Perjanjian Dengan Tuan Muda 2 (Perginya Nona Ariel)

Perjanjian Dengan Tuan Muda 2 (Perginya Nona Ariel)

Bab 01. Perjanjian Telah Berakhir

Arthur meletakkan lembaran kertas dihadapan Ariel, itu kertas yang beberapa bulan lalu pernah diberikan Arthur dan laki-laki itu kembali membawa padanya, tentu ada maksud tertentu.

"Nona, Anda sudah bekerja dengan sangat baik, tuan muda sangat puas dengan hasilnya."

Laki-laki itu sedang memuji tapi Ariel tidak senang mendengarnya.

Sebelum kembali ke Kastil, Jonas mengatakan 'bulan depan, pelantikan Alfred akan diadakan', itu Artinya Alfred sudah berhasil mendapatkan apa yang menjadi tujuannya. Jadi selesai sudah perjanjian ini.

Seharusnya kamu senang, kan , Ariel? Lalu kenapa kamu terlihat murung?

Melihat Ariel hanya diam menatap kertas putih diatas meja, Arthur kembali meletakkan amplop coklat tebal, "Ini sisa pembayarannya, tanda tangani berkas ini, setelah pelantikan tuan muda Anda bisa pergi dari sini, mulailah hidup yang baru bersama keluarga Anda, tanpa mengungkit tuan Alfred."

Tanpa mengungkit....itu artinya... setelah ini dia benar-benar harus menghilang.

Ariel mengangguk pelan, "Saya akan menandatanganinya sekarang juga," tanpa ragu wanita itu meraih pulpen dan membubuhkan tanda tangan di atas kertas perjanjian.

"Apa saya harus pergi setelah pelantikan?"

"Ya, tapi selama pelantikan itu belum terjadi, Anda tetap ada di sini, dua Minggu lagi."

Ariel kembali menganggukkan kepalanya, "Apa masih ada lagi?"

"Tidak, Anda boleh pergi."

"Terima kasih."

Dengan langkah pelan tidak bersemangat Ariel keluar dari ruangan Arthur.

Setelah menutup pintu wanita ini menghela nafas panjang, matanya berputar menatap sekeliling Kastil, Ariel mengulas senyum tipis tapi penuh makna, dia ingat betul saat pertama kali memasuki tempat ini, gelap dan dingin, tembok yang kasar hampir melukai telapak tangannya yang tipis.

Dan aku harus melupakan ini semua? Kamu harus bahagia Ariel, tugasmu sudah selesai dan tuan muda sudah mendapatkan semuanya, tahta dan cinta pertamanya.

....

PRANK......

Justin melemparkan vas bunga pada dinding, benturan yang keras itu seketika mengakibatkan kekacauan, beling berserakan bahkan sampai melukai kakinya yang tak beralas. Tapi Justin tidak sedikitpun merasa sakit, amarah yang menguasai jiwanya membuat kebas seluruh tubuhnya.

"Justin, tahan amarahmu nak, lihatlah! kakimu terluka," Julie bergetar, anak sulungnya itu mempunyai jiwa yang tenang tapi saat marah dia sulit dikendalikan.

Mata Justin memerah, dia menatap ibunya, "Kenapa?" tanya laki-laki itu.

"Apa, nak?"

"Kenapa kamu harus menjadi selir Marion? jika aku tidak terlahir dari wanita kedua Mario, tentu penghinaan ini tidak pernah aku dapatkan."

Deg.... Julie seperti mendapat tamparan keras. Menjadi yang kedua.....

Ya.. inilah permasalahannya dan sejak awal Julie sudah tahu ini. Sebagai wanita kedua, dia dan anak-anaknya tidak memiliki hak apapun atas warisan Keluarga Smith.

Anak yang terlahir dari rahim selir, tidak lebih dari cadangan dan tameng untuk anak yang diakui para tetua, yaitu anak dari istri pertama.

Sejak memutuskan menerima pinangan Marion, Julie tahu, kelak anak-anaknya tidak memiliki hak apapun di Kluarga Smith, selagi Ayunda masih memiliki anak.

Tapi... saat itu Julie tidak kuasa untuk menolak. Dia mulai berdamai dengan keadaan dan mati-matian berusaha mengubah takdir anak-anak. Tapi nyatanya tidak segampang itu, setelah Justin sempat mendapatkan pengakuan Alfred kembali memenangkan segalanya.

Dan lagi-lagi, anaknya hanya akan menjadi cadangan Alfred.

"Justin, kita masih bisa berusaha."

"Berusaha! apa kita harus membunuh Ariel? Atau Alfred sekaligus?!"

"Tidak nak, jangan bicara sembarangan. Banyak telinga di rumah ini."

Justin yang sudah terlanjur marah dan kecewa mengabaikan peringatan ibunya, "Sia-sia... semua yang kita lakukan akan sia-sia jika dia masih hidup."

