POV RIAN

Setelah keluar dari kamar Alea, Rian berjalan dengan tergesa-gesa menuju garasi. Ia mengambil kunci mobilnya dan segera melajukan mobilnya keluar dari rumah.

Tujuan Rian adalah sebuah apartemen mewah yang ia beli khusus untuk Gina. Ya, Gina adalah wanita yang sangat Rian cintai. Ia bertemu dengan Gina sekitar setengah tahun setelah menikah dengan Alea di sebuah club malam.

Gina adalah wanita yang sangat berbeda dengan Alea. Gina tampak berani, percaya diri, dan menggoda. Ia selalu membuat Rian merasa tertantang dan bersemangat. Rian merasa, Gina adalah wanita yang selama ini ia cari.

Rian memarkirkan mobilnya di basement apartemen dan segera naik ke unit Gina. Ia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan wanita yang selalu berhasil membuatnya melupakan masalahnya.

"Sayang, aku datang," gumam Rian dengan senyum tipis di bibirnya.

Rian memencet bel apartemen Gina. Tidak lama kemudian, pintu terbuka dan Gina muncul dengan senyum cerah di wajahnya.

"Sayang, kamu pulang ke sini lagi kan?" ucap Gina dengan nada manja sambil bergelayut di lengan Rian.

Rian tersenyum dan membalas pelukan Gina. Ia menciumi rambut dan wajah Gina dengan mesra. Ia merasa nyaman dan bahagia berada di dekat Gina.

"Tentu saja, Sayang," jawab Rian sambil mencium bibir Gina dengan lembut. "Aku selalu ingin bersamamu."

Gina tertawa senang dan menarik Rian masuk ke dalam apartemennya. Mereka berpelukan dan bercumbu dengan mesra, melupakan semua masalah dan beban yang ada di pikiran mereka.

Di dalam apartemen, Rian dan Gina menghabiskan waktu bersama dengan penuh cinta dan kebahagiaan. Mereka bercerita, tertawa, dan saling memanjakan. Rian merasa, hanya bersama Gina ia bisa menjadi dirinya sendiri dan melupakan semua masalahnya.

Rian duduk di sofa apartemen Gina dan mulai memeriksa beberapa berkas yang tadi diberikan oleh asistennya. Ia harus menyelesaikan beberapa pekerjaan penting sebelum bisa benar-benar bersantai dengan Gina.

Gina duduk di samping Rian dan mulai bermanja-manja. Ia memeluk lengan Rian dan mencium pipinya. "Sayang, sudah dong kerjanya. Aku kan kangen sama kamu," rengek Gina dengan nada manja.

Rian tersenyum dan mengelus rambut Gina dengan lembut. "Sebentar ya, Sayang. Ini tinggal sedikit lagi kok. Tunggu sebentar ya," jawab Rian sambil terus fokus pada berkas-berkasnya.

Gina cemberut dan semakin erat memeluk lengan Rian. "Nggak mau! Aku maunya sekarang!" rengek Gina sambil mencoba merebut berkas-berkas dari tangan Rian.

Rian tertawa melihat tingkah manja Gina. Ia tahu Gina sangat merindukannya, namun ia juga harus menyelesaikan pekerjaannya.

"Oke, oke," kata Rian sambil meletakkan berkas-berkasnya di meja. "Aku menyerah. Kamu memang tidak bisa dikalahkan."

Gina bersorak senang dan langsung menarik Rian untuk berbaring di sofa. Mereka berpelukan dan bercumbu dengan mesra, melupakan semua pekerjaan dan masalah yang ada di pikiran mereka.

Rian terus mencumbui Gina dengan penuh gairah. Gina tertawa geli karena sentuhan Rian membuatnya merasa geli.

"Rian, geli ah," kata Gina sambil mencoba melepaskan diri dari pelukan Rian.

Namun, Rian tidak mengindahkan perkataan Gina. Ia semakin gencar mencumbui Gina, membuat Gina semakin menggelinjang kegelian.

Tiba-tiba, Rian mengangkat tubuh Gina dan membawanya pindah ke atas ranjang. Gina terkejut dengan tindakan Rian yang tiba-tiba, namun ia tidak menolak. Ia justru semakin erat memeluk Rian.

"Rian, kamu mau apa?" tanya Gina dengan nada menggoda.

