Bab 3 : Malam Yang Brutal

Keesokan paginya, rombongan kembali bergerak. Udara masih sejuk, kabut tipis menyelimuti jalanan tanah yang mereka lewati. Suara derap kuda, roda gerobak, dan tawa para pekerja memenuhi udara pagi. Bagi mereka yang sudah terbiasa, perjalanan ini hanyalah rutinitas, tapi bagi Jiang Shen, setiap langkah kuda membawa rasa asing dan tegang.

Hari itu mereka harus menempuh jarak sekitar lima puluh kilometer lagi untuk sampai di Kota Shengguang. Namun perjalanan tidaklah mudah, karena jalur utama akan menembus Hutan Yulong, sebuah hutan lebat yang terkenal dengan keberadaan beast spiritual.

Menjelang sore, akhirnya gerbang alami hutan itu terbentang di depan mata. Pepohonan besar menjulang tinggi, cabang-cabangnya saling bertautan, membuat cahaya matahari sulit menembus ke dasar. Suasana menjadi redup, udara lembab, dan suara binatang liar sesekali terdengar dari kejauhan.

Para pengawal segera memperketat barisan. Pemimpin pengawal, pria ranah Pembangunan Fondasi level 5, mengangkat tangannya.

“Mulai sekarang semua siaga. Jangan lengah, meski hanya terdengar suara ranting patah. Hutan Yulong bukan tempat main-main.”

Baru beberapa saat memasuki hutan, geraman pelan terdengar dari semak. Dari kegelapan, muncul beberapa sosok kecil berbulu putih dengan mata merah menyala—kelinci mata merah, salah satu beast spiritual tingkat 1.

Para pengawal hanya mencibir. Dengan satu tebasan pedang atau tusukan tombak, kelinci-kelinci itu roboh, darah mereka mengotori tanah hutan. Tidak ada yang merasa gentar, karena beast spiritual tingkat 1 hanya setara dengan manusia yang baru masuk ranah Kondensasi Qi, mudah dibantai oleh pendekar berpengalaman.

Untuk memperjelas, dunia ini mengenal tujuh tingkatan beast spiritual:

Tingkat 1 – Setara dengan pendekar Kondensasi Qi level 1.

Tingkat 2 – Setara dengan pendekar Pembangunan Fondasi level 5.

Tingkat 3 – Setara dengan pendekar Pembangunan Fondasi level 10.

Tingkat 4 – Setara dengan pendekar Inti Emas level 5.

Tingkat 5 – Setara dengan pendekar Jiwa Emas level 10.

Tingkat 6 – Setara dengan pendekar Raja level 5.

Tingkat 7 – Setara dengan pendekar Raja level 10, kekuatan mereka bisa menghancurkan satu kota kecil sendirian.

Malam akhirnya tiba. Kegelapan merayap cepat, dan rombongan terpaksa mendirikan tenda di tengah hutan. Api unggun dinyalakan di beberapa titik, para pengawal berjaga dengan wajah tenang. Mereka tak khawatir, sebab sepanjang sore hanya ada beast spiritual tingkat rendah yang muncul.

Namun, ketenangan itu runtuh seketika.

Tanpa peringatan, terdengar derak berat dari dalam hutan, disusul oleh suara auman yang menggetarkan dada semua orang. Dari balik kegelapan, muncul seekor monster besar: tubuh kekar setinggi lima meter, otot bergelombang seperti baja, bulu hitam pekat menutupi tubuhnya, dan yang paling mencolok adalah ekor emas yang berkilau di belakangnya. Matanya menyala merah, penuh buas.

“Itu … Gorila Ekor Emas!” teriak salah satu pengawal dengan wajah pucat.

Beast itu bukan sembarangan. Ia berada di tingkat 3, kekuatannya setara dengan Pendekar Pembangunan Fondasi level 10—jauh melampaui semua pengawal di rombongan, bahkan sang pemimpin yang hanya level 5.

