"Apa Mas apa kau kira aku tidak bisa menjaga diriku, lalu kau pikir bagaimana selama ini aku bisa menjaga diriku jelas-jelas kau yang memperolehnya di malam pertama kita, selama ini aku menjaga diriku dengan sangat baik" jawab Selina dengan menyilangkan kedua tangannya dan dengan raut muka yang masam
Dante mengusap kepala istrinya dan berkata "Sudahlah sel turuti saja apa kataku, perempuan tidak seharusnya bekerjasama dengan teman lelakinya apalagi kau sudah bersuami"
penjelasan Dante pada istrinya untuk menutupi kecemburuannya pada Devin
"kalau begitu kau seharusnya tidak memperkerjakan karyawan perempuan di kantormu mas"protes Selina
"aku berbeda dengan kau sel.... Sudah ku bilang laki-laki lebih bisa menjaga diri.."
"tapi aku kan juga bisa menjaga diri mas..aku akan profesional"
Dante mulai menatap tajam ke arah istrinya dengan nada tegas dan nafas lebih cepat Dante memutuskan
"kau harus taat pada ku Sel.. "
"kau cemburu pada Devin mas ?" tanya Selina dengan nada mengejek
"untuk apa aku harus cemburu pada laki-laki yang tidak ku ketahui asal usulnya itu Sel, apalagi aku tahu dia tidak lebih baik Dariku"
spontan Selina menoleh pada arah Dante yang tengah menyilangkan kakinya dan menyalahkan batang rokoknya
"jadi selama ini kau berpikir kau yang terbaik untuk ku mas"
Dengan lembut Dante menyemburkan Asap rokoknya dan menatap tajam Istri yang sangat suka berdebat dengannya itu
"tentu..apa yang tidak baik dariku Sel..aku menikahimu dengan restu ke dua orang tuamu dan kakakmu... Aku bertanggung jawab menafkahimu lahir dan batin pernahkah aku mengabaikan keinginanmu..aku selalu mengutamakan kepuasanmu Sel"
"Dalam hal apa mas.."
selina menatapnya sayu
"kau memang memenuhi nafkah lahir batinku, tapi apa kau lupa dengan amarahmu yang bagai bom waktu bisa meledak kapanpun kau mau, dan sikap dinginmu yang selalu membuatku merasa kesepian, kadang aku merasa Seolah kehadiranku hanya dianggap pemadam hasrat, bukan penyempurna cinta.”
mendengar itu Dante mengacak rambut istrinya
"tidak ada pasangan dan hubungan yang sempurna seperti bacaanmu di novel romantis dan kisah yang kau ikuti di seri drama korea itu Sel" sambil menggelengkan kepala dan terkekeh kecil
Selina menundukkan kepalanya
"jadi..kau tidak akan pernah bersikap manis padaku mas"
Dante menatap gemas wajah istrinya
" apa yang biasa kulakukan di atas ranjang itu bukan termasuk sikap manisku Sel" sambil menunduk mencari wajah istrinya yang telah membenamkan wajahnya dalam rasa kecewa..
sebenarnya banyak kata yang ingin Dante rangkai untuk memberi kelegaan pada hati Selina yang merasa Dante tidak benar- benar mencintainya..tapi dante tidak cukup memiliki kemampuan untuk itu..
Hanya kata-kata sederhana..tanpa pernah menyatakan cinta Lagi sejak menikah..
membuat hati Selina selalu meragukan Dante , terlebih kata Cerai yang selalu muncul dari bibir Dante..Meski kenyataannya Dante dan Selina tidak pernah benar-benar bisa saling melupakan.
"Lalu bagaimana dengan devin mas..aku sudah bilang akan bekerja sama dengan nya mengenai rumah singgah itu"
"batalkan..aku akan kirim kontak Nindya padamu, kau bisa menghubunginya jika kau sudah siap mendirikan rumah singgah itu..dan satu lagi ..kau tidak usah telalu pusing memikirkan siapa Donaturnya..aku akan menjadi salah satu Donaturnya dan beberapa klienku juga pasti bersedia menjadi Donaturnya..kau tinggal siapkan proposalnya"
Selina hanya menggangguk
dan kembali menyelesaikan pekerjaan rumahnya sore ini..
