" Ada pula nama orang Sayang ?" melek Atlas mengembalikan ponsel Lala dengan pikiran aneh nya .
" Ini temen Lala " kata Lala sedikit menjauh dari Atlas untuk menjawab telfon .
.....
" Hai Om ganteng" sapa Lala setelah lama menelfon kembali menghampiri Atlas yang berdiri bersama seorang pria didekat tangga .
" Genit ya " Atlas langsung menarik tangan Lala agar berdiri dibelakang ketika dia menyapa Asisten nya .
" Tunggu aku dikamar " ucap Atlas menyuruh salah seorang pelayan mengantar Lala kekamar mereka .
" Tunggu disini aja Om " kata Lala mengangkat sebelah alisnya terus menggoda pria yang sudah menunduk itu .
" Lala , pergi sebelum aku hukum " ucap Atlas .
" Ihhhh" kata Lala berjalan patuh mengikuti pelayan Atlas .
" Hahaha" lepas sudah tawa yang Jhon tahan sedari tadi begitu Lala pergi .
" Kita lanjut nanti saja " kata Atlas yang mendadak bad mood .
.....
Didalam kamar .
Lala mengeluarkan boneka dari kopernya lalu menaruh diatas ranjang king size dan berbaring sambil meronta-ronta senang .
" Lala buka sepatunya" ucap Atlas yang baru membuka pintu sudah menarik nafas panjang melihat Lala berbaring diatas ranjang memakai sepatu .
Lala melepas sepatunya dengan cepat lalu melempar kearah pintu membuat Atlas yang selalu rapi menjadi kesal .
Atlas menyingkap selimut lalu menarik telinga Lala " taruh sepatu di rak " ucap Atlas dengan tegas .
" Iya, galak banget sih " ucap Lala berjalan mengambil sepatunya dan menaruh di rak .
" Duduk , aku ingin bicara " kata Atlas yang duduk ditepi ranjang menatap Lala .
" Om mau pisah kamar sama Lala ya ?" tanya Lala begitu duduk berhadapan dengan Atlas menebak apa yang mungkin ingin dibicarakan.
" Kita suami istri jadi sekamar" ucap Atlas yang walaupun tidak mencintai Lala tapi bagaimana pun itu status Lala sekarang adalah istrinya.
" Aku tidak suka hal jorok jadi semuanya harus rapi dan bersih " pernyataan Atlas .
" Aku juga tidak suka berisik karena ketika bekerja butuh konsentrasi " sambung Atlas .
" Hummm, awas aja aku ajak berantem tiap hari nanti " batin Lala yang malah memikirkan banyak hal asik .
Lala yang diceramahi oleh Atlas hanya diam dan mengangguk saja tanpa membantah ucapan Atlas agar pria itu tidak marah .
" Om punya pacar ?" tanya Lala tiba-tiba.
" Aku punya istri " pernyataan Atlas menarik nafas lelah , tanggungjawab nya menjadi 2 kali lipat sebagai suami karena punya istri masih gadis kecil sehingga harus diarahkan.
" Cuma Lala kan istri Om ?" tanya Lala mengangkat sebelah alisnya.
" Kamu ingin aku menambah istri ?" Atlas malah tersenyum kecut menatap Lala yang bertanya dengan polos .
" Boleh, biar Lala ada teman main jambak-jambak rambut " ucap Lala terkekeh.
Atlas hanya geleng kepala bisa membayangkan betapa ganasnya Lala kalau diberi saingan .
" Sekarang mandi ?" perintah Atlas meluruskan kakinya diatas ranjang dan bersandar.
" Om mau bawa Lala kemana?" tanya Lala dengan excited barangkali Atlas akan membawanya keluar .
" Astaga , apa harus kemana-mana dulu baru mandi ?" ucap Atlas bernafas kasar .
" Iyalah, kalau nggak keluar ngapain mandi mending bobok " kata Lala yang mager menjangkau bonekanya lalu berbaring berlawanan arah dengan Atlas .
Mereka sama-sama sibuk dengan ponsel masing-masing dalam posisi berdekatan hingga lebih setengah jam .
" Aku emang cantik tatap aja Om nggak bayar kok " ucap Lala yang sudah beberapa kali memergoki Atlas menatap nya ketika ditatap balik pria itu buang muka .
