Ayu Hamil

Kinaya tetap pada kesibukannya bekerja pada keesokan harinya,walaupun pikirannya masih memikirkan tentang Ayu yang menghubungi Radit dengan bahasa yang mencurigakan,tapi Kinaya masih belum memiliki bukti yang valid untuk menjerat Radit dengan banyak tuduhan jika apa yang Kinaya pikirkan adalah benar.

Dan atas sikap Radit yang terlalu cuek dengan acara pernikahan yang sebentar lagi digelar,Kinaya memberanikan diri mengirim pesan kepada calon ibu mertuanya agar bisa menasehati Radit dengan tegas,karena faktanya Kinaya juga lelah mengurus semuanya sendiri padahal Radit yang ingin pernikahan digelar dalam waktu dekat.

Dan karena itulah Ibunya Radit menasehati anaknya saat sarapan bersama dimeja makan dengan suasana yang hangat.

"Radit,Ibu dengar kamu cuek akhir-akhir ini sama Kinaya,ada apa Radit?pernikahan kalian sebentar lagi tapi kamu seperti tidak bergairah begitu,apa ada yang mengganggu pikiranmu?",tanya Ibunya Radit dengan lembut.

Radit yang sedang mengunyah makanan langsung minum dan menatap Ibunya dengan lembut.

"Radit hanya sedang sibuk sama kerjaan Bu,lagian sebagian sudah dihandle sama pihak Wedding Organizer jadi seharusnya Kinaya nggak mempermasalahkan hal seperti itu,tapi nanti Radit akan menemui Kinaya untuk bahas masalah ini".

Sarapan kemudian dilanjutkan tapi Radit memendam amarah karena Kinaya berani mengadukan sikapnya yang akhir-akhir ini berubah terhadap Kinaya.

Terlebih setelah tau bahwa Ayu hamil,Radit semakin dilema tapi juga bingung dengan langkah apa yang harus Ia ambil,karena Ayu tentu berbeda jauh dengan Kinaya yang selain cantik juga sukses dan memiliki latar belakang pendidikan serta keluarga yang sangat harmonis.

Saat sarapan telah selesai,Radit segera pamit dengan Ibu dan Ayahnya,Ia mengendarai mobilnya menuju Perusahaan yang akan diwariskan untuk dia kelak.

Sedangkan kedua orangtuanya merasakan ada yang berbeda dengan anaknya,tapi mereka memberikan kesempatan kepada Radit untuk menyelesaikan sendiri masalahnya.

Saat mobil melaju dengan kecepatan sedang,Radit mendapati ponselnya berdering dan nama Ayu tertera dilayar ponselnya,Radit segera menerima panggilan dari Ayu setelah semalam mereka hanya berkirim pesan bahwa Ayu ternyata benar-benar hamil.

"Halo..,Ada apa?",tanya Radit dingin.

Ayu disebrang sana menjauhkan ponselnya saat mendengar Radit menjawab begitu dingin.

"Dia kenapa?Apa dia marah karena aku beneran hamil?",gumam Ayu didalam hatinya.

Ayu yang terus terdiam membuat Radit marah,Ia memanggil Ayu dengan begitu kencang.

"AYU!!,ada apa kamu menelponku?Aku sedang menyetir kalau emang nggak ada yang penting".

Ayu kembali mendekatkan ponselnya dan membicarakan tujuan Ia menelpon Radit pagi-pagi sekali.

"Eh Iya Mas Radit,Ayu hanya ingin tau apakah Mas Radit mau menjemput Ayu diApartment?Karena Ayu takut kalau harus bawa mobil sendirian,Mas kan tau kalau Ayu lagi hamil sekarang,Mas mau jemput kan?".tanya Ayu dengan manja.

Radit yang sebenarnya enggan memilih mengiyakan saat tau bahwa Ayu sedang hamil anaknya,karena bagaimanapun Radit juga menyadari bahwa itu akibat dari perbuatannya yang tidak memikirkan resiko yang harus Ia tanggung.

Radit mempercepat laju mobilnya saat waktu mulai beranjak siang,karena Radit ada meeting dipagi hari dan Ia tidak boleh terlambat.

Saat Radit tiba diApartment tempat tinggal Ayu,Ayu telah berada diLobby dan mereka segera berangkat bersama,Namun saat dilampu merah yang tak jauh dari Perusahaan Radit berada,Kinaya yang sama-sama akan berangkat bekerja melihat bagaimana Radit dan Ayu berada didalam mobil yang sama dengan Ayu yang bersandar pada pundak Radit.

