BAB 2

Hari ini pernikahan Kania dan Tuan Kamal akan dilangsungkan. Sejak pagi, halaman depan rumah keluarga Kania telah disulap menjadi tempat resepsi sederhana. Keluarga dan kenalan yang hadir sangatlah sedikit. Maklumlah ini bukan pernikahan pertama Tuan Kamal yang kaya raya itu. Istri pertama Tuan Kamal juga hadir. Duduk di kursi roda didampingi oleh seorang suster. Sejak tadi, tatapan ibanya tak lepas dari wajah Kania, gadis malang itu. Jika orang lain berada di posisinya, mungkin Kania akan dihakimi habis-habisan, menganggap Kania adalah perusak rumah tangganya. Ia tau, Kania adalah gadis baik-baik. Mungkin itu alasan kedua sang suami mau memperistri gadis itu. Alasan pertama? Tentu saja karena anak. Pria itu merindukan sosok anak yang tak bisa diberikan istrinya. Huft, semoga gadis malang itu baik-baik saja, batinnya. Keraguan kecil hinggap di kepalanya. Apakah suaminya bisa memiliki anak di usianya yang tak muda lagi? Wanita tua itu bingung dengan isi kepala suaminya. Namun, membantah pun ia tak punya keberanian cukup. Wanita tua itu mendesah pelan, berusaha terlihat dalam drama pernikahan yang diciptakan suaminya.

Kania dan Tuan Kamal telah disandingkan di depan altar, di hadapan seorang pendeta. Kania terlihat sangat ketakutan. Bulir-bulir keringat membasahi wajahnya yang telah didandani oleh perias yang disewa rentenir tua itu. Hari ini ia akan menikah, namun ia tidak merasa bahagia sedikit pun. Siapa yang bahagia jika berada di posisi rumitnya saat ini? Pemberkatannya baru akan dimulai ketika terdengar suara gaduh dari arah depan. Seorang pria tinggi tegap berjalan tanpa ragu ke arah Tuan Kamal diikuti beberapa pria kekar berpakaian serba hitam. Pria itu terlihat sangat asing di mata Kania. Tatapan angkuhnya lurus ke depan, mengabaikan tatapan penuh tanda tanya orang di sekelilingnya. "Siapa pria itu?" Bisik-bisik lirih mulai terdengar.

"Lunasi dulu utangmu Tuan Kamal supaya kau bebas menikahi gadis manapun"..Pria itu berucap angkuh. Tangan kekarnya bersedekap tanpa ragu, membuat lawan bicaranya tak berkutik. Tatapan matanya tajam bak elang, membuat lawan bicaranya kehabisan kata atau mungkin salah tingkah. Si rentenir tua itu terlihat sangat panik. Wajahnya memucat. "Tu-tuan Edward, kenapa anda bisa ada di sini?". Pria tua itu mendadak gagap. Sikap arogan yang selalu ditunjukkannya kini hilang, digantikan dengan rasa takut yang tak ada ujungnya.

"Hahahaha, Tuan Kamal anda sangat susah dihubungi akhir-akhir ini. Apa karena anda terlalu sibuk mempersiapkan pernikahan anda dengan gadis ingusan ini? aku harap anda tidak lupa dengan kesepakatan kita, Tuan Kamal atau apa aku perlu mengingatkan nominal utangmu?".Siapa pria itu? Beberapa orang bertanya-tanya. Drama yang diciptakan pria asing itu bahkan membuat Tuan Winara harus angkat bicara.

"Maaf Tuan, saya tidak peduli siapa anda, tapi saya harap Tuan bersedia meninggalkan tempat ini tanpa keributan karena pernikahan putri saya dan Tuan Kamal akan dilangsungkan".Winara menginterupsi pembicaraan dua pria di depannya.

Bodoh, umpat Tuan Kamal pelan. Apa calon mertuanya tidak mengenali pria itu?

"Diamlah, Tuan Winara ini urusanku".Tuan Kamal berusaha menekan emosinya yang kini menguasainya.

Pria itu Edward Lamos. Pemilik kerajaan bisnis di negaranya. Pria kejam itu seolah-olah tak terjangkau. Kehadirannya di tempat itu tentu saja mengejutkan Tuan Kamal dan beberapa rekan bisnis yang turut hadir.

"Anda terlalu naif, Tuan Kamal. Mengabaikan peringatanku dan lebih memilih bersenang-senang..Baiklah, kuikuti permainanmu sebutkan apa dulu yang harus kuhancurkan?"...Edward Lamos menyeringai.. Ia sangat suka ketika lawan bicaranya merasa terintimidasi.

"Tuan Edward, saya bersedia memberikan apapun asal kau tidak menghancurkan bisnis-bisnisku", Tuan Kamal memohon dengan iba, berusaha bernegosiasi.

"Pria tua, apa maksudmu? Melanggar perintahku kemudian memohon sesuka hati, kau pikir kau siapa? Kutekankan aku tidak sebaik itu". Sentak Edward Lamos terlihat kesal. "Maa-maafkan saya, Tuan Edward saya telah mengecewakan anda. Saya bersedia membayar kekecewaan anda dengan harga berapa pun. Edward Lamos menatapnya sinis. "Kau yakin dengan perkataanmu, Tuan Kamal?"..Pria kejam itu mengalihkan pandangannya ke arah pengantin wanita. Gadis mungil itu terlihat takut. Ia berkali-kali menundukkan kepalanya ketika tatapannya bersirobok dengan pemilik manik coklat gelap itu.

Gadis ini masih sangat muda, batin Edward. Edward tak habis pikir mengapa gadis kecil ini mau dinikahkan dengan tua bangka seperti rentenir itu. Apa gadis ini gila harta? Pikir Edward menerka. Ia terlihat sedikit kesal ketika gadis itu lebih menundukkan wajahnya dari pada menatapnya. Ckkkk sok suci sekali, batin pria itu. Tatapannya masih fokus pada gadis itu, mengabaikan suara berisik rentenir tua itu yang sejak tadi mengoceh tidak jelas.

" Tuan Kamal, aku menginginkan gadis ingusan ini menjadi istriku..Apa kau bersedia memberikannya?"

Percakapan-percakapan itu ditangkap oleh telinga wanita tua yang duduk di kursi roda itu, istri sang rentenir. Wanita itu diam, pura-pura mengabaikan drama tiba-tiba di depan matanya. Namun, siapa sangka dalam diam ia berdoa agar suaminya bersedia menyerahkan gadis kecil itu pada si pria asing. Wanita itu masih sibuk dengan isi pikirannya, ketegangan di depan matanya meningkat namun ia lebih peduli pada perasaan gadis kecil itu. Tatapan matanya tak lepas dari gadis itu yang sejak tadi menundukkan wajahnya, mengabaikan berbagai jenis tatapan yang dilayangkan padanya. Ada yang menatapnya iba, sinis, bahkan ada yang terlihat bahagia atas apa yang menimpanya. Ya Tuhan malang sekali gadis itu, batin wanita tua itu.

Terpopuler

Comments

pipitjfa

pipitjfa

malah kayak sugar Daddy loh ini

2025-09-18

0

pipitjfa

pipitjfa

utang ketemu utang

2025-09-18

0

pipitjfa

pipitjfa

beneran di nikahi?

2025-09-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!