BAB 4

" Ada pula nama orang Sayang ?" melek Atlas mengembalikan ponsel Lala dengan pikiran aneh nya .

" Ini temen Lala " kata Lala sedikit menjauh dari Atlas untuk menjawab telfon .

.....

" Hai Om ganteng" sapa Lala setelah lama menelfon kembali menghampiri Atlas yang berdiri bersama seorang pria didekat tangga .

" Genit ya " Atlas langsung menarik tangan Lala agar berdiri dibelakang ketika dia menyapa Asisten nya .

" Tunggu aku dikamar " ucap Atlas menyuruh salah seorang pelayan mengantar Lala kekamar mereka .

" Tunggu disini aja Om " kata Lala mengangkat sebelah alisnya terus menggoda pria yang sudah menunduk itu .

" Lala , pergi sebelum aku hukum " ucap Atlas .

" Ihhhh" kata Lala berjalan patuh mengikuti pelayan Atlas .

" Hahaha" lepas sudah tawa yang Jhon tahan sedari tadi begitu Lala pergi .

" Kita lanjut nanti saja " kata Atlas yang mendadak bad mood .

.....

Didalam kamar .

Lala mengeluarkan boneka dari kopernya lalu menaruh diatas ranjang king size dan berbaring sambil meronta-ronta senang .

" Lala buka sepatunya" ucap Atlas yang baru membuka pintu sudah menarik nafas panjang melihat Lala berbaring diatas ranjang memakai sepatu .

Lala melepas sepatunya dengan cepat lalu melempar kearah pintu membuat Atlas yang selalu rapi menjadi kesal .

Atlas menyingkap selimut lalu menarik telinga Lala " taruh sepatu di rak " ucap Atlas dengan tegas .

" Iya, galak banget sih " ucap Lala berjalan mengambil sepatunya dan menaruh di rak .

" Duduk , aku ingin bicara " kata Atlas yang duduk ditepi ranjang menatap Lala .

" Om mau pisah kamar sama Lala ya ?" tanya Lala begitu duduk berhadapan dengan Atlas menebak apa yang mungkin ingin dibicarakan.

" Kita suami istri jadi sekamar" ucap Atlas yang walaupun tidak mencintai Lala tapi bagaimana pun itu status Lala sekarang adalah istrinya.

" Aku tidak suka hal jorok jadi semuanya harus rapi dan bersih " pernyataan Atlas .

" Aku juga tidak suka berisik karena ketika bekerja butuh konsentrasi " sambung Atlas .

" Hummm, awas aja aku ajak berantem tiap hari nanti " batin Lala yang malah memikirkan banyak hal asik .

Lala yang diceramahi oleh Atlas hanya diam dan mengangguk saja tanpa membantah ucapan Atlas agar pria itu tidak marah .

" Om punya pacar ?" tanya Lala tiba-tiba.

" Aku punya istri " pernyataan Atlas menarik nafas lelah , tanggungjawab nya menjadi 2 kali lipat sebagai suami karena punya istri masih gadis kecil sehingga harus diarahkan.

" Cuma Lala kan istri Om ?" tanya Lala mengangkat sebelah alisnya.

" Kamu ingin aku menambah istri ?" Atlas malah tersenyum kecut menatap Lala yang bertanya dengan polos .

" Boleh, biar Lala ada teman main jambak-jambak rambut " ucap Lala terkekeh.

Atlas hanya geleng kepala bisa membayangkan betapa ganasnya Lala kalau diberi saingan .

" Sekarang mandi ?" perintah Atlas meluruskan kakinya diatas ranjang dan bersandar.

" Om mau bawa Lala kemana?" tanya Lala dengan excited barangkali Atlas akan membawanya keluar .

" Astaga , apa harus kemana-mana dulu baru mandi ?" ucap Atlas bernafas kasar .

" Iyalah, kalau nggak keluar ngapain mandi mending bobok " kata Lala yang mager menjangkau bonekanya lalu berbaring berlawanan arah dengan Atlas .

Mereka sama-sama sibuk dengan ponsel masing-masing dalam posisi berdekatan hingga lebih setengah jam .

" Aku emang cantik tatap aja Om nggak bayar kok " ucap Lala yang sudah beberapa kali memergoki Atlas menatap nya ketika ditatap balik pria itu buang muka .

" Kepedean kamu" ucap Atlas ikut berbaring namun memunggungi Lala sehingga pantat nya tepat didekat kepala Lala .

Brakkk.

" Awwww" pekik Atlas ketika Lala menusuk pantat nya menggunakan ponsel benar-benar tepat di tengah .

" Gadis sialan " Atlas mengejar Lala yang langsung berlari setelah melakukan itu .

" Benar-benar nakal " Atlas yang emosi melempar Lala yang sudah keluar kamar dengan bantal .

" Sini kamu " Atlas benar-benar mengejar Lala sampai dapat lalu menjewer telinga nya .

" Abis Om belakangi Lala " jawab Lala tanpa dosa mengelus telinga nya yang dijewer Atlas .

" Terus harus kamu menusuk pantat ku " omel Atlas yang benar-benar terkejut padahal baru juga berbaring nyaman .

" Makanya jangan memunggungi kan jadinya pantat Om diatas kepala Lala " ucap Lala kembali berjalan mengikuti Atlas kedalam kamar .

" Siapa suruh berbaring melintang" ucap Atlas .

" Bawa bantal nya masuk " ucap Atlas menatap bantal yang tergeletak didepan pintu .

Dengan sangat ringan kaki Lala menendang bantal itu sampai kembali keatas ranjang.

" Lala " teriak Atlas sampai mengejutkan seisi rumah mendengar keras teriakan nya .

" Om jangan marah-marah terus nanti cepat tua " kata Lala menutup pintu kamar kembali .

" Lama-lama saya hipertensi hidup sama kamu " ucap Atlas mengambil handuk diruang ganti lalu mandi .

............

Lala berbaring diatas ranjang sambil main ponsel benar-benar malas untuk sekedar bergerak .

" Lala jadi rindu Kak Dafy" suara kecil Lala merindukan kakak nya yang sudah tiada .

" Biasanya kalau mager dan nggak keluar kamar pasti kak Dafy ajak Lala main keluar biar semangat lagi " kata Lala mengusap air matanya.

" Om mau kemana?" tanya Lala cepat-cepat mengusap air matanya agar Atlas tidak melihatnya.

" Keluar " jawab Atlas singkat ketika Lala mengikutinya sampai keruang ganti.

" Lala boleh ikut nggak Om ?" tanya Lala menatap Atlas yang sedang memilih baju didalam lemari.

" Nggak " jawab Atlas dengan cepat .

Lala menatap Atlas dengan tatapan sendu lalu perlahan menunduk berdiri disudut ruangan .

" Huhhhh, cepatlah " ucap Atlas yang tidak tega apalagi melihat ekspresi sedih seperti itu .

" Beneran Om mau bawa Lala?" tanya Lala masih ragu .

" Iya, tapi mandi dulu dan berjanji padaku tidak akan nakal" ucap Atlas yang diangguki Lala .

...........

Lala memakai kemeja yang dimasukkan kedalam rok jeans pendek agar rapi , membiarkan rambut panjang nya terurai dengan hiasan jepitan kecil .

" Ayo Om Lala udah siap " kata Lala memainkan tali tas selempang nya berdiri dihadapan Atlas yang duduk diujung ranjang .

" Ganti sneaker kamu dengan high heels " ucap Atlas menatap tampilan Lala yang terlalu remaja .

" Tapi nanti outfitnya jadi nggak cocok Om " kata Lala yang sudah menyesuaikan style.

" Kamu ingin ikut atau tidak?" pertanyaan Atlas sehingga akhirnya Lala bergegas mengganti.

" Udah " ucap Lala memakai heels warna transparan yang terlihat manis di kaki putih nya .

Lala berjalan mengikuti Atlas menuruni tangga sambil sesekali menghela nafas , sebenarnya berat bagi Lala untuk menjalani pernikahan ini .

Lala sama sekali tidak mengenal Atlas sejak awal yang tiba-tiba menjadi suami nya dan umur Lala yang masih terlalu muda untuk menikah .

Lala menjalani semua itu dan mau menerima karena permintaan orang tuanya serta sudah menganggap ini bagian dari takdir .

" Lala sayang banget sama Papi dan Mami nyawa pun akan Lala berikan jika memang itu yang mereka minta " batin Lala mengusap lagi air matanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!