Setelah selesai sarapan Selina kembali merapikan meja makannya, kakinya hendak melangkah ke kamar mandi saat semua piring kotor telah ia cuci..
Namun langkahnya terhenti mengingat ucapan Dante
"hidang kan tubuh yang bersih dan wangi untukku"
Selina segera membalikkan badannya dan mengambil beberapa bahan makanan dalam kulkas..
"kayaknya aku, masak dulu aja deh ..nanti mas Dante pulang tinggal di anget in, nanti selesai masak aku mandi biar pas mas Dante pulang, aku masih fresh" celetuk Selina sambil terkekeh menutup mulutnya sendiri..
Rumah itu terasa sepi..
Dante yang kini telah menjadi anak tunggal, kakak perempuannya Naomi telah meninggal 4 tahun lalu, disusul ayahnya telah meninggal 3 tahun yang lalu..sementara ibunya..
Bu ratna tinggal Di rumah lain yang tidak jauh dari tempat Dante dan Selina tinggal saat ini.
Bu ratna hanya tinggal bersama dengan 1 asisten rumah tangga dan 1 sopir pribadi di rumahnya..
sebenarnya setelah menikah Selina ingin tinggal bersama bu Ratna agar ia dan mertuanya tidak sama-sama kesepian saat Dante pergi bekerja..
Namun hal itu justru di tolak Dante dengan alasan .. Ia telah membangunkan rumah untuk Selina..
"aku hanya ingin kita lebih leluasa mengekpresikan
Hasrat kita tanpa rasa canggung Sel..tolong mengertilah.."
Akhirnya Selina pun setuju untuk mendiami rumah yang di bangunkan Dante untuknya...
dan bu Ratna pun juga setuju mengenai hal itu..
"baik bukan masalah buat ibu, kalau kalian ingin tinggal di rumah kalian sendiri, asal cepat buatkan cucu untuk ibu.." celetuk bu Ratna yang membuat Dante semakin semangat memboyong istrinya untuk menempati rumah berarsitektur minimalis elegan itu, yang tentunya di desain dari tangan Dante Sendiri..
Sementara Selina adalah anak ke dua dari Bu Sari dan Pak Bima.. Kakaknya bernama Bryan masih belum menikah dan bekerja di restoran ternama sebagai chef..
awalnya Selina memiliki toko kue Sweet Bite, namun setelah menikah Rini asisten Selina yang menghandle toko kue itu karna Dante sama sekali tidak memperbolehkan Selina untuk bekerja...
"kau harus fokus pada pernikahan kita dan keinginan ibu untuk segera menimang cucu Sel.."
perintah Dante waktu awal pernikahan mereka..membuat Selina meninggalkan Toko kuenya..ia hanya sesekali ke Toko untuk melihat keadaan toko dan.memberi beberapa arahan pada Rini dan kadang hanya sekedar menerima Laporan harian dari Rini.
kini usia Pernikahan Selina dan Dante telah menginjak 2 tahun. Namun belum juga ada tanda kehamilan dalam diri Selina.. Mereka sudah berupaya untuk memeriksakan diri ke dokter dan dokter bilang tidak ada masalah dari keduanya..
"mungkin belum waktunya pak..bu, yang penting pak Dante dan bu Selin rajin berusaha" penyataan Dokter waktu itu..
Namun dalam hati selina menyadari bahwa Dante yang sering meledak-ledak dalam amarah itulah yang mungkin membuat Tuhan masih enggan memberinya keturunan..
Siang ini rencana nya Selina akan memasak Ayam Bakar madu untuk suaminya.
Selina menyiapkan potongan ayam segar di atas meja, lalu meracik bumbu dari bawang merah, bawang putih, jahe, kunyit, kemiri, dan sedikit ketumbar. Semua itu ia haluskan bersama garam dan merica hingga harum. Di sampingnya sudah tersedia madu kental, kecap manis, dan sejumput margarin yang nantinya akan dioleskan saat ayam dimasukkan pada oven listrik miliknya..
Setelah itu Selina mulai menakar beras, lalu mencampurnya dengan santan, serai, daun salam, dan sedikit garam. Perlahan ia menyalakan kompor, membiarkan wangi gurih santan bercampur rempah memenuhi dapur, tanda nasi uduk buatannya mulai matang.
Lalu Selina mencuci dan mengupas 2 buah mentimun, ia mengiris serong menjadi beberapa bagian, mencuci selada dan menatanya cantik di atas piring keramiknya..
Setelah semua matang, aroma harum masakan muncul dari dapur minimalis itu..
Selina menghirup aroma itu dengan rasa bangga.
