NovelToon NovelToon

Aris Anak Indigo

Bab 1

Aris berdecak, menggaruk kepalanya yang tiba-tiba gatal. sial! dia sudah menggunakan seluruh kemampuan otaknya sampai kepalanya mumet Tapi masih belum bisa menjawab satu soal pun.

lihat kanan kiri teman-temannya sudah hampir selesai semua lembar jawaban mereka tidak kosong seperti miliknya ini membuat Aris sadar betapa bodohnya dia.

Srek! Srek!

Krek!

Aris menegang tubuhnya mendadak kaku,

 pun ia lekas menunduk dan pura-pura kembali sibuk agar tidak bertatapan dengan makhluk aneh penunggu kelasnya.

punggung lelaki itu terasa dingin tengkuknya meremang ketika makhluk itu melewatinya. bau bangkai bercampur amis darah menyeruak. terdengar juga suara merintih lirih di sertai bunyi tulang patah-patah.

Aris milik makhluk tersebut. dia mirip zombie seluruh tubuhnya pucat dan sangat kurus jari-jari tangannya panjang dan keriting seperti ranting kayu, rambutnya botak dimana-mana, setelah dicabut asal-asalan. setiap kali membuka mulut, makhluk berjenis kelamin perempuan itu mengeluarkan darah hitam pekat yang berbau sangat busuk.

Aris benci melihatnya karena selain buruk rupa makhluk itu juga punya tabiat serupa dengan wujudnya, dia suka mengganggu kadang menyembunyikan barang teman-teman kelasnya sampai ada yang saling tuduh menuduh.

yang paling menjengkelkan dia sering menjilati pipi orang Ewh!.

Aris pernah juga kena Jilat. sialan memang, waktu itu ia ingin muntah dan berteriak histeris tapi jika ia melakukannya Pasti si Zombi dari alam gaib itu akan terus mengganggu Aris karena tahu ada yang bisa melihatnya.

alhasil Arif tahan sampai pulang sekolah di rumah ya langsung mandi kembang 7 rupa untuk menghilangkan sial. tidak lupa pakai Skin Care milik Mama supaya pipi halusnya tidak terinfeksi oleh jamur-jamur gaib. pokoknya makhluk itu benar-benar sangat menyebalkan

"emh! lo kentut ya? " tiba-tiba Akmal menutup hidungnya sambil berteriak matanya melotot pada Aris.

" Bu Maidah! Aris kentut bau banget! bau telur busuk"

" eh, gak ya! " sangkal Aris.

benar-benar teman laknat karena fitnah keji yang dilayangkan Akmal, kini Aris mendapat tatapan julit dari yang lain.

"" jangan asal ngomong anjir"

"yang asal ngomong siapa emang bau kentut kok"

"ih, bego banget" Areez menggeleng frustasi. bukan bau kentut tapi bau si setan zombie Adnan mengendus-ngendus udara

" orang emang gue nggak kentut, mulutnya Si Akmal tuh yang terlalu dekat sama hidung mana Dia jarang gosok gigi. makanya aroma napas sama kentutnya nggak ada bedanya" ucapannya yang menggebu-gebu mengundang gelak tawa dari beberapa orang.

" Bapak kau jadi Duda! gue gosok gigi setiap harinya ya, yet!"

"hei, hei, sudah Akmal, Aris, siapkan tugas kalian 10 menit lagi dikumpul" sambil menahan tawa.

 kalau kata murid-murid cowok di SMA pelita Bangsa, bu Maidah guru paling cantik yang pernah ada. ditambah lagi dia janda anak satu selain cantik Bu Maidah juga baik hati ramah lemah lembut tidak pernah marah dan rajin menabung ia dinobatkan sebagai guru matematika paling idaman sedunia oleh para siswa siswi di sini.

Aris langsung kalang kabut 10 menit lagi soal dikumpul sedangkan bukunya satu pun belum terisi.

" Mal gue Nyontek dong"

" enak aja si Bambang, punya otak dipakai dong"

" udah, tapi begitu sulit gunakan otak "

"kebanyakan nonton porno sih lo" Akma mengomel tapi tetap sebagai sahabat yang baik ia memberikan contekan pada bocah telah hidup di bumi

Aris cengegesan, akhirnya beban di pundaknya hilang. pun ia segera menyalin jawaban Akma.

