengalami kelumpuhan.
Alvin Ardinata (34 tahun)
Alvin seorang bujangan meski usianya sudah menginjak 35 tahun. Kesibukannya sebagai eksekutif muda membuatnya lupa untuk meluangkan waktu mencari pendamping, hingga dia dipertemukan kembali dengan mantan cinta pertamanya, Candramaya.
Prolog
Rumah tangga Candramaya dan Krisna mulai ditimpa badai, saat Krisna mengalami kecelakaan hingga membuatnya lumpuh dan kehilangan pekerjaan.
Sejak saat itu, Candramaya menjalani tugas sebagai tulang punggung keluarga. Untung saja sebelumya ia adalah seorang pekerja, sehingga keuangan keluarga masih dapat ia atasi meskipun pemasukan hanya dari gajinya saja.
Masalah mulai muncul ketika Candramaya dipertemukan kembali dengan Alvin, cinta pertamanya di masa SMA yang kini menjadi bos baru di kantor dia bekerja.
Alvin yang berstatus lajang dan masih memendam rasa cinta pada Candramaya mencoba mendekati wanita yang pernah mengisi hatinya itu. Apalagi ketika ia tahu suami Candramaya lumpuh dan tak lagi bisa menafkahi Candramaya.
Perhatian yang diberikan Alvin pada Candramaya membuat hati wanita itu gamang. Sebagai seorang wanita dan seorang yang menikah, dia butuh bermanja dan dimanja. Apalagi setahun belakangan dia lah yang menopang biaya hidup keluarganya semenjak Krisna mengalami kecelakaan. Namun, ia juga mencintai suaminya dan tak bisa meninggalkan Krisna.
Candramaya kini dihadapkan pada dua pilihan, tetap setia pada Krisna, suaminya yang lumpuh atau pada Alvin, mantan kekasih yang kini menjadi bosnya?
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤
Di sebuah kamar berukuran tiga kali tiga meter, Krisna sedang menemani Rangga yang hendak tidur dengan membacakan dongeng untuk anaknya yang berusaha lima tahun itu.
Sementara di luar rumah, sejak siang tadi, rintik hujan tak henti membasahi kota Jakarta. Tak deras, tapi cukup membuat orang malas untuk berpergian ke luar rumah apalagi langit mulai gelap.
Jam saat ini menunjukkan pu kul 20.15 menit. Candramaya belum tiba di rumah karena sedang mengikuti event yang diselenggarakan pihak kantornya.
"Pa, mama kok belum pulang? Rangga mau bobo sama mama." Rangga menanyakan keberadaan mamanya. Hari ini ia bertemu mamanya sebelum berangkat ke sekolah pagi tadi.
"Mama sedang kerja, Rangga. Sebentar lagi juga mama pulang, kok." Krisna membelai kepala putranya dengan lembut dan penuh kasih sayang.
"Kok, mama pulang nya sampe gelap sih, Pa?" tanya Rangga menyebut kata gelap karena hingga malam hari, sang mama belum juga kembali ke rumah.
"Ada acara di mall tempat mama kerja. Biasanya juga mama nggak pulang sampai malam, kan? Biasanya mama pulang sebelum Papa pulang, cuma hari ini Mama pulangnya telat." Krisna menjelaskan kenapa Candramaya belum tiba di rumah.
"Nanti mama pulang bawa kue yang banyak buat Rangga ya, Pa? Rangga mau donut." Rangga berharap sang mama pulang membawa oleh-oleh donut kesukaannya.
"Iya, nanti Papa telepon mama supaya beli donut buat Rangga. Sekarang Rangga bobo, nanti besok bangun pagi, donut-nya sudah ada di meja makan." Krisna memperbaiki posisi Rangga tidur dan merapatkan selimut hingga sebatas lehernya.
Lima menit kemudian, Rangga sudah terlelap dengan buaian mimpi.
Krisna membelai wajah putranya dan memberi kecupan di kening Rangga sebelum meninggalkan kamar Rangga dan kembali ke kamarnya.
Krisna mengambil ponsel yang dia tinggalkan di kamar tadi. Mengecek, apakah ada pesan atau telepon yang masuk di alat komunikasinya itu.
"Mas, jemput aku."
"Aku nggak jadi ikut mobil kantor, mobilnya mogok."
"Jemput sekarang, Mas!"
Tiga pesan dari Candramaya masuk ke dalam poselnya sekitar lima menit lalu, juga lima panggilan tak terjawab.
"Ya ampun!" Krisna segera menghubungi nomer istrinya, untuk mengetahui, apakah Candramaya masih menunggunya atau sudah pulang dengan temannya yang lain?
"Halo, Yank. Kamu masih di mall?" tanya Krisna ketika panggilannya terhubung dengan ponsel Candramaya.
"Masih di mall, Mas udah berangkat belum?" jawab Candramaya dibarengi dengan pertanyaan.
"Ini mau on the way. Tadi aku di kamar Rangga, temani dia tidur. Nggak bawa HP." Krisna menjelaskan kenapa di baru respon.
"Ya udah, buruan! Nanti keburu malam!" suara Candramaya terdengar dengan nada perintah.
"Iya, iya, aku berangkat sekarang." Krisna meraih kunci mobil dan bergegas meninggalkan kamar.
