chapter 4

Duduk di kursi penumpang, memeluk tasnya. Mobil melaju pelan di tengah lampu-lampu kota. Suasana hening, hanya terdengar suara mesin dan musik instrumental pelan.
Reina
Reina
Leon… kamu nggak capek, ngatur aku terus?
Leonard
Leonard
(natap ke depan, rahang mengeras) Gue nggak ngatur. Gue ngejaga.
Reina
Reina
Itu sama aja
Leonard
Leonard
(noleh sebentar, tatapan menusuk) Bedanya… kalau gue nggak ngejaga, lo bakal hilang. Dan gue nggak akan biarin itu.
Reina
Reina
(tertawa hambar) Aku nggak ke mana-mana, Leon.
Leonard
Leonard
(tiba-tiba rem mendadak, mobil berhenti di pinggir jalan) Reina, dengerin gue… (genggam tangan Reina erat, suaranya rendah tapi tajam) Gue udah kehilangan banyak hal di hidup gue. Gue nggak akan kehilangan lo. Sekali pun.
Reina terdiam, menatap jemari Leon yang mencengkeram tangannya seperti rantai. Tatapannya keras, tapi di matanya ada bayangan takut.
Leonard
Leonard
(napasnya berat) Jadi… jangan bikin gue gila, Reina.
Sampai di rumah, Leon langsung membuka pintu dan menuntun Reina masuk. Bukan sekadar menuntun—lebih seperti menyeretnya dengan penuh kepemilikan
Begitu sampai di ruang tamu, dia menekan bahu Reina ke sofa, menunduk tepat di hadapannya.
Leonard
Leonard
(berbisik di telinga) Lo mau benci gue silakan… tapi inget satu hal. Lo cuma milik gue. Nggak ada jalan keluar.
Reina
Reina
(menghela napas, akhirnya mengangguk pelan) Iya…
Reina keluar dari kamar mandi, rambutnya masih basah, memakai piyama tipis. Dia kaget melihat Leon sudah duduk di tepi ranjang, menatapnya tanpa berkedip.
Reina
Reina
Kenapa liatin aku kayak gitu?
Leonard
Leonard
(berdiri, jalan pelan ke arahnya) Gue cuma pastiin lo nggak hilang dari pandangan gue… bahkan sedetik pun
Reina
Reina
Leon, aku kan di rumah. Mana mungkin—
Leonard
Leonard
(potong, suaranya rendah) Banyak hal bisa terjadi bahkan di rumah. Gue nggak percaya sama dunia… kecuali sama lo. Tapi lo? Kadang gue nggak yakin lo percaya sama gue.
Reina menunduk, jantungnya berdebar. Leon mengangkat dagunya perlahan, jemarinya hangat meski genggamannya tegas.
Leonard
Leonard
(berbisik) Jadi… biarin gue ada di sini. Deket.
Dia menarik Reina ke tempat tidur, menyelimutinya, lalu ikut berbaring di sebelahnya. Tangannya melingkari pinggang Reina, tidak memberi ruang sedikit pun.
Reina
Reina
Kamu nggak akan tidur kalau nggak meluk aku, ya?
Leonard
Leonard
(menutup mata, suaranya dalam) Bener. Kalau gue lepas, rasanya kayak lo bisa hilang kapan aja.
Reina menatap wajahnya yang tampak tenang, tapi genggamannya di pinggang tetap kuat—seolah kalau dia melepaskan, Leon akan langsung terbangun.
Leonard
Leonard
(berbisik setengah sadar) Milik gue…
Reina
Reina
(tersenyum kecil, lalu membiarkan) Iya…

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!