FOTO TANGAN DI STATUS RIAN

Alea terbangun dari tidurnya yang panjang, merasakan matanya berat dan bengkak karena terlalu banyak menangis. Hari sudah sore ketika Bi Inah mengetuk pintu kamarnya, menyampaikan perintah Rian agar Alea segera turun untuk makan.

Alea menghela napas panjang. Ia tahu, ia tidak memiliki nafsu makan sama sekali. Namun, ia tetap harus menuruti perintah Rian. Ia tidak ingin membuat Rian semakin marah kepadanya.

Dengan langkah gontai, Alea bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi. Ia membasuh wajahnya dengan air dingin, berharap dapat mengurangi sedikit bengkak di matanya. Ia tidak ingin Rian melihatnya dalam keadaan yang menyedihkan.

Setelah merasa sedikit lebih baik, Alea keluar dari kamar dan berjalan menuju ruang makan. Ia berusaha menyembunyikan kesedihannya di balik senyum tipis.

Alea selalu berusaha menuruti apa pun yang dikatakan Rian. Ia selalu berharap, dengan begitu Rian akan luluh dan menerimanya sebagai istrinya. Ia selalu berdoa, suatu hari nanti Rian akan mencintainya seperti ia mencintai Rian.

Di ruang makan, Rian sudah duduk dengan tegap di kursinya. Alea menarik kursi di hadapannya dan duduk dengan tenang. Makanan sudah tertata rapi di atas meja, namun Alea hanya mengambil sedikit nasi dan lauk. Ia sama sekali tidak memiliki nafsu makan.

Rian hanya menatap Alea tanpa berbicara sepatah kata pun. Tatapannya sulit diartikan, apakah ia peduli ataukah ia hanya acuh tak acuh.

Suasana di meja makan terasa sangat hening dan tegang. Hanya suara denting sendok dan garpu yang sesekali memecah keheningan. Alea merasa tidak nyaman dengan tatapan Rian yang terus mengawasinya. Ia berusaha untuk tetap tenang dan fokus pada makanannya, meskipun hatinya terasa sangat sakit.

Alea berharap, Rian akan mengatakan sesuatu, meskipun hanya sekadar bertanya tentang keadaannya. Namun, Rian tetap diam membisu, seolah-olah Alea tidak ada di sana.

Alea mengaduk-aduk makanannya tanpa selera. Setelah beberapa saat, ia merasa sudah cukup dan meletakkan sendoknya. Rian sudah selesai makan sejak tadi dan kini sedang asyik dengan ponselnya.

Dengan suara pelan, Alea berpamitan, "Aku... aku ke kamar dulu ya."

Rian tidak menjawab, namun matanya yang tajam mengikuti setiap gerakan Alea. Tatapan itu membuat Alea merasa tidak nyaman dan takut. Ia mempercepat langkahnya menuju pintu, berharap segera bisa keluar dari suasana yang mencekam ini.

Alea menghembuskan napas lega begitu memasuki kamarnya. Ia merebahkan diri di tempat tidur. Ia meraih ponselnya dan mulai bermain dengan media sosial, mencoba mengalihkan pikirannya dari kejadian di ruang makan tadi.

Alea terus menggulir layar ponselnya, melihat-lihat postingan teman-temannya. Namun, hatinya tetap terasa kosong dan sedih. Ia tidak bisa menikmati apa pun yang ia lihat.

Tiba-tiba, terdengar ketukan pintu yang disusul dengan panggilan dingin, "Alea." Itu suara Rian.

Alea terdiam. Ia tahu Rian sedang memanggilnya, namun ia tidak ingin bertemu dengan Rian saat ini. Ia pura-pura tidur, berharap Rian akan pergi.

Rian memanggil lagi, namun tetap tidak ada jawaban dari Alea. Setelah beberapa saat, pintu kamar terbuka perlahan. Rian masuk dan menghampiri Alea yang sedang berbaring di tempat tidur.

Rian berdiri di samping tempat tidur, menatap wajah Alea yang terlihat tertidur. Ia mengamati setiap detail wajah istrinya itu, dari mata yang bengkak hingga bibir yang pucat.

Tiba-tiba, terdengar suara Rian yang pelan dan lirih, "Maaf, Alea. Aku tidak tahu harus bersikap seperti apa kepadamu."

Alea terkejut mendengar ucapan Rian. Ia tidak menyangka Rian akan mengatakan hal itu kepadanya. Hatinya berdebar-debar, berharap Rian akan mengatakan sesuatu yang lebih dari itu.