" ini juga sebagai tanggung jawab lo karena udah fitnah gue"

Akmal melotot.

" yang fitnah siapa anjir. gue tadi bener-bener nyium bau busuk, makanya gue kira lo kentut"

" tapi kan nggak perlu teriak-teriak juga, gue sampai malu tahu dituduh gitu, kalau emang apa Kan bisa dibicarain baik-baik, Bila perlu Panggil Pak RT" celetuk Aris wajahnya begitu polos sampai Akmal yang tadinya ingin nampol jadi tak tega.

Sialan!

"gue tadi spontan. maaf deh, lain kali gak gitu lagi"

Aris tersenyum, entah karena apa Ia hanya ingin tersenyum saja namun tak Berapa lama tubuhnya kembali menegang saat makhluk zombie mendekatinya. wajah yang terkelupas berada tepat di depan Aris. lelaki itu gemetar ketakutan, belum lagi bau yang Kata Akmal seperti telur busuk, membuatnya ingin muntah. tiba-tiba makhluk itu manga hingga cairan kental berwarna hitam bercampur belatung keluar membasahi bukunya.

untuk yang ini Aris tidak tahan kalau tidak berteriak histeris.

***

setelah insiden di kelas. kini Aris hanya bisa termenung di kantin bersama dua sahabatnya Akmal dan Adnan. ia tidak selera makan, mengingat belatung yang bergerak uget-uget di tengah cairan menjijikan itu mengguncang isi perut dan kejiwaannya setiap saat.

sementara Akmal dan Adnan masing-masing dari mereka sedang menikmati semangkok bakso dan jus.

" serius lu gak mau makan? gue traktir deh" ujar Adnan kasihan melihat Aris jadi murung.

" gimana mau makan kalau terus terbayang-bayang yang tadi"

akmal dan Adnan saling bertukar pandang. mereka tahu kalau Aris bisa melihat makhluk tak kasat mata, tapi percaya tidak percaya sih, karena hari sendiri kadang meragukan apa yang dilihatnya. jika sudah lebih dari tiga kali terlihat oleh Aris, barulah laki-laki itu percaya kalau yang ia lihat itu memang hantu.

Aris bilang tidak mau mendalami kemampuannya. ia takut berurusan dengan hantu, apalagi melihat berbagai macam bentuk mereka yang kadang tidak masuk logika. masa iya badan bayi muka kakek Sugiono. belum lagi nanti ada yang mencapnya gila dan halu. Terus kalau sudah begitu tidak akan ada lagi gadis-gadis yang mau jadi koleksi selirnya.

sia-sia dong ketampanannya.

" Emang tadi lihat apa?" tanya Adnan. Ia jadi salah satu yang terkejut dengan teriakan Aris

Aris menegakkan tubuh bersiap Cerita.

"kalian tahu kan Zombie gaib penunggu kelas kita yang pernah gue ceritain ke kalian"

" Oh, yang suka jilatin pipi anak-anak di kelas" tebak Akmal.

"Iya, itu. tadi yang lo kira bau kentut. itu sebenarnya Bau badannya si makhluk itu"

"anjing, kok lu nggak ngomong "

" ya, ini kan gue udah ngomong goblok. eh gue kan udah pernah kasih tahu kalian juga kan waktu itu"

" Oh ya lupa"

" terus terus" ujar Adnan.

" Nah tadi tiba-tiba dia deketin gue"

" terus jilat pipi lo?"

" bukan"

Adnan mengerutkan keningnya.

" Lah terus?"

" diam dulu ngapa sih! Biarin dia jelasin dulu!"sahut Akmal. pada Adnan lalu beralih ke Aris.

" lo juga kebiasaan, cerita jangan setengah-setengah"

galak banget jadi manusia, gelut yuk!" seru Adnan.

" woi, ini mau dilanjut nggak? Sampah!" Amuk Aris, dua temannya langsung tutup mulut.

.

.

.

Bab 2

" woi ini mau lanjut nggak? Sampah!" kamu Aris, kedua temannya langsung tutup mulut.