Sorot matanya begitu gelap menggambarkan situasi hatinya saat ini, Justin benar-benar menyimpan kebencian yang mendalam pada kakak tertuanya.

Bertahun-tahun lelaki ini berusaha memberikan yang terbaik untuk Keluarga Smith, berharap dia layak menggantikan Alfred yang lumpuh dan dibuang. Tapi si lumpuh yang telah diasingkan selama 11 tahun itu kembali dan bisa merebut segalanya hanya karena dia membawa seorang wanita yang bernama Ariel.

Bagi Justin, ini sangat tidak adil. Tapi... Justin juga tidak pernah tahu, ketidak adilan yang diterima Alfred 11 tahun yang lalu.

*Ariel.... hanya karena wanita itu semua yang kulakukan sia-sia*.

Justin mengepal kuat tangannya, apakah dia juga menyimpan dendam pada Ariel?

Masih dikediaman Smith.

Alfred yang sempat dilema akhirnya memutuskan untuk menunggu Milea, dia tidak ikut kembali ke Kastil bersama Ariel dan Arthur, menunggu Milea mungkin menjadi prioritasnya daripada kembali ke Kastil bersama Ariel.

"Al, terima kasih tetap ada disini untukku."

Dengan menetapnya laki-laki itu, memantapkan keyakinan Milea jika Alfred masih sangat mencintainya sama seperti dulu.

Dengan suara dingin dan tanpa senyum, Alfred menimpalinya, "Apa yang ingin kamu bicarakan? Cepat katakan?"

"Al....."

"Wah-wah....aku pikir kau sudah enyah dari sini," Jonas muncul di waktu yang Milea anggap tidak tepat.

Bukan hanya muncul di waktu yang tidak tepat tapi laki-laki itu juga berniat mengacau momen romantis yang sebentar lagi mungkin akan terjadi.

Jonas mendekat, bertolak pinggang didepan Alfred, "Seharusnya kakak ipar yang tetap tinggal di sini daripada kau. Setidaknya, wajah kakak ipar yang cantik itu bisa membuatku senang selama ada di rumah."

Jonas kembali memancing, apa tujuannya! membuat Alfred marah? atau cemburu?

Jonas memuji Ariel.... Aku yakin, mereka tidak hanya memiliki hubungan kakak dan adik ipar, pikir Milea.

"Tapi tidak apa kakak ipar pergi dari sini, daripada dia harus melihat momen pertemuan kalian berdua."

"Jo, apa yang kamu katakan? Momen apa? aku hanya bertemu dan bicara dengan Alfred, kalaupun ada Ariel tentu tidak jadi masalah." Celah Milea.

"Ya... Anggap saja seperti itu."

Lihatlah laki-laki yang duduk di kursi roda itu! jari-jari tangannya sudah menyatu membentuk bulatan sempurna. Otot-otot yang menonjol menandakan betapa kuatnya tenaga yang tersimpan di sana. Jika tidak ada Milea, mungkin bulat yang terbentuk itu sudah menyapa wajah Jonas yang terus-terusan memuji Ariel.

Sebelum keributan terjadi, Ayunda datang.

"Milea, kamu ada di sini? apa kamu ingin menemui Justin? Jika iya sebaiknya kamu langsung menuju ruang kedua, bukan di sini."

Ayunda yang memang tidak menyukai Milea, secara tidak langsung mengusir gadis itu dari sisi anaknya.

"Bibi, Aku hanya ingin bicara dengan Alferd sebentar."

Ayunda tidak menggubris alasan Milea, dia menatap Alfred, "Al, seharusnya kamu kembali, Ariel pasti menunggumu."

Ucapan Ayunda seolah peringatan yang ditunjukan pada Milea, agar gadis itu sadar jika Alfred sudah memiliki istri.

Terpopuler

Comments

koko

koko

author ditagih nih janjinya kata mau update, udah gak sabar nih saking serunya

2025-08-09

1

koko

koko

ayo author update lagi seru banget loh ceritanya

2025-08-09

1

Kunang-kunang

Kunang-kunang

Alfred plin-plan, sebenarnya mau sma Ariel apa Milea.
si Milea juga kepedean,.. mama Ayunda aku mendukungmu jauhkan si Milea dari Alfred yang plin-plan.

Ohh. jadi anak selir tidak pernah bisa jadi tuan muda utama jika istri pertama memiliki anak.

