Bab 5 : Cincin Ruang Ajaib

​"Kenapa... kenapa Paket Mimpi Indah ada di sini?" bisik Luna, suaranya bergetar.

​Otaknya langsung berputar, mengingat kembali semua informasi yang pernah ia baca di forum-forum game. Iselyn dan Delapan Pedang itu another level visual Novel interaktif, dengan berbagai fitur luar biasa yang membuat karakter di dalamnya terasa benar-benar hidup.

Singkatnya, sebuah mahakarya dan revolusioner yang berasal dari kekikiran murni. Para developernya sangat misterius hingga banyak pemain berspekulasi mereka bukan manusia, melainkan iblis yang haus uang.

Untuk mendapatkan keuntungan maksimal, mereka sering sekali merilis pembaruan besar-besaran dengan berbagai fitur berbayar dan beberapa item premium yang sangat tidak ramah di kantong.

Yang paling legendaris adalah "Paket Mimpi Indah" — sebuah set berisi tiga artefak unik yang dihargai $1000 dollar. Aluna sendiri membeli paket ini saat masih memeluk guling Alther Miraglen.

​Ada Lonceng Mimpi Indah yang bisa memanggil hewan suci yang imut dari alam mimpi, Lampu Tidur Nyenyak yang bisa memulihkan semua luka dan kelelahan, dan yang terakhir... cincin ini.

Cincin Ruang Ajaib, atau yang lebih dikenal para pemain sebagai "Cincin Mimpi Buruk" karena fitur gacha-nya yang menyiksa dompet.

Aluna kehilangan banyak uang di cincin brengsek ini. Hal terbaik yang ia dapat dari cincin ini adalah sebuah Magic Art, ekstrak energi magis murni yang dilukiskan ke tubuh. Aluna menjualnya ke forum seharga $1700 dollar.

Uangnya? Uangnya Aluna pakai untuk gacha lagi dan ludes tanpa sisa.

"Dasar game kikir brengsek!"

​"Ada apa?" Duke Arslan mendekat, melihat fokus putrinya. "Ah... Cincin itu. Menarik, bukan? Ada lembaran emas tipis yang tertanam di dalam batu permatanya. Selain itu, meski kecil, ini adalah artefak unik dengan dua fungsi yang tidak kalah menarik."

​Duke mengambil cincin itu dari tangan Luna dan dengan lembut memakaikannya ke jari manis putrinya. "Yang pertama, cincin ini akan menyesuaikan ukuran jari pemakainya."

​Seketika, cincin yang terasa longgar itu mulai menyusut. Cahaya keunguan yang lembut dan indah memancar darinya, memeluk jari Luna dengan pas.

​Mata Luna membelalak. "Whoa, whoa, whoa! Sihir! Ini sihir sungguhan! Bukan CGI, bukan efek spesial, ini SIHIR! Nyata di depan mataku! Partikel cahayanya... rasanya hangat! Gila, keren banget! Aku mau rekam tapi nggak punya HP! Sial, sial, sial, sial. Keren banget gila!"

​"Lalu yang kedua," lanjut Duke, tidak menyadari badai di kepala putrinya.

"Jika kamu tidur dengan memakai cincin itu, kesadaranmu akan masuk ke sebuah kuil mimpi, dan benda apa pun yang kamu pegang di tangan akan ikut masuk. Fungsinya mirip seperti kantong sub-ruang. Ayah menduga ini adalah produk prototipe kantung sub-ruang yang gagal atau artefak suci milik sekte penyembah dewa tertentu."

​Duke tersenyum senang melihat putrinya yang diam menatap cincin di jarinya dengan pipi yang sedikit merona. "Lihatlah putriku, begitu anggun dan pemalu hanya karena Ayahnya memakaikan cincin." Duke merasa sangat bahagia.

​"Kamu bisa belajar lebih efektif jika membawa buku ke dalam kuil itu, karena kesadaranmu akan tetap terjaga sementara tubuhmu beristirahat dalam tidur yang nyenyak. Jika kamu mau, kamu boleh menyimpannya."

​"Ya, saya mau ini." Luna menjawab begitu cepat hingga hampir terdengar seperti teriakan. Ia menahan diri sekuat tenaga untuk tidak menari tarian kebahagiaan.