" dia deketin gue kan, terus.. tiba-tiba muntah cairan hitam kental banget, sama belatung yang coklat itu. IIIHHH!!! "Aris bergidik.

Akmal yang tadinya mau memasukkan bakso ke dalam mulut, langsung tak jadi, Iya seperti mau, wajahnya merah padam dan matanya berair.

Adnan sendiri masih slow, dia lebih fokus pada kebenaran cerita Aris.

" Halah, bohong paling" Adnan menyunggingkan senyum miring, meragukan cerita Aris.

" serius anjing, kagak bohong gue"

" sialan Lo ris! " maki Akmal Seraya menepuk dada, lidahnya tiba-tiba terasa pahit. Iya mendorong jauh mangkoknya yang masih dipenuhi banyak bakso. meraih jusnya meminumnya dengan rakus.

" gue lebih gak percaya Aris teriak-teriak kayak banci cuma untuk caper. mukanya aja sampai pucet berarti kan bener"

" Akmal Emang yang paling ngerti gue Aris menepuk pundak Akmal kemudian mengambil alih sisa bakso laki itu

" ini buat gue, ya"

" lah, katanya Nggak selera makan " tugas Adnan.

"hehe... Sebenarnya gue cuma lupa bawa uang jajan" Aris cengengesan sambil menyeruput kuah bakso Akmal.

"bajingan" maki akmal.

Adnan terbahak.

***

"Eh, tunggu bentar sini" di tengah jalan menuju kelas Adnan tiba-tiba berhenti.

" lo pada Coba lihat ke bawah pohon itu"

pandangan ketiganya mengarah ke salah satu pohon yang tumbuh berjajah di pinggir lapangan outdoor. di mana setiap pohon memiliki bangku untuk bersantai, dan di bawah pohon yang ditunjuk Ananda ada seorang gadis yang sedang duduk dengan ditemani oleh buku.

"Wih, ada cewek" mata Aris langsung berbina jiwa playernya terpanggil.

"jernih banget matanya kalau lihat betina" cibir Akmal.

"jelas dong " Aris menaik turunkan alisnya.

"BTW Emang kenapa sama dia? "

"dia itu hantu"

Aris mendelik shock. matanya menitip ke arah Si Gadis, kemudian melotot lagi begitu terus sampai ia benar-benar yakin kalau gadis di sana memang hantu.

Akmal mendecih tawa sinis.

"percaya aja lo sama si pembual ini"

"gue serius anjing! " selatan Adnan tidak terima dibilang pembual, mesti kenyataannya dia memang sering bohong.

" itu cewek baru pindah dua hari lalu di kelas sepupu Gue, Si Juwita. Nah jadi kata Juwita, dia itu pendiem banget, diajak ngobrol gak jawab sama sekali, makanya temen-temen sekelasnya pada jauhin karena nganggap dia itu aneh, dan kesannya kayak sombong gitu "

"Bisu kali" celetuk Aris.

"dia bisa ngomong. waktu perkenalan diri di depan kelas aja dia ngomong"

"tetep aja deh bukan hantu nyet. hantu itu arwah orang yang udah meninggal, sedangkan dia masih hidup, cuma dijauhin doang karena sombong" ralat Akmal

Aris mengangguk setuju.

" hantu Gak cuma arwah orang yang udah meninggal, mal. orang yang keberadaannya nggak dianggap pun disebut hantu " balas Adnan.

Aris manggut manggut.

" hem bener juga"

Akma memutar bola matanya Seraya membuang muka. jadi sebenarnya Aris memihak siapa sih?

"Gue mau coba ngomong sama dia deh" ujar Aris dirinya langsung menjadi pusat perhatian dua temannya.

" Siapa tahu begitu lihat senyum mempesona gue dia bisa luluh terus mau ngomong, Anjay... kan lumayan bisa buat cadangan Kalau misalnya gue udah bosen sama Thalita"

"udahlah, gak usah banyak tingkah. mereka teman sekelasnya aja nyerah, apalagi lo yang orang asing, muka pas-pasan lagi" ujar Adnan

" tahu! pantang banget lihat yang cantik dikit langsung dimodusin" cibir Akmal.

