Bab 3

Tidak ada kamar mandi khusus, jadi Lu Tian membawa air ke dalam rumah lalu mulai mandi di sudut rumah. Setelah selsai dan berganti pakaian, dia menyalakan api di tungku.

Pertama-tama dia mengupas kulit singkong, merendamnya sebentar lalu mencucinya.

Memasak air sampai mendidih, lalu menyiram burung yang cukup besar untuk seorang diri itu dengan air panas. Memanaskan air lagi untuk merebus singkong.

Lu Tian mencabuti bulu burung hingga bersih, di menunggu sampai singkong matang di rebus nya.

Saat itu terdengar ketukan pintu, "Lu Tian, anda di dalam?"

Itu adalah suara Bibi Zhang, Lu Tian melirik keranjang yang berisi singkong itu. Mengeluarkan nya dari keranjang lalu membawa keranjang keluar.

Bibi Zhang datang tidak dengan tangan kosong, dia membawa semangkuk sayuran yang telah di masak. "Saya dengar anda membantu suami saya, ini untuk mu"

Lu Tian menerima nya lalu menyerahkan keranjang. "Terimakasih Bibi"

"Lain kali tidak usah, tubuh mu lemah dan tidak cocok dengan kerja berat"

Lu Tian tersenyum tipis. "Hanya mencoba sekalian melatih tubuh."

Bibi Zhang mengangguk, saat akan pergi Lu Tian menahannya. "Tunggu sebentar Bibi, saya tahu saya telah merepotkan banyak hal kepada Bibi. Namun boleh tidak saya meminjam garam?"

"Garam?"

"Yah... Hanya sedikit saja tidak apa-apa, saya akan membayar nya nanti"

Bibi Zhang mengerutkan kening namun mengangguk. "Baik, tunggu Zhang Lei antarkan."

"Baik, terimakasih!" Bibi Zhang mendengar nya dan merasa Lu Tian sekarang ini lebih bersemangat dan mudah bersosialisasi, tidak seperti dulu yang murung dan pendiam setelah kepergian orang tuanya.

Setelah Bibi Zhang pergi, Lu Tian masuk kembali dan menutup pintu rapat-rapat. Akan di anggap tidak ingin hidup lagi jika sampai ada yang melihat dia memakan talas beracun. Namun meskipun begitu, dia tidak berniat untuk terus menyembunyikan nya. Kelak dia akan memberitahu orang-orang, jika mereka percaya tapi.

Lu Tian lanjut memasak dengan alat seadanya, pisau yang sudah kehilangan ketajaman nya dan wajan yang terbuat dari tanah liat. Setelah Ubi matang, dia mengangkat dan memasukkan nya ke dalam piring tanah liat yang retak.

Lalu memasukkan air ke dalam pancing, memasukan potongan daging. Setelah beberapa menit dia memasukkan beberapa sayuran dan jamur ke dalamnya.

Mengambil singkong rebus dan memakannya sambil menunggu matang, dia pikir rasanya tidak semanis singkong modern. Namun tetap enak di perutnya yang kelaparan.

Lu Tian berpikir sebentar dan kemudian bertanya kepada sistem nya. "Sistem, perlihatkan statistik kandungan yang ada dalam Ubi yang sudah di rebus ini"

[ Baik! ]

[ Dalam 100 gram singkong rebus ini terdapat sekitar 154 kalori, 36.8 gram karbohidrat, 1 gram protein, 0.9 gram serat, 1.1 mg zat besi, 77 mg kalsium, 24 mg fosfor, 394 mg kalium, dan 31 mg vitamin C ]

"Lalu, bagaimana kandungan sianida di dalamnya?" Meskipun dia pikir tidak akan berbahaya, namun merasakan tidak seenak singkong modern Lu Tian jadi merasa ragu.

[ Kadar sianida pada singkong rebus 0,772 ppm dan pada singkong goreng 1,069 ppm. Sedangkan persentase penurunan kadar sianida pada singkong rebus adalah 28,78% dan singkong goreng 0%. ]

Lu Tian mengangguk, jadi singkong rebus lebih baik daripada singkong goreng. Memang sih, yang di rebus lebih sehat daripada yang di goreng.

"Kakak Lu!" Suara panggilan dari luar, Lu Tian mengenalinya dia berjalan untuk membuka pintu.

Disana seorang remaja laki-laki sekitar umur 15 tahun, dia adalah Zhang Lei anak Bibi dan Paman Zhang yang sedikit pemalas.

"Ini garamnya" dia menyerahkan sekantong kecil. Lu Tian menerimanya, "tunggu sebentar"

Lu Tian masuk, melihat garam kasar yang tidak banyak. Yah, garam memang mahal. Per-kati nya saja bisa sampai 20 sen, sementara garam halus bisa sampai 50 sen lebih yang pastinya hanya di konsumsi orang kaya.

Lu Tian memasukkan beberapa ke dalam masakan nya. Mengaduknya beberapa saat kemudian mencobanya, hmm... Ini enak sekali, meskipun hanya di tambah garam namun kaldu daging dan jamur memberikan rasa tambahan yang membuat gurih. Lidah tubuh ini hanya mengenal sayuran liar yang hambar dan pait, jadi saat mencoba masakan yang berasa kaldu ini Lu Tian merasa ini benar-benar enak.

Lu Tian mengambil mangkuk pemberian Bibi Zhang yang tadi berisi sayuran yang sudah dia masukan ke dalam masakan nya. Lalu memasukkan Tiga potong daging yang lumayan besar dan beberapa sayuran dan jamur ke dalam nya. Setelah itu dia berjalan keluar pintu.

Zhang Lei mencium bau minyak dan harum daging begitu Lu Tian keluar, dia melirik mangkuk yang di bawa Lu Tian.

"Aku beruntung mendapatkan seekor burung hari ini, berikan kepada Bibi Zhang"

Zhang Lei tersenyum lebar. "Baik kakak Lu! Saya akan memberikan nya kepada Ibu, terimakasih!" Zhang Lei menerima nya dan berlari dengan hati-hati ke rumah nya.

Lu Tian masuk kedalam rumah untuk menikmati makanan nya.

"Apa yang anda bawa itu?"

Zhang Lei tersenyum cerah. "Ini diberikan oleh kakak Lu, dia bilang dia beruntung menemukan seekor burung lalu meminta saya memberikan nya kepada Ibu"

Bibi Zhang mengambil mangkuk itu dan melihat ada tiga potong daging dan beberapa sayuran jamur. Dia menghela napas, padahal tadi dia memberikan nya sayur. Tapi baguslah dia memiliki makanan sendiri.

Zhang Lei menji-lat kuah yang terjatuh di tangannya. Matanya bersinar, "enak sekali!"

Bibi Zhang mencicipi kuahnya, dia terdiam melirik sayurnya. Lalu membandingkan nya dengan isi mangkuk ini. Benar kalah!

"Panggil Ayahmu untuk makan"

"Baik!" Zhang Lei bersemangat pergi, ada tiga daging dan mereka hanya hidup bertiga. Jika Ibunya tidak pelit masing-masing akan mendapatkan satu potong.

Euuu~

Lu Tian bersendawa, setelah hampir menghabiskan sayur daging dan singkong dia merasa kenyang dan bertenaga.

"Sistem, cek statistik saya"

[ Nama : Lu Tian

Umur : 20 Tahun

Gender : Laki-laki

Kekuatan : 6,0

Kecepatan : 3,0

Stamina : 8,0

Kepintaran : 58,8

Keberuntungan: 20,8 ]

Kekuatan, kecepatan dan Stamina nya bertambah. Lalu keberuntungan nya bertambah sedikit.

[ Kekuatan, kecepatan dan Stamina tuan bertambah banyak karena melakukan pekerjaan berat yang melatih kekuatan otot ]

[ Sedangkan keberuntungan tuan naik karena perbuatan baik yang tuan lakukan ]

Lu Tian mengangguk-angguk, seolah baru paham. Namun dari semua itu, yang di pikirkan nya adalah statistik keberuntungan. Keberuntungan sangat penting dalam kehidupan ini, jadi dia harus berbuat banyak kebaikan untuk mendapatkan banyak poin keberuntungan.

Dan kepintaran? Tentu saja bisa dinaikkan dengan belajar. Namun dia tidak tahu, standar statistik dengan orang-orang di dunia ini. Mungkin dia bisa melihat nya nanti di tetangga nya.

Saat melihat sekeliling, Lu Tian baru tersadar keadaan rumahnya kosong melompong dan berantakan. Dia menghela napas, hari masih sore dan dia akan memperbaiki rumahnya perlahan-lahan.

Terpopuler

Comments

RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑

RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑

keren banget ceritanya

2025-09-07

2

Travel Diaryska

Travel Diaryska

semangatttt teruus up

2025-08-30

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39 Menjual Enye, Preman Pasar
40 Bab 40 Produksi Enye
41 Bibi-bibi
42 Bab 42 Sistem Pengikat Hubungan
43 Bab 43 Pengaturan Baru
44 Bab 44 Penguatan tubuh (+)
45 Bab 45 Lanjutkan kerjasama?
46 Bab 46 Kerjasama, Untung!
47 Bab 47
48 Bab 48 Membeli Singkong, Bagian Sun Miyan
49 Bab 49 Qigong
50 Bab 50 Menolong, mengolah buruan
51 Bab 51 Ide untuk menjual cerita
52 Bab 52 Mengantarkan Pesanan
53 Bab 53 1 Minggu Kemudian
54 Bab 54 Obrolan Pria
55 Bab 55 Baru 3 Hari?!
56 Bab 56 Menjual Naskah Cerita
57 Bab 57 25.000 Tael, Wei Mang
58 Bab 58 Penyelesaian
59 Bab 59 Rencana Membangun Rumah
60 Bab 60 Merayakan Kehamilan
61 Bab 61 Percakapan untuk Perpisahan
62 Bab 62 Kereta Kuda, Sudah isi semua
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66 Baik-baik kepada istri pertama
67 Bab 67 Room Outdoor
68 Bab 68 Maskot
69 Bab 69 Masalah? Chill!
70 Bab 70 Masalah, Dekrit
71 Bab 71 Khan Maen
72 Bab 72 OTW Rumah Mertua
73 Bab 73 Rumah Mertua
74 Bab 74 Menantu Yang Baik
75 Bab 75 Berkenalan dengan Mertua
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39 Menjual Enye, Preman Pasar
40
Bab 40 Produksi Enye
41
Bibi-bibi
42
Bab 42 Sistem Pengikat Hubungan
43
Bab 43 Pengaturan Baru
44
Bab 44 Penguatan tubuh (+)
45
Bab 45 Lanjutkan kerjasama?
46
Bab 46 Kerjasama, Untung!
47
Bab 47
48
Bab 48 Membeli Singkong, Bagian Sun Miyan
49
Bab 49 Qigong
50
Bab 50 Menolong, mengolah buruan
51
Bab 51 Ide untuk menjual cerita
52
Bab 52 Mengantarkan Pesanan
53
Bab 53 1 Minggu Kemudian
54
Bab 54 Obrolan Pria
55
Bab 55 Baru 3 Hari?!
56
Bab 56 Menjual Naskah Cerita
57
Bab 57 25.000 Tael, Wei Mang
58
Bab 58 Penyelesaian
59
Bab 59 Rencana Membangun Rumah
60
Bab 60 Merayakan Kehamilan
61
Bab 61 Percakapan untuk Perpisahan
62
Bab 62 Kereta Kuda, Sudah isi semua
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66 Baik-baik kepada istri pertama
67
Bab 67 Room Outdoor
68
Bab 68 Maskot
69
Bab 69 Masalah? Chill!
70
Bab 70 Masalah, Dekrit
71
Bab 71 Khan Maen
72
Bab 72 OTW Rumah Mertua
73
Bab 73 Rumah Mertua
74
Bab 74 Menantu Yang Baik
75
Bab 75 Berkenalan dengan Mertua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!