Episode 5 Fitnah Dalam Jebakan

"Apa yang Anda lakukan?" tanya Aliza dengan wajah kaget dan nafas naik turun melihat seseorang masuk kedalam kamarnya dan bahkan dia tidak memakai hijab.

"Saya salah masuk kamar," ucap Dhafian yang tampak santai.

"Kalau begitu keluarlah!" tegas Aliza.

Karena begitu sangat takut yang tidak sempat mengambil jilbabnya yang kebetulan tidak ada di atas ranjang. Karena dia baru saja selesai mandi.

"Baiklah. Maaf jika harus melibatkan kamu!" ucap Dhafian yang membuat Aliza mengerutkan dahi yang tidak mengerti apa yang dimaksud laki-laki itu.

Dhafian membalikkan tubuh yang memegang kenopi pintu dan langsung membuka pintu itu.

"Ini dia!" Aliza tiba-tiba saja kaget ketika mendengar suara teriakan orang-orang yang ternyata di depan pintu kamar itu sudah banyak sekali warga.

"Astagfirullah...." lirih Aliza yang buru-buru mengambil sesuatu untuk menutup auratnya.

Di saat itu juga Dhafian yang tiba-tiba saja terdorong ke lantai bahkan sampai jatuh ketika wajahnya dipukul salah seorang pria dari balik pintu. Aliza benar-benar sangat terkejut ketika kamarnya dimasuki banyak sekali orang.

"Astagfirullah..." orang-orang yang ada di sana geleng-geleng kepala yang benar-benar kaget dengan Aliza dan juga Dhafian.

"Sungguh laknat kalian berdua berzina tanpa pernikahan!" salah satu warga memberi tuduhan yang mengejutkan Aliza yang membuat Aliza menggelengkan kepalanya.

"Ini tidak benar sama sekali. Ini fitnah, saya tidak melakukan apapun, dia masuk kekamar saya," sahut Aliza yang berusaha untuk meluruskan apa yang terjadi.

Wanita yang sekarang dalam ketakutan itu ditutupi oleh selimut untuk menutup auratnya dari para warga.

"Jika laki-laki dan wanita yang bukan suami istri berada dalam satu kamar. Apalagi namanya jika kalian tidak melakukan perbuatan laknat itu," ucap salah seorang warga.

"Tetapi sumpah demi Allah, saya memang tidak melakukan semua itu, saya bahkan tidak mengenal beliau," sahut Aliza membantah semua tuduhan itu.

"Kita harus beri pelajaran anak kota ini," sahut seorang pria yang terlihat terbawa emosi dan bahkan memprovokasi warga yang ada di sana.

Yang benar saja warga termakan omongan pria tersebut dan mereka mengerumuni Dhafian yang ingin memberi pelajaran. Dhafian sejak tadi terlihat santai dan bahkan tidak melawan sama sekali.

"Hentikan apa yang kalian lakukan!"

"Saya mohon jangan bermain kekerasan!" tegas Aliza.

"Jangan main hakim sendiri!" tegas Aliza.

"Kamu mengatakan tidak mengenali pria ini dan kenapa kamu membelanya? jika memang pria ini masuk sembarangan ke kamar kamu hal itu sangat tidak mungkin," tegas pria yang baru saja ingin melayangkan tangannya ke wajah Dhafian.

Posisi Aliza sekarang benar-benar terjebak, dia sangat takut melihat kekerasan terjadi di depannya dan hanya berusaha untuk meredakan emosi para warga untuk tidak menghajar Dhafian, tetapi justru pembelaan yang dilakukan menjadi jebakan untuknya.

"Kalian berdua benar-benar sudah merusak nama kampung ini. Anak dari kota yang bisanya berbuat zina dan sekarang tidak mengakui yang menganggap semua orang di sini bodoh," sahut salah seorang.

"Sudahlah lebih baik bawa saja mereka ke kantor desa untuk secepatnya di adili!" tegas salah satu warga.

"Ayo cepat seret mereka berdua?"

"Ayo!"

"Ayo!"

Aliza semakin panik saat wanita menarik dirinya untuk keluar dari kamar tersebut dan begitu juga dengan Dhafian yang juga diseret dengan paksa keluar dari kamar itu.

Ternyata orang di kediaman Eyang Aliza saat itu tidak ada. Eyang dan juga Paman dan Bibinya yang berkunjung ke desa seberang dan karena hujan mereka tidak bisa pulang. Aliza dirumah tersebut sendirian dan siapa sangka terjadi malapetaka padanya.