" udahlah. Ayo ke kelas, ngantuk gue, pengen tidur Sebelum fisika datang menghantui"

" bentar dong, penasaran banget nih"

Akmal berdecak mual.

" istighfar ris, Jangan semua semua lo embat Nanti kena karma baru tahu rasa loh"

"gue Janji deh sama kalian, kalau misalnya dalam sekali aksi ini dia mau ngobrol sama gue, gue bakalan tobat jadi playboy"

"Oke gue pegang kata-kata lo" seru Akmal sangat bersemangat soalnya dia yang paling risih kalau Aris sudah didatangi para seiringnya yang bejibun.

ya wajah sih Aris ganteng, humble, berteman tidak pilih-pilih meski agak bego, tapi judul King adalah segalanya terlebih Aris anak orang kaya. cewek mana yang tidak luluh dengan bocah sialan itu.

Adnan menggeleng tak setuju.

" kayaknya lu gak bakalan tobat secepat itu. mustahil banget lo bisa naklukin tuh cewek. Gue jamin lo bakal gagal"

"Dih, Bilang aja sama gue. lihat aja gue pasti bisa"

Akma memijat pundak Aris memberinya semangat.

"gue dukung lo. Ris. lo harus bisa ajak ngobrol dia, terus abis itu tobat. gue udah muak dijadiin batu loncatan sama cewek-cewek centil"

Aris tertawa.

" doain gue ya" dengan langkah penuh percaya diri Aris menghampiri Si Gadis hantu. ia menoleh pada teman-temannya sambil tersenyum lebar.

"Aris fighting" teriak Akmal, Aris membalasnya dengan mengangkat kedua ibu jarinya.

" lo yakin dia bakal berhasil?" tanya Adnan.

" nggak sih" kekeh Akmal.

Aris jongkok di depan Gadis itu, pura-pura membenahi Tali sepatunya. biasanya target akan melirik untuk mengetahui apa yang tengah dilakukan Aris, namun tidak dengan gadis ini.

It's okay mungkin dia memang tidak peduli dengan sekitarnya.

" Eh, ada gocap. punya kamu ya?" Ari sudah antusias, tapi lagi-lagi ya dicuekin. wajah Aris berubah datar seketika Aris berdiri. memperhatikan gadis dengan name take my Aruna dawai itu yang sangat serius membaca novel horor.

padahal Aris ganteng, bisa-bisanya dia kalah sama tumpukan kertas.

" Hai, gue boleh duduk di sini nggak?"

menunggu cukup lama, namun tidak kunjung ada jawaban Demi Tuhan Baru kali ini Aris bertemu spesies betina batu sungai macam Miya.

" Oke, gue anggap diam ya Lo sebagai izin" lelaki itu duduk di samping Miya.

" Ahh...ternyata duduk di sini Enak juga. ya sejuk dan damai. Eh, BTW nama gue Aris, kelas gue di samping kelas lo, Eh bener nggak sih mau sekelas sama Juwita kan? yang anaknya rada genit itu. terus bodinya aduhai. lo pasti tahu lah lu udah kenalan kan sama dia?"

hening.

Angin berhembus kencang, seolah mengejek Aris yang tak mampu mengajak Mia bicara. Aris jadi canggung sendiri. wajahnya yang terus dipaksa tersenyum pasti kelihatan seperti orang tolol. Iya jadi bingung harus bicara apalagi. tidak pernah-pernahnya ia mati kutu saat berhadapan dengan perempuan.

" lo bisu, ya?"

refleks Aris mengundurkan kepalanya saat tiba-tiba Miya menoleh. tatapan Gadis itu menusuk tajam bagi belati. Aura dingin dan misterius mendominasi. Aris menelan ludah ia rasa Gadis itu tersinggung dengan ucapannya ngawurnya.

" eh sorry " Aris nyengir kaku.

injak pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun meninggalkan Aris yang menatap dirinya tak terima. lelaki itu kemudian tertawa tidak percaya sembari menoleh pada Akmal dan Adnan yang terbahak melihat kegagalannya.

.

.

.

