Suara alarm berdering nyaring. Luna memejamkan mata lebih lama sebelum akhirnya bangkit malas. Ia berjalan ke dapur, menemukan ibunya sudah sibuk menyiapkan sarapan.
ibu(luna)
"Luna, cepat makan. Jangan sampai terlambat lagi."
luna
"iya ma."
Ia hanya menyesap segelas susu, lalu bergegas ke sekolah dengan wajah setengah ngantuk.
.
.
.
📍Di kelas
luna
"Hampir saja telat."
Bu rika
"pagi kelas."
All-"pagi buu."
Guru memulakan menjelaskan materi panjang lebar, tapi pikiran Luna melayang-layang. Ia menggambar coretan di sudut buku catatannya, hingga suara Kenzo tiba-tiba terdengar dari samping.
kenzo
*berbisik*
kenzo
"Catatan kosong, tapi gambar penuh?"
luna
*melotot*
luna
"Urus aja dirimu sendiri!"
kenzo
"Jangan salahkan aku kalau nanti kamu tidak bisa jawab ujian."
luna
"Siapa juga mau memarahimu."
kenzo
"Siapa tau, kamu kan selalu menyalahkan ku."
Luna menggigit bibir, setengah jengkel setengah malu. Ia tidak mau mengaku bahwa sebenarnya ia sedikit terbantu setiap kali Kenzo iseng menegur.
.
.
.
📍 Waktu istirahat
Luna duduk sendirian di bangku taman sekolah, membuka bekal seadanya. Ia mengamati anak-anak lain yang tertawa riang bersama teman mereka.
Tanpa ia sedari kenzo duduk di sebelahnya.
luna
"Hei! Jangan duduk seenaknya."
kenzo
"Bangku ini milik umum. Lagi pula, aku tidak berniat ngobrol denganmu."
luna
*mendengus*
luna
"Bagus kalau begitu."
Mereka diam beberapa saat, hanya suara kantin yang ramai terdengar. Tapi, entah mengapa, diam bersama Kenzo tidak terasa sepi bagi Luna.
Comments
paulina
Boss banget deh thor, jangan lupa terus semangat nulis ya!
2025-08-17
0