"Yu, Ayu!" Krisna mengetuk kamar Ayuning, adik perempuannya yang ikut tinggal bersamanya. Ayuning seorang yang berkebutuhan khusus. Meskipun usianya dua puluh lima tahun, namun sikap, daya pikir dan ucapannya tak sesuai dengan usianya. Karena itu Krisna membawa sang adik tinggal bersamanya.
Walau berkebutuhan khusus, Ayuning bisa melakukan pekerjaan rumah selayaknya wanita dewasa. Sehingga keberadaan Ayuning di rumah Krisna dan Candramaya sangat membantu mereka terutama untuk menemani Rangga ketika pulang sekolah, sambil menunggu Krisna dan Candramaya pulang dari tempat kerja.
"Yu, Mas titip Rangga, ya! Dia sudah tidur, Mas mau jemput Mbakmu pulang." Sebelum meninggalkan rumah, Krisna perlu menitipkan Rangga pada Ayuning, karena ia takut Rangga terbangun dan mencarinya.
"Mas Isna mau ke mana?" Ayuning selalu memanggil Krisna dengan sebutan Isna.
"Mas mau jemput Mbak Maya," jawab Krisna kembali.
"Mbak Maya nya di mana?" tanya Ayuning, padahal pagi dan sore tadi, dia sudah memberitahu kakaknya kalau Candramaya akan pulang telat.
"Mbak Maya masih kerja, sedang ada acara di mall-nya." Memang harus butuh kesabaran berbicara dengan Ayuning dan Krisna sudah terbiasa menghadapinya.
"Rangga di mana?" Kini Rangga yang ditanya Ayuning, padahal Krisna juga tadi sudah mengatakan jika Rangga sudah tertidur.
"Rangga bobo di kamar. Mas khawatir dia bangun dan nyari papanya. Kamu temani Rangga di kamarnya saja!" saran Krisna.
"Iya, iya." Ayuning menganggukkan kepala.
"Pintu Mas kunci dari luar, kamu jangan kunci dari dalam, ya! Kalau ada orang yang ketuk pintu, jangan dibuka! Kamu tetap di kamar Rangga saja temani Rangga tidur!" perintah Krisna pada sang adik.
"Nanti ada perampok, ya?" tanya Ayuning mendengar larangan Krisna membuka pintu.
"Iya, makanya jangan dibuka, ya!?" Krisna membelai kepala Ayuning. "Mas berangkat sekarang, ya! Assalamualaikum ..." pamit Krisna.
"Waalaikumsalam ..." jawab Ayuning menatap langkah sang kakak yang berjalan menjauh darinya.
***
Krisna menyalakan mesin mobil inventaris dealer yang biasa ia bawa. Pihak dealer tempatnya bekerja memberi izin kepadanya untuk membawa mobil, karena terkadang ada job darurat memperbaiki mobil pelanggan di malam hari, karena dealer tempat Krisna bekerja menyediakan layanan servis dua puluh empat jam.
Krisna menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang. Karena jalanan yang licin akibat rintik hujan yang tak juga berhenti sejak siang tadi. Apalagi jarak pandang pun sedikit terganggu karena air yang mengembun di kaca mobil, meskipun wiper terus bergerak ke kanan dan ke kiri, sehingga dia harus hati-hati mengendarai mobil.
Ddrrtt ddrrtt
Bunyi ponsel di dalam saku celana Krisna berbunyi. Dapat dia tebak, jika orang yang menghubunginya adalah Candramaya.
Krisna merogoh saku celana untuk mengambil ponsel. Namun, ponsel yang keluar dari sakunya tergelincir dan terjatuh. Krisna menatap ke depan, untuk memastikan dia aman jika harus membungkuk mengambil ponsel miliknya yang terjatuh.
Tin tin
Saat Krisna mengambil ponselnya, tiba-tiba terdengar klakson mobil sangat kencang berbunyi dari arah depan, membuat Krisna tersentak. Saat Krisna kembali pada posisi semula, dia terkejut melihat mobil melaju kencang ke arahnya.
"Aakkhh!!"
Braakk
Tak sempat menghindar, dalam sekejap mata tabrakan pun terjadi.
Rasa sakit seketika menyerang di bagian kaki, tangan dan dadanya Krisna. Pandangannya pun seketika memudar, hingga beberapa saat kemudian dia pun tak sadarkan diri.
*
*
*
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟAnnelieseᵇᵃˢᵉ
Baru mampir nih Mak 🤭 setelah berjibaku rl yg padat..
baru awal udah dibikin nyess ya dengan kecelakaan Krisna..meski sudah berhati2 kadang yg namanya musibah tidak kita tahu apalagi ini Krisna ceroboh lagi nyetir malah bungkuk badan mo ngambil hp yg tergelincir saat menyetir
2025-09-14
2
ᴠͥɪͣᴘͫ✮⃝ᵇᵃˢᵉ fjR ¢ᖱ'D⃤ ̐
hari apes memang gak ada di kalender.mau jemput istri malah kena musibah kecelakaan.gimana nasib Krisna selanjutnya,pasti Maya sudah menunggu dan cemas
2025-09-12
2
ᄂ⃟ᙚ🌻͜͡ᴀs🍁ᑲіᥣᥲ❣️💋🅚🅙🅢👻
Wah Maya pasti yang telfon ini, kenapa tak sabar ini dia, apalagi keadaan hujan suamimu jadi bingung kan, terus sekarang terjadi kecelakaan Maya
2025-09-12
2