Setelah melihat di rumah nya yang kosong melompong bahkan kayu pun tidak ada, akhirnya Lu Tian mengikat banyak kayu dan ranting.Setelah itu meletakkan nya di satu letak yang cukup tersembunyi, lalu berjalan lagi untuk mencari sayuran liar.
Kebanyakan adalah sayuran pakis liar, beberapa jamur lemer dan buah-buahan hutan. Hanya memenuhi setengah keranjang, setelah nya dia tidak menemukan banyak sayur lagi.
Saat kakinya, berjalan ke sebuah semak-semak dia mendengar sistem statistik nya menemukan sesuatu.
[ Ding! Ditemukan jamur Ganoderma yang memiliki khasiat untuk pengobatan
Nama : Ganoderma Kuning
Umur : 45 tahun
Spesies : Jamur tingkat langka sedang dengan keberadaan 8% dari jenis jamur di dunia ]
Sistem memberikan notifikasi dengan menunjukkan letak Ganoderma tersebut. Lu Tian melihat ke dalam semak-semak dan menemukan beberapa Ganoderma. Sekitar 12 Ganoderma berhasil masuk ke dalam keranjang nya. Dia meletakkan Ganoderma di tempat yang paling bawah, yang kemudian tertutupi oleh sayuran dan buah liar.
"Anda benar-benar hebat!" Lu Tian memuji sistem nya.
Sistem: [ (˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵) ] Tersenyum merona.
Lu Tian mendongak ke atas. Beberapa burung hinggap di pohon-pohon, dia pikir jika dia memiliki bandring mungkin akan lebih mudah menangkap burung.
[ Ding! Jika tuan ingin menangkap burung dengan lemparan batu maka kemungkinan tuan rumah mendapatkan burung berukuran kecil adalah 20% , burung berukuran sedang 34% dan burung besar 52% ]
"Burung kecil untuk apa, saya ingin burung besar."
Melihat sekitar, lalu mengambil sebuah batu. Dia pikir, meskipun kemungkinan kecil dia harus tetap berusaha. Siapa yang tidak ingin makan daging?
Menyipitkan satu matanya, dia mengangkat batu dan kemudian melemparkan nya dengan seluruh tenaga nya. Hasilnya, tentu saja keberuntungan 20,7 poin sudah cukup membuat nya mendapatkan satu ekor burung besar.
Satu ekor burung berukuran besar namun terlihat sedang di matanya terjatuh, burung itu seperti sekarat dan terus bergerak hingga akhirnya tidak bergerak lagi. Lu Tian mengembangkan senyum nya, hari ini dia akan makan daging burung.
Setelah mengangkat burung ke keranjang nya dan melihat hari sudah siang, maka diapun berjalan pulang. Tidak lupa untuk mengambil kayu bakar nya.
Tubuhnya di penuhi keringat, dan napasnya sangat tidak stabil. Tubuh sarjana memang lemah, sudah kelaparan dan hanya makan ubi kecil mentah.
"Hey, Lu Tian! Habis mencari sayuran ya?" Lu Tian melihat nya, dalam pikiran nya laki-laki ini adalah suami Bibi Zhang, dia tetangga nya, tersenyum kecil dan mengangguk. Laki-laki itu terlihat sedang menggemburkan tanah dengan memacul nya. Sepertinya tanah baru.
Tatapan Lu Tian seketika salfok kepada sesuatu yang mirip dengan Ubi singkong.
Dia mendekat dan melakukan basa-basi. "Paman, sedang mengurus tanah baru?"
"Iya, baru saja membeli tanah ini dengan harga murah. Namun banyak sekali talas beracun!"
Talas beracun adalah sebutan orang untuk singkong, Lu Tian mengingat nya. Dikarenakan pernah ada orang yang sakit parah bahkan tidak bisa disembuhkan kecuali dengan meminum kotoran sapi setelah mengkonsumsi nya langsung mentah-mentah membuat orang lain juga tidak berani mengkonsumsi nya.
Singkong mentah mengandung racun alami yang disebut sianida, yang dapat menyebabkan keracunan jika dikonsumsi. Sianida dalam singkong mentah dapat melepaskan racun sianida saat dicerna, yang dapat mengganggu fungsi tubuh dan menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk gangguan saraf dan tiroid, bahkan kelumpuhan.
Padahal itu hanya perlu di cuci kemudian di rebus, di goreng ataupun di bakar. Sebelum nya dia memikirkan karbohidrat pengganti nasi yang cocok untuknya saat ini, dan sekarang masalah ini terjawab.