Kelemahan cincin ini adalah sistem gacha sampah dan harga gacha-nya yang super mahal. Namun, siapa dia sekarang? Putri Duke Velmiran! Dia kaya raya!

"Gacha mahal? Tidak masalah! Dengarkan perintah Putri ini! Putar mesin itu tanpa henti!"

​Duke Arslan mengernyit. "Hm... Tapi cincin itu saja tidak cukup. Rasanya kurang pantas sebagai hadiah untuk anggota keluarga Velmiran. Kalau begitu, pilihlah satu benda lagi."

​"Eh? Ayah serius?" Sisi Aluna tidak sengaja bocor keluar. Matanya membesar dan berkaca-kaca, senyum manis terkembang di bibirnya, dan tanpa sadar ia melangkah lebih dekat.

​"Terima kasih, Papa!"

​Luna memeluk pinggang ayahnya sekilas, lalu langsung berbalik untuk mencari artefak lain dengan semangat, meninggalkan Duke Arslan yang terdiam kaku.

Gumaman pelan keluar dari bibirnya. ​"Pa... Papa...?" Kata sederhana itu menoreh nilai paling tinggi dari semua barang yang ada di sana.

Mulai hari itu, dan selama tiga hari ke depan, seluruh penghuni mansion Velmiran tahu bahwa Tuan Duke berada dalam suasana hati yang luar biasa baik. Hal ini Memicu gosip bahwa Duchess Velmiran sedang hamil lagi, karena Duke pernah persis seperti ini saat Duchess mengandung Nona Luna dulu.

​Sementara itu, Luna sibuk memindai seluruh ruangan. Ia mencoba mencari pasangan dari Paket Mimpi Indah —Lonceng Mimpi Indah atau Lampu Tidur Nyenyak — tetapi ia tidak dapat menemukannya. Begitu pula dengan item cheat lain yang ia ketahui.

​"Sial, sepertinya cuma cincin itu satu-satunya artefak game yang aku kenali di sini, padahal akan sangat bagus jika aku mendapatkan loncengnya. Aku rela membeli paket ini dulu juga karena lonceng itu," gerutunya dalam hati.

​Pandangannya kemudian jatuh pada sebuah kipas lipat yang tampak sederhana, tergeletak di atas lemari kaca kecil. Rangkanya terbuat dari logam keperakan, dan kainnya dihiasi renda hitam pekat dengan pola sulaman ular berwarna merah. Aroma mawar yang memikat menguar dari sulaman ular tersebut.

​"Saya pilih yang ini, Ayah," katanya.

​Duke Arslan tersenyum. "Pilihan yang cerdas. Itu bukan kipas biasa."

​Ia mengambil kipas itu dari tangan Luna. Anehnya, saat dipegang oleh Duke, pola ular merah di kipas itu menghilang, digantikan oleh sulaman penyu bercangkang emas.

​"Namanya, Desera. Salah satu Royal Artefak dari 'Mirror Project' Kerajaan Mistium," jelas Duke.

​"Mirror Project?" batin Luna. "Di mana aku pernah mendengarnya..."

​"Seperti artefak Mirror Project lainnya, fungsi Desera akan beradaptasi dan berubah berdasarkan siapa pemiliknya. Jadi, kalau kamu menginginkan ini, kamu harus mencari tahu sendiri kemampuannya." Duke memberikan Desera kembali ke tangan Luna, dan pola penyu itu kembali berubah menjadi ular merah.

​"Ah! Aku ingat! Pedang Suci milik Alther Miraglen! Pedang itu juga berasal dari Mirror Project! Tunggu... apa itu artinya kipas ini setara dengan Pedang Suci!?"

​Luna membuka dan menutup kipas itu. SNAP! Suara yang tajam dan memuaskan. Ini sempurna. Senjata yang ideal untuk seorang lady yang ingin menyembunyikan kekuatannya.

"Kalau aku pura-pura lemah pasti akan lebih keren, kan? Hihihihi. Pura-pura lemah padahal Dewi Iblis!"

​"Hati-hati saat menggunakannya," Duke memperingatkan, nadanya khawatir. "Rangkanya terbuat dari logam angkasa. Jika dialiri energi sihir, tepiannya bisa setajam pisau."

​"Baik, Ayah." Luna membungkuk hormat, menyembunyikan senyum penuh kemenangan di balik kipas barunya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!