Chapter 04

Sepulang sekolah felisha menunggu kedatangan alvino di parkiran mobil. Dia tidak sendiri karena gina sahabatnya juga ikut menemani.

" jadi kalian saudara sepupu?" tanya felisha sekali lagi.

" iya feli iya, kamu masih nanya aja." jawab gina gemas.

Felisha tidak menyangka jika alvino adalah saudara sepupu gina sahabatnya. Pantas saja selama ini gina tidak pernah merasa takut ataupun tertarik dengan ketampanan alvino.

Tidak lama, alvino datang bersama dengan denis. alvino sengaja menunggu sekolah sepi untuk menemui gadis yang akan menjadi tutornya.

" vin, kenapa meminta felisha menemuimu?" tanya gina.

" bukankah sudah jelas kalau om meminta dia untuk menjadi tutor belajarku." jawab alvino.

" memang kamu akan belajar sungguh-sungguh kali ini?" cecar gina.

Dia tidak mau temannya hanya dijadikan tameng oleh sepupunya. Gina takut alvino justru hanya ingin mengelabui ayahnya dengan menurut begitu saja.

" kamu cerewet sekali, temanmu saja tidak menolak kan." tunjuk alvino pada felisha yang berdiri di belakang gina.

Felisha akhirnya maju dan memegang pundak gina agar menoleh padanya.

" sudah gina, tidak akan terjadi apa-apa denganku." ucap felisha agat gina tidak perlu mengkhawatirkannya.

Meski sebenarnya felisha ragu pada niat alvino, namun dia akan menepis keraguan itu sebab dirinya juga sudah menerima uang dari pa harun.

......................

Setelah drama gina yang mewanti-wanti sepupunya agar jangan bermain-main dengan sahabatnya, kini felisha dan alvino sudah berada di cafe dekat sekolah.

Denis dan gina tidak diizinkan alvino untuk mengikuti mereka. Sebab ada beberapa hal yang ingin dia sampaikan pada sosok gadis yang terlihat selalu menghindari tatapannya.

" namamu felisha." pertanyaan pertama alvino untuk membuka percakapan di antara mereka.

" i iya al." jawab felisha gugup.

Alvino menelisik gadis di hadapannya ini. Baru kali ini dia menghadapi gadis yang seolah menghindarinya dan tidak tergila-gila dengan pesona nya.

" dengar felis."

Felisha mengernyit saa alvino memanggil namanya dengan sedikit aneh, tapi ia berusaha tidak menghiraukan dan mencoba mendengarkan apa yang akan di bicarakan oleh alvino.

" aku akan belajar dengan baik sesuai dengan arahanmu nanti, tapi.."

" ta tapi apa?"

" tapi kamu harus bisa membantuku dalam hal apapun selain menjadi tutor belajarku, dan selama itu berlangsung kamu harus bisa menjaga rahasiaku."

Felisha terdiam, kenapa permintaan alvino terkesan sangat mencurigakan untuknya, tapi felisha bisa apa karena dirinya memang harus menerima kesepakatan itu.

" ingat, kamu harus menutup mata, telinga bahkan mulutmu selama kesepakatan itu berlangsung." ucap alvino.

" iya, aku akan mengingatnya." jawab felisha.

......................

" feli, aku pulang duluan ya." ucap salah satu karyawan minimarket yang bekerja di shift pagi.

" iya hati-hati." jawab felisha yang masih sibuk menyusun stok-stok minuman yang sudah mulai kosong.

Kemudian felisha mendengar pintu minimarket terbuka dan terlihat beberapa pria masuk ke dalam.

Bergegas ia menuju tempat pembayaran sembari menunggu pelanggannya selesai memilih barang belanjaan mereka.

Terlihat mereka mengambil beberapa camilan, minuman dan ada yang meminta rokok juga pada felisha.

" mba, ada kon dong?" tanya salah satu dari mereka.

Felisha diam dan menelisik penampilan mereka yang terlihat seperti seumuran dengannya.

" halooo mba, dengar tidak." laki laki itu mengibaskan kedua tangannya di depan wajah felisha.

" maaf, tapi kalau untuk pembelian itu harus pakai ktp, bisa tunjukan ktpnya?" jelas felisha dengan sopan.

" ck, gue sudah kuliah mba, jadi gak perlu pake ktp segala." elak laki-laki itu.

" tapi maaf ka, kalau tidak menunjukan saya tidak bisa menjualnya." kekeh felisha.

Kemudian 3 dari teman laki-laki itu mendekat, membuat felisha takut dengan tatapan keempat laki-laki itu.

" kalian lama sekali." gerutu satu orang yang tiba-tiba masuk.

Felisha melihat ke arah laki-laki yang baru saja masuk. Dia semakin terkejut saat mengenali siapa laki-laki itu.

" ni cewek gak mau kasih barangnya vin." ucap salah satunya.

Alvino menatap pada felisha, meski sedikit terkejut namun dia berusaha menyembunyikannya.

Alvino mendekat dan keempat laki-laki itu memberi ruang padanya agar bisa berhadapan dengan pegawai minimarket tersebut.

" berikan yang merek minta." ucap alvino.

" tapi itu."

" CEPAT!!" bentak alvino.

Dengan gemetar felisha menuju tempat penyimpanan barang tersebut. Dia mengambil beberapa jenis yang entah akan dibeli semua atau tidak.

" i ini." unjuk felisha.

" bungkus dan hitung semua." titah alvino.

Felisha segera menghitung dan memasukan barang-barang belanjaan ada kantungnya, sambil sesekali dia melihat ke arah alvino yang masih saja menatapnya.

" totalnya xxx." ucap felisha.

Alvino merogoh dompetnya dan mengeluarkan sepuluh lembar pecahan berwarna merah.

" ambil saja sisanya."

Setelah melakukan pembayaran alvino melangkah pergi, dan barang belanja itu di ambil oleh temannya yang lain.

Felisha menghela nafas kasar setelah kepergian alvino, dia tidak menyangka akan bertemu di saat bekerja seperti ini.

" apa dia akan memakai barang itu." batin felisha.

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!