Namun, setelah mengucapkan kata-kata itu, Rian berbalik dan pergi keluar dari kamar. Alea terdiam, tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Ia masih tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

Apakah Rian benar-benar menyesal dengan perlakuannya selama ini? Apakah Rian mulai membuka hatinya untuknya? Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar di benaknya.

Alea membuka matanya perlahan. Ia menatap langit-langit kamar dengan tatapan kosong. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Namun, ia berharap, kata-kata Rian tadi adalah awal dari perubahan yang lebih baik dalam hubungan mereka.

Setelah Rian pergi, Alea bangkit dari tempat tidur dan duduk termenung. Ia mencoba mencerna kata-kata Rian tadi. Hatinya masih ragu, namun ia memutuskan untuk bersikap biasa saja. Ia tidak ingin terlalu berharap, namun ia juga tidak ingin menutup diri sepenuhnya.

Alea bangkit dari kasurnya dan berjalan menuju kamar mandi. Ia menggosok giginya dan mencuci wajahnya, mencoba menyegarkan diri. Setelah itu, ia menuju meja riasnya dan mulai memakai skincare. Ia ingin terlihat cantik dan segar di hadapan Rian.

Setelah selesai dengan ritual kecantikannya, Alea mengambil pulpen dan buku sketsanya. Ia mulai menggambar beberapa model baju untuk butiknya. Menggambar adalah salah satu cara Alea untuk melupakan masalahnya dan mengekspresikan dirinya.

Alea larut dalam dunianya sendiri, menciptakan berbagai macam desain baju yang indah dan kreatif. Ia berharap, suatu hari nanti butiknya akan sukses dan dikenal banyak orang. Dengan begitu, ia bisa membuktikan kepada semua orang, termasuk Rian dan ayahnya, bahwa ia bisa mandiri dan sukses.

Alea terus menggambar hingga larut malam. Setelah merasa cukup, ia menutup buku sketsanya dan meraih ponselnya. Ia membuka aplikasi WhatsApp dan melihat status teman-temannya.

Tanpa sengaja, matanya tertuju pada status WhatsApp Rian. Jantungnya berdegup kencang saat melihat foto yang diunggah Rian. Itu adalah foto tangan seorang wanita yang memakai cincin. Cincin itu terlihat mewah dan berkilauan.

Alea terkejut. Ia tidak tahu siapa wanita itu. Perasaan cemburu dan curiga mulai menghantuinya. Ia bertanya-tanya, siapa wanita yang ada di foto itu? Apakah Rian memiliki hubungan dengan wanita lain?

Tidak lama kemudian, foto itu menghilang dari status WhatsApp Rian. Sepertinya Rian segera menghapusnya setelah menyadari kesalahannya.

Alea semakin bingung dan penasaran. Ia merasa ada sesuatu yang disembunyikan Rian darinya. Ia ingin bertanya langsung kepada Rian, namun ia takut Rian akan marah dan membentaknya.

Alea tidak bisa menahan rasa penasarannya lagi. Ia memutuskan untuk mencari Rian dan menanyakan tentang foto itu. Ia berjalan menuju kamar Rian, namun kamar itu kosong dan gelap.

Alea mencoba mengetuk pintu ruang kerja Rian, namun tidak ada jawaban. Ia semakin khawatir dan cemas. Ke mana Rian pergi? Mengapa ia pergi tanpa memberitahunya?

Alea menghampiri Bi Inah yang sedang membersihkan dapur. Dengan gugup, ia bertanya, "Bi, Rian ke mana ya? Apa Bibi lihat dia pergi?"

Bi Inah menghentikan pekerjaannya dan menatap Alea dengan tatapan bingung. "Den Rian sudah pergi sejak tadi, Non. Setelah masuk ke kamar Non, Tuan langsung pergi."

Alea terkejut mendengar jawaban Bi Inah. "Pergi ke mana, Bi? Apa Bibi tahu?"

Bi Inah menggelengkan kepalanya. "Bibi tidak tahu, Non. Tuan tidak bilang apa-apa."

Alea merasa semakin cemas dan khawatir. Ke mana Rian pergi? Mengapa ia pergi tanpa memberitahunya? Siapa wanita yang ada di foto itu? Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar di benaknya, membuatnya semakin bingung dan takut.

Terpopuler

Comments

Ichigo Kurosaki

Ichigo Kurosaki

Ceritanya menghibur sekali.