2025-08-08

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 01. Perjanjian Telah Berakhir
2 Bab 02. Pesan Dari Siapa?
3 Bab 03. Kemana Ariel Pergi?
4 Bab 04. Dia Yang Menolong Ariel
5 Bab 05. Saya Salah, Tuan.
6 Bab 05. Ciuman Pertamanya
7 Bab 07. Tugas Terkahir Nona Ariel
8 Bab 08. Janda Perawan
9 Bab 09. Ancaman Dari Siapa?
10 Bab 10. Berselingkuh
11 Bab 11. Kejutan
12 Bab 12. Dan Terjadi.....
13 Bab 13. Lelaki Brengsek Itu...Aku Tidak Akan Pernah Menemuinya Lagi.
14 Bab 14. Kembali Pada Kehidupan Sebelumnya
15 Bab 15. Nona Ariel Tidak Ada
16 Bab 16. Istri Saya, Tidak Bisa Hadir
17 Bab 17. Tuan Muda Mencari Istrinya
18 Bab 18. Ariel Yang Sebenarnya
19 Bab 19. Dijodohkan
20 Bab 20. Apapun Itu, Yang Jelas Aku Akan Membuatnya Menyesal
21 Bab 21. Jodoh Untuk Jonas
22 Bab 22. Kembali Ke Kotak Mandalika
23 Bab 23. Akan Bertemu
24 Bab 24. Harus Menghindar
25 Bab 25. Bertemu Kembali
26 Bab 26. Aku Ikuti Permainanmu, Sayang!
27 Bab 27. Membawa Paksa
28 Bab 28. Kau Sedang Bersandiwara
29 Bab 29. Tipu Daya
30 Bab 30. Kenapa Kamu Harus Mencintai Kakak Iparmu?
31 Bab 31. Aku Bukan Ariel, Aku Tidak Mengenalmu.
32 Bab 32. Alasannya
33 Bab 33. Al, Apa Kalian Sudah Bercerai?
34 Bab 34. Video Yang Tersebar
35 Bab 35. Menjemput Ariel
36 Bab 36. Konferensi Pers
37 Bab 37. Aku Tidak Perduli, Kau Rachel Atau Siapa, Yang Aku Tahu, Kau Ariel.
38 Bab 38. Tidak Perlu Dijelaskan.
39 Bab 39. Kamu Masih Istriku, Aku Menginginkanmu.
40 Bab 40. Setelah Ini Akan Menjadi Lebih Baik.
41 Bab 41. Pagi Yang Terasa Berbeda
42 Bab 42. Gara-gara Kimono
43 Bab 43. Jangan Pernah Merasa Selalu Takut
44 Bab 44. Aku, Istrinya Sudah Kembali
Episodes

Updated 44 Episodes

1
Bab 01. Perjanjian Telah Berakhir
2
Bab 02. Pesan Dari Siapa?
3
Bab 03. Kemana Ariel Pergi?
4
Bab 04. Dia Yang Menolong Ariel
5
Bab 05. Saya Salah, Tuan.
6
Bab 05. Ciuman Pertamanya
7
Bab 07. Tugas Terkahir Nona Ariel
8
Bab 08. Janda Perawan
9
Bab 09. Ancaman Dari Siapa?
10
Bab 10. Berselingkuh
11
Bab 11. Kejutan
12
Bab 12. Dan Terjadi.....
13
Bab 13. Lelaki Brengsek Itu...Aku Tidak Akan Pernah Menemuinya Lagi.
14
Bab 14. Kembali Pada Kehidupan Sebelumnya
15
Bab 15. Nona Ariel Tidak Ada
16
Bab 16. Istri Saya, Tidak Bisa Hadir
17
Bab 17. Tuan Muda Mencari Istrinya
18
Bab 18. Ariel Yang Sebenarnya
19
Bab 19. Dijodohkan
20
Bab 20. Apapun Itu, Yang Jelas Aku Akan Membuatnya Menyesal
21
Bab 21. Jodoh Untuk Jonas
22
Bab 22. Kembali Ke Kotak Mandalika
23
Bab 23. Akan Bertemu
24
Bab 24. Harus Menghindar
25
Bab 25. Bertemu Kembali
26
Bab 26. Aku Ikuti Permainanmu, Sayang!
27
Bab 27. Membawa Paksa
28
Bab 28. Kau Sedang Bersandiwara
29
Bab 29. Tipu Daya
30
Bab 30. Kenapa Kamu Harus Mencintai Kakak Iparmu?
31
Bab 31. Aku Bukan Ariel, Aku Tidak Mengenalmu.
32
Bab 32. Alasannya
33
Bab 33. Al, Apa Kalian Sudah Bercerai?
34
Bab 34. Video Yang Tersebar
35
Bab 35. Menjemput Ariel
36
Bab 36. Konferensi Pers
37
Bab 37. Aku Tidak Perduli, Kau Rachel Atau Siapa, Yang Aku Tahu, Kau Ariel.
38
Bab 38. Tidak Perlu Dijelaskan.
39
Bab 39. Kamu Masih Istriku, Aku Menginginkanmu.
40
Bab 40. Setelah Ini Akan Menjadi Lebih Baik.
41
Bab 41. Pagi Yang Terasa Berbeda
42
Bab 42. Gara-gara Kimono
43
Bab 43. Jangan Pernah Merasa Selalu Takut
44
Bab 44. Aku, Istrinya Sudah Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!