Panik langsung menyelimuti. Belum sempat mereka bersiap, gorila itu melompat ke depan dengan kecepatan yang mengerikan. Tangannya yang sebesar batang pohon menebas seorang pengawal.

Tubuh manusia itu langsung terbelah dua, darah menyembur liar. Jeritan histeris terdengar, tapi gorila itu tak berhenti. Dengan taring runcingnya, ia mencabik leher seorang lagi, menggigitnya hidup-hidup. Tulang retak, daging terkoyak—suara itu membuat semua orang merinding.

“LARI!! SEMUA ORANG LARI!!” teriak pemimpin pengawal dengan wajah ngeri.

Tapi perintah itu sia-sia. Gorila Ekor Emas bergerak seperti badai. Dengan kecepatannya yang bisa mencapai seratus kilometer per jam, ia melompat dari satu pohon ke pohon lain, menerkam manusia yang mencoba kabur. Satu demi satu pengawal tewas mengenaskan, tubuh mereka hancur sebelum sempat melawan.

Para pekerja dan kuli angkut menjerit ketakutan. Wei Liang, dengan wajah pucat pasi, berteriak histeris.

“Kalian semua! Lindungi aku! Cepat, buat barisan! Kalau aku mati, kalian juga akan ikut mati!”

Namun perintahnya hanyalah tiket menuju kematian. Para pekerja yang dipaksa maju langsung dicabik gorila itu, tubuh mereka hancur, usus dan darah berserakan di tanah. Suara tulang patah bercampur dengan jeritan putus asa memenuhi hutan.

Wei Liang berusaha lari, tapi gorila itu tak memberi ampun. Dengan sekali terkam, tubuhnya ditangkap, lalu digigit. Jeritannya menggema di malam hutan, sebelum akhirnya terputus dalam lautan darah.

Di sisi lain, Jiang Shen berdiri membeku di belakang sebuah pohon besar. Ia menyaksikan semuanya—darah, daging, jeritan, ketakutan. Jantungnya berdegup begitu keras hingga ia hampir pingsan. Tangannya gemetar, kakinya lemas. Ia ingin lari, tapi tubuhnya terasa terkunci.

Namun, nasib tak mengizinkannya bersembunyi lama. Kepala gorila itu tiba-tiba menoleh ke arahnya. Mata merah menyala itu menatap lurus, menembus kegelapan.

“Tidak …” bisik Jiang Shen, tubuhnya kaku.

Begitu tatapan itu terkunci padanya, Jiang Shen langsung melompat dari tempat persembunyian, berlari sekencang yang ia bisa. Suara gemuruh langkah gorila terdengar dari belakang, pohon-pohon besar roboh dihantam tubuhnya. Nafas Jiang Shen terengah, matanya mencari jalan keluar.

Dan akhirnya ia menemui sebuah jurang. Dalam, gelap, di bawahnya terdengar deru sungai deras yang menghantam bebatuan.

“Kalau aku tetap di sini … aku pasti mati …”

Tanpa berpikir panjang, Jiang Shen melompat. Tubuhnya melayang di udara beberapa detik, lalu jatuh menghantam permukaan sungai dengan keras. Air dingin menelan tubuhnya, arus deras menyeretnya ke dalam kegelapan malam.

Sementara di atas jurang, gorila ekor emas meraung keras, suaranya mengguncang seluruh hutan.