Karena permasalahan yang terjadi sudah sangat besar yang akhirnya membuat keluarga Aliza sudah kembali dari desa dan sekarang mereka berada di kantor desa mendampingi Aliza yang Alhamdulillah sudah kembali memakai hijab dan juga menutup wajahnya menggunakan cadar.

"Aliza kamu jujur pada Eyang. Apa yang terjadi sebenarnya? Apa yang kamu lakukan dan apa pria ini adalah calon suami kamu?" tanya Eyang.

"Tidak Eyang. Aliza aku juga kaget dengan beliau yang tiba-tiba saja masuk kedalam kamar Aliza," jawabnya berusaha untuk membela diri.

"Sudahlah kamu jangan terus memberi alasan. Kamu pikir orang-orang di sini bodoh ada saksi yang melihat bagaimana mereka berdua memasuki rumah ini. Lalu mengatakan tidak saling kenal hal itu sangat mustahil," sahut seorang pria.

"Saya saya tidak berbohong sama sekali. Tidak terjadi apapun diantara kami saya berani bersumpah demi Allah!" tegas Aliza.

"Malulah kamu membawa nama Allah setelah kamu melakukan zina. Kamu hanya menutupi wajah kamu dengan topeng yang ternyata perbuatan kamu sangat buruk," sahut salah satu wanita yang menghakimi Aliza tanpa bukti sama sekali.

Air mata Aliza mengalir begitu deras di balik cadarnya yang tidak menyangka posisinya akan seperti ini dan sementara Dhafian sejak tadi hanya diam saja seolah membenarkan apa yang terjadi.

"Saya memang melihat mereka berdua memasuki rumah ini," ucap seorang pria yang memberikan pernyataan yang membuat orang-orang langsung berbicara ini dan itu.

"Saya tidak bohong. Ini buktinya?" pria tersebut bahkan memberikan foto di ponselnya yang ternyata memang Aliza pertama kali memasuki rumah dan diikuti oleh Dhafian di belakangnya.

"Astagfirullah Aliza, kamu harus jujur dan katakan kepada Paman, apa ini sebenarnya?" tanya Toha.

"Tidak Paman. Aliza tidak melakukan apapun," jawabnya dengan air mata yang terus saja mengalir dan terasa begitu sangat lelah harus membela diri sendiri.

"Anak muda, kau jangan hanya diam saja yang melimpahkan semua ini kepada keponakan saya. Apa benar kamu masuk ke dalam kamar keponakan saya dan kalian berdua saling mengenal?" tanya Toha dengan menekan suaranya.

"Sudahlah, keluarga ini jangan drama. Kalian dikenal keluarga yang sangat taat agama dan bahkan keponakan kalian datang dari kota menggunakan cadar dan pakaian seperti ini yang memperlihatkan kesuciannya dan ternyata ada kebusukan dibalik semua itu," sahut salah satu wanita yang tidak ingin mendengarkan alasan apapun dan bahkan Dhafian diberi kesempatan untuk menjawab.

"Kalian benar-benar merusak desa ini dan desa ini akan menjadi desa yang penuh dengan kesialan, karena perbuatan zina kalian. Maka dari itu kalian berdua harus dinikahkan!" tegas salah seorang pria mengambil keputusan.

Aliza yang tampak schok mendengarnya dan sementara Dhafian malah terlihat tersenyum tipis.

"Tidak Eyang. Aliza tidak mungkin menikah dengan laki-laki yang tidak Aliza ketahui siapa," ucapnya.

"Jangan bersandiwara lagi, kami benar-benar sangat muak dengan kalian daripada kami membakar kalian berdua dan lebih baik kalian menikah dan pergi dari desa kami!" tegas pria itu yang sudah terbakar emosi.

"Baiklah!" tiba-tiba Dhafian berdiri dan barulah mengeluarkan suaranya dengan sangat lantang.

"Maaf jika apa yang sudah terjadi membuat kalian semua merasa bahwa desa ini akan sial. Saya minta maaf yang sudah membuat keributan dan jika memang cara satu-satunya adalah untuk menikah dengan Aliza. Maka saya akan menikahinya untuk bertanggung jawab," ucap Dhafian terlihat begitu tenang dan Aliza yang panik mendengar perkataan itu.

"Nona, kamu terlalu banyak drama dan jika memang tidak ada yang terjadi di antara kalian tidak mungkin laki-laki ini menikahi kamu, kamu mengatakan tidak mengenalnya dan padahal kalian terlihat dekat," sahut pria itu.

