Ketua Mafia Dan Gadis Penjual Bunga
Ingin Kembali
Setelah 30 menit. Alea yang sudah selesai membersihkan dirinya namun kali ini dia dilayani oleh ketiga pelayan yang diutus Andreas tadi.
Alea Revalinda
" I-ini berlebihan, s-saya tidak bisa s-seperti ini"
Kepala Pelayan
Kepala Pelayan itu tersenyum.
" Tidak apa-apa Nyonya, ini sudah tugas kami sebagai pelayan di Mansion ini"
Cindy
" Baiklah, Nyonya sudah selesai dan sangat cantik sekali" puji Cindy
Ayu
" Tuan Andreas pasti akan menyukainya"
Alea Revalinda
" Apakah itu diriku?" gumam Alea dalam hatinya
Alea menatap kearah cermin yang didepannya, betapa cantiknya dirinya saat mengenakan gaun tersebut.
Ini untuk pertama kalinya dia menggunakan pakaian mewah, karena Alea tidak pernah tau dimana keluarganya yang sebenarnya.
Kepala Pelayan
" Mari Nyonya, tuan sudah menunggu anda dimeja makan"
Seketika Alea menoleh kearah para pelayannya saat mendengar ucapannya.
Alea pun bangun dari duduknya dibantu oleh para pelayan itu. Lalu mereka kembali merapikannya.
Rasanya benar-benar diratukan oleh orang yang tidak pernah dikenalnya. Apakah ini hidup dengan kemewahan? Apapun dibantu seperti ini.
Saat sudah bangun, Alea pun jalan keluar dari kamar tersebut diikuti ketiga pelayan.
Alea melangkahkan kakinya menuju sebelah kiri, namun ditahan oleh Kepala Pelayan.
Kepala Pelayan
" Nyonya ingin kemana kesana?" tanya Kepala Pelayan membuat Alea bingung
Alea Revalinda
" Bukannya kita mau kemeja makan?"
Kepala Pelayan
" Nyonya harus berbelok kesebelah kanan, jika anda kesebelah kiri maka terhubungnya keruang utama"
Alea benar-benar bingung dibuat mereka, harus ada perbedaan jalan untuk menuju meja makan?
Saat mereka berbelok kanan, terlihat sebuah tangga.
Alea Revalinda
" Hanya ingin kemeja makan saja begitu ribetnya yah" gumam Alea dalam hatinya sambil menuruni tangga
Mereka sudah menuruni tangga, lalu berbelok kembali sebelah kanan dan berjalan melewati lorong-lorong.
Kepala Pelayan
" Belok kiri Nyonya maka kita akan sampai dimeja makan"
Alea menganggukkan kepalanya, dimana dia mengikuti arahan tersebut. Dan ternyata tibalah mereka.
Andreas Milton
" Kau terlambat Alea" ucap Andreas dengan nada penuh dingin
Alea hanya menatap kearah Andreas yang sudah menunggu dimeja makan. Dengan wajah yang tidak bisa ditebak sama sekali.
Andreas Milton
" Tidak butuh kata maaf, dan kemarilah jangan membuatku menunggu lagi"
Alea menganggukkan kepalanya dan berjalan menghampiri Andreas. Dengan kepala yang menunduk karena tidak berani menatap Andreas.
Saat tiba didekat Andreas.
Alea Revalinda
" Apa aku boleh kembali?" tanya Alea dengan hati-hati
Andreas mengangkat satu alisnya, lalu menatap Alea dengan penuh tajam sekali.
Andreas Milton
" Makan saja belum dimulai, dan kamu sudah berbicara ingin kembali?"
Alea hanya menundukkan kepalanya, dia begitu merasa takut sekali saat mendengar jawabannya Andreas.
Andreas Milton
" Duduk dan makan" perintah Andreas dengan nada menekannya
Terpaksa Alea mengikuti semua ucapannya Andreas, kini dia duduk disebelahnya Andreas.
Andreas Milton
" Sudah aku katakan bukan dari awal, bahwa kamu akna tinggal bersamaku disini"
Alea mengangkat wajahnya lalu menatap Andreas.
Alea Revalinda
" T-tapi aku ingin kembali ketempat tinggalku saja, a-aku tidak bisa disini"
Suara gelas yang pecah dilempar oleh Andreas membuat Alea menjadi takut.
Andreas Milton
" Jangan pernah mencoba membantahku Alea, selagi kamu masih dibawah perintahku" ucap Andreas dan bangun dari duduknya
Andreas pergi meninggalkan Alea dimeja makan, dia begitu sangat marah dan kesal sekali kepada Alea.
Sementara Alea, dia hanya bisa menundukkan kepalanya dengan air mata yang mengalir dipipinya.
Comments
Aditya hp/ bunda Lia
sabar dululah Lea napa cari aman dululah ..
2025-09-03
0