Dan Jiang Shen pun terbawa arus, tak tahu ke mana nasib akan membawanya…

Terpopuler

Comments

إندر فرتما

إندر فرتما

tingkat ranah amburadul gak bakalan seru ini alur cerita

2025-09-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Jiang Shen
2 Bab 2 : Penderitaan Yang Harus Dilalui
3 Bab 3 : Malam Yang Brutal
4 Bab 4 : Permata Hijau
5 Bab 5 : Menggapai Langit Pertama
6 Bab 6 : 8 Meridian
7 Bab 7 : Ranah Pembangunan Fondasi
8 Bab 8 : Jenius Sejati
9 Bab 9 : Pulang
10 Bab 10 : Ibu
11 Bab 11 : Pil Penempa Tubuh
12 Bab 12 : Janji Yang Terucap
13 Bab 13 : Tingkatan Senjata
14 Bab 14 : 3 Bulan Berlatih
15 Bab 15 : Mendaftar Turnamen
16 Bab 16 : Alkemis Kelas 4
17 Bab 17 : Ranah Inti Emas
18 Bab 18 : Atribut Bawaan Ganda
19 Bab 19 : Dimulainya Turnamen
20 Bab 20 : Tiga Monster Muda
21 Bab 21 : Menarik Perhatian
22 Bab 22 : Duel Spektakuler
23 Bab 23 : Berakhirnya Semifinal
24 Bab 24 : Malam Yang Ramai
25 Bab 25 : Final
26 Bab 26 : Hasil Akhir
27 Bab 27 : Pemulihan
28 Bab 28 : Pembagian Hadiah
29 Bab 29 : Pil Awet Muda
30 Bab 30 : Tawaran Yang Menggiurkan
31 Bab 31 : Kecewa
32 Bab 32 : Kebohongan Kecil
33 Bab 33 : Membayar Hutang Darah
34 Bab 34 : Dua Pria Misterius
35 Bab 35 : Pemenang Mengambil Hadiahnya
36 Bab 36 : Penyebab Penyerangan
37 Bab 37 : Keberuntungan Kecil
38 Bab 38 : Peningkatan Gila-gilaan
39 Bab 39 : Efek Peningkatan
40 Bab 40 : Sekte Naga Hitam
41 Bab 41 : Kesepakatan Kecil
42 Bab 42 : Mendapatkan Esensi Petir Langit
43 Bab 43 : Bahaya Sedang Mengintai
44 Bab 44 : Hong Baili
45 Bab 45 : Rasa Sakit
46 Bab 46 : Diskusi Penting
47 Bab 47 : Lengkapnya Bahan Pil Penempa Jiwa
48 Bab 48 : Membuat Pil Penempa Jiwa
49 Bab 49 : Pagoda Langit
50 Bab 50 : Menerobos
51 Bab 51 : Perasaan Seorang Wanita
52 Bab 52 : Konflik Yang Memanas
53 Bab 53 : Membalaskan Dendam
54 Bab 54 : Menghabisi Murid Inti Sekte Naga Hitam
55 Bab 55 : Batu Spiritual
56 Bab 56 : Gunung Kabut
57 Bab 57 : Pertarungan Di Gunung Kabut
58 Bab 58: Menambang Batu Spiritual
59 Bab 59 : Peti Harta
60 Bab 60 : Organisasi Bulan Merah
61 Bab 61 : Pil Penyembuh Organ
62 Bab 62 : Memulai Penyerapan Batu Spiritual
63 Bab 63 : Satu Bulan Penuh Berkultivasi
64 Bab 64 : Dimensi Raja Naga Petir
65 Bab 65 : Serangan Yang Mematikan
66 Bab 66 : Di Ambang Maut
67 Bab 67 : Serangan Terakhir
68 Bab 68 : Ranah Raja
69 Bab 69 : Pergerakan 3 Klan Besar
70 Bab 70 : Alam Kekacauan
71 Bab 71 : Terbukanya Alam Kekacauan
72 Bab 72 : Memasuki Alam Kekacauan
73 Bab 73 : Perebutan Harta
74 Bab 74 : Jiang Shen Beraksi
75 Bab 75 : Pembantaian
76 Bab 76 : Bongkahan Batu Misterius