"Apa maksudnya ini?kenapa mereka terlihat begitu akrab?Bukankah mereka Atasan dan bawahan?kenapa seperti terlihat lebih dari itu?",tanya Kinaya pada dirinya sendiri.

Kinaya yang penasaran akhirnya mengikuti kemana mobil Radit melaju,Ia mengabaikan jam kerjanya yang sebentar lagi dimulai,karena entah kenapa Kinaya benar-benar penasaran setelah mendengar bagaimana Ayu yang menghubungi Radit dengan obrolan yang terdengar aneh.

Tapi saat Mobil Radit hampir tiba diPerusahaan,Mobilnya justru berhenti dipinggir jalan dan terlihat Ayu yang keluar begitu saja.

Kinaya semakin merasa curiga,Ia mencari tempat parkir dan akan mengejar Ayu untuk mencari tau apa yang terjadi sebenarnya.

Saat Ayu terus melangkah memasuki Lobby Perusahaan,tangannya tiba-tiba dicekal oleh wanita yang Ia kenal sebagai calon istri dari kekasihnya.

"Ikut aku sekarang!!",perintah Kinaya dengan tegas kepada Ayu yang terlihat sangat terkejut.

Ayu tetap mengikuti kemana Kinaya membawanya,mereka berbicara didalam mobil dengan pintu tertutup.

Kinaya yang tak suka basa basi langsung memberondong Ayu dengan begitu banyak pertanyaan.

"Nama kamu Ayu kan?Ada hubungan apa kamu sama Radit?Kamu tau kan kalau aku akan menikah sama Radit?terus kenapa kamu terlihat begitu dekat dengan calon suamiku?belum lagi kamu menghubungi Radit kemarin dengan bahasa yang aneh,jelaskan sama aku semuanya".

Ayu yang tak menyangka bahwa Kinaya menaruh curiga,Ia dilema apakah harus menceritakan semuanya atau berbohong,karena nyatanya Ia takut jika Radit tau apa yang Ia ucapkan kepada Kinaya.

Ayu yang terus terdiam membuat Kinaya semakin marah,Ia tak suka dengan isi kepalanya yang mengatakan bahwa Ayu memang memiliki hubungan lebih dengan Radit,tapi Kinaya ingin kejelasan dari mulut Ayu maupun Radit sendiri jika memang apa yang Ia pikirkan benar.

Deringan ponsel milik Ayu membuat Ayu tiba-tiba keluar dan berlari meninggalkan Kinaya dengan banyak pertanyaan,Kinaya semakin curiga dan Ia tidak bisa membayangkan bahwa pernikahan yang sudah ada didepan mata harus hancur berantakan.

Akhirnya Kinaya memilih pergi dari tempat berada,Ia akan mencari tau sendiri apa yang terjadi pada calon suaminya.

Sedangkan Ayu yang berlari menaiki lift langsung menuju dimana ruangan Radit berada,Ia takut sekaligus bingung bahwa Kinaya telah menaruh curiga atas hubungannya dengan Radit,tapi disisi lain Ayu juga merasa senang jika nantinya pernikahan Kinaya dan Radit batal karena kehamilan yang Ia alami.

Sesampainya diruangan Radit,Ayu menceritakan apa yang Kinaya lakukan,Radit seketika berdiri dengan wajah amarah yang begitu menakutkan.

"Ayu...,Kinaya jangan sampai tau hubungan kita,Aku nggak mau pernikahan aku dengan dia hancur karena kehamilan yang kamu alami,karena kedua orangtuaku pasti akan murka dan aku bisa saja didepak dari Perusahaan ini,dan yang lebih menyakitkan lagi adalah aku bisa jatuh miskin karena telah membuat malu kedua orangtuaku".

Ayu tiba-tiba marah karena Radit tetap akan menikahi Kinaya padahal Radit tau bahwa Ayu sedang hamil.

"Nggak Mas...,Kamu nggak boleh menikah dengan Kinaya,Kamu harus menikah sama aku karena bayi ini butuh Ayahnya,kalau Mas nggak mau menikah sama aku,aku akan bilang sama Kinaya bahwa aku sedang hamil anakmu".

Setelah mengatakan itu Ayu berlari keluar ruangan bersamaan Klien yang Radit tunggu telah tiba,Radit bingung tapi Ia memilih melanjutkan meeting dan membiarkan Ayu pergi,Karena Radit berpikir bahwa Ayu tidak mungkin senekat itu saat tau kehidupan yang selama ini Ayu jalani berada dalam kungkungan Radit seluruhnya.

