Bu rika sedang menjelaskan tentang proyek sejarah setelah selesai di menutup bukunya
Bu rika
“Baik, untuk proyek akhir bulan ini, kalian akan bekerja berpasangan. Saya akan menentukan pasangan secara acak.”
Disisi lain, Luna menghela napas. Ia hanya berharap satu hal: Asal jangan dengan Kenzo.
Bu rika
“Luna… dan… Kenzo”
(Kepala Luna langsung terangkat. Kenzo menoleh dengan senyum tipis.)
kenzo
"Sepertinya doa mu kurang kuat"
luna
"lagi-lagi denganmu" *mengeluh*
.
.
.
📍 Perpustakaan – sore hari
Mereka duduk berseberangan, buku-buku berserakan di meja kerana ulah mereka membuat proyek sejarah
luna
"Kita bagi tugas saja. Aku bagian mencari referensi, kamu bagian mengetik laporan"
kenzo
"Tidak semudah itu. Kita harus diskusi, supaya hasilnya lebih bagus"
luna
"yaelah kayak siswa teladan aja"
kenzo
"aku tidak mau nilai jadi jelek gara-gara kamu"
luna
...
luna
*Luna menatap Kenzo, separuh kesal, separuh bingung. Dia bahkan mau mengerjakan tugas dengan serius?*
Pada akhrinya mereka mulai membahas topik proyek—perjuangan pahlawan lokal. Anehnya, pembicaraan itu berjalan lancar. Tidak ada saling ejek, hanya sesekali sindiran ringan
.
.
.
(skip malamnya)
📍 Pesan pribadi – Kenzo ➡️ Luna (malam hari)
kenzo
Aku sudah susun kerangka laporan. Nanti pagi kamu cek ya
luna
Iya
kenzo
Tumben tidak marah? Ada apa denganmu
luna
Tidak ada alasan untuk ku marah.
kenzo
Nah gitu dong, kan terlihat manis seperti orangnya
luna
Idih
Luna menutup ponselnya, berusaha menepis rasa aneh di dadanya.
Kenzo… tidak seburuk yang ia pikir.
Atau mungkin, ia yang selama ini terlalu cepat menilai?
Comments
marmota_FEBB
Jujur aja, ini cerita paling asyik yang pernah aku baca.👍
2025-08-15
1