"Paman, apa yang akan anda lakukan dengan talas beracun ini?"
Paman Zhang mengerutkan kening nya, "apalagi, tentu saja membuangnya!"
Lu Tian memikirkan sesuatu sebelum berbicara. "Paman, anda pasti lelah sudah bekerja harus membuangnya lagi. Biarkan saya membantu membuangnya!"
Paman Zhang melihat Lu Tian dan mengerutkan kening. Tidak biasanya pemuda ini berbicara banyak dengan nya, biasanya dia orang yang pendiam dan tertutup. Pikirnya.
"Paman, keluarga anda sangat baik kepada saya. Saya hanya ingin membantu dengan perbuatan kecil.. " Ucap Lu Tian seolah sedih.
"Baiklah-baiklah, saya akan kumpulkan talas beracun ini. Dan kamu buang saja kemana terserah!" Paman Zhang tidak berpikir banyak lagi, ada orang yang mau membantu nya maka terima saja.
"Paman, saya pinjam keranjang ini"
"Ya, pakai saja!" Setelah nya dia mengumpulkan ubi itu ke dalam keranjang milik paman Zhang.
"Talas-talas ini begitu besar satu biji bisa sampai 1 kati, Hah... Mengapa begitu beracun." Ucap Paman Zhang dengan sayang.
Saat ini, setelah musim dingin orang-orang begitu kekurangan makanan. Sayuran sangat sedikit dan talas beracun ini tumbuh dimana-mana, sangat banyak. Ada daun talas beracun ini, orang-orang tidak berani memakan nya karena mereka berpikir buahnya saja beracun daunnya mungkin juga beracun.
Tidak ingin mengambil resiko karena sudah ada korban.
Keranjang itu sudah sangat penuh, Lu Tian mencoba mengangkat nya dan itu sangat berat. Dia pikir itu lebih dari 200 kati.
"Saya akan pergi untuk membuangnya, sekalian pulang dulu" Paman Zhang mengangguk.
"Apa kamu bisa membawanya?"
"Saya bisssa" ucap Lu Tian tertahan berat.
Keranjang sayuran di punggung nya dan satu keranjang lagi dengan berat lebih dari 200 kati membuat Lu Tian berjalan dengan sangat hati-hati.
Paman Zhang melihat nya dan menghela napas. "Dia ini, meskipun tubuhnya lemah tapi masih mau membantu, sangat berbeda dengan Zhang Lie!"
Butuh waktu lebih banyak dari saat dia pergi ke gunung untuk sampai di rumah. Begitu tiba, dia dengan cepat-cepat memasukkan Ubi ke dalam rumah. Lalu meletakkan kayu bakar dan keranjang sayuran di punggung nya.
Meminum air, mengeluarkan Ubi lalu mengambil buah dari keranjang sayuran dan memakannya, lalu berjalan pergi dengan membawa keranjang.
Saat matahari telah lewat di atas kepala, Ubi akhirnya habis di angkat.
"Ini sudah yang terakhir" ucap Paman Zhang.
"Baik" Wajah Lu Tian memerah dan keringat membasahi pakaiannya.
Dia sudah bolak-balik lima putaran, beruntung tidak ada orang yang melihat nya membawa talas beracun ini karena rumah nya berada di kaki gunung dan hanya memiliki satu tetangga dekat. Rumah keluarga Zhang terlalu sibuk dengan anaknya pemalas, tidak akan melihat nya.
Begitu sampai, Lu Tian menutup pintu lalu berjalan dengan sempoyongan dan menjatuhkan dirinya ke atas tumpukan jerami. Dia begitu sampai kepalanya terasa berkunang-kunang.
Tanpa sadar Lu Tian tertidur, dan bangun saat sore. Jika di hitung, seperti jam tiga dunia modern. Lu Tian bangun dan meregangkan tubuhnya, sangat lelah dan lapar.
Melihat tumpukan singkong, dan melirik keranjang sayuran nya. Dia memakan buah hutan sebagai pengganjal lalu berjalan keluar untuk menimba air.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Jjlynn Tudin
kami membesar mkn ubi ini kenapa di katakan beracun?? saya x pernah sakit pun mkn dri kecil 😅
2025-09-12
0
A Du-Du-Du-Du
Berikan banyak like dan komentar untuk mendukung guys~
2025-08-30
1
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
semoga ceritanya bagus ya, dan semangat buat karya nya
2025-09-07
0