Keesokan harinya
Di jam istirahat, gina dan felisha tidak pergi ke kantin. Keduanya langsung menuju ruang kepala sekolah.
Gina mengetuk pintu kemudian mereka masuk setelah di beri izin masuk ke dalam.
Ternyata di dalam ruangan itu bukan hanya ada pa harun saja, alvino sang idol kini juga tengah duduk berhadapan dengan pa harun.
" ayah." panggil gina pada pa harun yang memang merupakan ayah gina.
" kenapa ada dia juga disini yah?" tanya gina .
Felisha juga memiliki pertanyaan yang sama dengan gina mengenai keberadaan alvino di ruangan itu juga.
" kalian duduklah dulu." ajak pa harun pada gina dan felisha.
Gina mendudukan dirinya di samping ayahnya, jadi mau tidak mau felisha harus duduk di sebelah alvino.
" permisi." ucap felisha pelan bermaksud izin duduk di dekat alvino yang terlihat cuek.
" ayah, bukankah ayah mau membicarakan mengenai pekerjaan untuk feli." gina mencoba kembali bertanya.
" iya nak, ayah akan memberitahukan pekerjaan yang di maksud ayah sekarang." jawab pa harun.
" tapi dia.." gina menunjuk ke arah alvino yang kini ada dihadapannya.
" felisha, om ingin menawarkan pekerjaan sebagai tutor belajar secara private untuk kamu." ucap pa harun sambil menatap felisha.
"tutor belajar om?" ucap felisha.
" iya nak, kamu bisa kan?" tanya pa harun.
Felisha tentu saja mampu untuk melakukan pekerjaan itu, mengingat otak nya yang cerdas dan hal itu pula yang membuat felisha mendapat beasiswa dan bisa masuk ke sekolah swasta bertaraf internasional ini.
" tentu bisa pa, tapi saya akan menjadi tutor siapa pa?" tanya felisha penasaran.
Gina juga penasaran, meski dia mempunyai firasat tentang pekerjaan sahabatnya dengan orang yang sedang diam cuek seolah tidak mendengarkan pembicaraan mereka saat ini.
" kamu saya beri tugas untuk mengajarkan alvino."
Felisha dan gina saling menatap sebelum keduanya mengalihkan pandangan mereka ke arah alvino.
" aku, harus menjadi tutornya." batin felisha tak percaya.
" bagaimana felisha, kamu sanggup?" pa harun menanyakan kesediaan felisha.
" ta tapi pa, apa dia mau." tanya felisha ragu.
" oh, kamu tenang saja, om sudah membahas ini dengan alvino dan dia setuju. Benarkan alvin?" kini pa harun bertanya pada alvino.
Alvino kini sudah di tatap oleh ketiga orang yang ada di ruangan tersebut, tanpa bersuara ia hanya menganggukan kepala saja.
Flashback
" apa om? Aku butuh kebebasan, bukan tutor belajar." keluh alvino pada pamannya.
" alvin, om tahu kamu sebenarnya pandai, hanya saja kamu tidak mau dan malas belajar." jawab pamannya.
" aku tetap tidak mau pakai tutor-tutor segala."
" kamu ingat ancaman papamu kemarin, bukan hanya hidup kami yang di pertaruhkan, tapi juga om dan yayasan ini alvin."
Alvino terdiam, dan ia pun membenarkan ucapan pamannya saat ini yang merupakan kepala sekolah di yayasan itu.
Pa harun memang paman alvino, dan memang hanya pa harun yang selama ini selalu berusaha menolong alvino dari kekangan papanya sendiri.
" baiklah om, alvin akan menurut kali ini."
......................
Setelah felisha dan alvino setuju, kini mereka di persilahkan keluar dari ruang kerja pa harun.
Tapi gina masih tetap ingin berbicara dengan ayahnya. Sehingga hanya felisha dan alvino yanh keluar dari ruangan tersebut.
" apa ayah yakin alvin akan belajar dengan baik kali ini?" tanya gina.
Dia seolah ragu pada kemampuan sepupunya yang sangat tidak bersungguh-sungguh dalam pendidikannya .
" kamu meragukan kemampuan belajar sahabatmu?" pa harun justru melempar pertanyaan yang membuat gina bingung.
" tentu saja felisha sangat pintar ayah." protes gina.
" nah, karena sahabatmu sangat pintar, ayah yakin dia bisa membantu sepupumu."
" tapi ayah."
" sudah, sekarang kamu berikan uang ini pada felisha."
Pa harun memberikan amplop coklat berisi uang yang memang akan di pinjamkan pada felisha jika dia bersedia untuk di pekerjakan denga menjadi tutor alvino.
Sementara di luar ruangan pa harun.
Felisha yang semula akan pergi ke kelasnya di berhentikan oleh alvino.
" a ada apa?" tanya felisha gugup karena alvino berdiri di depannya dalam jarak yang cukup dekat.
" pulang nanti saya tunggu di parkiran." ucap alvino.
Setelah mengatakan itu, dia langsung pergi meninggalkan felisha yang masih terdiam tanpa menjawab ucapan alvino.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments