Bab 5

Setelah mendapatkan uang, Lu Tian berjalan memasuki toko bahan makanan.

Bos terlihat menghitung uang dengan sempoa, sementara ada pelayan yang sedang menganggur.

Begitu dia masuk, bos melirik namun kembali pekerjaan nya dan pelayan langsung bereaksi. "Berapa harga beras putih dan millet jagung?"

"1 Kati beras putih adalah 7 sen dan millet jagung 5 sen" ucap pelayan.

Lu Tian mengangguk, meskipun sudah tau dari ingatan pemilik tubuh. Namun dia tetap berpikir itu masih murah, perlu diketahui.

1 koin emas \= 100 tael perak

1 tael perak \= 1.000 sen tembaga

"Berikan saya 20 Kati beras putih, 15 Kati millet jagung dan 10 kati garam halus."

Pelayan itu mendengar dan segera dengan cepat menyelesaikan pesanan. Bos mendengar nya, biasanya orang desa hanya akan membeli sedikit beras putih dan millet. Mereka lebih banyak membeli biji kasar dan gandum, namun orang ini sepertinya begitu kaya, juga membeli garam halus 10 kati yang pasti harga nya ratusan sen. Tidak bisa melihat dari pakaian nya. Pikir bos.

Bos menghitung semuanya. " 140 sen untuk beras putih, 75 sen untuk millet jagung dan 480 sen untuk garam halus, semuanya 695 sen"

Bahkan garam dan beras putih pun lebih mahal garam? Lu Tian merasa ini adalah pukulan berat, pantas saja garam kasar lebih terkenal.

Lu Tian menyerahkan 1 tael, menunggu kembali akhirnya bos kasir memberikan kembalian 305 sen. Dia memasukkan belanjaan nya ke dalam keranjang dan mengangkut nya di punggung lalu berjalan keluar.

Lu Tian kemudian pergi ke toko kain, meskipun dia tidak kekuatan pakaian. Namun tidak ada selimut di rumah dan juga dia sudah membangun tempat tidur dari kasur kasar, jadi harus membeli selimut yang tebal.

Bisa di hitung hari memang masih pagi, jadi toko kain pun masih terlihat sepi. Lu Tian ingin membeli kain tebal yang halus, namun sutra terlalu berlebihan dan belum ada kapas di zaman ini. Jadi dia membeli 15 kaki kain linea dan 20 kaki kain kasar, jika orang lain tau dia akan menjadikan nya sebagai alas tidur dan selimut bukannya pakaian. Maka warga desa akan mengeluh kepadanya.

Berjalan sambil melihat sekitar, Lu Tian membeli perabotan lainnya seperti alat makan dan wajan untuk menggantikan perabotan rumah nya yang sudah usang dan retak.

Saat berjalan lagi dia melihat penjual daging, daging tersebut sangat merah dan jelas itu daging B2. Dia mendekati penjual daging yang terlihat sudah mulai banyak pembeli itu.

Lu Tian mengantri, sambil mendengarkan gosip Ibu-ibu itu.

"Anda tau? Kemarin anak perempuan tetangga saya harus menikah dengan orang yang di atur pemerintah!"

"Benarkah?"

"Ya! Dia sudah berumur 18 tahun namun masih belum menikah, anda tahu sendiri bukan dengan peraturan baru itu" Bibi itu berbicara dengan berbisik namun masih bisa di dengar Lu Tian.

Saat mendengar itu Lu Tian seketika terdiam, menyelami ingatan pemilik tubuh lalu akhirnya tau segalanya. Dia meringis, sepertinya dia juga sudah 20 tahun dan harus segera menikah...

Namun dalam beberapa waktu kemudian Lu Tian sudah tidak memikirkan nya lagi, jika harus menikah dengan jodoh yang di atur pemerintah silahkan saja. Dia, Lu Tian di kehidupan dulunya sudah puas dengan yang namanya wanita.

"Berapa 1 kati nya?"

"Daging dengan lemak 15 sen dan daging tanpa lemak 13 sen"

"Baik berikan saya 5 kati untuk yang berlemak" Penjual memotong daging, kemudian Lu Tian menatap tulang daging itu dan terpikirkan untuk membuat sup tulang jamur.

"Tulang ini, apa anda jual bos?"

Penjual melirik nya, berpikir beberapa saat. "Anda bisa mendapatkan semuanya dengan 5 sen, bagaimana?"

"Setuju!" Penjual itu tersenyum lalu membungkus nya dengan rapi dan menyerah nya.

"Semuanya 80 sen" membayar dan kemudian pergi, setelah merasa cukup. Lu Tian membeli bakpao daging seharga 1 sen, dia membeli sepuluh dan memakan 5 biji.

Saat akan keluar pasar, dia melihat sebuah kereta yang di tarik sapi. Di atas kereta itu terdapat orang-orang terutama Bibi-bibi dari satu desa dengan nya. Saat berpapasan mereka menanyai nya, untung nya Lu Tian bukan orang introvert yang gagap.

"Lu Tian, jadi anda ke pasar ya?"

"Wah, Lu Tian akhirnya anda bisa pergi keluar juga ya"

"Lu Tian, sepertinya kamu beli banyak barang. Kamu punya banyak uang ya sekarang?"

Bibi-bibi itu bertanya seorang seorang polisi yang menginterogasi.

Lu Tian tersenyum tipis. "Iya, saya ke pasar sekalian berjalan kaki untuk melatih tubuh saya yang lemah. Saya mendapatkan keberuntungan besar, tidak sengaja menemukan tanaman obat yang saya ketahui di gunung lalu menjual nya untuk beberapa sen koin, sekarang saya membeli beberapa biji untuk saya hidup" Lu Tian berbicara seolah orang yang sangat beruntung masih bisa melanjutkan hidup.

Bibi-bibi itu mendengar nya dan mengangguk-angguk mengerti. "Baguslah, anda masih bisa melanjutkan hidup dengan baik"

Mereka pergi dan tidak bertanya lagi, ingin bertanya pun merasa sungkan mendengar suara Lu Tian yang terdengar sendu.

Namun beberapa Bibi tidak bisa menahan bibir nya, sambil jalan mereka berbicara. "Dia pasti mendapatkan setidaknya satu atau dua tael kan? Bagaimana pun kan harga obat mahal"

Lu Tian mendengar nya dan menghela napas, kebiasaan wanita satu ini yang paling dia tidak mengerti. Meskipun bukan hal penting tapi tetap di bicarakan sampai mulut berbuih.

Lu Tian melihat paman tua Zhi dan tersenyum, "ingin kembali paman?"

Paman Zhi mengangguk, dia akan mengantarkan penumpang saat pagi dan kemudian pulang untuk melanjutkan pekerjaan di rumah. Lalu kembali saat siang hari dan pulang kemudian kembali lagi saat sore. "Ingin naik? "

Lu Tian tanpa permisi duduk depan, samping paman tua Zhu. Paman tua Zhu tersenyum, biasanya pemuda ini tidak begitu aktif.

Lu Tian mengeluarkan bakpao daging dan menyodorkan satu ke paman Zhu. "Sarapan paman? " dia menawarkan dengan tersenyum tipis.

Sedikit tergoda namun mengangkat tangan, "tidak usah, saya sudah makan!" dia jelas tergiur. Namun tau, kehidupan pemuda di depan nya lebih menderita daripada dirinya.

"Terima saja paman, saya sedang memiliki rezeki. Akan sangat bagus jika berbagi" Lu Tian meletakkan bakpao di atas paha paman tua Zhu, kemudian memakan miliknya sendiri. Meskipun sudah makan lima bakpao tadi, tapi dia berpikir mulai sekarang harus makan banyak untuk membentuk otot.

Paman tua Zhu menatap bakpao di atas paha nya tanpa daya, kemudian mengambil dan memakan nya. Begitu di makan, minyak dari daging langsung keluar menghiasi bibirnya. Paman tua Zhu sangat menikmati nya, sudah lama di tidak makan daging apalagi yang begitu berminyak.

Saat melihat statistik nya, nilai keberuntungan nya naik 0,1 poin.

Terpopuler

Comments

Lala Kusumah

Lala Kusumah

double atau crazy up dong, semangat sehat ya 💪💪

2025-09-01

2

Travel Diaryska

Travel Diaryska

kurnag byk up nya 🥲

2025-09-01

3

Huang Haing

Huang Haing

*Kekurangan

2025-09-01

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39 Menjual Enye, Preman Pasar
40 Bab 40 Produksi Enye
41 Bibi-bibi
42 Bab 42 Sistem Pengikat Hubungan
43 Bab 43 Pengaturan Baru
44 Bab 44 Penguatan tubuh (+)
45 Bab 45 Lanjutkan kerjasama?
46 Bab 46 Kerjasama, Untung!
47 Bab 47
48 Bab 48 Membeli Singkong, Bagian Sun Miyan
49 Bab 49 Qigong
50 Bab 50 Menolong, mengolah buruan
51 Bab 51 Ide untuk menjual cerita
52 Bab 52 Mengantarkan Pesanan
53 Bab 53 1 Minggu Kemudian
54 Bab 54 Obrolan Pria
55 Bab 55 Baru 3 Hari?!
56 Bab 56 Menjual Naskah Cerita
57 Bab 57 25.000 Tael, Wei Mang
58 Bab 58 Penyelesaian
59 Bab 59 Rencana Membangun Rumah
60 Bab 60 Merayakan Kehamilan
61 Bab 61 Percakapan untuk Perpisahan
62 Bab 62 Kereta Kuda, Sudah isi semua
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66 Baik-baik kepada istri pertama
67 Bab 67 Room Outdoor
68 Bab 68 Maskot
69 Bab 69 Masalah? Chill!
70 Bab 70 Masalah, Dekrit
71 Bab 71 Khan Maen
72 Bab 72 OTW Rumah Mertua
73 Bab 73 Rumah Mertua
74 Bab 74 Menantu Yang Baik
75 Bab 75 Berkenalan dengan Mertua
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39 Menjual Enye, Preman Pasar
40
Bab 40 Produksi Enye
41
Bibi-bibi
42
Bab 42 Sistem Pengikat Hubungan
43
Bab 43 Pengaturan Baru
44
Bab 44 Penguatan tubuh (+)
45
Bab 45 Lanjutkan kerjasama?
46
Bab 46 Kerjasama, Untung!
47
Bab 47
48
Bab 48 Membeli Singkong, Bagian Sun Miyan
49
Bab 49 Qigong
50
Bab 50 Menolong, mengolah buruan
51
Bab 51 Ide untuk menjual cerita
52
Bab 52 Mengantarkan Pesanan
53
Bab 53 1 Minggu Kemudian
54
Bab 54 Obrolan Pria
55
Bab 55 Baru 3 Hari?!
56
Bab 56 Menjual Naskah Cerita
57
Bab 57 25.000 Tael, Wei Mang
58
Bab 58 Penyelesaian
59
Bab 59 Rencana Membangun Rumah
60
Bab 60 Merayakan Kehamilan
61
Bab 61 Percakapan untuk Perpisahan
62
Bab 62 Kereta Kuda, Sudah isi semua
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66 Baik-baik kepada istri pertama
67
Bab 67 Room Outdoor
68
Bab 68 Maskot
69
Bab 69 Masalah? Chill!
70
Bab 70 Masalah, Dekrit
71
Bab 71 Khan Maen
72
Bab 72 OTW Rumah Mertua
73
Bab 73 Rumah Mertua
74
Bab 74 Menantu Yang Baik
75
Bab 75 Berkenalan dengan Mertua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!