Bab 3

Miya Beranjak Pergi Tanpa mengucapkan sepatah kata pun meninggalkan alis yang menatap dirinya tak terima. lelaki itu kemudian tertawa tidak percaya sembari menoleh pada Akmal dan Adnan yang terbahak melihat kegagalannya.

sialan para babi itu.

Aris kembali pada teman-temannya dengan wajah angkuh seolah tak terjadi apa-apa. biar bagaimanapun ia tidak ingin merasa rendah setelah mendapat penolakan pertamanya. meski dalam hati kesalnya bukan main.

berani-beraninya mengabaikannya. mentang-mentang cantik.

Adnan menepuk pundak Aris masih Sambil tertawa.

" gue bilang juga Apa, mustahil ris, mustahil"

Aris menepis tangan Adnan.

" Gak usah ketawa. ini baru pemanasan, lihat aja Gue bakal buat tuh cewek sombong klepek-klepek sama gue"

" goyo mu le, le" ejek Adnan.

" nanti lo yang klepek-klepek sama dia "Akmal merangkul pundak Aris lalu mengajaknya jalan ke kelas.

" Udahlah lupain aja cewek kayak dia. cantik kalau sikapnya kayak gitu buat apa. buat capek doang. percuma diperjuangkan pasti ujung-ujungnya nggak bakal dihargai"

tapi Aris tetap tidak terima diacuhkan oleh gadis, harga dirinya sebagai penakluk gadis-gadis cantik tergores. Iya bertekad akan membuat Miya Aruna Dhawa bicara padanya. karena selain luar biasa cantik, sikap dingin Gadis itu membuat semakin penasaran.

terlebih tadi Aris merasa ada sesuatu yang aneh dengan Miya. dia seperti dikelilingi oleh Aura buruk yang membuat tubuh Aris merasa sangat tidak nyaman. Aris penasaran dan Entah kenapa ia ingin mencari tahu lebih dalam.

sampai di kelas, ketiganya dibuat terkejut oleh suara orang yang berteriak histeris, persis seperti Aris tadi. mereka pun bergegas masuk ke dalam.

" Ada apa nih?" Arah pandangan Aris langsung tertuju pada Marsya, gadis yang berteriak, yang berusaha ditenangkan oleh viona, teman sebangkunya.

" nggak tahu tiba-tiba aja Marsya teriak-teriak" jawab viona.

Aris langsung paham apa yang terjadi.

" coba lo minggir dulu" Ia duduk di samping Marsya, membaca ayat kursi sebanyak tiga kali lalu meniupkan di ubun-ubun Marsya.

secara ajaib Gadis itu tidak lagi histeris. tinggal tersisa ishaknya saja.

Aris memeluk Marsya sembari mengusap pundaknya, setelah belatung yang dimuntahkan zombie gaib hilang dari kepala gadis itu.

" cup cup cup anak manis, jangan nangis lagi ya, belatungnya udah hilang" bisiknya.

" gue takut.."

" nggak apa-apa, gue di sini" Aris menyengir lebar. akhirnya dapat pelukan gratis dari gadis paling cantik di kelasnya.

Thank you Zombie gaib sialan.

" ih, modus banget sih lo!" viona yang tahu Aris hanya modus segera menarik kerah baju belakang lelaki itu. ganti dirinya yang memeluk Marsya.

" enak?" tanya Akmal tersenyum ambigu.

" empuk semua buset" celetuk Aris

" Anjay"

Adnan mencetak kepala mereka berdua, Aris terkikik hanya beberapa detik Karena kini ia tersadar kalau hantu zombie itu sudah tahu kalau Aris bisa melihat keberadaannya. otomatis Aris akan menjadi incarannya terus.

***

" Makasih ya, Ris. maaf ngerepotin, mana rumah kita berlawanan arah lagi"

" ah, gak ngerepotin kok, Kak. kebetulan gue mau beli donat viral di toko depan komplek rumah kakak" Aris senyum-senyum sembari menerima kembali helmnya yang dipakai Cindy, kakak kelasnya yang cantik.

Tadi saat di sekolah Aris tidak sengaja mendengar Cindy bicara pada seseorang ditelepon Kalau tidak ada yang bisa menjemputnya. sebagai cowok peka yang baik hati, Aris langsung kerja menawarkan tumpangan pada si cantik jelita Cindy.

" Oh, gitu. mau mampir dulu gak? Gue di rumah sendirian loh" Cindy menggigit Bibir bawahnya diiringi tatapan mata menggoda.

Wah, Aris mana mungkin menolak kalau sudah ditawari masuk. senyumnya Kian melebar, baru akan menyanggah motornya ia seolah mendapat penglihatan mengerikan dari Cindy.

Dahi tengah, bibir, dada dan kemaluan Gadis itu memancarkan sinar Oranye, kemudian Sinar itu berubah menjadi luka koreng yang digerogoti ulat-ulat kecil pemakan bangkai hingga mengeluarkan darah yang bercampur nanah, dan itu benar-benar sangat bau.

Aris mual, sekujur tubuhnya merinding. sial lagi-lagi dia harus melihat pemandangan menjijikan seperti itu. kepalanya menggeleng beberapa kali guna mengusir penglihatan tentang sesuatu di badan Cindy sampai Gadis itu kembali mulus seperti sedia kala.

Ari sudah tidak asing dengan pemandangan barusan. jadi-jadi yang memakai susuk akan terlihat seperti itu di matanya.

Niatnya untuk mampir langsung sirna.

" Astaga, lupa. kucing gue mau ngelahirin, Kak. kapan-kapan aja ya, Kak." Aris tersenyum lebar Seraya menghidupkan mesin motornya ingin buru-buru kabur.

" yakin nggak mau mampir?" Cindy semakin menggodanya.

" Lain kali aja, Kak" Aris segera tancap gas pergi dari rumah Cindy.

Padahal tadi baik-baik saja, tapi sekalinya Gadis itu menawarinya sesuatu yang mungkin bisa menuju terus ke hal yang tidak-tidak, langsung kelihatan busuknya.

Aris bersyukur sih dia Jadi bisa lebih selektif memilih pacar.

15 menit berkendara akhirnya Aris sampai di rumah. begitu turun dari motor Aris berlari masuk ke dalam, tidak lupa mengucapkan salam supaya setan yang membuntutinya pulang tidak ikut masuk ke dalam rumah.

ia melempar tasnya ke sofa ruang keluarga, lalu berlari ke belakang rumah untuk menemui anak gadisnya. area belakang rumah Aris lumayan luas, banyak bunga-bunga dalam pot milik Mama yang tersusun rapi di teras dan gazebo dekat kolam renang. di ujung sebelah kiri ada kolam ikan yang bersebelahan dengan pohon mangga.

Aris berjongkok di tepi kolam ikan tersebut.

" Minul, Abi pulang, Sayang. Minul... MINUL! nah ini dia baru muncul cantiknya Abi"

seekor ikan hias sebesar lengan anak kecil muncul dari dalam kolam, senyum cerah Aris terbit, ia bermain dengan ikan tersebut sambil mengajaknya bercerita.

namanya Minul karena bohay. ia percaya kalau anaknya selalu menjadi rebutan para bujang milik papa dan kakak laki-lakinya di kolam ini.

" cantik banget anak perawan Abi. makan yang banyak supaya tambah montok " Aris menaburkan makanan ikan di sekitaran Minul otomatis ikan-ikan yang lain ikut berebutan.

" Heh, setan! ngapain pada ikut semua anjing! Ocit! jauh-jauh dari anak gue! modus aja lo. ini makanan buat minul"

Mata Aris menyipit saat menyadari kalau Perut minul membuncit.

" Astagfirullah Minul. Kamu hamil, anak. kurang aja kasih tahu Abi siapa yang sudah menodai kamu.si Ocit? wah, sialan si Ocit berani-beraninya hamilin anak perawan gue. gue harus nabrak bapaknya Ocit! "

Aris berdiri kemudian bergegas masuk ketika melewati dapur Aris bertemu yang sedang bersih-bersih.

" Mama mana bi? "

" nyonya arisan, den, di komplek sebelah"

"oh, Oke " Baru beberapa langkah keluar dapur, Aris mundur lagi saat matanya menangkap sesuatu di tengah meja makan. satu kepala buntung yang sudah membusuk.

" kenapa, Den? Butuh sesuatu?"

.

.

.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!