" Kepedean kamu" ucap Atlas ikut berbaring namun memunggungi Lala sehingga pantat nya tepat didekat kepala Lala .
Brakkk.
" Awwww" pekik Atlas ketika Lala menusuk pantat nya menggunakan ponsel benar-benar tepat di tengah .
" Gadis sialan " Atlas mengejar Lala yang langsung berlari setelah melakukan itu .
" Benar-benar nakal " Atlas yang emosi melempar Lala yang sudah keluar kamar dengan bantal .
" Sini kamu " Atlas benar-benar mengejar Lala sampai dapat lalu menjewer telinga nya .
" Abis Om belakangi Lala " jawab Lala tanpa dosa mengelus telinga nya yang dijewer Atlas .
" Terus harus kamu menusuk pantat ku " omel Atlas yang benar-benar terkejut padahal baru juga berbaring nyaman .
" Makanya jangan memunggungi kan jadinya pantat Om diatas kepala Lala " ucap Lala kembali berjalan mengikuti Atlas kedalam kamar .
" Siapa suruh berbaring melintang" ucap Atlas .
" Bawa bantal nya masuk " ucap Atlas menatap bantal yang tergeletak didepan pintu .
Dengan sangat ringan kaki Lala menendang bantal itu sampai kembali keatas ranjang.
" Lala " teriak Atlas sampai mengejutkan seisi rumah mendengar keras teriakan nya .
" Om jangan marah-marah terus nanti cepat tua " kata Lala menutup pintu kamar kembali .
" Lama-lama saya hipertensi hidup sama kamu " ucap Atlas mengambil handuk diruang ganti lalu mandi .
............
Lala berbaring diatas ranjang sambil main ponsel benar-benar malas untuk sekedar bergerak .
" Lala jadi rindu Kak Dafy" suara kecil Lala merindukan kakak nya yang sudah tiada .
" Biasanya kalau mager dan nggak keluar kamar pasti kak Dafy ajak Lala main keluar biar semangat lagi " kata Lala mengusap air matanya.
" Om mau kemana?" tanya Lala cepat-cepat mengusap air matanya agar Atlas tidak melihatnya.
" Keluar " jawab Atlas singkat ketika Lala mengikutinya sampai keruang ganti.
" Lala boleh ikut nggak Om ?" tanya Lala menatap Atlas yang sedang memilih baju didalam lemari.
" Nggak " jawab Atlas dengan cepat .
Lala menatap Atlas dengan tatapan sendu lalu perlahan menunduk berdiri disudut ruangan .
" Huhhhh, cepatlah " ucap Atlas yang tidak tega apalagi melihat ekspresi sedih seperti itu .
" Beneran Om mau bawa Lala?" tanya Lala masih ragu .
" Iya, tapi mandi dulu dan berjanji padaku tidak akan nakal" ucap Atlas yang diangguki Lala .
...........
Lala memakai kemeja yang dimasukkan kedalam rok jeans pendek agar rapi , membiarkan rambut panjang nya terurai dengan hiasan jepitan kecil .
" Ayo Om Lala udah siap " kata Lala memainkan tali tas selempang nya berdiri dihadapan Atlas yang duduk diujung ranjang .
" Ganti sneaker kamu dengan high heels " ucap Atlas menatap tampilan Lala yang terlalu remaja .
" Tapi nanti outfitnya jadi nggak cocok Om " kata Lala yang sudah menyesuaikan style.
" Kamu ingin ikut atau tidak?" pertanyaan Atlas sehingga akhirnya Lala bergegas mengganti.
" Udah " ucap Lala memakai heels warna transparan yang terlihat manis di kaki putih nya .
Lala berjalan mengikuti Atlas menuruni tangga sambil sesekali menghela nafas , sebenarnya berat bagi Lala untuk menjalani pernikahan ini .
Lala sama sekali tidak mengenal Atlas sejak awal yang tiba-tiba menjadi suami nya dan umur Lala yang masih terlalu muda untuk menikah .
Lala menjalani semua itu dan mau menerima karena permintaan orang tuanya serta sudah menganggap ini bagian dari takdir .
" Lala sayang banget sama Papi dan Mami nyawa pun akan Lala berikan jika memang itu yang mereka minta " batin Lala mengusap lagi air matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments