Bab 02. Pesan Dari Siapa?

"Jika kamu tidak mau pulang, aku bisa menggantikanmu," timpal Jonas, dan ucapannya yang kurang ajar ini tentu menambah emosi Alfred. Tapi laki-laki ini tidak bisa melampiaskannya.

        "Hahaha...aku hanya bergurau ma," ralat Jonas saat mata Ayunda melihatnya.

         Ayunda kembali pada Alfred, "Ayo! Mama antarkan kamu kedepan,"  ajaknya langsung mengambil alih kursi roda Alfred, membawanya jauh dari Miliea yang tertunduk sedih.

"Miliea, ruangan Justin ada disebelah sana! dia sedang dalam situasi buruk tidakkah kamu ingin menghiburnya?"

Milea menghela. Kedatangannya hanya untuk Alfred hanya laki-laki ini yang ingin dia temui.

.....

      "Al, apa Arthur akan menjemputmu?"

   "Ya, dia sendang dalam perjalanan."

            Ayunda mendorong kursi roda anaknya menuju teras depan rumah, "Al, mama ingin menanyakan sesuatu padamu, mama harap akan mendapatkan jawaban yang jujur."

         "Katakan!"

"Al, kau... bersungguh-sungguh, kan, pada Ariel?"

          Alfred diam, pertanyaan ini tidak dia pikirkan sebelumnya, "Apa yang mama khawatirkan?"

     Ayunda maju beberapa langkah menatap hamparan taman didepan rumah yang dipenuhi bunga warna-warni, dengan wajah sendu Ayunda berkata, "Al, mama tidak ingin putra mama menyakiti hati wanita apalagi istrinya."

    Ucapan Ayunda begitu dalam dan penuh maksud juga peringatan,

      "Bukankah Marion juga seperti itu?"

Ayunda berbalik melihat Alfred, "Justru itu, mama tidak mau  kamu mengikuti jejak laki-laki keluarga ini."

        Banyak hati wanita yang tersakiti atas ketentuan yang diterapkan puluhan tahun silam, tapi wanita-wanita itu tidak bisa bersuara, menolak bahkan melindungi diri. Mereka hanya boleh patuh dan setia.

        "Al, mama tahu kamu masih mencintai Milea. Tapi kamu harus ingat! ada Ariel yang sudah menjadi istrimu."

Ayunda tidak tahu, Ariel hanya alat yang Alfred bayar untuk tujuan tertentu.

    Alfred hanya diam dengan pandangan dingin, tidak ada yang tahu maksud diamnya laki-laki itu.

......

          "Nona Ariel!" Panggil Imel sambil berjalan cepat menghampiri Ariel yang sedang menyembunyikan tangga di belakang Kastil.

       "Ya, bibi!"

      Bibi Imel tidak melihatnya, kan!

             "Apa yang sedang Anda lakukan, nona?"

      "Tidak ada, aku hanya sedang melihat-lihat saja. Ada apa bi?"

       Imel menyodorkan benda berwarna putih bersih,  "Salah satu pekerja perkebunan teh, mengirim ini untuk Anda."

     Pekerja perkebunan.... siapa?

       Ariel tidak banyak mengenal penduduk kaki Gunung Borra. Tiba-tiba mengirim sesuatu berbentuk surat.

   "Apa Anda tidak ingin menerimanya? Jika tidak saya akan mengembalikannya."

   "Berikan padaku!" Ucap Ariel dengan mengambil kertas dari tangan Imel.

"Baiklah, kalau begitu saya permisi, nona."

"Terima kasih, bi."

    Ariel membulatkan matanya dengan sempurna, wajahnya pun tiba-tiba memerah, dia marah. Wanita ini mengepal kuat kertas yang baru selesai dibacanya.

    Sial! Kenapa mereka bisa sampai sini?!

            Ariel menyembunyikan surat yang sudah berbentuk bola kecil itu di saku dress-nya. Langkah kakinya tergesa-gesa memasuki Kastil.

    "Ariel!" Panggil Alfred. Ariel yang sudah ingin membuka pintu kamarnya, sontak terkejut, "Ya tuan!"

Alfred meneliti dan Ariel langsung menghilangkan kepanikannya, "Arthur sudah bicara padamu?"

Bicara.... apa yang dia maksud pembicaraan kontrak perjanjian yang berakhir....

"Sudah!"

"Terapkan apa yang dia ingatkan."

Ariel mengangguk, dia kumat lagi.....

"Tuan!" panggil Ariel sebelum laki-laki itu hilang dari pandangannya.

Alfred menoleh, "Ada apa?"

"Jika hari itu tiba, apa saya benar-benar boleh pergi?"

Alfred mengalihkan pandangannya untuk beberapa saat, lalu kembali melihat Ariel, "Ya, pergilah kemapuan kau mau."

Ariel diam mengangguk dengan wajah sedih.

Apa yang kamu harapkan dari jawaban laki-laki itu Ariel? Apa kamu ingin Alfred mengatakan, 'tidak! Ariel tetaplah disini',

Ariel menatap kosong punggung Alfred yang memudar dari matanya.

Semoga kita tidak akan pernah bertemu lagi....

Didalam kamar, Ariel membongkar lemari pakaiannya yang usang. Dia mencari benda yang sudah dua tahun ini ia simpan.

Ketemu....

Itu nomor ponsel.

Ariel bergegas mengambil gawainya, menekan cepat layar mengikuti deretan angka.

(Hallo)

Tersambung....

Ariel langsung memutuskan panggilan tanpa bersuara.

Masih aktif...

Ariel memijat pelipisnya, apa yang harus aku lakukan?

...

Satu Minggu menuju pelantikan Alfred, laki-laki itu semakin sibuk mengikuti berbagai kegiatan sebelum peresmian, begitu juga dengan Ariel yang satu Minggu ini mengikuti Alfred kemanapun pergi. Salah satunya pesta penyambutan untuk calon Tuan Muda Utama.

Meskipun telah ditetapkan sebagai tuan muda utama. Tapi masih banyak mulut-mulut yang menggunjing Alfred.

"Bukankah Justin masih lebih baik?"

"Tapi dia bukan putra istri tertua, mana bisa mendapatkan posisi ini."

"Tapi setidaknya dia tidak lumpuh, aku dengar dia juga tidak akan bisa memiliki keturunan. Jika begitu Keluarga Smith akan putus di generasi ini."

Ariel yang mendengar obrolan menyakitkan itu maju untuk memberi peringatan, "Nyonya... tutuplah mulut Anda!"

Tiga wanita disana terlonjak! "Kau... istrinya Alfred!"

"Ya!"

"Haha...anak pekerja perkebunan teh, huh... Ayunda malang sekali mendapatkan menantu seperti ini, mungkinkah dia menyesuaikannya dengan anaknya yang lumpuh itu."

"Tidak apa, Ayunda bisa memiliki dua menantu, jika yang pertama buruk yang kedua pasti luar biasa, yaitu Milea."

Tanpa banyak bicara, Ariel yang sudah beberapa hari ini dilanda kebingungan dan pusing, spontan menginjak kuat kaki istri-istri dari para bangsawan itu.

"Aw....kau, berani sekali..."

Alih-alih takut, Ariel malah tersenyum, "Ingin berteriak?" tantangnya, lalu melirik kearah Alfred, "Lihatlah suamimu di sana, dia sedang menjilat tuan muda, apa jadinya jika saya mengatakan istinya ini menghina tuan Alfred."

Tiga wanita itu kalap, "Jangan mengancam saya!"

Ariel mengedikan bahunya, menantang wanita-wanita kaya itu.

"Kakak ipar!" panggil Jonas.

Jonas....Ariel menarik nafas, lalu mengatur ulang ekspresinya, "Hai!"

"Apa yang kamu lakukan di sini?"

"Aku, sedang menyapa nyonya ini."

Tiga wanita itu menatap Ariel sinis.

"Kalian menganggu kakak iparku?" bentak Jonas, seolah ingin menjadi pahlawan setelah mengira Ariel baru saja ditindas karena statusnya yang hanya seorang anak pekerja perkebunan teh.

"Jo...."

Jonas mengangkat tangannya, meminta wanita-wanita itu diam, "Aku akan memberi pelajaran pada kalian."

"Sudah adik ipar, jangan diperbesar. Oya! Aku harus pergi," ucap Ariel, bersamaan dengan ponselnya yang bergetar. Telpon dari seseorang yang beberapa hari ini menganggu ketenangannya.

"Aku ikut bersamamu!" Jonas mengejar Ariel yang sudah berlalu..

Jauh diujung sana...tapi masih terlihat jelas, Alfred menyaksikan ini, yang dia saksikan, Jonas mendekati Ariel dan kini adiknya mengejar wanita itu.

Dia geram bukan main.

"Tuan Alfred, bagaimana? apa saya bisa menempati posisi itu?" tanya satu orang yang sudah beberapa kali menjilat Alfred dengan kata-kata sanjungan.

Alfred yang tidak fokus, meminta Arthur menggantikannya.

"Anda mau kemana, tuan?"

"Membasmi hama."

Hama... hama apa?

"Ariel, tunggu!" Jonas yang berbadan tinggi dengan langkah panjang mampu mengejar Ariel dengan sangat mudah, dia meraih tangan wanita itu.

Ariel yang terkejut menarik tangannya, "Ada apa? Aku buru-buru."

"Ariel!" Jonas kembali meraih tangan Ariel, "Aku ingin bicara denganmu," mimik wajah laki-laki itu serius. Tidak seperti biasanya yang selalu tidak konsisten.

    

         

Terpopuler

Comments

koko

koko

author mana nih, aku galau loh kamu enggak nulis

2025-08-11

1

Mak Lyly

Mak Lyly

sepertinya leluarga ariel sudah menemukan dimana ariel sekarang dan menutut ariel pulang.. baguslah tinggalkan alfred yg selalu kumat penyakit nya yg kadang gila...

2025-08-10

0

murni l.toruan

murni l.toruan

Ariel surat apa itu...penasaran banget dengan masa lalu Ariel. Selamat Alfred semoga jodohmu Ariel yang sudah pergi yaitu Ariel

2025-08-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01. Perjanjian Telah Berakhir
2 Bab 02. Pesan Dari Siapa?
3 Bab 03. Kemana Ariel Pergi?
4 Bab 04. Dia Yang Menolong Ariel
5 Bab 05. Saya Salah, Tuan.
6 Bab 05. Ciuman Pertamanya
7 Bab 07. Tugas Terkahir Nona Ariel
8 Bab 08. Janda Perawan
9 Bab 09. Ancaman Dari Siapa?
10 Bab 10. Berselingkuh
11 Bab 11. Kejutan
12 Bab 12. Dan Terjadi.....
13 Bab 13. Lelaki Brengsek Itu...Aku Tidak Akan Pernah Menemuinya Lagi.
14 Bab 14. Kembali Pada Kehidupan Sebelumnya
15 Bab 15. Nona Ariel Tidak Ada
16 Bab 16. Istri Saya, Tidak Bisa Hadir
17 Bab 17. Tuan Muda Mencari Istrinya
18 Bab 18. Ariel Yang Sebenarnya
19 Bab 19. Dijodohkan
20 Bab 20. Apapun Itu, Yang Jelas Aku Akan Membuatnya Menyesal
21 Bab 21. Jodoh Untuk Jonas
22 Bab 22. Kembali Ke Kotak Mandalika
23 Bab 23. Akan Bertemu
24 Bab 24. Harus Menghindar
25 Bab 25. Bertemu Kembali
26 Bab 26. Aku Ikuti Permainanmu, Sayang!
27 Bab 27. Membawa Paksa
28 Bab 28. Kau Sedang Bersandiwara
29 Bab 29. Tipu Daya
30 Bab 30. Kenapa Kamu Harus Mencintai Kakak Iparmu?
31 Bab 31. Aku Bukan Ariel, Aku Tidak Mengenalmu.
32 Bab 32. Alasannya
33 Bab 33. Al, Apa Kalian Sudah Bercerai?
34 Bab 34. Video Yang Tersebar
35 Bab 35. Menjemput Ariel
36 Bab 36. Konferensi Pers
37 Bab 37. Aku Tidak Perduli, Kau Rachel Atau Siapa, Yang Aku Tahu, Kau Ariel.
38 Bab 38. Tidak Perlu Dijelaskan.
39 Bab 39. Kamu Masih Istriku, Aku Menginginkanmu.
40 Bab 40. Setelah Ini Akan Menjadi Lebih Baik.
41 Bab 41. Pagi Yang Terasa Berbeda
42 Bab 42. Gara-gara Kimono
43 Bab 43. Jangan Pernah Merasa Selalu Takut
44 Bab 44. Aku, Istrinya Sudah Kembali
Episodes

Updated 44 Episodes

1
Bab 01. Perjanjian Telah Berakhir
2
Bab 02. Pesan Dari Siapa?
3
Bab 03. Kemana Ariel Pergi?
4
Bab 04. Dia Yang Menolong Ariel
5
Bab 05. Saya Salah, Tuan.
6
Bab 05. Ciuman Pertamanya
7
Bab 07. Tugas Terkahir Nona Ariel
8
Bab 08. Janda Perawan
9
Bab 09. Ancaman Dari Siapa?
10
Bab 10. Berselingkuh
11
Bab 11. Kejutan
12
Bab 12. Dan Terjadi.....
13
Bab 13. Lelaki Brengsek Itu...Aku Tidak Akan Pernah Menemuinya Lagi.
14
Bab 14. Kembali Pada Kehidupan Sebelumnya
15
Bab 15. Nona Ariel Tidak Ada
16
Bab 16. Istri Saya, Tidak Bisa Hadir
17
Bab 17. Tuan Muda Mencari Istrinya
18
Bab 18. Ariel Yang Sebenarnya
19
Bab 19. Dijodohkan
20
Bab 20. Apapun Itu, Yang Jelas Aku Akan Membuatnya Menyesal
21
Bab 21. Jodoh Untuk Jonas
22
Bab 22. Kembali Ke Kotak Mandalika
23
Bab 23. Akan Bertemu
24
Bab 24. Harus Menghindar
25
Bab 25. Bertemu Kembali
26
Bab 26. Aku Ikuti Permainanmu, Sayang!
27
Bab 27. Membawa Paksa
28
Bab 28. Kau Sedang Bersandiwara
29
Bab 29. Tipu Daya
30
Bab 30. Kenapa Kamu Harus Mencintai Kakak Iparmu?
31
Bab 31. Aku Bukan Ariel, Aku Tidak Mengenalmu.
32
Bab 32. Alasannya
33
Bab 33. Al, Apa Kalian Sudah Bercerai?
34
Bab 34. Video Yang Tersebar
35
Bab 35. Menjemput Ariel
36
Bab 36. Konferensi Pers
37
Bab 37. Aku Tidak Perduli, Kau Rachel Atau Siapa, Yang Aku Tahu, Kau Ariel.
38
Bab 38. Tidak Perlu Dijelaskan.
39
Bab 39. Kamu Masih Istriku, Aku Menginginkanmu.
40
Bab 40. Setelah Ini Akan Menjadi Lebih Baik.
41
Bab 41. Pagi Yang Terasa Berbeda
42
Bab 42. Gara-gara Kimono
43
Bab 43. Jangan Pernah Merasa Selalu Takut
44
Bab 44. Aku, Istrinya Sudah Kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!