Rian tidak menjawab. Ia hanya tersenyum dan menatap Gina dengan tatapan penuh cinta dan hasrat. Ia kemudian mencium bibir Gina dengan lembut, lalu semakin dalam dan bergairah.

Gina membalas ciuman Rian dengan penuh semangat. Mereka berpelukan dan bercumbu dengan mesra, melupakan semua masalah dan beban yang ada di pikiran mereka.

Sambil terus bercumbu dengan mesra, Rian mulai membuka pakaian yang dikenakan Gina dengan lembut dan penuh kasih sayang. Satu per satu, pakaian Gina terlepas dari tubuhnya, hingga hanya tersisa pakaian dalam saja.

Rian menatap Gina dengan tatapan penuh cinta dan hasrat. Ia mengagumi setiap lekuk tubuh Gina yang indah dan menggoda. Ia merasa sangat beruntung bisa memiliki Gina dalam hidupnya.

Rian kemudian mulai menciumi setiap jengkal tubuh Gina dengan penuh gairah. Ia menciumi leher, dada, perut, dan paha Gina dengan lembut dan penuh kasih sayang.

Gina mendesah nikmat merasakan sentuhan Rian di tubuhnya. Ia merasa sangat bahagia dan dicintai oleh Rian. Ia membalas ciuman Rian dengan penuh semangat, membuat suasana semakin panas dan membara.

"Rian, aku sangat mencintaimu," bisik Gina dengan nada penuh cinta.

"Aku juga sangat mencintaimu, Gina," balas Rian sambil terus menciumi tubuh Gina.

Rian melepaskan sisa pakaian Gina dengan hati-hati, hingga kulitnya yang mulus terpampang sempurna di depan mata. Ia menahan napas sejenak, mengagumi lekuk tubuh yang sudah sangat familiar namun selalu berhasil membuatnya terpikat.

Bibirnya kembali bertemu bibir Gina dalam ciuman yang semakin dalam. Tangan Rian bergerak bebas, membelai punggung Gina, lalu beralih meremas lembut payudaranya. Gina mendesah pelan, tubuhnya menggeliat menikmati setiap sentuhan.

"Rian..." bisiknya di sela ciuman.

Rian tidak menjawab, hanya terus menciumi dan membelai tubuh Gina. Ia tahu, kata-kata tidak lagi diperlukan saat ini. Mereka berdua sudah tenggelam dalam hasrat yang membara, melupakan sejenak semua masalah dan kerumitan di luar sana.

"Aku mencintaimu," bisik Rian di telinga Gina, sebelum kembali membenamkan wajahnya di antara payudara wanita itu.

Rian menurunkan ciumannya, beralih ke dada Gina. Ia kecup lembut kulit di sekitar sana, sebelum akhirnya memfokuskan diri pada bagian itu yang sudah menegang.

Dengan lembut, ia hisap bagian itu, lalu menggigitnya pelan. Gina menggeliat di bawahnya, tangannya mencengkeram rambut Rian. Desahannya semakin keras, bercampur dengan erangan kecil.

Rian semakin bersemangat. Ia memainkan kedua gunung milik Gina dengan lincah, bergantian menghisap dan menggigitnya. Tangan yang lain membelai perut rata Gina, turun hingga ke area sensitifnya.

"Ah, Rian..." desah Gina, tubuhnya bergetar hebat. "Jangan berhenti..."

Rian tersenyum mendengar permohonan Gina. Ia tahu, wanita itu sudah berada di ambang batas kenikmatan. Ia akan memastikan Gina mencapai puncak kebahagiaannya malam ini.