Dante pun beranjak Dari Sofa langkah kakinya mengarah pada kamar mandi..
Setelah Selesai membersikan rumah, Selina meletakkan gagang sapu dan alat pelnya di ruangan belakang Dapur..
bukan karena tak mampu membayar asisten rumah tangga, Dante yang memiliki perusahaan kontraktor yang cukup terkenal tergolong sangat mampu..bahkan untuk membayar 2 atau 3 asisten rumah tangga sekaligus..namun sebelum memasuki rumah itu Selina dan Dante sepakat untuk tidak menggunakan jasa itu agar lebih leluasa memadu kasih di rumah minimalis elegan yang mereka tempati saat ini..
langkah Selina terhenti di depan lemari pendingin 4 pintu berwarna abu mengkilap Itu, perlahan Selina membuka nya dan melihat beberapa bahan yang bisa ia masak.. di iringi dengan langkah Dante yang masih melingkarkan handuk di lehernya dan menggunakan celana pendek, rupanya baru selesai mandi..kini melangkahkan kakinya ke arah Dispenser yang terletak di samping kulkas..dante menekan icon bergambar cangkir beruap dan membiarkan air hangat mengucur memenuhi sepertiga volume gelas yang ia pegang..
"mau dimasakin apa nanti mas" tanya Selina yang sedang sibuk memandangi isi kulkasnya..
Dante pun mendekat dan menutup ke dua pintu kulkas itu
"lho kok malah di tutup mas..." sanggah Selina heran
Dante pun mengeluarkan ponsel dari sakunya dan menekan layar ponselnya lalu menunjukan ke arah Selina terdapat beberapa menu yang terpampang di aplikasi penjual makanan online..
"kamu yang mau makan apa malam ini "
Selina menunjukkan Senyum manis dan manjanya
"kayaknya yang berkuah enak mas, aku mau soto betawi sama kayaknya kelapa muda juga enak mas.." celetuk Selina yang membuat jari Dante segera menekan tombol order. ....
Setelah Selina selesai mandi, ia menggunakan piyama Satin berwarna navy..
Bersamaan dengan klakson dari driver ojek yang mengantar makanan pesannyanya..
Makan malam hari itu berjalan sunyi..
hanya suara dentuman piring dan sendok yang menyatu.
setelah makan malam selesai, Selina membereskan meja makan, Dante yang dari tadi sudah berada di ruang kerja nya, masih fokus menatap layar laptop untuk memeriksa laporan proyek yang di kirim karyawanya hari ini..
Tanpa berniat mengganggu Dante ..Selina mengetuk pelan pintu itu dan membukanya pelan lalu perlahan melangkahkan kakinya ke arah Dante yang sama sekali tidak melirik kedatangan Selina...matanya hanya tertuju pada layar di depanya
"mas.."ucap Selina pelan
" ya Sel ..aku akan segera menyelesaikan pekerjaan ku, kamu tunggu saja di kamar..aku berjanji tidak akan kemalaman hari ini, sebelum kau tidur aku akan datang" jawab Dante tanpa menatap mata istrinya..
" oke mas..tapi janji ya ..jangan sampai aku tertidur ada yang ingin ku bicarakan mas " .. Ucap Selina pelan, dengan penuh hati-hati agar Dante tidak marah seperti hari- hari lalu..Dante selalu marah saat Selina masuk keruang kerja nya untuk mengajak ngobrol..
Dante menghentikan jari telunjuknya yang sedang sibuk mengarahkan kan kursor ke bawah..,
Lalu matanya mengarah pada Selina dengan tatapan tajam..
Membuat Selina buru-buru membalikkan badan, dan segera melangkahkan kaki untuk pergi..
" tenang saja Sel, malam ini aku akan datang sebelum kau tertidur, tapi berjanjilah dulu bahwa nanti kau tidak akan kelelahan seperti biasanya"
Rupanya Dante mengira bahwa malam ini Selina masih ingin meminta hak nya yang telah ia dapat sepanjang hari ini.. .
Selina hanya mengangguk, lalu melangkah keluar dari ruangan itu dan menutup pelan pintunya kembali..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments