Pagi itu, Reina terbangun karena sinar matahari yang masuk lewat tirai. Dia baru saja bangun dari tempat tidur ketika pintu kamar terbuka. Leon berdiri di ambang pintu, mengenakan kemeja putih yang lengannya digulung.
Leonard
Kenapa bangun telat?
Reina
Karena aku nggak punya janji pagi ini.
Leonard
Sekarang punya. Sarapan bareng gue.
Reina
Leon, aku mau mandi dulu—
Leonard
Boleh. Tapi pake gaun yang udah gue taruh di lemari.
Reina
(terkejut) Kenapa harus—
Leonard
Karena gue mau liat lo pake itu. Nggak ada alasan lain.
Reina mendesah, membuka lemari dan menemukan gaun sederhana tapi elegan. Ia memandang Leon, masih ragu.
Leonard
Cepat ganti, Reina. Gue nggak suka nunggu.
Beberapa menit kemudian, Reina sudah duduk di meja makan. Leon menuangkan teh ke cangkirnya.
Leonard
Setelah ini, lo ikut gue ke kantor.
Reina
Aku nggak mau duduk diam di ruang kerjamu berjam-jam.
Leonard
Gue nggak peduli mau atau nggak. Lo ikut.
Reina
(berusaha ngelawan) Kenapa sih?
Leonard
Karena kalau lo di rumah sendirian, gue nggak bisa ngawasin.
Reina menatapnya kesal, tapi Leon hanya menyuapkan roti ke piringnya lalu memotongkannya kecil-kecil.
Leonard
Makan. Gue nggak mau istri gue kelaparan.
Reina akhirnya mengambil garpu, mulai makan dengan tatapan masih menantang. Leon hanya tersenyum tipis.
Comments