Episodes
1 RIAN TIDAK PULANG
2 KEPULANGAN RIAN
3 FOTO TANGAN DI STATUS RIAN
4 POV RIAN
5 POV RIAN 2
6 RIAN MELAMAR GINA
7 POV GINA
8 KEDATANGAN GINA KE RUMAH ALEA
9 DUA PILIHAN
10 KEPERGIAN ALEA
11 ALEA KECELAKAAN
12 AMNESIA
13 POV ALEA
14 MENCOBA GAUN PENGANTIN
15 HARI PERNIKAHAN
16 MALAM PERTAMA
17 MILIKKU SEUTUHNYA
18 TANPA BEN
19 PAKSAAN
20 KEPULANGAN BEN
21 MENGAJAK KELUAR KARENA KEPATUHAN
22 RIAN
23 BERPURA-PURA
24 BARANG PENINGGALAN IBU
25 BEN FERNANDEZ
26 LELANG
27 KALUNG BERMATA BIRU BERUKIRAN BUNGA ROSE
28 TANPA PAKSAAN
29 RONDE KE DUA
30 KEPERGIAN BEN KELUAR NEGERI
31 MENCOBA KABUR
32 PELARIAN
33 PELACAKAN
34 TERTANGKAP
35 INGATAN YANG KEMBALI
36 PERTAHANAN YANG MELEMAH
37 PAKAIAN MERAH MENYALA
38 MASA LALU BEN
39 PAKAIAN YANG TERSINGKAP
40 PASRAH
41 MEMEGANG KENDALI
42 MENGETAHUI MASALALU BEN
43 KEHANGATAN
44 SEMANGAT YANG KEMBALI
45 ASISTEN BARU UNTUK ALEA
46 BUTIK IMPIAN ALEA
47 BUTIK BELLE
48 PENOLAKAN RIAN
49 GINA DAN SOPIRNYA
50 FANTASI PAK SOPIR
51 SAMBUTAN ALEA
52 PERMAINAN ALEA
53 KEHANGATAN ALEA
54 KEDATANGAN RIAN
55 KONDISI ALEA
56 KEBOHONGAN
57 KERAGUAN
58 PERTEMUAN ALEA DAN RIAN
59 MIMPI BURUK
60 SIAPA WANITA ITU
61 KEHAMILAN
62 KABUR LAGI
63 AMARAH BEN
64 MABUK
65 KEMENANGAN UNTUK SISI
66 CCTV
67 KAIN MERAH
Episodes

Updated 67 Episodes

1
RIAN TIDAK PULANG
2
KEPULANGAN RIAN
3
FOTO TANGAN DI STATUS RIAN
4
POV RIAN
5
POV RIAN 2
6
RIAN MELAMAR GINA
7
POV GINA
8
KEDATANGAN GINA KE RUMAH ALEA
9
DUA PILIHAN
10
KEPERGIAN ALEA
11
ALEA KECELAKAAN
12
AMNESIA
13
POV ALEA
14
MENCOBA GAUN PENGANTIN
15
HARI PERNIKAHAN
16
MALAM PERTAMA
17
MILIKKU SEUTUHNYA
18
TANPA BEN
19
PAKSAAN
20
KEPULANGAN BEN
21
MENGAJAK KELUAR KARENA KEPATUHAN
22
RIAN
23
BERPURA-PURA
24
BARANG PENINGGALAN IBU
25
BEN FERNANDEZ
26
LELANG
27
KALUNG BERMATA BIRU BERUKIRAN BUNGA ROSE
28
TANPA PAKSAAN
29
RONDE KE DUA
30
KEPERGIAN BEN KELUAR NEGERI
31
MENCOBA KABUR
32
PELARIAN
33
PELACAKAN
34
TERTANGKAP
35
INGATAN YANG KEMBALI
36
PERTAHANAN YANG MELEMAH
37
PAKAIAN MERAH MENYALA
38
MASA LALU BEN
39
PAKAIAN YANG TERSINGKAP
40
PASRAH
41
MEMEGANG KENDALI
42
MENGETAHUI MASALALU BEN
43
KEHANGATAN
44
SEMANGAT YANG KEMBALI
45
ASISTEN BARU UNTUK ALEA
46
BUTIK IMPIAN ALEA
47
BUTIK BELLE
48
PENOLAKAN RIAN
49
GINA DAN SOPIRNYA
50
FANTASI PAK SOPIR
51
SAMBUTAN ALEA
52
PERMAINAN ALEA
53
KEHANGATAN ALEA
54
KEDATANGAN RIAN
55
KONDISI ALEA
56
KEBOHONGAN
57
KERAGUAN
58
PERTEMUAN ALEA DAN RIAN
59
MIMPI BURUK
60
SIAPA WANITA ITU
61
KEHAMILAN
62
KABUR LAGI
63
AMARAH BEN
64
MABUK
65
KEMENANGAN UNTUK SISI
66
CCTV
67
KAIN MERAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!