77 Bab 77 : Kapal Perang Kuno
78 Bab 78 : Han Jingxiao
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Bab 1 : Jiang Shen
2
Bab 2 : Penderitaan Yang Harus Dilalui
3
Bab 3 : Malam Yang Brutal
4
Bab 4 : Permata Hijau
5
Bab 5 : Menggapai Langit Pertama
6
Bab 6 : 8 Meridian
7
Bab 7 : Ranah Pembangunan Fondasi
8
Bab 8 : Jenius Sejati
9
Bab 9 : Pulang
10
Bab 10 : Ibu
11
Bab 11 : Pil Penempa Tubuh
12
Bab 12 : Janji Yang Terucap
13
Bab 13 : Tingkatan Senjata
14
Bab 14 : 3 Bulan Berlatih
15
Bab 15 : Mendaftar Turnamen
16
Bab 16 : Alkemis Kelas 4
17
Bab 17 : Ranah Inti Emas
18
Bab 18 : Atribut Bawaan Ganda
19
Bab 19 : Dimulainya Turnamen
20
Bab 20 : Tiga Monster Muda
21
Bab 21 : Menarik Perhatian
22
Bab 22 : Duel Spektakuler
23
Bab 23 : Berakhirnya Semifinal
24
Bab 24 : Malam Yang Ramai
25
Bab 25 : Final
26
Bab 26 : Hasil Akhir
27
Bab 27 : Pemulihan
28
Bab 28 : Pembagian Hadiah
29
Bab 29 : Pil Awet Muda
30
Bab 30 : Tawaran Yang Menggiurkan
31
Bab 31 : Kecewa
32
Bab 32 : Kebohongan Kecil
33
Bab 33 : Membayar Hutang Darah
34
Bab 34 : Dua Pria Misterius
35
Bab 35 : Pemenang Mengambil Hadiahnya
36
Bab 36 : Penyebab Penyerangan
37
Bab 37 : Keberuntungan Kecil
38
Bab 38 : Peningkatan Gila-gilaan
39
Bab 39 : Efek Peningkatan
40
Bab 40 : Sekte Naga Hitam
41
Bab 41 : Kesepakatan Kecil
42
Bab 42 : Mendapatkan Esensi Petir Langit
43
Bab 43 : Bahaya Sedang Mengintai
44
Bab 44 : Hong Baili
45
Bab 45 : Rasa Sakit
46
Bab 46 : Diskusi Penting
47
Bab 47 : Lengkapnya Bahan Pil Penempa Jiwa
48
Bab 48 : Membuat Pil Penempa Jiwa
49
Bab 49 : Pagoda Langit
50
Bab 50 : Menerobos
51
Bab 51 : Perasaan Seorang Wanita
52
Bab 52 : Konflik Yang Memanas
53
Bab 53 : Membalaskan Dendam
54
Bab 54 : Menghabisi Murid Inti Sekte Naga Hitam
55
Bab 55 : Batu Spiritual
56
Bab 56 : Gunung Kabut
57
Bab 57 : Pertarungan Di Gunung Kabut
58
Bab 58: Menambang Batu Spiritual
59
Bab 59 : Peti Harta
60
Bab 60 : Organisasi Bulan Merah
61
Bab 61 : Pil Penyembuh Organ
62
Bab 62 : Memulai Penyerapan Batu Spiritual
63
Bab 63 : Satu Bulan Penuh Berkultivasi
64
Bab 64 : Dimensi Raja Naga Petir
65
Bab 65 : Serangan Yang Mematikan
66
Bab 66 : Di Ambang Maut
67
Bab 67 : Serangan Terakhir
68
Bab 68 : Ranah Raja
69
Bab 69 : Pergerakan 3 Klan Besar
70
Bab 70 : Alam Kekacauan
71
Bab 71 : Terbukanya Alam Kekacauan
72
Bab 72 : Memasuki Alam Kekacauan
73
Bab 73 : Perebutan Harta
74
Bab 74 : Jiang Shen Beraksi
75
Bab 75 : Pembantaian
76
Bab 76 : Bongkahan Batu Misterius
77
Bab 77 : Kapal Perang Kuno
78
Bab 78 : Han Jingxiao

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!