Terpopuler

Comments

AlikaSyahrani

AlikaSyahrani

ayu jgn jadi pelakor

2025-10-17

0

lihat semua
Episodes
1 Kecurigaan Awal
2 Ayu Hamil
3 Kinaya Menyerah
4 Batal Menikah
5 Terbongkar
6 Pelampiasan Radit
7 Pingsan
8 Radit semakin berulah
9 Penyesalan Radit
10 Peringatan dari Ayu
11 Tangisan Kinaya
12 Bertemu
13 Tangisan Kinaya
14 Kinaya Resign
15 Perpisahan
16 Kekecewaan Ibunya Radit
17 Kemarahan Pak Danu
18 Radit diusir
19 Ungkapan Radit
20 Keruntuhan Radit
21 Hancur
22 Radit Berulah lagi
23 Rencana Ibunya Radit
24 Ayu pergi
25 Ketakutan Ayu
26 Ayu setuju
27 Teman baru Kinaya
28 Alvian murka
29 Perjodohan
30 Fitnahan Nayla
31 Nayla Diusir
32 Kemarahan Alvian
33 Alvian Memilih pergi
34 Alvian Dilema
35 Kinaya Dilema
36 Rekan Lama bertemu kembali
37 Davin Bertamu
38 Makan bersama
39 Membuka Diri
40 Ungkapan Davin
41 Waktu Bersama
42 Kinaya Kecewa
43 Penyesalan Davin
44 Usaha Davin
45 Kinaya sakit
46 Amarah Kinaya
47 Kinaya Membaik
48 Ide Gila Kinaya
49 Ajakan Menikah
50 Rencana Kinaya
51 Sebuah Kabar
52 Komitmen bersama
53 Rencana busuk Davin
54 Lamaran
55 Pergi Sejenak
56 Berusaha Ikhlas
57 Lembaran Baru Davin
58 Rasa Syukur Kinaya
59 Kinaya kecewa
60 Saling Memahami
61 Kebaikan Davin
62 Diandra setuju
63 Rencana Radit
64 Bertemu lagi
65 Saling Memaafkan
66 Malam Pertama
67 Kebahagian Kinaya
68 Bulan Madu
69 Kejutan lain
70 Ada apa dengan Kinaya?
71 Hamil?
72 Kinaya hamil
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Kecurigaan Awal
2
Ayu Hamil
3
Kinaya Menyerah
4
Batal Menikah
5
Terbongkar
6
Pelampiasan Radit
7
Pingsan
8
Radit semakin berulah
9
Penyesalan Radit
10
Peringatan dari Ayu
11
Tangisan Kinaya
12
Bertemu
13
Tangisan Kinaya
14
Kinaya Resign
15
Perpisahan
16
Kekecewaan Ibunya Radit
17
Kemarahan Pak Danu
18
Radit diusir
19
Ungkapan Radit
20
Keruntuhan Radit
21
Hancur
22
Radit Berulah lagi
23
Rencana Ibunya Radit
24
Ayu pergi
25
Ketakutan Ayu
26
Ayu setuju
27
Teman baru Kinaya
28
Alvian murka
29
Perjodohan
30
Fitnahan Nayla
31
Nayla Diusir
32
Kemarahan Alvian
33
Alvian Memilih pergi
34
Alvian Dilema
35
Kinaya Dilema
36
Rekan Lama bertemu kembali
37
Davin Bertamu
38
Makan bersama
39
Membuka Diri
40
Ungkapan Davin
41
Waktu Bersama
42
Kinaya Kecewa
43
Penyesalan Davin
44
Usaha Davin
45
Kinaya sakit
46
Amarah Kinaya
47
Kinaya Membaik
48
Ide Gila Kinaya
49
Ajakan Menikah
50
Rencana Kinaya
51
Sebuah Kabar
52
Komitmen bersama
53
Rencana busuk Davin
54
Lamaran
55
Pergi Sejenak
56
Berusaha Ikhlas
57
Lembaran Baru Davin
58
Rasa Syukur Kinaya
59
Kinaya kecewa
60
Saling Memahami
61
Kebaikan Davin
62
Diandra setuju
63
Rencana Radit
64
Bertemu lagi
65
Saling Memaafkan
66
Malam Pertama
67
Kebahagian Kinaya
68
Bulan Madu
69
Kejutan lain
70
Ada apa dengan Kinaya?
71
Hamil?
72
Kinaya hamil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!