ADEGAN 2 — Bayu (Ayah Tiri) Semakin Keras pada Alena
Bayu
(berdiri di ambang pintu, suaranya tajam)
Apa lagi sekarang? Kau menatap kosong seperti orang kerasukan.
Alena
(tak menoleh, suaranya datar namun terluka)
Aku hanya... merasa tempat ini bukan milikku.
Bayu
(mendekat, suara meninggi)
Kau tinggal di rumah ini, makan dari uangku, dan masih berani bicara seperti itu?
Karina
(coba menenangkan, berdiri di antara mereka)
Bayu, tolong... dia baru saja mengalami sesuatu yang membuatnya bingung.
Bayu
(tangan mengepal, menahan emosi)
Bingung? Dia selalu seperti ini. Diam, melamun, seolah dunia ini tak pantas baginya.
Alena
(berdiri pelan, menatap Bayu dengan mata yang mulai berkaca)
Karena memang bukan duniaku… dan bukan pula keluargaku.
Bayu
(sinis)
Ah, akhirnya keluar juga. Kau tak pernah anggap aku ayah, kan?
Alena
(bergetar, tapi tegas)
Kau bukan ayahku. Ayahku meninggal saat aku masih terlalu kecil untuk mengingat senyumnya... dan kau tak pernah berusaha mengisi ruang itu.
Karina
(menangis perlahan)
Alena, cukup...
Bayu
(mendekat ke Alena, suaranya tajam)
Kau pikir dunia ini tentang puisi dan perasaan? Bangun! Dunia tak peduli pada anak-anak yang suka melarikan diri!
(Suasana menegang. Alena memejamkan mata, mengambil napas dalam. Di latar belakang, suara angin berdesir lembut.)
Arka
(suaranya hadir hanya di kepala Alena, lembut seperti desir hujan)
Jangan takut... Kau tidak sendiri.
Alena
(berbisik, nyaris tak terdengar)
Kenapa mereka selalu ingin aku menjadi orang lain?
Arka
(bisikan batin, penuh ketenangan)
Karena mereka tak mengenal siapa kau sebenarnya.
Comments