"hem wanginya ..pasti nanti mas Dante suka masakanku, sekarang waktunya mandi..agar nanti mas Dante juga menyukai aroma tubuhku" celetuk selina sambil terkekeh kecil melangkahkan kakinya menuju kamar mandi..
jam dinding menunjukan pukul 11.22 saat selina keluar dari kamar mandi.. Yang di susul dengan ponsel yang ia letakkan di atas kasurnya bergetar, sebelum sempat mengganti bajunya dengan handuk putih yang masih membalut tubuh dan rambutnya yang masih basah..selina membuka 1 pesan yang menurutnya sangat penting, dari siapa lagi, tidak lain itu adalah pesan dari suami yang tadi malam mendiamkannya, membiarkannya kesepian, namun pagi tadi kembali menyiramkan madu dalam hatinya..
dengan penuh antusias Selina membaca satu persatu huruf dari pesan itu yang membuat hatinya bergetar..
"sudah mandi Sel..aku sudah dalam perjalanan pulang"
Jari selina pun bergerak cepat menekan tombol huruf dalam layar ponselnya itu..
"sudah di perjalanan mas, cepat sekali meetingnya hari ini tumben"
"iya nih Sel, kebetulan klienya gak ribet dan gak banyak maunya.. Jadi ya cepet kelar"
"kamu udah mandi kan" balasan Dante seakan memberi sinyal agar istrinya segera mempersiapkan Diri untuk permainannya siang ini..
dengan dada bergetar selina membuka kamera ponselnya dan mengambil gambar close up wajahnya sendiri dan menekan tombol kirim pada nomor Dante..
"Waw.. gk usah ganti baju Sel gitu aja" tunggu 30 menit lagi aku sampi..makanan sudah siap juga kan ?"
"eh...enak aja gk ganti baju...makanan sudah siap, bonus koki cantiknya sudah wangi Bos Proyek gantengku" balasan selina berusaha menggoda Dante..
Membaca pesan itu..Dante pun hanya tersenyum tipis sendiri sambil memegang Setir dan dengan teratur menginjak pedal gasnya..
Selina kembali meletakkan ponselnya kali ini ia akan menggunakan Dress katun merah marun, dan mengoleskan riasan tipis pada paras yang sebenarnya tanpa make up pun sudah terlihat cantik dan anggun..rambutnya di biarkan terurai
tidak lupa ia menyemprot parfum pada beberapa bagian tubuhnya..
Dalam batin selina berkata
" kayaknya bakal sia- sia juga dandan kayak gini, nanti juga bakal di acak- acak lagi" sambil memainkan ujung rambutnya..
Setelah itu selina pergi kembali ke meja makan untuk menyiapkan makanan yang telah ia masak tadi..bunyi klakson mobil muncul depan rumahnya saat selina sedang asyik menata meja makannya."pasti mas Dante males buka gerbang sendiri"
selina segera berlari kecil keluar rumah membuka gerbang dan membiarkan mobil hitam mengkilat miliK Dante masuk perlahan.
Setelah turun dari mobil Dante berjalan masuk rumah sambil merangkul bahu Selin..
"gimana sih Sel..kan sudah ku bilang gak usah Ganti baju.." Dante memegang janggut Selina dan menimang nimang nya.."ini juga buat apa pakai lipstik gini"
Selina tertunduk kecewa dan sedikit murung karena perkataan Dante...
"mas ini aku kan dandan gini buat mas"
"buat ku, kau tak perlu melakukan apapun Sel..sediakan saja tubuhmu"...
sambil terus melangkah masuk menuju meja makan, sesampainya di meja makan Dante menghirup aroma lezat dari masakan yang telah di sediakan istrinya..
"wah..pas banget ini Sel..Ayam Bakar Madu..kesukaaanku"
celetuk Dante bahagia melihat hidangan di depanya..
Selina membuka tutup nasi dan berkata
" ditambah ini kesukaan mu juga mas...nasi uduk"
"wah ..kamu memang benar seleraku Sel" ucap Dante yang sudah duduk sambil membalikkan piring yang tengkurap di depannya
Selina menyendokkan 1 centong nasi dan meletakkan nya pada piring Dante lalu melakukannya lagi untuk meletakkannya pada piringnya Sendiri..
"aku atau masakanku yang seleramu mas.."
Sambil mengambil beberapa potong ayam Dante menjawab dengan tegas..namun tanpa menatap mata Selina
"setelah aku kenyang nanti, kamulah Seleraku Sel.."
Selina hanya tersenyum tipis mendengar hal itu, mereka pun menghabiskan makan siangnya dengan suasana hangat..dan bunyi tabrakan sendok dan piring yang memecah kesunyian rumah itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments