Bab 4

Keesokan harinya.

Lu Tian mulai memperbaiki kondisi rumahnya, atap yang bocor dan kayu yang lapuk. Untuk sementara, dia harus memperbaiki rumah nya. Tidak ada uang untuk rumah baru, maka perbaiki yang ada.

Jangan meremehkan nya meskipun di kehidupan modern nya dia orang kaya. Namun kehidupan muda nya dia melakukan banyak profesi pekerjaan. Kuli bangunan, bertani, pengerajin, menjadi guru honorer, penjual makanan keliling dan banyak lagi hingga akhirnya dia fokus di bisnis dan bisnis nya semakin membesar.

lu Tian mula-mula pergi ke gunung untuk menebang kayu, dia memilih yang berukuran sedang agar bisa dia bawa.

Orang-orang melihat nya dan merasa tidak percaya. "Dia, Lu Tian sarjana lemah yang tertutup itu kan?"

"Dia keluar rumah dan menebang kayu, pakah matahari terbit dari barat?"

Beberapa orang tua mendekati dan menanyai nya.

"Lu Tian, apa yang akan anda lakukan dengan banyak kayu ini?"

Lu Tian melihat tiga orang tua itu dan tersenyum. "Saya berniat untuk memperbaiki rumah saya yang hampir roboh."

"Wah, bagus itu! Sebagai anak muda, anda harus terus melihat kedepan"

"Meskipun orang tua anda sudah meninggal, anda harus tetap peduli dengan hidup anda." Lu Tian tersenyum tipis dan mengangguk.

"Kemari! Biar saya bantu bawakan!"

"Eh?"

Tiga orang tua berumur 30 an itu memiliki otot besar, mengangkat kayu-kayu sedang itu dengan mudahnya. Lu Tian tak berdaya, mereka sudah mengangkat dan membawa turun.

Tidak hanya membantu mengangkat, tetap orang tua itu juga membantu memperbaiki rumahnya. Lu Tian tidak menyangka orang desa ini begitu ramah dan membantu.

"Kita ini satu desa, anda tidak bisa terus menutup diri dan tidak meminta tolong ketika kesulitan."

"Ya benar minta tolong saja, kami selalu memiliki waktu untuk membantu tetangga desa."

Lu Tian mengangguk, "terimakasih banyak paman"

Menjelang sore, rumah nya sudah selesai di perbaiki. Dengan pondasi kayu dan atap jerami. Rumah itu menjadi terlihat layak dan seperti rumah pada umumnya. Mereka juga membantu membuat tempat duduk kayu dan kursi kayu, meskipun tidak bagus namun kuat untuk di gunakan.

Lu Tian membawa semangkuk, Singkong rebus. "Apa yang anda bawa? Tidak usah! Kami akan segera pergi"

Mereka menolak, bagaimana pun kehidupan pemuda ini begitu miskin. Apakah mereka tega mengambil makanan nya.

"Paman, makanan ini saya temukan di gunung. Saya hanya ingin paman-paman mencobanya, saya tidak kekurangan makanan." ucapnya, bagaimanapun orang-orang ini membantunya memperbaiki rumah. Menjamunya itu harus selagi dia memiliki makanan.

Ketiga Paman saling melirik. Melihat itu berwarna putih susu dan masih mengepul, serta mengeluarkan aroma lezat. Mereka menjadi ingin mencobanya.

"Baik, saya coba sedikit saja" Zhen Ru mencobanya, saat singkong rebus memasuki mulutnya dia mengangguk-angguk.

Di ikuti yang lain, mereka mencicipi singkong rebus dan mengangguk-angguk. Lu Tian memasuki garam saat merebusnya, karena dia pikir singkong ini tidak semanis singkong modern maka menambahkan garam akan lebih enak.

"Ini sangat enak, rasanya seperti kentang. Namun tekstur nya tidak lembek"

"Yang saya makan terasa renyah"

Mereka memakannya satu suap dan mulai tidak bisa berhenti hingga mereka sadar saat piring sudah kosong.

Mereka melihat canggung, Lu Tian tersenyum. "Ini adalah Singkong, saya menemukan nya secara tidak sengaja."

"Benarkah? Dimana?"

"Tentu saja di gunung" Ketiga paman mengangguk-angguk, mereka berpikir akan mencarinya nanti.

Setelah semua pergi, Lu Tian memasuki rumahnya. Dia tidak mencari sayuran ataupun makanan lain karena terlalu fokus memperbaiki rumah, jadi makan malam ini dia hanya makan singkong rebus.

Keesokan paginya.

Hari ini Lu Tian berpikir untuk menjual Ganoderma ke toko obat untuk mendapatkan uang. Bagaimana pun dia orang yang terbiasa makan nasi, jadi dia begitu merindukan nasi.

Dia membawa keranjang di punggung nya dan pergi keluar. Lu Tian berjalan menuju pintu masuk desa, beberapa orang melihat nya. Mereka berbisik dan beberapa menyapanya. Dia hanya tersenyum tipis dan membungkuk sopan, lalu berjalan pergi.

Lu Tian bisa melihat, orang-orang melihatnya seperti melihat ayam betina yang bertelur banyak lalu mati begitu saja. Apakah saya begitu terlihat menyedihkan? Pikir Lu Tian.

Dia tidak pernah tau, orang-orang desa meskipun tidak semua, beberapa merasa kasihan padanya. Awalnya seorang sarjana dan memiliki keluarga berkecukupan, sekarang jatuh miskin, keluarga meninggal semuanya. Umur sudah tua, belum menikah pula. Namun apa daya, mereka juga tidak mau menikah kan putrinya dengan Lu Tian, takut hidup putrinya menderita juga karena miskin.

Sementara Lu Tian tidak memikirkan nya lagi, dia berniat menuju pasar Kabupaten untuk menjual Ganoderma nya. Butuh perjalanan sekitar setengah batang dupa jika di tempuh dengan berjalan kaki tanpa berhenti untuk sampai.

Saat matahari sudah semakin naik, Lu Tian baru memasuki pintu pasar. Dia melihat suasana nya memang berbeda dengan desa, tidak jauh di ibaratkan dengan kampung dan kota di dunia modern.

Menyusuri ingatan tubuh asli, dia berjalan lurus dan kemudian berhenti di toko obat. Saat masuk, pelayan melihat nya dengan pakaian kasar namun tetap menyambut dengan profesional.

"Selamat datang Tuan, ingin membeli atau menjual obat?" Sudah biasa orang desa yang datang untuk menjual obat, jadi pelayan itupun memiliki tebakan.

"Saya ingin menjual Ganoderma kuning" Lu Tian menurunkan keranjang nya, lalu mengeluarkan Ganoderma yang di bungkus kain.

Pelayan melihatnya, itu bukan jenis Ganoderma jamur yang benar-benar langka namun tetap memilih harga yang bagus. Jadi dia bisa menangani nya tanpa memanggil bos nya.

"Ada 12 Ganoderma? Sangat banyak!" Biasanya orang desa hanya akan menjual satu atau dua jenis Ganoderma, pelayan itu mulai memperhatikan nya. "Sepertinya masing-masing tidak dengan umur dan bentuk yang sama, jadi saya akan memberikan harga yang berbeda"

Lu Tian mengangguk, sementara pelayan menghitung nya.

"Semuanya, saya berikan 22 tael. Bagaimana?" Meskipun ada 12 biji, namun bentuknya beda-beda. Yang paling besar di perkirakan umurnya 45 tahun dan lainnya di bawah 30 tahun. Yang paling besar di hargai 8 tael, sedangkan yang lainnya bernilai dibawanya.

Lu Tian mengangguk. "Baik!"

Harga 22 tael masih dalam jangkauan pikiran nya, dan juga sepertinya harga obat-obatan memang selalu paling mahal setelah emas. Lu Tian menerima nya, setelah mengucapkan terimakasih dia pergi.

22 tael ini sangat banyak, perlu di ketahui. Keluarga petani yang memiliki tanah 10 hektar saja hanya bisa menghasilkan uang sekitar 3-5 tael dalam setahun. Dia menghasilkan 22 tael hanya dengan beberapa Ganoderma yang di temukan nya di gunung.

"Terimakasih sistem, anda benar-benar baik!"

Sistem dengan malu-malu menjawab. "Sama-sama (◍•ᴗ•◍)"

Terpopuler

Comments

aurel

aurel

yuk mampir juga di karya aku jatuh cinta pada kakak ipar

2025-08-31

3

dawin sapunsya

dawin sapunsya

maaf thor orang tua umur 30an itu bukan tua thor 🥲

2025-09-30

0

RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑

RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑

semangat buat karya nya

2025-09-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39 Menjual Enye, Preman Pasar
40 Bab 40 Produksi Enye
41 Bibi-bibi
42 Bab 42 Sistem Pengikat Hubungan
43 Bab 43 Pengaturan Baru
44 Bab 44 Penguatan tubuh (+)
45 Bab 45 Lanjutkan kerjasama?
46 Bab 46 Kerjasama, Untung!
47 Bab 47
48 Bab 48 Membeli Singkong, Bagian Sun Miyan
49 Bab 49 Qigong
50 Bab 50 Menolong, mengolah buruan
51 Bab 51 Ide untuk menjual cerita
52 Bab 52 Mengantarkan Pesanan
53 Bab 53 1 Minggu Kemudian
54 Bab 54 Obrolan Pria
55 Bab 55 Baru 3 Hari?!
56 Bab 56 Menjual Naskah Cerita
57 Bab 57 25.000 Tael, Wei Mang
58 Bab 58 Penyelesaian
59 Bab 59 Rencana Membangun Rumah
60 Bab 60 Merayakan Kehamilan
61 Bab 61 Percakapan untuk Perpisahan
62 Bab 62 Kereta Kuda, Sudah isi semua
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66 Baik-baik kepada istri pertama
67 Bab 67 Room Outdoor
68 Bab 68 Maskot
69 Bab 69 Masalah? Chill!
70 Bab 70 Masalah, Dekrit
71 Bab 71 Khan Maen
72 Bab 72 OTW Rumah Mertua
73 Bab 73 Rumah Mertua
74 Bab 74 Menantu Yang Baik
75 Bab 75 Berkenalan dengan Mertua
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39 Menjual Enye, Preman Pasar
40
Bab 40 Produksi Enye
41
Bibi-bibi
42
Bab 42 Sistem Pengikat Hubungan
43
Bab 43 Pengaturan Baru
44
Bab 44 Penguatan tubuh (+)
45
Bab 45 Lanjutkan kerjasama?
46
Bab 46 Kerjasama, Untung!
47
Bab 47
48
Bab 48 Membeli Singkong, Bagian Sun Miyan
49
Bab 49 Qigong
50
Bab 50 Menolong, mengolah buruan
51
Bab 51 Ide untuk menjual cerita
52
Bab 52 Mengantarkan Pesanan
53
Bab 53 1 Minggu Kemudian
54
Bab 54 Obrolan Pria
55
Bab 55 Baru 3 Hari?!
56
Bab 56 Menjual Naskah Cerita
57
Bab 57 25.000 Tael, Wei Mang
58
Bab 58 Penyelesaian
59
Bab 59 Rencana Membangun Rumah
60
Bab 60 Merayakan Kehamilan
61
Bab 61 Percakapan untuk Perpisahan
62
Bab 62 Kereta Kuda, Sudah isi semua
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66 Baik-baik kepada istri pertama
67
Bab 67 Room Outdoor
68
Bab 68 Maskot
69
Bab 69 Masalah? Chill!
70
Bab 70 Masalah, Dekrit
71
Bab 71 Khan Maen
72
Bab 72 OTW Rumah Mertua
73
Bab 73 Rumah Mertua
74
Bab 74 Menantu Yang Baik
75
Bab 75 Berkenalan dengan Mertua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!