Aliza memejamkan mata yang ternyata sudah tidak tahu harus melakukan apalagi dan dia sangat bisa menjamin bahwa dirinya telah dijebak.

Bersambung....

Episodes
1 Episode 1 Ada Maksud
2 Episode 2 Cadar Yang Di Buka
3 Episode 3 Rencana
4 Episode 4 Masuk Ke kamarku
5 Episode 5 Fitnah Dalam Jebakan
6 Episode 6 Terpaksa Menikahkah
7 Episode 7 Gebrakan
8 Episode 8 Marah
9 Episode 9 Aliza Tidak Terlalu Polos.
10 Episode 10 Penegasan Istri
11 Episode 11 Amarah
12 Episode 12 Permintaan
13 Episode 13 Syarat Minta Maaf
14 Episode 14 Terpaksa
15 Episode 15 Tidak Bisa Merahasiakan
16 Episode 16 Tertuduh
17 Episode 17 Mengetahui
18 Episode 18 Ajakan
19 Episode 19 Pasangan Romantis
20 Episode 20 Ceramah
21 Episode 21 Istri Penguat
22 Episode 22 Debat Manis
23 Episode 23 Terjebak
24 Episode 24 Berusaha
25 Episode 25 Merayakan Bersama.
26 Episode 26 Seperti Ada Sesuatu.
27 Episode 27 Kecemburuan
28 Episode 28 Ceramah Istri
29 Episode 29 Kejahilan Suami
30 Episode 30 Di Salahkan.
31 Episode 31 Kebablasan
32 Episode 32 Semakin Dekat
33 Episode 32 Mencoba Mencari Tahu
34 Episode 34 Bersama-sama
35 Episode 35 Malam Bersama
36 Episode 36 Menjadi Canggung
37 Episode 37 Saling Dekat
38 Episode 38 Perkataan Istri
39 Episode 39 Apa Yang Terjadi.
40 Episode 40 Mencurigai
41 Episode 41 Hal Yang Sebenarnya
42 Episode 42 Ngambek
43 Episode 43 Menunggu
44 Episode 44 Malam Indah
45 Episode 45 Semakin Ada Bukti.
46 Episode 46 Siapa Dalangnya
47 Episode 47 Keganjilan
48 Episode 48 Pernyataan
49 Episode 49 Kata-kata Aliza
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Episode 1 Ada Maksud
2
Episode 2 Cadar Yang Di Buka
3
Episode 3 Rencana
4
Episode 4 Masuk Ke kamarku
5
Episode 5 Fitnah Dalam Jebakan
6
Episode 6 Terpaksa Menikahkah
7
Episode 7 Gebrakan
8
Episode 8 Marah
9
Episode 9 Aliza Tidak Terlalu Polos.
10
Episode 10 Penegasan Istri
11
Episode 11 Amarah
12
Episode 12 Permintaan
13
Episode 13 Syarat Minta Maaf
14
Episode 14 Terpaksa
15
Episode 15 Tidak Bisa Merahasiakan
16
Episode 16 Tertuduh
17
Episode 17 Mengetahui
18
Episode 18 Ajakan
19
Episode 19 Pasangan Romantis
20
Episode 20 Ceramah
21
Episode 21 Istri Penguat
22
Episode 22 Debat Manis
23
Episode 23 Terjebak
24
Episode 24 Berusaha
25
Episode 25 Merayakan Bersama.
26
Episode 26 Seperti Ada Sesuatu.
27
Episode 27 Kecemburuan
28
Episode 28 Ceramah Istri
29
Episode 29 Kejahilan Suami
30
Episode 30 Di Salahkan.
31
Episode 31 Kebablasan
32
Episode 32 Semakin Dekat
33
Episode 32 Mencoba Mencari Tahu
34
Episode 34 Bersama-sama
35
Episode 35 Malam Bersama
36
Episode 36 Menjadi Canggung
37
Episode 37 Saling Dekat
38
Episode 38 Perkataan Istri
39
Episode 39 Apa Yang Terjadi.
40
Episode 40 Mencurigai
41
Episode 41 Hal Yang Sebenarnya
42
Episode 42 Ngambek
43
Episode 43 Menunggu
44
Episode 44 Malam Indah
45
Episode 45 Semakin Ada Bukti.
46
Episode 46 Siapa Dalangnya
47
Episode 47 Keganjilan
48
Episode 48 Pernyataan
49
Episode 49 Kata-kata Aliza

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!