2025-08-25

1

lihat semua
Episodes
1 RIAN TIDAK PULANG
2 KEPULANGAN RIAN
3 FOTO TANGAN DI STATUS RIAN
4 POV RIAN
5 POV RIAN 2
6 RIAN MELAMAR GINA
7 POV GINA
8 KEDATANGAN GINA KE RUMAH ALEA
9 DUA PILIHAN
10 KEPERGIAN ALEA
11 ALEA KECELAKAAN
12 AMNESIA
13 POV ALEA
14 MENCOBA GAUN PENGANTIN
15 HARI PERNIKAHAN
16 MALAM PERTAMA
17 MILIKKU SEUTUHNYA
18 TANPA BEN
19 PAKSAAN
20 KEPULANGAN BEN
21 MENGAJAK KELUAR KARENA KEPATUHAN
22 RIAN
23 BERPURA-PURA
24 BARANG PENINGGALAN IBU
25 BEN FERNANDEZ
26 LELANG
27 KALUNG BERMATA BIRU BERUKIRAN BUNGA ROSE
28 TANPA PAKSAAN
29 RONDE KE DUA
30 KEPERGIAN BEN KELUAR NEGERI
31 MENCOBA KABUR
32 PELARIAN
33 PELACAKAN
34 TERTANGKAP
35 INGATAN YANG KEMBALI
36 PERTAHANAN YANG MELEMAH
37 PAKAIAN MERAH MENYALA
38 MASA LALU BEN
39 PAKAIAN YANG TERSINGKAP
40 PASRAH
41 MEMEGANG KENDALI
42 MENGETAHUI MASALALU BEN
43 KEHANGATAN
44 SEMANGAT YANG KEMBALI
45 ASISTEN BARU UNTUK ALEA
46 BUTIK IMPIAN ALEA
47 BUTIK BELLE
48 PENOLAKAN RIAN
49 GINA DAN SOPIRNYA
50 FANTASI PAK SOPIR
51 SAMBUTAN ALEA
52 PERMAINAN ALEA
53 KEHANGATAN ALEA
54 KEDATANGAN RIAN
55 KONDISI ALEA
56 KEBOHONGAN
57 KERAGUAN
58 PERTEMUAN ALEA DAN RIAN
59 MIMPI BURUK
60 SIAPA WANITA ITU
61 KEHAMILAN
62 KABUR LAGI
63 AMARAH BEN
64 MABUK
65 KEMENANGAN UNTUK SISI
66 CCTV
67 KAIN MERAH
Episodes

Updated 67 Episodes

1
RIAN TIDAK PULANG
2
KEPULANGAN RIAN
3
FOTO TANGAN DI STATUS RIAN
4
POV RIAN
5
POV RIAN 2
6
RIAN MELAMAR GINA
7
POV GINA
8
KEDATANGAN GINA KE RUMAH ALEA
9
DUA PILIHAN
10
KEPERGIAN ALEA
11
ALEA KECELAKAAN
12
AMNESIA
13
POV ALEA
14
MENCOBA GAUN PENGANTIN
15
HARI PERNIKAHAN
16
MALAM PERTAMA
17
MILIKKU SEUTUHNYA
18
TANPA BEN
19
PAKSAAN
20
KEPULANGAN BEN
21
MENGAJAK KELUAR KARENA KEPATUHAN
22
RIAN
23
BERPURA-PURA
24
BARANG PENINGGALAN IBU
25
BEN FERNANDEZ
26
LELANG
27
KALUNG BERMATA BIRU BERUKIRAN BUNGA ROSE
28
TANPA PAKSAAN
29
RONDE KE DUA
30
KEPERGIAN BEN KELUAR NEGERI
31
MENCOBA KABUR
32
PELARIAN
33
PELACAKAN
34
TERTANGKAP
35
INGATAN YANG KEMBALI
36
PERTAHANAN YANG MELEMAH
37
PAKAIAN MERAH MENYALA
38
MASA LALU BEN
39
PAKAIAN YANG TERSINGKAP
40
PASRAH
41
MEMEGANG KENDALI
42
MENGETAHUI MASALALU BEN
43
KEHANGATAN
44
SEMANGAT YANG KEMBALI
45
ASISTEN BARU UNTUK ALEA
46
BUTIK IMPIAN ALEA
47
BUTIK BELLE
48
PENOLAKAN RIAN
49
GINA DAN SOPIRNYA
50
FANTASI PAK SOPIR
51
SAMBUTAN ALEA
52
PERMAINAN ALEA
53
KEHANGATAN ALEA
54
KEDATANGAN RIAN
55
KONDISI ALEA
56
KEBOHONGAN
57
KERAGUAN
58
PERTEMUAN ALEA DAN RIAN
59
MIMPI BURUK
60
SIAPA WANITA ITU
61
KEHAMILAN
62
KABUR LAGI
63
AMARAH BEN
64
MABUK
65
KEMENANGAN UNTUK SISI
66
CCTV
67
KAIN MERAH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!